Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Syarah: Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi

Sistem Eksekusi Jaminan pada Pembiayaan Syariah di Perbankan Syariah Zulfitri, Imran; Andriani, Fitria; Putri, Juliana
Syarah: Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Vol. 12 No. 2 (2023): SYARAH : Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi
Publisher : Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/syarah.v12i2.2186

Abstract

Sebagian besar aset perbankan terdapat pada pembiayaan. Satu sisi, pembiayaan merupakan sumber pendapatan terbesar namun sekaligus sebagai sumber resiko bisnis yang terbesar pula. Sehingga penyaluran pembiayaan tersebut harus dijaga kualitasnya. Setiap perbankan menyalurkan pembiayaan kepada nasabah debitur demi pemenuhan modal usaha dan  kebutuhannya yang mana bank sering kali mengalami kendala-kendala terhadap debitur bermasalah pada pembiayaannya, sehingga mengharuskan bank untuk melakukan eksekusi terhadap jaminan nasabah. Untuk mengantisipasi pembiayaan bermasalah pada nasabah debitur, perbankan harus menilai dengan baik, penilaian dan evaluasi dalam penyaluran pembiayaan akan mengurangi kemungkinan akan terjadinya resiko pada pembiayaan musyarakah. Meskipun pihak bank telah melakukan proteksi terhadap penyimpangan debiturnya namun tetap muncul masalah dalam pembiayaan. Adapaun masalah sebagai fokus penelitian yaitu alasan dari manajemen bank dalam melakukan eksekusi jaminan, bagaimana proses pelaksanaan eksekusi jaminan pada Bank Syari’ah. Penulisan ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, pengumpulan data menggunakan library dan field reseach, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pihak perbankan tidak langsung melakukan eksekusi terhadap jaminan debitur, dan jika seandainya terjadi pembiayaan bermasalah maka pihak bank menawarkan solusi-soslusi sesuai dengan tahapan sebelum dilakukan eksekusi terhadap jaminan, dan jika debitur sudah tidak memiliki i’tikad baik maka kemudian jaminan dari nasabah debitur di eksekusi oleh perbankan yang mana hal ini masih diperdebatkan oleh ulama mazhab dan ahli-ahli ekonomi Islam terkemuka.
The Practice of Buying and Selling Artificial Insemination Seeds in Cows Reviewed According to Sharia Economic Law Akmaluddin.MS; M, Nur Sari Dewi; Putri, Juliana; Mulyani, Rita
Syarah: Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Vol. 13 No. 1 (2024): SYARAH : Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi
Publisher : Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/syarah.v13i1.2528

Abstract

The local cattle crossbreeding program with exotic cattle was developed as a result of the high demand from farmers for artificial insemination of exotic cattle. The number of local cattle is expected to decline over time and may be threatened with extinction. These artificial inseminations have been distributed through ordering, direct sales and distribution systems. The problems are (1) How is the mechanism of the sale and purchase transaction of artificial insemination seeds in cattle carried out in sharia? (2) What is the view of Sharia Economic Law on the practice of buying and selling artificial insemination seeds in cattle? The type of this research is qualitative with a field approach (Field Research), the data collection methods used are observation, interview, and documentation methods. The results of this study are (1) The mechanism of the practice of buying and selling artificial insemination seeds in cattle has been running in sharia is known to use tabarru` contracts based on service turnover, namely the wakalah contract that the mechanism of buying and selling artificial insemination practices only focuses on operational payments for orderlies' services in helping and helping farmers. (2) The view of sharia economic law on the practice of buying and selling artificial insemination seeds in cows using a tabarru` contract based on the replacement of the services of the wakalah contract which contains elements of help, so that this buying and selling practice is permissible according to the principles of sharia economic law, namely the benefit of hajjiyah.