This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMIAH PLATAX
Darwasito, Suria
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Mangrove Community Structure On The Coast Of Tanjung Kelapa, Tombariri Districts, Bunaken National Park daud, fitran; Kusen, Janny D.; Kumampung, Deislie Roxmerie H.; Djamaaludin, Rignolda; Darwasito, Suria; Ompi, Medy
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 11 No. 1 (2023): ISSUE JANUARY-JUNE 2023
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v11i1.43952

Abstract

Mangrove ecosystems are wetland resources in coastal areas, life support systems and natural wealth of very high value. The lack of information about the status of mangrove species at the study site as well as the alleged presence of various types of mangrove loss in each region have been identified as important mangrove knowledge information gaps. This can improve various conservation and management strategies, especially in maintaining the sustainability of mangrove ecosystems. This activity lasted 6 (six) months including data collection using the line transect method, the results showed that there were 5 types of mangroves at three stations including Soneratia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Avicennia marina and ceriops tagal. High diversity (H') is found at Station 2 and Station 3 with a Dominance value (D) categorized as moderate at Station 1 while Stations 2 and 3 are categorized as medium, Uniformity (e) at all stations is high, absolute density is highest at station 1 and station 2, and at station 3 the absolute density is lowest, the similarity of community (IS) mangrove types in all three locations is the same because it still includes the same location in the intertaidal area. Keywords: Community structure, Mangrove, Tanjung Kelapa Abstrak Ekosistem mangrove merupakan sumber daya lahan basah pada wilayah pesisir, sistem penyangga kehidupan dan kekayaan alam yang nilainya sangat tinggi.. Kurangnya informasi tentang status spesies mangrove di lokasi penelitian serta dugaan adanya berbagai jenis kehilangan mangrove di setiap wilayah telah diidentifikasi sebagai kesenjangan informasi pengetahuan tentang mangrove yang penting. Hal ini dapat meningkatkan berbagai strategi konservasi dan pengelolaan, terutama dalam menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove. Kegiatan ini berlangsung 6 (enam) bulan termasuk dengan pengambilan data mengunakan metode transek garis, Hasil penelitian menunjukan Terdapat 5 jenis mangrove pada ketiga stasiun diantaranya Soneratia alba, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Avicennia marina dan ceriops tagal. Keanekaragaman tinggi (H’) terdapat pada Stasiun 2 dan Stasiun 3 dengan nilai Dominansi (D) dikategorikan sedang pada Stasiun 1 sedangkan Stasiun 2 dan 3 dikategorikan sedang, Keseragaman (e) pada semua stasiun tinggi, kepadatan mutlak tertinggi pada stasiun 1 dan stasiun 2, dan pada stasiun 3 kepadatan mutlak terendah, kesamaan komunitas (IS) jenis mangrove pada ketiga lokasi sama karena masih mencakup satu lokasi yang sama didaerah intertaidal. Kata kunci: Struktur komunitas, Mangrove, Tanjung Kelapa
Institutional Domain Assessment of the EAFM Approach to Snapper and Grouper Fisheries in the waters of the Sangihe Islands, North Sulawesi dumas, Davis Wijaksana Extrada; Lasabuda, Ridwan; Manembu, Indri Shelovita; Makapedua, Daisy M.; Darwasito, Suria; Luasunaung, Alfrets; Sumilat, Deiske Adeliene; Darmono, Oktaviano P.
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 1 (2024): ISSUE JANUARY-JUNE 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i1.52237

Abstract

This research aims to assess the status of snapper and grouper fisheries management in the Sangihe Islands district using an ecosystem approach (EAFM) in the institutional domain. The research method uses observation and interview methods (questionnaires). Data collection used semi-structured interview (SSI) techniques. As a result of the assessment of 6 (six) institutional indicators, there are 2 indicators with a value of 1 (less, red flag model), namely indicators of compliance with the principles of responsible fisheries and indicators of fisheries management plans. 3 indicators each: decision-making mechanism indicators, indicators of the level of synergy of fisheries management policies & institutions, and stakeholder capacity indicators) with a value of 2 (medium, yellow model flag). Only the indicator for the completeness of the rules in fisheries management has a value of 3 (good, green model flag). The average score for the 6 indicators is 1.76 while the composite value is 58.53. This value shows that the application of the EAFM institutional domain in the management of snapper and grouper fisheries in the Sangihe Islands district is in the medium category (yellow model flag). Keywords: EAFM, Sangihe Islands, Grouper Snapper Fishery, Flag Model. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menilai  status pengelolaan perikanan kakap dan kerapu di kabupaten Kepulauan Sangihe dengan pendekatan ekosistem (EAFM) pada domain kelembagaan. Metode penelitian menggunakan metode observasi dan wawancara (kuisioner). Pengumpulan data menggunakan teknik semi structured interview (SSI).  Hasil penilaian dari 6 (enam) indikator kelembagaan, ada 2 indikator yang nilai-nya 1 (kurang, flag model merah) yaitu  indikator kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan yang bertanggung jawab dan indikator rencana pengelolaan  perikanan. 3 indikator masing-masing : indikator mekanisme pengambilan  keputusan, indikator tingkat sinergisitas kebijakan & kelembagaan pengelolaan perikanan, indikator kapasitas pemangku  kepentingan) bernilai 2 (sedang, flag model kuning). Hanya indikator kelengkapan aturan main dalam  pengelolaan perikanan yang bernilai 3 (baik, flag model hijau).  Nilai skor rerata 6 indikator adalah 1,76 sedangkan  nilai komposit-nya 58,53. Nilai ini menunjukkan bahwa penerapan domain kelembagaan EAFM pada pengelolaan perikanan kakap dan kerapu di kabupaten Kepulauan Sangihe kategori sedang (flag model kuning). Kata kunci : EAFM, Kepulauan Sangihe, Perikanan Kerapu Kakap, Model Bendera
Development Of Marine Tourism Potential In East Likupang Waters, North Minahasa District Maryen, Yakob Oskar; Manembu, Indri Shelovita; Ngangi, Edwin L. A.; Roeroe, Kakaskasen Andreas; Sambali, Hariyani; Darwasito, Suria; Sumilat, Deiske Adeliene
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 12 No. 2 (2024): ISSUE JULY-DECEMBER 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jip.v12i2.52238

Abstract

This research aims to determine the potential for marine tourism in East Likupang Waters, determine the suitability of developing marine tourism in East Likupang Waters, and recommend marine tourism management, collecting primary data through observation and in-depth interviews directly with the community. Secondary data through studies of research results, scientific publications, the Minahasa Regency Maritime and Fisheries Service, and the North Minahasa Regency Maritime and Fisheries Service. Biophysical data is as follows. Observation of coral conditions using Line Intercept Transect (LIT). b) Observation of fish using Underwater Fish Visual Census (UVC). Water quality using a water quality checker (Horiba brand). Apart from that, data analysis uses a matrix of suitability for marine tourism areas, and beach tourism and provides weighting. The results of this research show that the potential that exists in East Likupang Waters and its surroundings includes physical and non-physical potential that has the potential and can be developed into a marine tourism attraction. Carrying capacity and beach recreation Surabaya Beach beach area 2000 (m²) 533 people/day Pulisan Beach 2000 (m²) 533 people/day c) Paal Beach 1000 (m²) 267 people/day Kalinaun Beach 3000 (m²) 800 people/day, It was found that the percentage of coral cover in East Likupang Waters was 47.04%, with a marine tourism suitability index value of 62, which means that the suitability of the East Likupang Waters marine tourism area is included in the conditionally appropriate criteria. Keywords: Potential, Marin Tourism, East Likupang Waters Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi wisata bahari di Perairan Likupang Timur, mengetahui kesesuaian pengembangan wisata bahari di Perairan Likupan Timur dan merekomendasikan pengelolaan wisata bahari, pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara mendalam langsung kepada masyarakat. Data sekunder melalui kajian hasil penelitian, publikasi ilmiah, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Minahasa Utara. Data biofisik adalah sebagai berikut. Pengamatan kondisi karang menggunakan Line Intercept Transect (LIT). b) Pengamatan ikan menggunakan Underwater Fish Visual Census (UVC). Kualitas air menggunakan alat pemeriksa kualitas air (merek Horiba). Selain itu analisis data menggunakan matriks kesesuaian kawasan wisata bahari, dan wisata pantai serta memberikan pembobotan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi yang ada di Perairan Likupang Timur dan sekitarnya meliputi potensi fisik dan non fisik yang mempunyai potensi dan dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata bahari. Daya dukung dan rekreasi pantai Pantai Surabaya Luas pantai 2000 (m²) 533 orang/hari Pantai Pulisan 2000 (m²) 533 orang/hari c) Pantai Paal 1000 (m²) 267 orang/hari Pantai Kalinaun 3000 (m²) 800 orang/hari, Diketahui persentase tutupan karang di Perairan Likupang Timur sebesar 47,04% dengan nilai indeks kesesuaian wisata bahari sebesar 62 yang berarti kesesuaian kawasan wisata bahari Perairan Likupang Timur termasuk dalam kriteria layak bersyarat. Kata Kunci: Potensi; wisata bahari; Perairan Likupang Timur.