Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN ETHYLENE TRIPLE RESPONSE TERHADAP KECAMBAH BEBERAPA VARIETAS KACANG BUNCIS (PHASEOLUS VULGARIS L.) Sahilatua, Rivaldo; Mantiri, Fecky Recky; Rumondor, Marhaenus Johanis
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTOne of the appropriate cultivation techniques to increase land productivity, is intercropping cultivation. Intercropping is causing the  plant to grow in shelter. This sheltered situation can increase ethylene production, giving rise to a triple response (inhibits stem lengthening, thickening of the stem, and the appearance of the habit of making hooks that cause the stem to grow horizontally or horizontally) that could affect plant growth and development. The aim of this study was to look for varieties of snaps (Phaseolus vulgaris) that were less sensitive to the increasing of ethylene which was reflected in the form of a minimal response to high ethylene levels. The research method used was Test Paper Rolled and Placed in a Standing Position with Plastic. Three varieties used were Horti I, Horti II, and Lokal variet were germinated with treatment (carbide administered) and had been control for five days. The difference data between the measurements of controls minus the treatment, then analyzed with one way ANAVA followed by using the 5% LSD method (Smallest Significant Difference). The results were obtained for the higher hypocotyl length of Horti I variety (1,07 cm), the largest hypocotyl diameter of Horti II variety (0,13 cm), the largest epicotile bend of Horti II variety (7,22 cm), the largest epidermis cell length of Local variety (12,17 m), and epidermal cell width of Horti II variety (5.06 ?m). Based on the parameters obtained, Horti I varieties we less sensitive to increasing ethylene content therefore it can be concluded that variet Horti I could grow optimally in shelter condition. Key words: Triple response, ethylene, shade, chickpea, carbide, hypocotyl, epicotyl, and epidermal ABSTRAKMasalah yang umumnya dihadapi dalam membudidayakan tanaman buncis ialah kurangnya lahan untuk bercocok tanam. Teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan produktivitas lahan, salah satunya budidaya dengan pola tumpang sari. Pola tumpangsari menyebabkan tanaman tumbuh dengan keadaan ternaungi. Keadaan ternaungani ini dapat meningkatkan produksi etilen, sehingga menimbulkan triple response yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari varietas kacang buncis (Phaseolus vulgaris) yang kurang sensitif terhadap peningkatan etilen yang direfleksikan dalam bentuk respon yang minimal terhadap kadar etilen yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Uji Kertas Digulung dan Diletakkan Dalam Posisi Berdiri Dengan Plastik (UKDdP). Tiga varietas buncis yang digunakan dikecambahkan dengan pemberian perlakuan (pemberian karbid) dan kontrol selama lima hari. Data selisih diperoleh dari kontrol dikurang perlakuan kemudian dianalisis dengan ANAVA one way yang dilanjutkan dengan menggunakan metode BNT 5% (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian diperoleh untuk panjang hipokotil tertinggi varietas Horti I (1,07 cm), diameter hipokotil terbesar varietas Horti II (0,13 cm), bengkokan epikotil terbesar varietas Lokal (7,22 cm), panjang sel epidermis terbesar varietas Lokal (12,17 m), dan lebar sel epidermis varietas Horti II (5,06 m). Berdasarkan hasil yang diperoleh, varietas Horti I adalah varietas yang kurang sensitif terhadap peningkatan kadar etilen dibandingkan dengan varietas Horti I dan varietas Lokal. Kata kunci: Triple response, etilen, naungan, kacang buncis, karbid, hipokotil, epikotil, dan sel epidermis
Pencegahan Banjir dengan Pembuatan Lubang Resapan Biopori sebagai Teknologi Tepat Guna Singkoh, Marina Flora Oktavine; Rumondor, Marhaenus Johanis
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/c4h4px12

Abstract

Permasalahan penduduk di Kelurahan Kiniar Kecamatan Tondano Timur adalah buruknya sistem drainase yang dapat menyebabkan banjir apabila musim hujan. Faktor pengelolaan sampah di Kecamatan Tondano Timur menjadi salah satu faktor pendorong tersumbatnya aliran air (sistem drainase). Upaya untuk mencegah banjir dan mengelola sampah tersebut adalah dengan cara pembuatan lubang resapan biopori. Tujuan kegiatan PKM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan cara penggunaan lubang resapan biopori sebagai teknologi tepat guna bagi masyarakat di Kelurahan Kiniar Kecamatan Tondano Timur. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan. Dalam kegiatan ini dilakukan pretest dan postes. Hasil dari kegiatan PKM ini ialah adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta akan manfaat biopori. Pemahaman peserta akan materi meningkat pesat setelah pemberian materi dan pelatihan cara pembuatan lubang biopori, hal ini terlihat dari jumlah peserta yang mendapatkan nilai di atas 50 meningkat drastis, dari interval nilai 41-50 terdapat 11 orang (31,42%), bahkanpun sampai ada yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi di antara interval nilai 91-100 dengan 2 peserta (05,72%). Peserta terbanyak dengan nilai prosentase 37,14% sebanyak 13 orang terdapat pada interval nilai 51-60.
PKM Masyarakat Desa Ongkaw Dua tentang  Eksplorasi dan Bahaya Jamur Patogen pada Ikan Nila yang Siap Dipasarkan dan Dikonsumsi Katili, Deidy Yulius; Umboh, Stella Deiby; Wahyudi, Lalu; Rumondor, Marhaenus Johanis; Langoy, Marnix L.D
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/a3vv2t22

Abstract

Ikan nila banyak diminati oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah. Meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan nila tidak dibarengi dengan peningkatan produksi ikan nila tersebut. Produksi ikan nila seringkali menjadi hambatan dengan adanya serangan jamur patogen pada ikan nila. Jamur patogen ini pula menyerang ikan nila yang siap untuk dipasarkan bagi konsumen. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan Masyarakat Desa Ongkaw Dua dalam eksplorasi jamur patogen ikan nila yang siap dipasarkan dan dikonsumsi dan bahaya yang ditimbulkannya. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang bahaya jamur patogen bagi ikan nila, akan digunakan metode penyuluhan dan pendampingan eksplorasi dan bahaya jamur patogen ikan nila terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan analisis data pre-test maka diperoleh hasil ternyata dari 25 orang peserta hanya 1 orang yang bisa mencapai nilai tertinggi pada interval nilai 51-60 dengan nilai prosentase 4 %, sedangkan peserta yang mencapai nilai terendah pada interval nilai 0-10 terdapat 10 orang peserta dengan nilai prosentase 40 %, sedangkan postest nilai tertinggi pada interval 91-100 dengan 5 peserta (20 %) dan terendah pada interval nilai 61-70 dengan 9 peserta (36%).