Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Environmental Management Model for Tanjung Benoa Tourism Attraction Sudipa, I Nyoman; Vipriyanti, Nyoman Utari; Yastika, Putu Edi
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 23, No 2 (2025): March 2025
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.23.2.555-566

Abstract

Tanjung Benoa Tourism Object is a leading tourism object in Badung Regency. The increasing number of tourists and residents has caused pressure on the water area, resulting in a decline in environmental quality. In sustainable tourism management, it is necessary to formulate an environmental management model developed based on local wisdom. The research method uses the Interpretative Structural Modeling (ISM) system approach to formulate an environmental management model for Tanjung Benoa tourism objects through interviews and focus group discussions involving community leaders and experts to formulate elements and sub-elements. The elements selected are (1) main constraints, (2) program objectives, (3) affected community sectors, (4) desired changes, and (5) the need for implementation of water pollution control programs. The results and findings of the study indicate that: (1) the main constraints in managing tourism objects in Tanjung Benoa are limited human resources and weak financial support; (2) The main targets of the program are to improve environmental quality, maintain environmental carrying capacity, reduce land conversion, change environmental behavior and awareness, and realize sustainable tourism; (3) The main influence is the government; (4) The main changes desired are environmental cleanliness, reduced environmental violations, the formation of environmental partnerships, sustainable tourism and environmental management, and increased awareness of the business world and the community; (5) The need for implementing the main program is budget availability. The recommended environmental management model is management that is implemented comprehensively and involves stakeholders in a participatory manner.
ANALISIS KELAYAKAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KABUPATEN BULELENG BERBASIS SIG Yastika, Putu Edi; Pastiniasih, Luh; Wijaya, I Made Wahyu; Vipriyanti, Ni Nyoman Utari
Jurnal Planoearth Vol 9, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v9i1.9517

Abstract

Abstrak: Permasalahan sampah di Kabupaten Buleleng masih belum terselesaikan. Satu-satunya TPA yang ada di Kabupaten Buleleng yakni TPA Bengkala telah melebihi kapasitasnya, sehingga dibutuhkan alternatif lokasi TPA baru yang layak. Pada penelitian ini melakukan analisis kelayakan lokasi berbasis data spasial dengan merujuk pada SNI 03-3241-1994. Analisis berbasi system informasi geografis (SIG) menghasilkan peta kelayakan lokasi TPA di Kabupaten Buleleng. Terdapat area seluas 273,93 km2 yang layak sebagai lokasi TPA berdasarkan kriteria regional. Tiga alternatif lokasi TPA dipilih untuk dilanjutkan pada kriteria penyisih yaitu Desa Patas, Desa Gerokgak, dan Desa Sanggalangit. Calon Lokasi TPA Patas merupakan alternatif terbaik dengan nilai parameter penyisih tertinggi yaitu 538. Dengan demikian hasil penelitian ini merekomendasikan TPA baru sebaiknya dibangun di Desa Patas Kecamatan Gerokgak. Analisis lebih mendetail terkait dampak sosial ekonomi perlu dilakukan sebelum penetapan lokasi TPA yang baru.Abstract: The waste problem in Buleleng Regency is still unresolved. The only existing TPA in Buleleng Regency, namely TPA Bengkala, has exceeded its capacity, so an alternative location for a new TPA that is feasible is needed. In this study, a location feasibility analysis was carried out based on spatial data by referring to SNI 03-3241-1994. Analysis based on geographic information system (GIS) produces a map of the feasibility of the landfill site in Buleleng Regency. There is an area of 273.93 km2 that is suitable as a landfill site based on regional criteria. Three alternative TPA locations were chosen to be continued on the selection criteria, namely Patas Village, Gerokgak Village, and Sanggalangit Village. The prospective location for the Patas landfill is the best alternative with the highest allowance parameter value of 538. Thus, the results of this study recommend that a new landfill should be built in Patas Village, Gerokgak District. A more detailed analysis of the socio-economic impacts needs to be carried out prior to the determination of the location of the new landfill.
Analisa Kualitas Air pada Daerah Terintrusi Air Laut di Pantai Lovina Karmadi, Ketut Agus; Yastika, Putu Edi; Karmadi, Luh Natasya Karini Putri
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 14 No. 1 (2025): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v14i1.10984

Abstract

Intrusi air laut merupakan fenomena masuknya air asin ke dalam airtanah (tawar). Salah satu kawasan yang terdampak oleh peristiwa tersebut adalah Pantai Lovina. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pembangunan dan pengembangan fasilitas pariwisata sehingga terjadi pengambilan airtanah yang berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas air pada daerah yang terdampak intrusi air laut di Pantai Lovina. Metode yang digunakan adalah dengan mengambil contoh air dengan dilakukan pengujian terhadap parameter TDS (Total Dissolved Solid), EC (Electric Conductivity), dan pH (Power of Hydrogen). Setelah dilakukan uji terhadap parameter-parameter tersebut maka didapatkan hasil 2.Kualitas air tanah pada zona intrusi air laut di sepanjang Pantai Lovina berdasarkan kadar TDS pada daerah penelitian paling rendah sekitar 503 ppm hingga 5074 ppm di mana pada sumur yang memiliki TDS lebih dari  1000 ppm maka daerah tersebut terindikasi intrusi air laut di mana terdapat 7  (tujuh) sumur dari 14  sumur yang terintrusi berdasarka hasil survei pada daerah penelitian. Lalu untuk kadar EC (Electric Conductivity) rata-rata memiliki kadar lebih dari 1000 mS/cm yang di mana pada daerah timur daerah penelitian memiliki kadar 1006 – 1741 mS/cm yang menandakan kualitas air buruk dan adanya potensi intrusi air laut, lalu pada daerah barat penelitian memiliki kadar 2022 – 4206 mS/cm yang menandakan intrusi air laut. Maka dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian telah mengalami intrusi air laut.
PENGEMBANGAN AGRO-EDUWISATA: SINERGI OPTIMAL UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA BATUKAANG, KINTAMANI Partama, I GD Yudha; Widnyana, I Ketut; Yastika, Putu Edi; Semadi, Gusti Ngurah Yoga
Jurnal Widya Laksmi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal WIDYA LAKSMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) - Inpress
Publisher : Yayasan Lavandaia Dharma Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59458/jwl.v4i2.129

Abstract

Desa Batukaang Kintamani merupakan desa budaya kuno (Bali Aga) yang memiliki beragam potensi wisata seperti peninggalan arca dan bangunan megalitikum, kesenian, perkebunan kopi dan jeruk, air terjun, hamparan pegunungan dan lembah. Namun, sampai saat ini potensi tersebut belum digarap dengan baik, Masyarakat lebih focus mengembangan kebun kopi, jeruk, dan ternak sapi. Berdasarkan berbagai potensi dan permasalahan tersebut, maka tujuan dari pengabdian masyarakat ini, untuk mewujudkan Wisata Desa Berbasis Agro Edu Heritage melalui peningkatan kapasitas SDM kelompok dan pemenuhan fasilitas penunjang. Metode pelaksanaan memiliki beberapa tahapan: 1) Peningkatan kemampuan SDM Pokdarwis melalui pelatihan pemandu wisata khusus; 2) Penyusunan Paket Wisata Desa Batukaang; 3) Pembuatan Pilot Project Wisata Agro Kebun Jeruk-Kopi; 4) Pembuatan Pestisida Nabati dan POC; dan 6) Penyediaan paket teknologi solar dryer untuk pengeringan biji kopi luwak. Kegiatan pengabdian menghasilkan beberapa produk penerapan teknologi, diantaranya adalah Peta daya tarik wisata desa, Siteplan Agrowisata Jeruk-Kopi, Solar Dryer pengering biji kopi, POC “KUATSAN”, Pestisida nabati “PESTDOR”, dan produk olahan pasca panen jeruk (Selai, permen jelly, dan minuman orange blossom khas Desa Batukaang). Selain itu, pengabdian ini juga juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM, seperti peningkatan pengetahuan mitra tentang hospitality dan pemandu wisata khusus, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra dalam mengolah produk turunan jeruk, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra khususnya kelompok tani/ternak dalam pembuatan POC dan pestisida nabati.