Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI PENGHAMBATAN AKTIVITAS ENZIM ALFA-GLUKOSIDASE TERHADAP DUA PRODUK JAMU KAPSUL EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) Febrianda, Larasati Hanifa; Jawi, I Made; Widiarthini, Ida Ayu Alit; Aman, I Gusti Made
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 2 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i02.P11

Abstract

Cinnamon (Cinnamomim burmannii) found in the markets, comes in many forms with one of them being a type of jamu which the cinnamon dust is capsulized. The capsulized jamu is claimed to be beneficial on treating diabetes melitus. The effects of antidiabetics on some products of the capsulized jamu is suspected to work through the alpha-glucosidase enzyme inhibition activites contained in them. The aim of this research is to verify the activities of some capsulized cinnamon dust extract in jamu (C. burmannii) found in the markets on its effect to inhibit alpha-glucosidase activity and to know its IC50 value. Experiment is done by using analytic experiments using two different products (product A and product B) and by using acarbose 50mg as a positive control factor. Enzyme activity are then calculated using UV-Vis spectrophotometer on a 410 nm wavelength. The result of this research is alpha-glucosidase enzyme inhibition activity found in product A and B are 155,104 µg/mL and 6.795,893 µg/mL, wherease the acarbose as a positive control are 47,466 µg/mL. The conclusion of this research is alpha-glucosidase enzyme inhibition activity found on the products as IC50 shows that product A has a better alpha-glucosidase enzyme inhibition activity than product B. However, when compared to the acarbose as the positive control, product A has a lesser alpha glucosidase enzyme inhibition activity. Kata kunci : Cinnamomum burmannii, diabetes mellitus, alpha glucosidase inhibition.
KESESUAIAN PERESEPAN ANTIBIOTIKA PADA BERBAGAI TINGKAT KEPARAHAN COVID-19 DI PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Diaz, Leonardo Alpha; Jawi, I Made; Widhiartini, Ida Ayu Alit; Aman, I Gusti Made
E-Jurnal Medika Udayana Vol 12 No 7 (2023): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2023.V12.i07.P09

Abstract

COVID-19 telah menghadapkan klinisi dengan sebuah tantangan baru dimana belum ditemukannya terapi definitif dalam penanganan penyakit tersebut hingga tahun 2021. COVID-19 dapat menyebabkan disregulasi daya tahan tubuh pada sebagian pasien, sehingga pasien tersebut menjadi lebih rentan terhadap koinfeksi bakteri. Antibiotika banyak diresepkan sebagai life-saving drugs dalam penanganan/pencegahan infeksi bakteri yang berpotensi meningkatkan morbiditas dan mortalitas pasien COVID-19. Pada penggunaan dalam keadaan darurat, terdapat potensi penggunaan antibiotika menjadi berlebihan dan tidak sesuai dengan pedoman terapi yang ada. Hal tersebut perlu mendapat perhatian lebih sebagai bahan evaluasi dalam pencegahan isu resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peresepan antibiotika dikaitkan dengan profil keparahan pasien COVID-19. Rancangan penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan secara retrospektif terhadap sampel rekam medis pasien terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat inap pada sebuah rumah sakit rujukan COVID-19 di Provinsi Bali selama tahun 2021. Sampel diambil dengan menggunakan metode simple random sampling. Sebanyak 304 rekam medis dicantumkan dalam penelitian. Data diolah menggunakan statistik deskriptif. Mayoritas pasien berada dalam kelompok umur 25-34 tahun (23,1%), berjenis kelamin perempuan (51,6%) dan termasuk dalam COVID-19 derajat sedang (67,8%). Sebagian besar pasien yang tercatat tidak memiliki komorbid (54,3%). Azithromycin (55,6%), levofloxacin (25,8%), dan imipenem-cilastatin (8,2%) mendominasi peresepan antibiotika dalam penelitian ini. Sebagian besar pasien (62,5%) mendapat peresepan antibiotika yang sesuai dengan Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Tidak ditemukan adanya peresepan antibiotika yang masuk ke dalam kategori Reserve berdasarkan ‘AWaRe Classification’ dari WHO. Dapat disimpulkan, mayoritas pasien yang mendapat peresepan antibiotika telah mempertimbangkan buku pedoman yang ada dan klasifikasi aware WHO.
Pengaruh puasa ramadhan terhadap kadar lipid pada masyarakat hiperlipidemia di Denpasar Utara Putri, Dhiancinantyan Windydaca Brata; Meliani, Ni Putu Mitha; Aman, I Gusti Made; Maharianingsih, Ni Made
Pharmasipha : Pharmaceutical Journal of Islamic Pharmacy Vol. 8 No. 1 (2024): Maret
Publisher : University Of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/pharmasipha.v8i1.10743

Abstract

Puasa Ramadhan merupakan kegiatan menahan diri dari tidak makan dan minum dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Saat berpuasa terjadi perubahan pola makan, waktu makan, dan asupan makanan. Hal tersebut dapat memperbaiki kadar profil lipid yang terganggu atau sering disebut dengan hiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan salah satu atau lebih dari lipid plasma, termasuk trigliserida, kolesterol, low-density lipoprotein (LDL) bersamaan dengan penurunan kadar high-density lipoprotein (HDL). Pengendalian Hiperlipidemia dapat dilakukan dengan berpuasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puasa Ramadhan terhadap kadar lipid masyarakat yang menderita Hiperlipidemia di Denpasar Utara. Desain penelitian ini merupakan penelitian pra experimental menggunakan model One Group Pretest-Posttest. Penelitian ini melakukan pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL dan HDL sebelum puasa Ramadhan dan satu bulan setelah Puasa Ramadhan. Hasil penelitian ini menunjukkan perubahan yang signifikan berupa penurunan pada kadar kolesterol total, Trigliserida dan LDL dengan nilai rerata berturut-turut sebagai berikut 203±25,983 mg/dl ke 194±25,074 mg/dl; 153,5± 43,308 mg/dl ke 108,5 ± 41,67 mg/dl; 132,5± 26,394 mg/dl  ke 115,5± 24,789 mg/dl dengan signifikansi p-value 0,001. Serta terjadi peningkatan pada kadar HDL dengan nilai rerata 43,5 ± 12,046 mg/dl ke 57±12,359 mg/dl dengan signifikansi p-value 0,001. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Puasa Ramadhan memberikan penurunan terhadap kadar kolesterol total, trigliserida dan LDL, serta peningkatan pada kadar HDL.