Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DIDESA ONGKAW KECAMATAN SINONSAYANG KABUPATEN MINAHASA SELATAN Pratasis, Neni N.; Malonda, Nancy S. H; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak balita sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan menjadi sumberdaya manusia yang berkualitas dimasa depan. Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik ibu dengan status gizi anak balita didesa Ongkaw Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan pendekatan crosssectional. Dilakukan pada bulan januari-febuari 2018 didesa Ongkaw Kecamatan Sinonsayang Kabupaten Minahasa selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah 142 anak balita yang berusia 2-5 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 82 yang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, Timbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Uji statistik yang digunakan untukmenganalisis hubungan antara variabel menggunakan uji spearman rank dan chisquare. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji spearman rank tidak terdapat hubungan antara umur ibu dengan status gizi anak balita (p=0,682), tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan status gizi anak balita (p= 0,763),terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak balita (BB/TB)(p= 0,010) dan berdasarkan hasil uji chi square tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan status gizi anak balita (p= 0,187). Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan antara umur, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi anak balita dan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi balita (BB/TB). saran kepada ibu balita dan pemberi pelayanan kesehatan seperti puskesmas untuk melakukan pemantauan status gizi anak balita secara berkala melalui informasi berupa media masa dan penyuluhan dari tenaga kesehatan tentang pengetahuan ibu, umur ibu, pendidikan ibu dan pekerjaan ibu yang mempengaruhi status gizi balita.Kata Kunci: karakteristik ibu, status gizi balitaABSTRACTChildren as the next generation of the nation is expected to become a quality human resources in the future. This research for analyze the relationship of the characteristics of mothers and nutritional status of children under five in Ongkaw village. This study used analytic observational method with cross sectional approach. The study was conducted from januari until febuari 2018 at Ongkaw village, district of Sinonsayang South Minahasa regency. The population in this study was 142 children under five aged from 2 to 5 years old. The number of samples in this study was 82children that met the inclusion and exclusion criteria. The instruments used were questionnaires, weight scales and height measurements.The statistical test used to analyze the relationship between variables using chi-square test and Spearman rank. The results showed that based on spearman rank test there was no correlation between mother’s education level and nutritional status of children (p = 0.682), there was no correlation between mother’s agewith nutritional status of children (p = 0.763), there was correlation between mother’s nutritional knowledge with the nutritional status of children (Body Weight / Body Height)) (p = 0,010) and based on chi square testthere was no significant correlation between mother’s occupation and the nutritional status of children (p = 0,187). In conclusion, there was no correlation between mother’s age and the nutritional status of children, there was no correlation between mother’s education level with the nutritional status of children, there was no correlation between mother’s occupation with the nutritional status of children and there was a correlation between mother’s nutritional knowledge with the nutritional status of children (Body Weight / Body Height). advice to mother and child health service providers such as puskesmas to monitor the nutritional status of Toddlers periodically through information in the form of mass media and counseling from health personnel about mother's knowledge, mother's age, mother's education and mother's occupation that affect nutritional status of children.Keywords: characteristics of mother, children nutritional status.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN TINDAKAN MEROKOK SISWA DI SMK NEGERI 2 MANADO Mantiri, Nofrianto; Rumayar, Adisti A.; Malonda, Nancy S. H
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan tanpa rokok telah diatur dengan jelas dalam Permenkes no 188 tahun 2011 yang menjelaskan tentang KTR dan untuk tata cara pelaksanaannya juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 7 Tahun 2011 tentang pedoman pelaksanaan kawasan tanpa rokok  yang betujuan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok, Peraturan serupa juga dibuat oleh Peraturan  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, No 64 Tahun 2015 yang mengatur secara khusus tentang pelaksaan KTR di lingkungan Sekolah. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang kebijakan kawasan tanpa rokok dengan tindakan merokok siswa Sekolah Menegah Kejuruaan Negeri 2 Manado. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional pada siswa di Sekolah Menegah Kejuruaan Negeri 2 Manado pada bulan Juni 2018 – November 2018. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh siswa di Sekolah Menegah Kejuruaan Negeri 2 Manado.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi adalah 279 responden. Penelitian ini mengunakan alat ukur kuesioner Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 279 siswa yang menjadi responden sebagian besar yaitu 155 siswa (55,6%) dikategorikan berpengetahuan baik dan kategori kurang baik sebanyak 124 siswa (44,4%) dan sebanyak 148 siswa (53,0%) dikategorikan sikap baik dan 131 siswa (47,0%) dikategorikan kurang baik serta 180 siswa (64,5%) dikategorikan memilki tindakan baik dan 99 siswa (35,5%) dikategorikan memiliki tindakan kurang baik.  Kata Kunci: Kawasan Tanpa Rokok, sekolah ABSTRACTThe school has a regulation regarding KTR, which is contained in the Minister of Education and Culture of the Republic of Indonesia Regulation, No. 64 of 2015, which is about KTR in the School environment which has a purpose and objective, namely to create a clean, healthy and smoke-free school environment (Kemendikbud, 2015). Research Objectives To find out the relationship between knowledge and attitudes about regional policies without smoking with the act of smoking students of State Vocational School 2 Manado. Method of this research is descriptive in students at the Vocational High School 2 Manado State in June 2018 - November 2018. The population in this study were all students at State Vocational School 2 Manado. The sample used in this study was based on criteria inclusion and exclusion were 279 respondents. This study uses a questionnaire measuring instrument Based on the results of the study showed that of the 279 students who were respondents, the majority were 155 students (55.6%) categorized as good knowledge and poor categories as many as 124 students (44.4%) and 148 students (53.0%) were categorized as attitudes good and 131 students (47.0%) were categorized as poor and 180 students (64.5%) were categorized as having good actions and 99 students (35.5%) were categorized as having bad actions. The conclusion in this study is that there is a relationship between students' knowledge about the policy of non-smoking areas with students' smoking actions and there is a relationship between students' attitudes about non-smoking regional policies and the smoking action of students. Key word: Non-smoking Areas, School
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TINDAKAN PENDEGAHAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Radjabaycolle, Ingrid F.; Kandou, Grace D.; Malonda, Nancy S. H
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTBy 2018, in uatara, there are 34,631 estimates of children with diarrhea, which is 7,795 under five years of age, being served in a health care system, and that is an estimated 22.5% of their government's coverage of diarrhea services has already been performed. The aim of this study is to find out if there is a link between the educational level and maternal knowledge and diarrhea prevention IN THE HEALTH CENTERS  tikala baru manado cityThis study used a observational method with the cross-sectional study design. Samples of 95 of the responders with sampling techniques using purposive sampling and used  research gauge consisting of questionnaires.This research was conducted in the work area of Tikala Baru Puskesmas.The study  used SPSS 26 with a low maternal education outcome with bad actions in diarrhea prevention of as many as 50 respondents (52.6). , statistical analysis using chi-square came to p value of 0.074 and to a poor maternal knowledge with as many as 51 respondents (53.7). , the statistical analysis of using chi-square was scored at p value 0.065.In the research, there no correlation between the educational level and maternal knowledge and the diarrhea prevention in infants in the health centers  tikala baru manado city. For related agencies in this regard, the health centers  tikala baru manado city improves a public approach to diarrhea, especially to mothers in the health center areas of tikala.Keyword : diarrhea, prevention , education  ABSTRAKPada tahun 2018 di Sulawesi uatara terdapat 34.631 perkiraan balita penderita diare disarana kesehatan, yaitu 7.795 balita penderita diare yang yang dilayani di sarana kesehatan dan berarti sebanyak 22,5% cakupan pelayanan diare yang telah dilaksanakan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan tindakan pencegahan diare di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru Kota Manado.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain penelitian Cross-Sectional study. Sampel berjumlah 95 responden yang di ambil dengan teknik purposive sampling dengan alat ukur penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru.Penelitian ini di dapat dengan analisis menggunakan spss 26 degan hasil tingkat pendidikan ibu yang rendah dengan tindakan tidak baik dalam pencegahan Diare sebanyak 50 responden (52,6)., hasil analisis statistik memakai Chi-square di peroleh nilai p value 0,074 dan tingkat pengetahuan ibu yang kurang baik dengan tindakan pencegahan yang kurang baik sebanyak 51 responden (53,7)., hasil analisis statistic memakai Chi-square di peroleh nilai p value 0,065.Dalam penilitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu yang rendah dengan tindakan pencegahan diare yang dilakukan terhadap balita di wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru Kota Manado.Bagi instansi yang terkait dalam hal ini Puskesmas Tikala Baru Kota Manada lebih meningkatkan pendekatan kepada masyarakat tentang penyakit diare khususnya bagi Ibu-ibu yang ada dalam wilayah kerja Puskesmas Tikala Baru.Kata kunci : diare, pencegahan , pendidikan
HUBUNGAN ANTARA KELEMBAPAN DAN CURAH HUJAN TERHADAP ANGKA KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KOTA MANADO TAHUN 2014-2018 Canon, Fiqhi A.; Kalesaran, Angela F. C; Malonda, Nancy S. H
KESMAS Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Berdasarkan Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Manado kasus DBD pada tahun 2015 tercatat sebanyak 446 kasus dan 6 kasus diantaranya meninggal dunia, tahun 2016 tercatat 567 kasus dan 6 kasus diantaranya meninggal dunia, tahun 2017 tercatat 139 kasus dan tidak ada yang meninggal dunia dan pada tahun 2018 tercatat 294 kasus (Dinkes Kota Manado, 2019). Metode :Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study.Sampel penelitian ini Kejadian DBD 1.969 kasus kejadian DBD tahun 2014-2018 (Dinas Kesehatan Kota Manado) dan jumlah kelembaban, dan curah hujan yang diambil dari tahun 2014-2018 (BMKG Kota Manado) Hasil :hasil uji korelasi (r) dengan p-value yang diperoleh nilai korelasir= -0.0341 tentang hubungan antara kejadian Demam berdarah dengue dengan kelembaban di kota manado tahun 2014-2018 dan hubungan yang cukup antara kejadian demam berdarah dengue dengan curah hujan di Kota Manado tahun 2014-2018 r= -0.0482. Kesimpulan:Dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara kejadian Demam berdarah dengue dengan kelembaban di kota manado tahun 2014-2018 dan tidak terdapat hubungan yang cukup antara kejadian demam berdarah dengue dengan curah hujan di Kota Manado tahun 2014-2018.. Saran : Disarankan kepada Dinas Kesehatan baik kota maupun provinsi agar dapat mengontrol wilayah-wilayah yang rentan kejadian DBD yang tinggi dan dapat memantau kesehatan lingkungan pada masyarakat secara berkala serta mengadakan pembinaan kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan penyakit DBD. Kata kunci : DBD, Curah Hujan dan Kelembaban ABSTRACTBackground: Based on Data of the Ministry of Health (Dinkes) Manado City DBD case in 2015 recorded as many as 446 cases and 6 cases were passed away, the year 2016 recorded 567 cases and 6 cases of which died, 2017 recorded in 139 Case and no one died and in 2018 recorded 294 cases (Dinkes Kota Manado, 2019). Method: This study uses analytical survey methods with cross sectional study draft research. Sample of this research event DBD 1,969 cases of DBD year 2014-2018 (Dinas Health Office of Manado) and the amount of humidity, and rainfall taken from the year 2014-2018 (BMKG of Manado City). Result: Correlation test result (R) with P-value obtained the correlation value R =-0.0341 about the relationship between the incidence of dengue fever with the humidity in the city of Manado in 2014-2018 and sufficient relationship between dengue fever incidence with The rainfall in Manado city in 2014-2018 r =-0.0482 Conclusion: In this research there is no connection between the incidence of dengue fever with the humidity in the city of Manado in 2014-2018 and there is no adequate relationship between dengue fever occurrence with rainfall in Manado city in 2014-2018. Advice: It is recommended to the health Department of both cities and provinces in order to control areas vulnerable to high DBD events and can monitor environmental health in the community periodically and to conduct coaching to the community As an effort to prevent DBD disease. Keywords: DBD, rainfall and humidity
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN STATUS GIZI PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 GURU LOMBOK KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA kasenda, agnes f.; Malonda, Nancy S. H; Musa, Ester C.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41479

Abstract

Kualitas tidur menjadi faktor salah satunya bisa mempengaruhi status gizi. Kualitas tidur buruk dapat berakibat terhadap masalah gizi yaitu obesitas. Analisis hubungan dari kualitas tidur dan status giz pada peserta didik SMAN 1 Guru Lombok Kalawat menjadi tujuan penelitian ini. Metodologi kuantitatif dengan (cross-sectional) atau studi potong lintang dilakukan bulan Juni-September 2024 di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat. Populasi penelitian yaitu siswa kelas X dan XI dengan total 552 siswa, didapati sebanyak 91 sampel, menggunakan metode systematic random sampling. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), serta tinggi dan berat badan menjadi instrumen dalam penelitian. Hubungan antar variabel diuji secara statistik melalui uji  Chi Square nilai α =0,05. Hasil menunjukkan kedua variabel tidak berhubungan pada peserta didik di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat dengan nilai p = 0,612 (p>0,05). Peserta didik menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makan yang bergizi serta dapat memahami dampak pola tidur yang kurang baik terhadap status gizi dan menstabilkan waktu istirahat agar mendapat waktu tidur yang cukup.
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN STATUS GIZI PADA PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 GURU LOMBOK KALAWAT KABUPATEN MINAHASA UTARA kasenda, agnes F.; Malonda, Nancy S. H; Musa, Ester C.
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.43463

Abstract

Kualitas tidur menjadi faktor salah satunya bisa mempengaruhi status gizi. Kualitas tidur buruk dapat berakibat terhadap masalah gizi yaitu obesitas. Analisis hubungan dari kualitas tidur dan status giz pada peserta didik SMAN 1 Guru Lombok Kalawat menjadi tujuan penelitian ini. Metodologi kuantitatif dengan (cross-sectional) atau studi potong lintang dilakukan bulan Juni-September 2024 di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat. Populasi penelitian yaitu siswa kelas X dan XI dengan total 552 siswa, didapati sebanyak 91 sampel, menggunakan metode systematic random sampling. Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), serta tinggi dan berat badan menjadi instrumen dalam penelitian. Hubungan antar variabel diuji secara statistik melalui uji  Chi Square nilai α =0,05. Hasil menunjukkan kedua variabel tidak berhubungan pada peserta didik di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat dengan nilai p = 0,612 (p>0,05). Peserta didik menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi makan yang bergizi serta dapat memahami dampak pola tidur yang kurang baik terhadap status gizi dan menstabilkan waktu istirahat agar mendapat waktu tidur yang cukup.
PROPORSI BALITA STUNTING PADA IBU DENGAN RIWAYAT KEHAMILAN PERTAMA USIA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOLIBAGU Gobel, Lafita Abella; Malonda, Nancy S. H; Punuh, Maureen I.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44782

Abstract

Stunting yang disebabkan oleh kehamilan remaja terjadi ketika seorang remaja hamil pada usia ≤20 tahun dan mengalami kekurangan gizi atau masalah kesehatan yang menghambat pertumbuhan janin, yang kemudian berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah sehingga dapat menyebabkan stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Molibagu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Populasi dalam penelitian berjumlah 407 dan diperoleh sampel sebanyak 86 balita yang merupakan anak pertama. Variabel dalam penelitian ini adalah stunting dan kehamilan remaja. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dan alat ukur antropometri (infantometer seca dan microtoice seca), dengan analisis univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki riwayat kehamilan remaja pada usia ≤20 tahun sebanyak 53 orang (61,6%) dan balita yang mengalami stunting sebanyak 27 anak (16,6%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi balita stunting pada ibu dengan riwayat kehamilan pertama usia remaja adalah sebesar 50,94%, sedangkan proporsi balita yang tidak mengalami stunting sebesar 49,06%.
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS FISIK DAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GURU LOMBOK KALAWAT Dajoh, Thessalonika Zeffanya; Malonda, Nancy S. H; Sanggelorang, Yulianty
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44649

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan pesat selama masa remaja menuntut kebutuhan gizi yang optimal, namun berbagai faktor gaya hidup modern seringkali menimbulkan masalah status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan intensitas penggunaan media sosial dengan status gizi pada pelajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Guru Lombok Kalawat. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada Juni hingga Agustus 2024. Sebanyak 91 siswa kelas 10 dan 11 dipilih sebagai responden menggunakan teknik systematic random sampling. Data status gizi diperoleh dari pengukuran berat dan tinggi badan (IMT/U), aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) Long Form, dan intensitas penggunaan media sosial menggunakan kuesioner Social Networking Time Use Scale (SONTUS). Analisis data untuk menguji hubungan antar variabel menggunakan uji Fisher’s Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p=0,001), di mana tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi berkaitan dengan status gizi yang lebih baik. Sebaliknya, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan media sosial dengan status gizi (p=0,319) pada populasi studi ini. Kesimpulannya, aktivitas fisik merupakan faktor penting yang berhubungan dengan status gizi pelajar di SMAN 1 Guru Lombok Kalawat, sementara intensitas penggunaan media sosial saja tidak menunjukkan korelasi langsung, yang mengindikasikan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai peran kompleks media sosial dan faktor lainnya.