Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PROSES PRODUKSI DI PG. KREMBOONG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X (PERSERO) AKBAR, FIKRI
Jurnal Teknik Mesin Vol 4, No 02 (2016): JTM : Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Perkebunan Nusantara PG. Kremboong, sebagai salah satu industri atau perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi gula, Dalam proses yang terdapat pada stasiun gilingan memerlukan alat-alat yang mampu bekerja dalam kapasitas pengolahan tebu yang besar sehingga mesin-mesin tersebut mengeluarkan suara sangat bising yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan survei awal  intensitas rata-rata kebisingan di stasiun gilingan pada PG. Kremboong PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) yaitu 89,6 dB. Hal ini menunjukan bahwah kondisi tersebut melebihi nilai ambang batas aman dimana nilai ambang batas aman kebisingan pada tempat kerja adalah 85 dB (Kepmenaker). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebisingan terhadap produktivitas kerja pada proses produksi di PG. Kremboong PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi kuantitatif menggunakan metode observasi. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan (observasi) dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan. Instrumen  dalam penelitian  ini adalah alat ukur untuk mengetahui tingkat kebisingan yaitu Sound Level Meter (SLM). Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji korelasi. Dalam analisis data dilakukan perhitungan dengan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Hasil penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment pearson dimana mendapatkan hasil rxy dari kebisingan shift pagi dan produktifitas shift pagi sebesar 0,961, Sedangkan kebisingan shift siang dan produktifitas shift siang sebesar 0,877 harga ini lebih besar dari rtab 5% = 0,632 (n = 10, α = 5%). Nilai txy dari kebisingan shift pagi dan produktifitas shift pagi 9,763, sedangkan pada kebisingan shift siang dan produktifitas shift siang 5,045 harga ini lebih besar dari ttab 1,860 (n = 10, α = 5%, dk = n - 2) sehingga dapat disimpulkan rxy > rtab dan txy > ttab sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara shift siang dengan produktivitas shift siang. Dan koefisien rxy terdapat pada range 0,80 - 1,000 hal ini menunjukkan kebisingan dengan produktivitas memiliki pengaruh yang sangat kuat. Sedangkan pada analisis uji beda (uji F) kebisingan shift pagi dan shift siang mendapatkan hasil nilai Fhitung sebesar 4,787 sedangkan nilai Ftab sebesar 4,41 (N = 20, dk pembilang = m - 1, dk penyebut = N - m, α = 5%). Dari perhitungan tersebut maka dapat disimpulan bahwa Fhitung > Ftab hal ini menunjukkan “Terdapat Perbedaan Antara Kebisingan Shift Pagi Dengan Kebisingan Shift Siang di PG.Kremboong PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)” diterima.dan produktivitas shift pagi dan shift siang mendapatkan hasil nilai Fhitung sebesar 2,785 sedangkan nilai Ftab sebesar 4,41 dan (N = 20, dk pembilang = m - 1, dk penyebut = N - m, α = 5%). Dari perhitungan tersebut maka dapat disimpulan bahwa Fhitung < Ftab, hal ini menunjukkan “Terdapat Perbedaan Antara Produktivitas Shift Pagi Dengan Produktivitas Shift Siang di PG.Kremboong PT. Perkebunan Nusantara X (Persero)” ditolak. Kata Kunci : Kebisingan, Produktivitas, Shift Kerja 
PEMETAAN KUALIFIKASI: PEMENUHAN KEBUTUHAN STAKEHOLDER DALAM REKRUTMEN PUSTAKAWAN Yunita, Rahmi; Karunia, Leila; Akbar, Fikri
Jurnal Al- Ma'arif : Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Vol. 3 No. 2 (2023): Al-Ma'arif : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
Publisher : UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37108/almaarif.v3i2.1292

Abstract

This article explores the mapping of qualifications in librarian recruitment in Indonesia. The objectives of mapping qualifications in librarian recruitment in Indonesia: (1) determine the level of librarian qualifications based on education level; (2) reviewing the qualification standards for diploma level librarians in Indonesia; (3) reviewing the qualification standards for librarians at undergraduate education level in Indonesia. This research method was carried out through three strategic stages, namely (1) data collection (2) data analysis; and (presentation of the results of data analysis (reporting). Data collection was carried out using the indexation method through recruitment data for librarians for state and private institutions in Indonesia for the last three years. Research data analysis was carried out descriptively quantitative and qualitative. The research results showed variations in the needs of Library Science graduates between CPNS and CPPPK recruitment, with diploma III level being more dominant in CPPPK, while strata 1 is more dominant in CPNS; in private agencies, job opportunities vary reflecting the complexity of job demands, emphasizing the importance of understanding and mapping qualifications in building a strong foundation for growth, innovation and sustainability in the library sector, providing guidance for prospective students and stakeholders.
POSTERIOR TIBIALIS TENDON TRANSFER PADA PASIEN DENGAN DROP FOOT : LAPORAN KASUS Thaib, Subhan; Akbar, Fikri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.33284

Abstract

Drop foot, merupakan kelainan muskuloskeletal dengan kondisi dimana pasien tidak dapat melakukan gerakan dorsofleksi dan eversi pada kaki. Penyebab tersering dari drop foot adalah cedera saraf peroneal komunis. Teknik transfer tendon tibialis posterior merupakan penatalaksanaan yang paling umum digunakan untuk mengatasi drop foot, dan merupakan pilihan prosedur operasi yang dapat digunakan. Penggunaan fiksasi dengan screw dalam penyambungan tendon langsung ke tulang adalah teknik operasi yang biasa dilakukan. Laporan ini bertujuan untuk menunjukkan dan menggambarkan hasil dari penggunaan cancellous screw dengan washer untuk mengatasi drop foot. Seorang laki-laki berusia 49 tahun datang dengan keluhan adanya kelemahan di bagian kaki kirinya disertai dengan nyeri, dan kebas. Gejala ini muncul setelah pasien mengalami riwayat trauma berupa kecelakaan bermotor. Pada pemeriksaan fisik menunjukkan adanya gangguan pergerakan kaki yang terbatas, ketidak mampuan untuk dorsofleksi kaki, dan gaya berjalan menyeret atau stepping gait. Hasil pemeriksaan EMG mengkonfirmasi adanya neuropati motorik pada saraf peroneal dan tibialis kiri. Teknik transfer tendon tibialis posterior adalah prosedur bedah yang digunakan sebagai tatalaksana drop foot. Setelah tiga bulan evaluasi pascaoperasi terjadi peningkatan dari skor Stanmore Drop Foot Assesment Quisioner. Prosedur transfer tendon tibialis posterior dengan teknik fiksasi screw dapat menjadi salah satu pilihan pengobatan yang dapat diandalkan dan menghasilkan hasil outcome pasien yang lebih baik dalam mengatasi drop foot
The Relationship of Group Cohesiveness to Decision Making on Consuming Electronic Cigarettes in FISH UNJ Female Students Allifiansyah, Sandy; AKBAR, FIKRI; Azizah, Dinda Putri; Alifa, Inaya Aqilah; Rahma, Hafidzah Fatinah; Atsyah, Jasmine Syifa Shadrina; Purba, Rachel Margaret; Tridewi, Sylfani
Journal of Public Relations and Digital Communication (JPRDC) Vol 3, No 1 (2025): Journal of Public Relations and Digital Communication (JPRDC)
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/jprdc.v3i1.3678

Abstract

This study examines the relationship between group cohesiveness and decision-making to consume e-cigarettes among female students at the Faculty of Social Sciences (FIS), State University of Jakarta (UNJ). Group cohesiveness is defined as the strength of bonds between group members, encompassing interpersonal attachment, shared goals, and group activities. The study adopts a quantitative approach using bivariate analysis methods, including normality tests, linearity tests, simple linear regression, t-tests, and chi-square tests, to analyze the influence of group cohesiveness on decision-making. The results reveal that while group cohesiveness has a positive relationship with the decision to consume e-cigarettes, the effect is not statistically significant. Key findings highlight that group cohesiveness is characterized by emotional closeness, social interaction, and a sense of belonging. However, decision-making regarding e-cigarette consumption is influenced more by individual comfort and social dynamics within the group. The study concludes that group cohesiveness, though important for fostering a sense of belonging and interaction, does not significantly drive the decision to consume e-cigarettes. This research underscores the need for educational programs to raise awareness of the positive and negative impacts of group cohesiveness and the health risks associated with e-cigarette use. Specific initiatives targeting female students are recommended to mitigate the adoption of risky behaviors influenced by peer groups.