Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERAN AWAK KAPAL PANDU DI PELABUHAN INDONESIA PT (PERSERO) II CABANG TANJUNG PRIOK adhi purnomo; Vivian Karim Ladesi; Setya Triatmaja
LOGISTIK Vol 3 No 2 (2010): Logistik
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Divisi Kepanduan adalah Divisi yang terdapat pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Pelabuhan Tanjung Priok, yang mempunyai tugas utama yaitu menyediakan jasa pemanduan kapal dan menyediakan sarana bantu pemanduan, pemanduan kapal tidak terlepas oleh peranan penting awak kapal pandu yang mempunyai tugas dan fungsi untuk memberi pengetahuan kepada nahkoda kapal dalam hal olah gerak kapal diwilayah perairan pelabuhan demi terciptanya keselamatan dan kelancaran. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui peran dari awak kapal pandu dalam rangka mengoptimalkan tugas, fungsi serta kinerja dari para awak kapal pandu. Metode penulisan yang dugunakan penulis adalah metode observasi, wawancara dengan petugas yang berwenang dan dengan melakukan peninjauan kepustakaan. Dalam kegiatannya, Pengawakan menemukan hal – hal yang dapat menghambat kesiapan kinerja para awak kapal yaitu terjadinya kekurangan awak kapal pandu. Hal yang harus dilakukan dalam meningkatkan peran awak kapal pandu adalah dengan menambah awak kapal, meningkatkan kinerja serta melakukan pelatihan untuk keterampilan. Dari permasalahan tersebut diatas, maka penulis memberian saran agar menambah SDM sebanyak 3 (Tiga) orang untuk awak kapal pandu dan memberikan pendidikan keterampilan sesuai dengan KM 70 dalam hal persyaratan keahlian dan ketrampilan pengawakan
FAKTOR KENDALA PENERAPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA PERENCANAAN TEKNIS PEKERJAAN JALAN DI INDONESIA Adhi Purnomo; Subaiha Kipli
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.039 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7872

Abstract

Dalam rangka tercapainya tujuan pembangunan di Indonesia yaitu pembangunan yangberwawasan lingkungan dan berkelanjutan maka pembangunan haruslah memenuhipersyaratan lingkungan. Sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangan yangberlaku, kegiatan pembangunan jalan yang menimbulkan dampak besar dan pentingterhadap lingkungan hidup, wajib dilengkapi Analisa Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL). Sedangkan untuk kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting,perlu dilengkapi dengan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/ UpayaPemantauan Lingkungan (UPL) (PP No. 27/ 1999). Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa khususnya pada proyek perbantuan programloan EIRTP umumnya pelaksanaan pengelolaan lingkungan pekerjaan jalan pada saatpelaksanaan konstruksi fisik tidak/kurang dapat diterapkan dengan baik sesuai dengandokumen lingkungan yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pengelolaan lingkunganhidup yang dikemukakan dalam dokumen lingkungan tersebut tidak dijabarkan pada tahapperencanaan teknis. Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa ada 5 faktor utama yang sangat mempengaruhikendala yaitu tidak adanya sanksi yang tegas, kurang terlaksananya supremasi hukum olehaparat pemerintah dalam hal penerapan peraturan lingkungan hidup, kekurangpahamanpihak yang mengawasi pekerjaan konsultan perencana, kurang pedulinya perencana sertabelum maksimalnya koordinasi antara bagian perencanaan dengan bagian yang menanganilingkungn baik di tingkat pusat maupun daerah.
IDENTIFIKASI RESIKO INVESTOR DALAM INVESTASI JALAN TOL Adhi Purnomo; Beta Proton Dalijus
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.249 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i2.7880

Abstract

Dengan dicanangkannya percepatan pembangunan infrastruktur yang antara lain jugamencakup pembangunan 1600 km jalan tol dalam 5 tahun kedepan, pemerintah sudahmelakukan perombakan pada regulasi yang mempermudah untuk berinvestasi bisnis jalan tolyang bankable dengan ditetapkannya Undang-Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan danPeraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 tentang Jalan Tol.Konsep yang mendasari jalan tol adalah suatu konsep pendanaan dimana dana pembangunanjalan tol sepenuhnya diperoleh dari pemakai jalan tol melalui pengenaan tarif tol. Sedangkaninvestor dibantu lembaga-lembaga pendanaan dalam hal ini berfungsi sebagai “jembatan” agarjalan tol yang bersangkutan dapat diwujudkan dan menghasilkan pendapatan. Industri jalan tolmerupakan proyek yang sangat dipengaruhi risiko dan ketidakpastian dimana timbulnya risikodan ketidakpastian akan mempengaruhi investor merencanakan investasi proyek jalan tol.Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan faktor-faktor utama dari sekian banyak faktor risikoyang mempengaruhi risk response planning investor jalan tol untuk memutuskan berinvestasijalan tol di Indonesia.Setelah melakukan pengujian data maka hasil penelitian didapat bahwa faktor internal lebihdominan dari pada faktor eksternal, dimana prioritas faktor berdasarkan kriteria yaitu identifikasirisiko dan risk attitute memberikan kontribusi hasil yang signifikan. Sedangkan urutan prioritasfaktor berdasarkan subkritera adalah; variabel penentuan besaran tarif, perkiraan biayakonstruksi, operasi, dan pemeliharaan, perkiraan volume lalu lintas, tingkat pengembalianinvestasi, masa konsesi, kematangan dalam mengambil keputusan, profesionalitas sikap, danketerlambatan penyelesaian proyek.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PEMBENGKAKAN BIAYA TERHADAP OWNER PADA PELAKSANAAN PROYEK PRASARANA JALAN DENGAN SUMBER DANA PINJAMAN LUAR NEGERI Adhi Purnomo; Achmad Subki
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 1 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.903 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i1.7890

Abstract

Prasarana jalan mempunyai peranan sangat penting dalam mendukungproduksi dengan mendistribusikan baik sarana produksi maupun hasil produksidari pusat produksi pertanian, industri, kehutanan, pertambangan danpariwisata menuju daerah-daerah pemasarannya, yang secara keseluruhanmendorong pertumbuhan ekonomi. Dan lebih mendasar lagi adalah berbagaikebutuhan manusia dalam kehidupannya, pemenuhannya sebagian besardifasilitasi dengan keberadaan jalan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut maka pembangunan dan pemeliharaanprasarana jalan hendaknya dilaksanakan secara terus menerus. Hanya sajapermasalahannya adalah jumlah panjang jalan yang harus ditangani tidakseimbang dengan jumlah anggaran yang tersedia. Akibat kendala demikiankondisi jalan terancam mengalami penurunan dari tahun ke tahun sehinggadiperlukan biaya tambahan untuk mempertahankan fungsi jalan tersebut. Dari hasil penelitian didapat terjadinya pembengkakan biaya terhadap owner’spada pelaksanaan proyek prasarana jalan sumber dana Pinjaman Luar Negeridan menunjukkan perubahan kondisi lapangan pada masa konstruksi sertamutu dari aspek perencanaan merupakan sumber penyebab utama atasmembengkaknya biaya Proyek Prasarana Jalan.
FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERLAMBATAN PADA PROSES PENGADAAN JASA PEMBORONGAN STUDI KASUS : ADB LOAN NO.1798-INO RR(SP Adhi Purnomo; Harcana Adriantara
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2008): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.396 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v3i2.7897

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengantisipasi keterlambatan pelaksanaanproses pengadaan pekerjaan proyek agar tidak terulang di masa yang akandatang dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruhterhadap keterlambatan proyek prasarana jalan. Metode yang digunakanadalah melalukan survei berupa penyebaran kuesioner kepada panitia danstake holder pengadaan jasa pemborongan pada paket ADB-Loan No. 1789-INO. Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang berpengaruh terhadapketerlambatan pada proses jasa pemborongan..Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara studiliteratur dan survey pada sumber informasi yang dibutuhkan berupawawancara terstruktur dan melalui kuesioner.Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data tersebutdiperoleh dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner dengan caramewawancarai responden secara langsung terhadap pakar dalam bidangyang berkaitan dengan masalah yang dibahasBerdasarkan pembahasan dari hasil olahan data, temuan dan validasi dapatditarik kesimpulan bahwa Faktor – faktor yang berpengaruh terhadapketerlambatan pengadaan jasa pemborongan dipengaruhi oleh 2 faktordominan, yaitu :- Dana pendamping dalam APBN DIPA dana belum siap- Lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ijin/rekomendasi dari BankPembangunan Asia untuk memulai setiap tahapan proses pelelangan
PERBANDINGAN VOLUME KEBUTUHAN MATERIAL KUDA-KUDA RANGKA ATAP BAJA TIPE PRATT, HOWE, COMPOUND FAN Irika Widiasanti; Adhi Purnomo; Arif Budiman
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 1 (2012): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.233 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v7i1.7942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kebutuhan material baja pada kuda-kuda bentuk Pratt truss, Howe Truss, danCompound Fan Truss sehingga dapat diketahui jumlah penggunaan kebutuhan material baja terkecil. Penelitian ini akan membandingkantiga tipe kuda-kuda pada panjang bentangan 24 m. Perhitungan gaya batang pada kuda-kuda menggunakanprogram SAP 2000 yang didasarkan oleh beban mati, beban hidup, dan beban angin yang bekerja pada struktur kuda-kuda sesuai denganSNI-03-1727-1989 tentang Tata Cara Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. Data perhitungan gaya batang didapat, selanjutnya ditentukanjenis profil baja yang sesuai dengan besarnya gaya dan jenis batang yang berkerja yaitu batang tarik dan tekan. Perhitungan dimensi profilpada batang kuda-kuda dilakukan sesuai dengan SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk BangunanGedung.Berat parameter profil di setiap batang kemudian dikalikan dengan panjangnya sehingga diketahui volume material baja yang diperlukan dalam satuan kilogram(kg). Volume seluruh batang dijumlahkan dan kemudian dibandingkan dengan bentuk kuda-kudayang lainnya.Perbandingan dilakukan untuk mendapatkan bentuk kuda-kuda yang paling sedikit menggunakan bahan material baja.Kesimpulan penelitian ini adalah pada bentang 24 m bentuk kuda-kuda Compound Fan Truss memiliki jumlah kebutuhan materialbaja terkecil yaitu sebesar 1220,51 kg. Kuda-kuda Howe Truss memiliki jumlah kebutuhan pemakaian material baja dengan nilai sebesar1870,12 kg, sedangkan kuda-kuda Bentuk Pratt Truss memiliki jumlah kebutuhan material baja terbesar pada bentang ini yaitu 2112,37 kg.
KAJIAN LABORATORIUM PARAMETER MARSHALL DENGAN PASIR PANTAI CARITA SEBAGAI AGREGAT HALUS DALAM HRS-WC Ayu Nastiti; Tri Mulyono; Adhi Purnomo
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.616 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor 4 di dunia yaitu 106.000 km memiliki potensi luas lahan pasir pantai sebesar 1.060.000 hektar. Berdasarkan kajian dan penelitian, pemanfaatan secara ekonomis pasir pantai belum optimal dalam bidang konstruksi termasuk lapis perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall dalam HRS-WC yang menggunakan pasir pantai sebagai agregat halusnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Jalan Balai Irigasi BekasiData agregat halus dari Pasir Pantai Carita yang diambil pada jarak 30 meter dari bibir pantai saat ketinggian muka air laut rendah. Penelitian menggunakan 5 variasi kadar aspal yaitu 2%; 3%; 4%; 5%; dan 6% dengan sampel uji masing-masing kadar sebanyak 6 (enam) buah. Dengan perlakuan yang sama menghasilkan (1) kadar aspal optimum sebesar 3 % dengan nilai stabilitas 110,39 kg, nilai kelelehan 2,9 mm, nilai VMA 15,53 %, nilai VFB 53,12 %, nilai VIM 7,28 %, nilai MQ 383,06 kg/mm, dan kepadatan 2,95 gr/cc; (2) Parameter marshall yang didapatkan dengan menggunakan pasir pantai memenuhi Spesifikasi Umum 2011-DPU kecuali nilai VMA. Nilai VMA akan memenuhi persyaratan jika dipakai kadar aspal 8% (hasil perpanjang persamaan hubungan kadar aspal dan VMA untuk VMA>18% dicapai dengan Kadar Aspal 8%); (3) Hubungan antara kadar aspal dengan Flow, VMA, VFB, dan kepadatan membentuk kecenderungan positif secara liner atau dengan kenaikan kadar aspal akan meningkatkan nilai Flow, VMA, VFB, dan kepadatan serta sebaliknya, akan menurunkan nilai VIM secara linier dan MQ secara polinomial. Meningkatnya kepadatan secara linier akan meningkatkan VMA dan VFB serta menurunkan VIM. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan (1) Pasir Pantai Carita tidak dapat dimanfaatkan sebagai agregat halus pada HRS-WC pada lalu-lintas sedang karena nilai VMA tidak memenuhi persyaratan; (2) Pasir Pantai Carita kemungkinan dapat digunakan sebagai agregat halus pada campuran HRS-WC dengan kadar sekitar 8% untuk lalu lintas sedang; (3) Pasir pantai Carita sebaiknya digunakan untuk HRS-WC dengan lalu lintas ringan.
PENGARUH PENGGUNAAN PASIR PANTAI CARITA SEBAGAI CAMPURAN AGREGAT HALUS PADA LAPIS PERMUKAAN ASPAL BETON TERHADAP PERSYARATAN PARAMETER MARSHALL Imam Arifiardi; Winoto Hadi; Adhi Purnomo
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.287 KB)

Abstract

Indonesia memiliki 285.252 km jalan aspal, jumlah akan terus bertambah seiring dengan perkembangan masing-masing daerah. Jalan aspal adalah bagian dari material perkerasan lentur yang materialnya terdiri dari agregat kasar, agregat halus, filler, dan aspal. Bahan agregat halus biasanya menggunakan pasir alam. Namun, mengetahui bahwa Indonesia adalah kepulauan yang memiliki luas lahan mencapai 1,06 juta hektar pasir pantai, pasir pantai dapat dianggap sebagai bahan alternatif sebagai agregat halus di jalan-jalan pengerasan aspal beton. Karena penggunaan material lokal di provinsi Banten, 33% pasir dari daratan pasir Teluk Banten dapat digunakan sebagai agregat halus di jalan aspal yang mengeras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh campuran pasir pantai Carita 0%, 50% dan 100% sebagai agregat halus pada permukaan aspal beton terhadap parameter marshall (stabilitas, aliran, MQ, VMA, VFB, VIM) .Pasir pantai Carita yang diambil pada jarak 15 m dari pantai berwarna putih dan teksturnya tidak beraturan dengan permukaan yang tajam. Sifat fisiknya adalah (1) tipe berat 2,52 g / cc; (2) serapan dalam 1,89%; (3) nilai pasir setara dengan 60,29%; (3) tingkat endapan dalam 3,2%; (4) salinitas dalam 0%; dan (5) Perbedaan BJ dengan agregat keras 0,02 gr / cc, sehingga sifat fisik pasir pantai Carita memenuhi syarat sebagai agregat halus. Sedangkan campuran 0%, pasir pantai menggunakan pasir gunung. Penelitian ini menggunakan 6 sampel (0% dari pasir), 6 sampel (50% dari pasir), dan 6 sampel (100% dari pasir pantai). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Irigasi Balai Jalan di Bekasi pada bulan Desember 2014 hingga Juli 2015 dengan metode eksperimen.Berdasarkan hasil pengujian penggunaan campuran 0% dan 50%, pasir pantai memenuhi parameter persyaratan marshall termasuk stabilitas, aliran, MQ, VMA, VFB, dan VIM pada pengerasan AC-WC. Sedangkan hasil pengujian penggunaan campuran pasir pantai 100% memenuhi persyaratan aliran (3,10 mm), VMA (17,01%), VFB (65,56%), dan VIM (5,49%). Tapi itu tidak memenuhi syarat persyaratan stabilitas (678,65 kg) dan MQ (218,92 kg / mm). Menurut penelitian, pasir pantai Carita dapat digunakan sebagai agregat halus untuk permukaan aspal beton pada campuran 0% hingga 50% dari pasir. Disarankan untuk tidak menggunakan campuran 100% pasir pantai Carita sebagai substitusi agregat halus pada permukaan aspal beton karena nilai marshall tidak memenuhi syarat persyaratan.
PERAN TIM TENDER DALAM USAHA PERAIHAN NILAI KONTRAK PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Adhi Purnomo
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2010): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.108 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v5i1.8061

Abstract

Di dalam industri jasa konstruksi, khususnya kontraktor, proses perencanaan yangmatang dalam pelaksanaan proyek mempunyai andil yang cukup besar menentukankinerja proyek dan perusahaan itu sendiri. Tim Tender ini merupakan salah satuaktualisasi proses overlapping kegiatan pemasaran dan kegiatan produksi/operasidalam industri jasa konstruksi, sedangkan output dari Tim Tender ini adalah KontrakKonstruksi antara kontraktor dengan owner. Penelitian ini bertujuan mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Tim Tender dalam melaksanakan kegiatantender ketika mengikuti proses pelelangan.Penelitian ini menggunakan analisis statistik untuk dapat mengetahui faktor-faktoryang mempengaruhi Tim Tender terhadap tingkat keberhasilan pelelangan.Dari hasil pengolahan data didapatkan faktor kompetensi perusahaan danketersediaan sumber daya manusia yang merupakan faktor paling dominan terhadaptingkat keberhasilan Tim Tender dalam melaksanakan kegiatan tender khususnyapada tender yang bersifat kompetitif.
PENINGKATAN PENGETAHUAN GAMBAR TEKNIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK AUTOCAD BAGI SISWA SMA DI WILAYAH MUARAGEMBONG, BEKASI JAWA BARAT Adhi Purnomo; Lenggogeni; Intan Puspa Wangi; Restu Adji Nugroho; Narendra Aditya; Fadia Syawalia Putri
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The introduction of Technical Drawing knowledge to students in high schools is still lacking, especially in schools in remote areas far from big cities. This is very unfortunate because drawing technology at this time has developed far, while this knowledge is needed for high school students, especially those who will continue their education to the undergraduate level of engineering and design. According to the situation Study Program Building Construction Engineering Technology, FT UNJ hold the commuity service activity for senior secondary school with the aim that students have additional knowledge about AutoCAD software-based Engineering Drawings which can open their horizons for further education after school and/or related professions. The implementation of this community service was carried out for students of the State Senior High School (SMAN) 1 Muara Gembong, Bekasi. The result of this activity is an increase in knowledge after students are given material on the implementation of this PKM by 27.93%, through pretest and posttest. In addition, the enthusiasm and interest of the students in trying to understand the material shown at the time of implementation, from the documentation, and the pre and post test scores were very visible. Abstrak Pengenalan pengetahuan Gambar Teknik pada siswa di sekolah menengah atas masih sangat kurang, khususnya pada sekolah-sekolah di pelosok-pelosok yang jauh dari kota besar. Hal ini sangat disayangkan karena teknologi Gambar pada masa ini sudah jauh berkembang, sementara pengetahuan ini dibutuhkan bagi siswa SMA khususnya yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana keteknikan dan desain. Untuk itu dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat Prodi STR TRKBG FT UNJ, menyasar pada siswa sekolah menengah atas dengan tujuan agar siswa memiliki tambahan pengetahuan mengenai Gambar Teknik berbasis perangkat lunak AutoCAD yang dapat membuka wawasan mereka akan pendidikan lanjutan setelah sekolah dan/atau profesi yang terkait. Pelaksanan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Muara Gembong, Bekasi. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pengetahuan setelah siswa diberikan materi pada pelaksanaan PKM ini sebesar 27,93%, melalui pemberian pretest dan posttest. Selain itu, sangat terlihat antusiasme dan ketertarikan siswa dalam berusaha memahami materi yang ditunjukkan pada saat pelaksanaan, dari dokumentasi, dan nilai pre dan post test yang diberikan.