Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG Marnix L.D Langoy; Saroyo Saroyo; Farha N.J Dapas; Deidy Y Katili; Syamsul Bachry Hamsir
JURNAL ILMIAH SAINS Volume 11 Nomor 2, Oktober 2011
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.996 KB) | DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.210

Abstract

DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG Marnix L.D. Langoy1), Saroyo1), Farha N.J. Dapas1), Deidy Y. Katili 1), dan Syamsul Bachry Hamsir2) 1)Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115 2)Mahasiswa Program Sarjana Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado 95115 ABSTRAK Penelitian tentang biodiversitas alga telah dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis keanekaragaman alga makro di Taman Wisata Alam Batuputih Sulawesi Utara. Penelitian dilaksanakan di Taman Wisata Alam Batuputih, Kota Bitung dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009. Pada lokasi penelitian dibuat 5 garis transek dengan jarak antara satu transek dengan transek berikutnya adalah 50 m. Setiap transek diambil 5 plot dengan ukuran 1 m x 1 m. Penempatan plot adalah 10 m, 20 m, 30 m, 40 m, dan 50 m dari garis pantai. Dengan demikian total plot penelitian sebanyak 50 plot. Pada setiap plot dihitung jumlah spesies alga yang ditemukan serta luas penutupannya, serta jumlah individu/koloni. Identifikasi jenis dilakukan di lapangan dengan menggunakan buku-buku identifikasi alga dan dilakukan konfirmasi di laboratorium. Hasil penelitian yang dilakukan di Taman Wisata Alam Batuputih pada 50 plot ditemukan 411 individu alga makro dengan 18 spesies yang berasal dari 3 divisi yakni  Rhodophyta, Chlorophyta dan Phaeophyta.  Dalam Divisi Rhodophyta dan Chlorophyta terdapat 7 spesies dengan 6 famili yang ditemukan, lebih banyak dibandingkan dengan Divisi Phaeophyta yang hanya ditemukan 4 spesies dengan 3 famili. Kata kunci: alga, biodiversitas, Taman Wisata Alam Batuputih BIODIVERSITY OF ALGAE AT BATUPUTIH TOURISM PARK, BITUNG DISTRICT ABSTRACT A research about algae diversity has been conducted to analysis macro-algae biodiversity at Batuputih Tourism Park, Bitung City, North Sulawesi from January to December 2009. At the above location, 5 line transects were made and the distance between  previous and next transect was 50 m. In each transect, 5 plots were formed as representation to the the location. Plot size was 1 m x 1 m placed at 10 m, 20 m, 30 m, 40 m, and 50 m from zero point. Therefore, the total of plot in this research was 50 plots. In all plots, algae species richness, its covering and total of individuals/colony. Species identification was done in the field by using some algae identification manuals and confirmation was done at laboratory. Results of the research showed that: there were 411 individuals of algae in 50 plots at Batuputih Tourism Park. All individuals were classified into 18 species that included in 3 divisions, those were Rhodophyta, Chlorophyta and Phaeophyta. In the Division Rhodophyta and Chlorophyta, there were 7 species within 6 families, more than Division Phaeophyta that only consisted of 4 species within 3 families. Keywords: algae, biodiversity, Batuputih tourism park
Peranan dan Dampak Residu Pestisida terhadap Budidaya Ikan Air Tawar Sebagai Salah Satu Potensi Unggulan Desa Palaes Katili, Deidy Yulius; Langoy, Marnix L.D; Umboh, Stella Deiby
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/hy36f320

Abstract

Desa Palaes adalah merupakan salah satu Desa di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara yang memiliki sumber air tawar yang tersedia dan banyak dikembangkan untuk aktivitas budidaya ikan air tawar. Hasil produksi ikan air tawar dipengaruhi oleh adanya residu pestisida. Salah satu bahaya negatif yang merugikan yaitu pencemaran bagi air dan dapat membahayakan kehidupan ikan air tawar dan mikroorganisme air khususnya jamur air sebagai indikator kualitas air. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penggunaan pestisida secara terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan yang diakibatkannya dan peningkatan kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat khususnya Masyarakat Desa Palaes dari dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida bagi lingkungan dan ikan air tawar yang dibudidayakan. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida dan dampak samping yang ditimbulkannya, akan digunakan metode penyuluhan dan pelatihan dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan kolam pembudidayaan ikan air tawar. Berdasarkan analisis data hasil tes awal dan tes akhir maka diperoleh hasil bahwa terjadipeningkatan pemahaman peserta sebelum dan sesudah materi pelatihan diberikan, dimana prosentase nilai di bawah 60 tidak ada lagi dan 1 orang peserta pada interval nilai 91-100. Berdasarkan analisis rekapan lembar evaluasi topik belajar setelah dilakukan praktek penggunaan pestisida maka diperoleh hasil tertinggi terdapat pada aspek pemahaman dengan kriteria sangat baik (22 peserta). Sedangkan hasil yang rendah terdapat pada aspek ke-4 (kemampuan peserta mengkomunikasikan hasil praktek dengan pihak lain) dengan 1 orang peserta dengan kriteria sedang.
PKM Manfaat Jamur Antagonis bagi Peningkatan Hasil Pertanian Desa Ongkaw Dua Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan Umboh, Stella Deiby; Rondonuwu, Frans Bernhard; Palar, Dwianita Conny; Langoy, Marnix L.D; Montong, Vivi B.
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/dqjqtr66

Abstract

Tanaman pertanian seringkali terhambat dengan adanya serangan hama dan penyakit tumbuhan. Penggunaan pestisida dalam mengendalikan hama dan penyakit tumbuhan seringkali berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Agen pengendali hayati merupakan salah satu alternatif yang yang ramah lingkungan dan cukup efektif dalam mengendalikan penyakit tumbuhan yaitu dengan memanfaatkan mikroba antagonis. Salah satunya adalah jamur antagonis yang mempunyai kemampuan dalam menghambat perkembangan patogen tanaman. Yang menjadi faktor kelemahan yang sering dijumpai dikalangan petani yang ada di Ongkaw Dua yaitu kurangnya pengetahuan mereka tentang dampak penggunaan pestisida dan pemanfaatan pengendalian hayati dengan menggunakan jamur antagonis sebagai solusi alternatif pilihan lain dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman pertanian. Metode yang digunakan dalam PKM ini adalah bentuk penyuluhan. Berdasarkan hasil analisis, didapati peserta yang sangat antusias mengikuti kegiatan, menyimak, merespon, dan menanggapi  secara positif terhadap pemaparan materi oleh narasumber. Selain itu pula,terjadi peningkatan pengetahuan peserta dan penguasaan akan materi penyuluhan, ditandai dengan 17 orang peserta yang memahami dari 20 peserta dan terjadi kenaikan pemahaman peserta  dari nilai pra kegiatan (pre-test) ke akhir kegiatan (post-test) sebesar 65%.
PKM Masyarakat Desa Ongkaw Dua tentang  Eksplorasi dan Bahaya Jamur Patogen pada Ikan Nila yang Siap Dipasarkan dan Dikonsumsi Katili, Deidy Yulius; Umboh, Stella Deiby; Wahyudi, Lalu; Rumondor, Marhaenus Johanis; Langoy, Marnix L.D
Jurnal Lentera: Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Lentera - Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/a3vv2t22

Abstract

Ikan nila banyak diminati oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah. Meningkatnya minat masyarakat terhadap ikan nila tidak dibarengi dengan peningkatan produksi ikan nila tersebut. Produksi ikan nila seringkali menjadi hambatan dengan adanya serangan jamur patogen pada ikan nila. Jamur patogen ini pula menyerang ikan nila yang siap untuk dipasarkan bagi konsumen. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan Masyarakat Desa Ongkaw Dua dalam eksplorasi jamur patogen ikan nila yang siap dipasarkan dan dikonsumsi dan bahaya yang ditimbulkannya. Untuk mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan Masyarakat tentang bahaya jamur patogen bagi ikan nila, akan digunakan metode penyuluhan dan pendampingan eksplorasi dan bahaya jamur patogen ikan nila terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan analisis data pre-test maka diperoleh hasil ternyata dari 25 orang peserta hanya 1 orang yang bisa mencapai nilai tertinggi pada interval nilai 51-60 dengan nilai prosentase 4 %, sedangkan peserta yang mencapai nilai terendah pada interval nilai 0-10 terdapat 10 orang peserta dengan nilai prosentase 40 %, sedangkan postest nilai tertinggi pada interval 91-100 dengan 5 peserta (20 %) dan terendah pada interval nilai 61-70 dengan 9 peserta (36%).