Metode pembibitan nanas yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan jumlah bibit yang dapat dihasilkan adalah setek basal daun mahkota. Tingkat kematangan buah diduga berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan setek basal daun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh tingkat kematangan buah pada saat pengambilan bahan setek untuk produksi bibit asal setek basal daun mahkota pada nanas cv. Smooth Cayenne. Percobaan menggunakan RKLT satu faktor, yaitu tingkat kematangan dengan empat taraf perlakuan: tingkat kematangan 1 (K1) : semua mata berwarna hijau; kematangan 2 (K2) : mata buah yang berwarna kuning < 20%; kematangan 3 (K3) : mata buah yang berwarna kuning 40-55%; kematangan 4 (K4): mata buah yang berwarna kuning >90%; tetapi yang berwarna jingga kemerahan <20%. Hasil penelitian menunjukkan kandungan auksin dan sitokinin endogen tidak berbeda pada semua tingkat kematangan, namun Nisbah C/N K3 dan K4 menunjukkan hasil lebih tinggi. Pada semua tingkat kematangan, terbentuknya tunas maksimum terjadi pada 4-6 MST. Tingkat kematangan buah terbaik untuk produksi bibit nanas dengan setek basal daun mahkota adalah K4 (mata buah yang berwarna kuning >90%, tetapi yang berwarna jingga kemerahan <20%). K4 memiliki kecenderunguan menghasilkan setek hidup, bertunas, dan berakar lebih tinggi. K4 menghasilkan bobot kering tunas tertinggi dan memenuhi standar bibit sertifikasi lebih cepat (52 MST). Kata kunci: buah tropis, mata tunas dorman, perbanyakan cepat, split crown