Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Kepatuhan Minum Obat Pasien Pprolanis di Puskesmas Wua-Wua Haris, Restu Nur Hasanah; Masrida, Wa Ode; Ali, Nur Fitriana Muhammad; Fitriani, Rezky Dwi; Irwan, Irwan; Hayati, Siti
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v3i1.294

Abstract

Prolanis is a proactive program that is integrated and developed directly by BPJS Health with the main objective of reducing the risk of complications. Every year the number of Prolanis patients in several health facilities in Kendari City is increasing. The purpose of treatment is not only for treatment, but also to prevent complications and improve the patient's quality of life. The existence of this prolanis will minimize this, the mortality rate of non-communicable diseases, especially hypertension and diabetes mellitus. The purpose of this study was to look at the description of drug compliance in prolanis patients at the Wua-wua Health Center. Cross-sectional research design, sampling technique using total sampling. The research instrument used the MMAS-8 instrument to measure the level of compliance in taking medication for prolanis patients. Materials and data sources in this study were taken from prolanis patients who were undergoing treatment at the Wua-wua Health Center. The results showed that prolanis patients at the Wua-wua Health Center were in the compliant category (5%), moderate (30%) and non-compliant (65%). The majority of prolanis patients at the Wua-wua Health Center are non-compliant. Patient non-adherence is caused by forgetting to take medicine, feeling that the condition is getting better, feeling uncomfortable with the medicine and it is still often difficult to remember to take medicine.
KOMUNIKASI DAKWAH PENYULUH AGAMA DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH (Studi kasus perceraian dan kekerasan seksual di Provinsi Lampung) SP, Abimanyu; Huda, muhammad Nur; hayati, siti; Luthfiyana, Dzakiah Azizah
INTERCODE Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36269/ire.v4i2.2959

Abstract

Dalam tatanan berkeluarga setidaknya akan di jumpai seorang ayah, ibu dan anak menjadi pemegang peran dalam keluarga itu, maka haruslah dari sosok ini mempunyai sebuah pedoman dalam membentuk keluarganya yang tenang, tentram dan penuh kasih sayang yang sering disebut dengan keluarga sakniah. Maka mewujudkan itu haruslah dengan adanya bekal pendidikan yang dimiliki oleh semua pemegang peran tersebut. Pendidikan, kemudian, mengacu pada semua upaya orang dewasa yang dilakukan bersama dengan anak-anak untuk membimbing pertumbuhan jasmani dan rohani mereka menuju kedewasaan. Orang dewasa dalam pengertian ini tidak hanya diartikan sebagai orang yang matang secara fisik, tetapi juga sebagai individu yang matang secara psikologis. Pendidik agama memberikan arahan, jawaban atas pertanyaan, dan banyak informasi keagamaan; oleh karena itu, nasihat mereka tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga bersifat instruktif. 3) Tindakan mendampingi. Guru yang membimbing siswa menggunakan pendekatan persuasif, mendukung pengembangan kesadaran dan membantu klien mengenali dan memecahkan masalah. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan oleh para penyuluh agama di Kota Bandar Lampung ini diperuntukkan bagi para korban penyalahgunaan narkoba, bagi mereka yang menjadi korban pergaulan bebas, dan bagi para remaja yang membutuhkan pertolongan agar tidak terjadi tawuran. 4) Tindakan Pembinaan. Para pendidik agama menerapkan berbagai teknik dalam posisi pembinaannya, antara lain pendekatan keteladanan, metode pembiasaan, dan metode menasihati. Kata kunci: komunikasi, Penyuluh Agama