Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN ANTARA OBESITAS DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOMUT KOTA MANADO Menggasa, Evanly Relix; Kaunang, Wulan P. J.; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi perhatian dunia sekarang ini ialah hipertansi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan di dunia. Penyakit ini memiliki banyak faktor risiko. Obesitas merupakan faktor risiko yang dapat diubah. Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ranomut Kota Manado pada Oktober-November 2018. Populasi dalam penelitian ini ialah semua pasien rawat jalan di poliklinik umum Puskesmas Ranomut Kota Manado. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 87 responden yang berusia ≥40 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu sphygmomanometer dan stetoskop untuk mengukur tekanan darah, timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan (microtoise) dan kuesioner. Terdapat 58 responden yang hipertensi serta 38 responden yang obesitas. Hasil uji statistik chi-square mendapatkan nilai p = 0,320>0,05, yang artinya tidak ada hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Ranomut Kota Manado.  Kata Kunci : Kejadian Hipertensi, Obesitas ABSTRACTNon-communicable disease are the main cause of death in the world. One of the non-communicable diseases that is of concern to the world today is hypertension. Hypertension is one of the most deadly disease in the world. This disease has many risk factors. Obesity is a risk factor that can be changed. The design in this study was cross sectional. This study was conducted at Ranomut Public Health Center, Manado City in October-November 2018. The population in this study were all outpatients in the general polyclinic of Ranomut Health Center, Manado City. The number of samples taken were 87 respondents aged ≥40 years. The instrument used is a sphygmomanometer and stethoscope to measure blood pressure, weight scales, microtoise and questionnaires. There were 58 respondents who were hypertensive while 29 respondents were not hypertensive and 38 respondents were obese while 49 respondents were not obese. The chi-square statistical test results obtained a value of p = 0.320>0.05, which means there is no relationship between obesity and the incidence of hypertension in outpatients at Ranomut Health Center, Manado City. Keywords : Hypertension Case, Obesity 
GAMBARAN EPIDEMIOLOGI DAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA WARIA DI KOTA MANADO TAHUN 2018 Firmansyah, Ferry; Asrifuddin, Afnal; Kalesaran, Angela F.C.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sulawesi Utara kasus HIV/AIDS dari tahun 1997 sampai dengan bulan Juni 2017 berjumlah 2444 kasus, yang diantaranya 766 penderita HIV dan 1678 penderita AIDS. Di Kota Manado Kasus HIV/AIDS pada tahun 1997 sampai dengan bulan Juni 2017 terdapat kasus. Di Kota Manado homoseksual yang terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 285 kasus dengan HIV sebanyak 113 kasus dan AIDS sebanyak 172 kasus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran epidemiologi dan pengetahuan HIV/AIDS pada waria di Kota Manado pada tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei epidemiologi dengan pendekatan deskriptif dengan metode penelitian Mixed Methods yakni kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Sampel yang terpilih sebanyak 40 responden waria, hasil yang dikumpulkan dari hasil teknik pengambilan sampel Snowball. Variabel yang diteliti yaitu pengetahuan tentang HIV/AIDS, tindakan berisiko HIV/AIDS, Frekuensi melakukan hubungan seksual, dan tempat melakukan hubungan seksual. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner, pedoman wawancara dan alat perekam suara. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden mempunyai pengetahuan tentang HIV/AIDS baik yaitu 28 orang (70%), responden mempunyai tindakan berisiko tertular HIV/AIDS yaitu 24 orang (60%), responden melakukan anal seksual sebanyak 35 orang (87,5%), responden melakukan oral seksual sebanyak 34 orang (85%), responden melakukan hubungan seksual lebih dari 3 kali dalam seminggu sebanyak 24 orang (60%), responden melakukan hubungan seksual di kost yaitu 19 orang (47.5%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pengetahuan waria tentang HIV/AIDS baik. Waria berisiko tertular HIV/AIDS terkait perilaku sering melakukan hubungan seksual, melakukan oral seksual, anal seksual. Kost menjadi tempat pilihan waria melakukan hubungan seksual.Kata Kunci: Pengetahuan, Waria, HIV/AIDSABSRACTIn North Sulawesi cases of HIV/AIDS from 1997 to June 2017 totaled 2444 cases, which 766 were HIV sufferers and 1678 were AIDS sufferers. In Manado city, HIV/AIDS case in 1997 to June 2017 contained cases. In Manado City homosexual infected with HIV/AIDS as many 285 cases with HIV as many 113 cases and AIDS as many 172 cases. The aim of this reasrch is to find out the epidemiology and knowledge of HIV/AIDS in transvestites in Manado City 2018. The type of research used epidemiological survey with a descriptive approach with Mixed Methods research method which is a combination of qualitative and quantitative methods. The selected samples were 40 respondents of transvestites, the results collected from Snowball sampling techniques. The variables studied were knowledge about HIV/AIDS, the act of risking HIV/AIDS, the frequency of sexual intercourse, and the place to have sexual relations. The instruments used are questionnaires, interview guidelines and voice recording devices. The research showed that respondents had good knowledge of HIV/AIDS, is 28 people (70%), respondents had the risk of contracting HIV/AIDS, is 24 people (60%), respondents had sexual anal sex as many 35 people (87.5%), Respondents conducted oral sex as many 34 people (85%), respondents had sexual intercourse more than 3 times in a week as many 24 people (60%), respondents had sexual intercourse at a boarding house which was 19 people (47.5%). The conclusion in this research is the knowledge of transgender about HIV/AIDS is good. Transgender are at risk of contracting HIV/AIDS related to frequent sexual intercourse, oral sex, anal sex. Boarding houses become the place of choice for transgender to have sexual relations.Keywords: Knowledge, Transgender, HIV/AIDS
HUBUNGAN ANTARA STATUS MEROKOK DAN HIPERTENSI DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Rumagit, Holy C.N; Sekeon, Sekplin A.S.; Kalesaran, Angela F.C
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang menjadi fokus pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan maupun akses pelayanan kesehatan. Kesejahteraan masyarakat dapat dinilai dengan salah satu indikator yaitu kualitas hidup. Perilaku merokok telah menjadi gaya hidup masyarakat di wilayah pesisir dan menjadi salah satu faktor risiko hipertensi pada masyarakat pesisir, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status merokok dan hipertensi dengan kualitas hidup pada penduduk Kelurahan Tumumpa Dua. Penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan desain Cross Sectional Study (Studi Potong Lintang). Penelitian dilakukan pada masyarakat di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado bulan Juli 2018. Populasi yaitu masyarakat dilingkungan 3 yang berusia > 17 tahun. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 75 responden, diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian kuesioner EQ5D5L dengan analisis bivariat menggunakan uji chi square Cl = 95% dan α = 0,05. 76,7% responden dengan status perokok memiliki kualitas hidup yang baik dengan nilai p=0,092. Sebanyak 71,7% responden yang tidak menderita hipertensi memiliki kualitas hidup yang baik dengan nilai p = 0,021. Terdapat 76,7% responden dengan status perokok memiliki kualitas hidup yang baik dengan nilai p=0,092. Sebanyak 71,7% responden yang tidak menderita hipertensi memiliki kualitas hidup yang baik dengan nilai p = 0,021. Tidak terdapat hubungan antara status merokok dengan kualitas hidup, dan terdapat hubungan antara hipertensi dengan kualitas hidup pada penduduk Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado.Kata Kunci: Status Merokok, Hipertensi, Kualitas Hidup.ABSTRACTCoastal areas are areas that are the focus of the government in improving welfare and access to health services. Community welfare can be assessed by one indicator of quality of life. Smoking behavior has become a lifestyle for people in coastal areas and is one of the risk factors for hypertension in coastal communities, so that it can affect the quality of life of people in the region. This study aims to determine the relationship between smoking status and hypertension with quality of life in the urban population of Tumumpa Dua. This research used an analytic survey method with a cross sectional study. This research was conducted on the community in the Tumumpa Dua, District of Tuminting, Manado city in July 2018. The population is the community in the three-quarters of which is above seventeen years. The sample size in the study was 75 respondents, drawn by simple random sampling technique. The research instrument was the EQ5D5L questionnaire with bivariate analysis using Chi-square test with Cl = 95% and α = 0,05. 76,7% of respondents with smoker status had a good quality of life (p = 0,092). As many as 71,7% of respondents who did not suffer from hypertension had a good quality of life (p = 0,021). There is no relationship between smoking status and quality of life. There is a relationship between hypertension and quality of life in the population of Tumumpa Dua.Keywords: Smoking Status, Hypertension, Quality of Life.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU BERISTRI BANYAK PADA SUKU MEE DENGAN KASUS HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NABIRE Pesiwarissa, Disha N.; Sekeon, Sekplin A.S.; Kalesaran, Angela F.C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKEpidemi HIV/AIDS sekarang ini semakin menyebar sehingga penyakit HIV/AIDS membutuhkan perhatian khusus. Salah satu faktor penyebab HIV/AIDS adalah budaya memiliki istri lebih dari satu orang. Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Nabire pada tahun 2019 triwulan I tercatat 7.436 kasus dan 2.269 kasus adalah orang asli suku Mee. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perilaku beristri banyak pada suku Mee memiliki hubungan dengan kasus HIV/AIDS pada wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat survei analitik dengan menggunakan desain case control. Populasi kelompok kasus adalah semua pasien yang terdiagnosis HIV/AIDS pada wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire yang berasal dari Suku Mee berjumlah 2.269 orang, populasi untuk kelompok kontrol adalah penduduk asli Suku Mee yang terdaftar pernah mengikuti tes awal HIV pada bagian VCT poliklinik St. Rafael namun tidak menderita HIV/AIDS. Sampel kelompok kasus 30 responden dan sampel kelompok kontrol 30 responden. Instrumen penelitian yaitu kuesioner, analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan antara perilaku beristri banyak dengan kasus HIV/AIDS pada suku Mee. P value = 0,004 (? < 0,05). Kesimpulan terdapat hubungan antara perilaku beristri banyak pada suku Mee dengan kasus HIV/AIDS.Kata Kunci: Perilaku Beristri Banyak, Suku Mee, HIV/AIDS ABSTRACTThe HIV/AIDS epidemic is now spreading so that HIV/AIDS disease requires special attention. One factor of the cause of HIV/AIDS in the culture of having more than one man?s wife. The case of HIV/AIDS in Nabire Regency in 2019 in the quarter I recorder 7.436 cases and 2.269 cases were the original people of the Mee tribe. The purpose of this study is to determine whether thr behavior of many wives in the tribe of Mee has a connection with the case of HIV/AIDS in the working area of the district health office of Nabire. The research design used in this study is analytical surveys using case control design. The case population is that all patients who are diagnosed with HIV/AIDS in the working area of the district health office of Nabire, which is derived from 2.269 people, the population for the control group is the indigenous people who have registered for the HIV test in the VCT polyclinic section of St. Rafael does not suffer from HIV/AIDS. Sample case group of 30 respondents and sample control group 30 respondent. Research instrument are questionnaires, data analysis using Chi Square test. The results of the study were the relationship between many wives and HIV/AIDS in the Mee tribe. P Value = 0,004 (? < 0.005). conclusion there is a relationship between the behavior of many wives on the tribe of HIV/AIDS. Keyword: behavior of many wives, Mee ethnicity, HIV/AIDS
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KONSUMSI JAJANAN PADA PELAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI 120 KOTA MANADO Wowor, Prisca; Engkeng, Sulaemana; Kalesaran, Angela F. C
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku jajanan pada anak, yaitu berasal dari dalam diri pelajar dan dari luar atau lingkungan pelajar. Untuk itu orang tua dan guru perlu memberikan keteladanan, pendampingan, pemantauan dan tindakan yang nyata kepada anak dalam mengkonsumsi makanan jajanan yang sehat. Selain itu, lemahnya pengetahuan gizi dan kondisi sosial ekonomi yang juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku jajanan pada anak. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku konsumsi jajanan pada pelajar SDN 16 dan SDN 120 Kota Manado.  Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei, dan dengan pendekatan cross sectional dimana variabel independen (sikap terhadap makanan, pengetahuan gizi, pengaruh teman sebaya, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan) dan dependen (perilaku konsumsi jajanan) di teliti secara bersamaan. Dengan populasi adalah seluruh pelajar kelas 4, 5, dan 6 di SDN 16 dan SDN 120 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, maka didapatkan jumlah responden sebanyak 89 pelajar Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara sikap terhadap makanan (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000), pengaruh teman sebaya (p = 0,020), kebiasaan membawa bekal (p = 0,000), kebiasaan sarapan pagi (p = 0,003) dengan perilaku konsumsi jajanan.  Adanya hubungan antara sikap terhadap makanan jajanan, pengetahuan gizi, pengaruh teman sebaya, kebiasaan membawa bekal, kebiasaan sarapan pagi dengan perilaku konsumsi jajanan pada pelajar SDN 16 dan SDN 120 Kota Manado. Kata Kunci: Perilaku konsumsi, Jajanan ABSTRACTFactors that influence hawker behavior in children, which come from within the student and from outside or the student environment. For this reason parents and teachers need to provide exemplary, mentoring, monitoring and concrete actions for children to consume healthy snacks. In addition, weak knowledge of nutrition and socio-economic conditions are also one of the factors that influence snack behavior in children. Based on this, the purpose of this study was to determine the factors associated with snack consumption behavior for students of SDN 16 and SDN 120 Kota Manado. The research design used in this study is quantitative research using survey methods, and with a cross sectional approach where the independent variables (attitudes toward food, knowledge of nutrition, peer influence, habits of carrying lunch, breakfast habits) and dependence (snack consumption behavior) in carefully simultaneously. With the population are all students in grades 4, 5, and 6 in SDN 16 and SDN 120 who meet the inclusion and exclusion criteria, then the number of respondents is 89 students. The results in this study indicate that there is a relationship between attitudes towards food (p = 0,000), knowledge (p = 0,000), peer influence (p = 0,020), habit of carrying lunch (p = 0,000), breakfast habits (p = 0.003) with snacks consumption behavior. There is a relationship between attitudes toward snack foods, knowledge of nutrition, peer influence, habit of carrying lunch, breakfast habits with snacks consumption behavior for students of SDN 16 and SDN 120 Kota Manado. Keywords: Consumption behavior, snacks
HUBUNGAN MEROKOK DAN PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LAKI-LAKI DEWASA DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA ., Gabriella; Kalesaran, Angela F. C; Kandou, Grace D
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas hidup adalah suatu hasil pengukuran yang diharapkan kesejahteraan umum pasien atau orang yang berfokus pada perasaan dan persepsi individu dalam keadaan hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup baik atau kurang baik adalah gaya hidup seseorang seperti merokok. Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan. Dampak merokok dapat mengakibatkan menurunnya status kesehatan seseorang dan menyebabkan seseorang mengalami penyakit seperti kanker mulut, esophagus, faring, laring, paru, pankreas, kandung kemih dan penyakit paru obstruktif kronis. Prevalensi perokok dan rerata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk umur ≥10 tahun di Kota Manado untuk perokok saat ini 29,5% dengan rerata jumlah batang rokok yang dihisap sebanyak 10,7%. Prevalensi perokok dan rerata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk umur ≥10 tahun menurut karakteristik responden tertinggi pada umur 45-54 tahun dengan persentase 39,8%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan kualitas hidup laki-laki perokok dan laki-laki non perokok dan untuk mengetahui apakah ada hubungan kualitas hidup dengan pendidikan di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasional analitik dengan menggunakan teknik potong lintang (Cross Sectional Study). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 111 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling dan instrumen yang dipakai yaitu kuesioner frekuensi merokok dan SF-36v2. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas hidup dengan merokok yaitu nilai p = 0,944, namun terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan pendidikan yaitu nilai p = 0,030Kata Kunci : Kualitas Hidup, Merokok, PendidikanABSTRACTQuality of life is a result expected as the general well-being of the patient or a person who focuses on one's feelings and perceptions in a living state. One of the factors which affect the good and the bad of the quality of life is the lifestyle of an individual, such as smoking. Smoking is one of the greatest concerns faced by the world of health. The effects of smoking may result in a decrease in a person's health status and cause a person to experience diseases such as oral cancer, esophageal, pharyngeal, laryngeal, pulmonary, pancreatic, bladder and chronic obstructive pulmonary diseases. The prevalence of smokers and the average number of cigarettes smoked by the ≥ 10 years old population in Manado for current smokers was 29.5% with the average number of cigarettes smoked by 10.7%. The prevalence of smokers and the average number of cigarettes smoked by the population aged ≥ 10 years old according to the highest characteristics of respondents aged 45-54 years old with the percentage of 39.8%. The purpose of this research was to determine the relationship between the quality of life of male smokers and non-smokers, and to determine the relationship between the quality of life towards education in Tatelu village, Dimembe Sub-District, Minahasa Utara District. The type of research was analytic observational research with the use of cross-sectional study design. The number of respondents in this research was 111 respondents, chosen by using simple random sampling technique and the instrument used was smoking frequency questionnaire and SF-36v2. Bivariate analysis was used by using Chi Square test with α = 0,05. The result of analysis indicated that there was no relationship between quality of life towards smoking with the p value = 0,944, but there was a relationship between quality of life towards education with the p value = 0,030.Keywords: Quality of Life, Smoking, Education
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) YANG BEROBAT DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Mantali, Arief; Kaunang, Wulan P.J.; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus ( HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS adalah  salah satu masalah kesehatan yang serius di abad ini, dimana pada akhir tahun 2017 sekitar 36,9 juta orang hidup dengan HIV dan 1,8 juta orang diantaranya merupakan kasus baru tercatat sekitar 940 kasus kematian di dunia disebabkan oleh penyakit HIV dan AIDS pada tahun 2017.  Departemen  kesehatan RI melaporkan jumlah kasus baru HIV di Indonesia pada bulan desember Tahun 2017  sebanyak 280.623  kasus  yang tersebar di 34 provinsi.  Kualitas hidup ODHA merupakan berfungsinya keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan Kesehatan Umum Sehingga dapat hidup produktif seperti orang sehat dalam menjalankan kehidupannya. Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainya yang diterimanya individu orang lain ataupun dari kelompok. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan september 2019 di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden dengan metode accidental sampling. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi square denga tingkat kepercayaan  95% dan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 87,7% Dukungan Sosial ODHA baik dan 56,9% kualitas hidup ODHA baik. Hasil uji statistic yang diperoleh yaitu  terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berobat di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado, dengan nilai p= 0,001, lebih kecil dari α = 0,05.                                                                                                                      Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kualitas Hidup, ODHA ABSTRACTHuman Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS are one of the serious health problems in this century. where at the end of 2017 around 36.9 million people were living with HIV and 1.8 million of them were new cases recorded around 940 deaths in the world were caused by HIV and AIDS in 2017. The Indonesian Ministry of Health reported the number of new cases of HIV in Indonesia in December 2017 amounted to 280,623 cases spread in 34 provinces. Quality of life of PLWHA is the functioning of physical, psychological, social, spiritual, and public health so that they can live productively like healthy people in carrying out their lives. Social support is comfort, attention, appreciation, and assistance in the form of other individuals or groups. This analytical survey method with a cross-sectional study approach conducted in September 2019 at the Tikala Baru Public health center in manado city. The number of samples in this study were 65 respondents with accidental sampling method. Univariate and bivariate analysis was condited using chi square test with a confidence level of 95% and α = 0.05. The results was 87.7% PLWHA has good social support and 56.9% Quality of Life. The statistical test results obtained are that there is a significant relationship between Social Support and Quality of Life of People with HIV / AIDS (PLWHA) who seek treatment at the Tikala Baru Public health center in manado city, with a value of p = 0.001, smaller than α = 0.05. Keywords: Social Support, Quality of Life, PLWHA
KAJIAN PENGGUNAAN MAKATAN (OBAT ASLI MINAHASA) SEBAGAI SUPPORTIVE TREATMENT PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) DI KOTA MANADO Rahman, Asep; Kalesaran, Angela F.C.; Siampa, Jainer P.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEpidemi penyakit HIV/AIDS mempunyai tantangan tersendiri, dimana penyakit menular lainnya cenderung berkurang sebaliknya penyakit tidak menular terus meningkat. Fenomena unik dimana penularan HIV/AIDS cenderung terus meningkat. Apalagi mengingat saat ini, HIV/AIDS hingga sekarang belum ditemukan sebagai upaya penyembuhan. Angka temuan HIV di Sulawesi Utara menurut Kementerian Kesehatan per Desember 2017 yakni sebesar 3.671, serta temuan AIDS sebanyak 1.467, dimana ada kecenderungan naik setiap tahunnya. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh oleh pasien HIV/AIDS, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Penderita HIV/AIDS biasanya menggunakan layanana kesehatan tradisional sebagai support treatment. Melalu penelitian ini, yang akan dilakukan di Kota Manado, dengan mewawancarai secara mendalam ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) akan mencoba menggali informasi tentang penggunaan obat tradisional asli Sulawesi Utara. Penelitian ini dibiayai oleh Universitas Sam Ratulangi dan dilakukan pada Maret – Agustus 2019. Kata kunci : HIV/AIDS, kesehatan tradisional, ODHA, makatana AbstractThe epidemic of HIV / AIDS has its own challenges, where other infectious diseases tend to decrease whereas non-communicable diseases continue to increase. The unique phenomenon where HIV / AIDS transmission tends to continue to increase. Especially considering that at present, HIV / AIDS has not yet been found as a healing effort. The number of HIV findings in North Sulawesi according to the Ministry of Health as of December 2017 is 3,671, and the AIDS findings are 1,467, where there is an upward trend every year. Various treatment efforts have been taken by HIV / AIDS patients, one of them is by using traditional medicine. HIV / AIDS sufferers usually use traditional health services as support treatment. Through this research, which will be carried out in the city of Manado, by in-depth interviewing ODHA (people with HIV / AIDS) will try to dig up information about the use of traditional medicines native to North Sulawesi. This research was funded by Sam Ratulangi University and was conducted in March - August 2019. Keywords: HIV / AIDS, traditional health, PLWHA, makatana
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN TUMUMPA DUA KECAMATAN TUMINTING KOTA MANADO Suhartoyo, Fitri Murnisari; Kalesaran, Angela F.C.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas hidup didefinisikan sebagai suatu konsep mengenai posisi individu dalam kehidupannya yang dapat dinilai dari kemampuan berjalan, perawatan diri, kegiatan yang biasa dilakukan, rasa nyeri/tidak nyaman, dan rasa cemas/depresi (sedih). Kualitas hidup sering dikaitkan dengan dukungan sosial karena salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas hidup adalah dukungan sosial. Dukungan sosial dapat diperoleh dari keluarga, tetangga, teman, serta anggota masyarakat yang ada. Wilayah pesisir merupakan wilayah peralihan laut dan daratan. Sesuai dengan fokus pembangunan pemerintah saat ini yaitu ada pada wilayah pesisir dengan meningkatkan kesejahteraan dan akses pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pada Penduduk di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian studi potong lintang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah 632 orang yang berusia 17-65 tahun di lingkungan 3 Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado. Besar sampel pada penelitian ini berjumlah 75 responden, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner EQ-5D-5L VAS dan kuesioner dukungan sosial. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square dengan CI= 95% dan = 0,05. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu terdapat 49 (65,3%) responden dengan kualitas hidup yang baik dan 38 (50,7%) responden dengan dukungan sosial yang baik dengan nilai p= 0,012. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Tumumpa Dua Kecamatan Tuminting Kota Manado.Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kualitas HidupABSTRACTQuality of Life defined as a concept of the position of individuals in their lives that can be assessed from the ability to walk, self care, activities commonly performed, pain/uncomfort, and anxiety/depressed (sadness). Quality of Life often associated with social support because one of the factors that can improve quality of life is social support. Social support can be obtained from family, neighbor, friend, and also community’s members. The coastal area is a transitional area of the sea and land. In accordance with the current government’s development focus, which is in coastal areas by increasing welfare and access to health services. This research is aimed to know the relation between social support with quality of life of Population in Tumumpa Dua Sub-District, Tuminting District, Manado City. This research is quantitative research with cross sectional study design. This research is 632 peoples who in age 17-65 years old in environment 3 Tumumpa Dua Sub-District, Tuminting District, Manado City. Total sample in this research is 75 respondent, sampling using simple random sampling technique. Instrument in this research using EQ-5D-5L VAS questioner and social support questioner. Data analysis using univariate and bivariate analysis with chi square test with CI= 95% and = 0.05. The result obtained from this research is there is 49 (65.3%) respondent with good quality of life and 38 (50.7%) respondent with good social support (p= 0.012). Conclusion of this research, there are a relation between social support with quality of life in population of Tumumpa Dua Sub-District, Tuminting District, Manado City.Keywords: Social Support, Quality of Life
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN MASA KERJA TERHADAP NILAI AMBANG DENGAR PADA SOPIR PERAHU MOTOR PARIWISATA DI DERMAGA WISATA KALIMAS KOTA MANADO Tuwongkesong, Fadillah; Akili, Rahayu H.; Kalesaran, Angela F.C.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan kerja mempunyai tujuan yaitu untuk memperoleh derajat kesehatan dengan setinggi – tingginya baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat di lingkungan kerja. Faktor yang mempengaruhi nilai ambang dengar seseorang adalah umur, masa kerja, dan kebisingan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan antara umur dan masa kerja dengan nilai ambang dengar pada sopir perahu motor pariwisata di dermaga wisata Kalimas Kota Manado. Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018 hingga November 2018. Dalam penelitian ini  populasi berjumlah 40 orang dan seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Alat ukur yang digunakan yaitu audiometer dan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil uji statistik antara umur dengan nilai ambang dengar telinga kanan dan kiri mendapatkan nilai p = 0,001 dan p = 0,002. Hasil uji statistik antara masa kerja dengan nilai ambang dengar telinga kanan dan kiri mendapatkan nilai p = 0,006 dan 0,016. Hasil tersebut menunjukan adanya hubungan antara masa kerja dengan nilai ambang dengar telinga kanan dan kiri, juga terdapat hubungan antara masa kerja dengan nilai ambang dengar telinga kanan dan kiri. Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Nilai Ambang Dengar ABSTRACTOccupational health has the goal to obtain the highest degree of health physically, mentally and socially for the working community and the community in the work environment. Age, years of working and noise are some the factors in the work environment that affects a person's hearing limit value. This study aims to analyze the relationship between age and years of working with hearing limit value in tourist boat driver at Kalimas Dock Manado. This was an analytical survey conducted with a cross sectional study approach. The study was conducted in September 2018 to November 2018. The population in this study amounted to 40 people and all were male. The measuring instrument used was audiometer and questionnaire. Bivariate analysis was done using chi-square test. Statistic test result between age with right and left ear hearing limit value showed p value = 0.001 and p value = 0.002.  Statistic test between years of working with the right and left ear hearing limit value showed p value = 0.006 and p = 0.016. The results showed that there is a relationship between working years and hearing limit value of the right and left ear, and there is a relationship between years of working and the hearing limit value of the right and left ear. Keywords: Age, years of working, hearing limit value
Co-Authors ., Gabriella Amisi, Marsella D. Asep Rahman, Asep Asrifudin, Afnal Astari, Virginia Budi T. Ratag Canon, Fiqhi A. Chintya, Prasuthio Chreisye Mandagi, Chreisye Derek, Chintya Doda, Diana V.D. Febi Kolibu, Febi Ferry Firmansyah Golung, Aimar Daniel Grace Debbie Kandou Grace, Taroreh G Herman, Ulqiyah Nurhusna Ibur, Chikita Amanda Kasi, Olivia Agatha Kaunang, Wulan P.J Kawatu, Paul A T Kawatu, Paul A. Kawatu, Paul A. T Kawatu, Paul A.T Kawatu, Paul Artur Tennov Londa, Putrisia Lotulung, Megapresia Indri Malonda, Nancy S. H Mamonto, Silviani Mandagi, Chreisye K. F. Mandagi, Chreisye Kardinalia Fransisca Manganguwi, Sheryl Mantali, Arief Mantjoro, Eva M. Mantjoro, Eva. M. Manurung, Pebrina Maramis, Frilya I. Maukar, Veigy Maureen I. Punuh, Maureen I. Maya, Anugrah Menggasa, Evanly Relix Mokalu, Reinindo Aries Mokodompit, Pratiwi Monding, Faldano F. Moningka, Jessica S.Y. Nelwan, Ester Jeini Nelwan, Jeini E. Neu, Cicilia Nina, Nurhayati Pasongli, Anita Paul A.T. Kawatu Pelleng, Debora Pesiwarissa, Disha N. Polan, Tri Vanny Sampe Punuh, Maureen Irinne Rahayu Akili, Rahayu Rahayu H. Akili, Rahayu H. Rambolangi, Vincencius Rangga Wisesa Rawis, Gisela Irma Rewasan, Mariana Ricky C. Sondakh Rumagit, Holy C.N Rumambi, Euginia Firsty Ruru, Jessica Saliha, Jovi Sambeka, Rahelea Sambow, Triska T. Sekeon, Sekplin A.S. Sekeon, Sekplin S Sekplin A. S. Sekeon, Sekplin A. S. Selaindoong, Sefania J. Senduk, Miranda N.P. Seroy, Meywinsy Siagian, Friska Natasya Romauly Siampa, Jainer Pasca Sondakh, Ricky Constantyn Suhartoyo, Fitri Murnisari Sulaemana Engkeng, Sulaemana Supit, Muhammad Isra Alf L Talumewo, Olrike C. Tangkilisan, Jordi R. Abednego Tiku, Vicharie Tipa, Ericha Widya Tompodung, Vickly D.A. Tumbelaka, Oktaviany C. C. Tumurang, Marjes Tuwongkesong, Fadillah Walangitan, Rayn Christian Waworuntu, Pramatia Grayni Wenas, Crifianny Wenur, Claudeo Primus Wokas, Claudia Natalia Woodford B.S. Joseph, Woodford B.S. Wowor, Prisca Wulan P. J. Kaunang Wulan P.J. Kaunang Wulan Pingkan Julia Kaunang