Ahmad, Risdawati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

AIR DAN KONFLIK: STUDI KETERSEDIAAN SUMBER DAYA AIR DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KOMODO Ahmad, Risdawati; Nurmawati, Kikiy Mega; Kodir, Abdul
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish-undiksha.v10i2.30379

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika akses masyarakat terhadap sumberdaya air tawar di Kawasan Taman Nasional Komodo, serta bertujuan untuk pembuktian teori Homer-Dixon dan Gleick mengenai konflik berbasis sumberdaya alam. Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang berada dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan yang diwawancara adalah tokoh masyarakat, kepala desa, komunitas adat, dan komunitas nelayan. Proses analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, kelangkaan sumberdaya air tawar di Kawasan Taman Nasional Komodo tidak menimbulkan terjadinya konflik dalam masyarakat, dan kedua tidak terjadi migrasi penduduk secara besar-besaran dari wilayah langka air ke wilayah lain. Faktor pen dukung kondisi ini adalah nilai-nilai budaya masyarakat yang menjunjung tinggi sikap gotong royong dan saling percaya yang menciptakan harmoni sosial. Temuan ini menjadi penemuan baru dari pengembangan teori Homer-Dixon dan Gleick yang menyatakan kelangkaan sumberdaya alam menciptakan konflik, namun tidak terjadi dalam konteks masyarakat di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.
Frankincense Versus Eucalyptus: A Struggle for Forest Resources Access in Pandumaan-Sipituhuta, North Sumatra Ahmad, Risdawati; Mardiana, Rina; Sri Wahyuni, Ekawati
Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan Vol. 12 No. 3 (2024): Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan
Publisher : Departement of Communication and Community Development Sciences, Faculty of Human Ecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22500/12202459651

Abstract

Negara menetapkan kawasan hutan di Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai hutan produksi dan memberikan hak penguasaannya kepada PT. Toba Pulp Lestari (TPL) untuk menanam eukaliptus. Pada areal yang sama merupakan wilayah kelola masyarakat adat Pandumaan-Sipituhuta yang memanfaatkan hutan untuk menyadap getah kemenyan (haminjon). Tumpang tindih klaim atas hutan menyebabkan hutan menjadi arena kontestasi antar aktor (negara-perusahaan versus masyarakat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk power yang dimiliki oleh para aktor dalam memperebutkan sumber daya hutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif melalui metode wawancara mendalam dan didukung oleh studi literatur. Sementara teknik pengumpulan data kuantitatif melalui metode survei menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukan negara memiliki power yang dibangun berdasarkan modal budaya berupa otoritas dalam melakukan politik teritorialisasi kawasan hutan. PT. TPL memiliki power berdasarkan modal ekonomi yang digunakan untuk membangun hubungan mutualistik dengan negara melalui pembayaran pajak. Sementara masyarakat memiliki power berdasarkan modal sosial melalui relasi dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dan elit politik lokal. Bentuk-bentuk power yang dimiliki dan relasi kuasa yang dibangun oleh masyarakat menjadi modal bagi mereka untuk mendapatkan pengakuan atas hak-haknya sebagai masyarakat adat.