Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Spiritual relaxation to reduce dysmenorrhea: a quasy experimental A'yun, Qurota; Mukhoirotin, Mukhoirotin
MEDISAINS Vol 17, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/medisains.v17i3.5432

Abstract

Background: The dysmenorrhea prevalence is still reported high in the world. Several previous studies discovered that deep breathing relaxation effectively reduced dysmenorrhea. Other studies presented the combination of early mobilization and spiritual relaxation could reduce the level of client pain postoperative appendectomy, however the effectiveness of spiritual relaxation techniques to reduce dysmenorrhea is not yet tested.Objective: to determine the effect of spiritual relaxation to reduce dysmenorrhea.Method: The research design used was Quasi Experiment with the pretest-posttest Control Group Design approach. The populations were female students who experienced menstrual pain (dysmenorrhea) and met the inclusion and exclusion criteria. The variable in this study was dysmenorrhea. The sampling technique was simple ramdom sampling consisted of 44 respondents. The calculation instrument was NRS (Numeric Rating Scale) and data were analyzed through statistical test of Paired T-Test and Independent T-Test.Results: After spiritual relaxation treatment, the intensity of menstrual pain reduced significantly from 6.05 - 1.77, it proved that there was an effect of spiritual relaxation on dysmenorrhea with a significant value (ρ) of 0.000 (p ≤ 0.05). There were significant differences in the intensity of menstrual pain in the intervention and control groups (1.77 ± 1,109 vs 5.63 ± 0.445; p> 0.05).Conclusion: Spiritual relaxation effectively reduces dysmenorrhea
Pengaruh Kerapatan Vegetasi Terhadap Kenaikan Land Surface Temperature (LST) di Area Gunung Parang, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta Wigunanti, Riskiya; Rahmansyah P.R, R. Muhammad Rio; A'yun, Qurota; Oktaviana, Amelia Karin; Ihsan, Haikal Muhammad
EL-JUGHRAFIYAH Vol 4, No 1 (2024): El-Jughrafiyah : February, 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jej.v4i1.32220

Abstract

Kerapatan vegetasi dapat menjadi salah satu indikator kenaikan suhu permukaan dataran. Penginderaan jauh memberikan alternatif teknik dalam analisis kerapatan vegetasi dan suhu permukaan daratan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan vegetasi terhadap kenaikan suhu permukaan dataran di area gunung parang, di Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan penginderaan jauh. Kajian kerapatan vegetasi dianalisis menggunakan algoritma Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan suhu permukaan dataran menggunakan algoritma Land Surface Temperature (LST).  Produk NDVI dan LST dianalisis menggunakan statistic regresi, untuk mengetahui pengaruh yang bersifat temporal. Penelitian ini dilakukan menggunakan landsat 8 dengan rentang tahun 2018, 2021 dan 2024. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kerapatan rata-rata berada pada 0.28 sampai 0.35 di tahun 2018, 2021 dan 2024. Terdapat korelasi lemah antara nilai kerapatan vegetasi dan suhu permukaan dengan nilai berada pada interval koefisien 0,20 - 0,399. Area gunung parang merupakan area sumbat lava dan alluvial yang menjadikan lokasi ini dipenuhi dengan batuan beku dan sedimen, sehingga vegetasi yang berkembang sesuai dengan jenis materialnya. Kerapatan vegetasi hanya salah satu yang menyebabkan perubahan suhu permukaan, terdapat variabel lainnya yang menjadikan suhu permukaan berubah. Algoritma NDVI hanya merepresentasikan nilai indeks kerapatan saja, tanpa memberikan informasi jenis vegetasi, tinggi, bentuk kanopi dan lainnya, sehingga nilai indeks dapat dikembangkan menjadi lebih spesifik. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk kajian vegetasi dan suhu permukaan menggunakan penginderaan jauh.