Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Akulturasi Nilai-Nilai Islam Dalam Tradisi Merariq Melalui Pola Komunikasi Tokoh Agama di Lombok Timur Ferdiansyah, Daeng Sani
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): The Moderation of Islam, Moslem Communities and Cultural Studies (Sinta 4)
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.23 KB) | DOI: 10.35905/kur.v12i1.775

Abstract

Akulturasi antara Islam dan budaya lokal dalam banyak hal yang menjadi perhatian khusus terutama dikalangan masyarakat muslim. Sinkretis antara dua entitas tersebut yang terakomodasi dalam kearifan lokal ketika dikontekstualisasikan yang tentu akan memuat makna-makna secara universal, sehingga masih diakui dan dijalani oleh kelompok masyarakat. Maka oleh karena itu, studi ini mengenai tradisi merariq masyarakat suku Sasak di Desa Padamara dengan muatan nilai-nilai Islam di dalamnya melalui pola komunikasi tokoh agama untuk mengakulturasi nilai-nilai Islam pada tradisi merariq untuk membentuk tatanan sosial yang berdasarkan ajaran Islam. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses akulturasi budaya Islam dalam tradisi merariq yang terjadi pada masyarakat di Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur-NTB ? dan bagaimana pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq masyarakat di Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur-NTB ? Tujuannya untuk mengetahui proses akulturasi budaya Islam pada tradisi merariq dan pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi komunikasi dengan jenis kualitatif. Teknik yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses akulturasi budaya Islam pada tradisi merariq melalui adanya pengaruh dari Hindu-Bali, adanya penghormatan kaum laki-laki terhadap kaum perempuan, sedangkan implementasi nilai-nilai Islam pada tradisi merariq melalui akidah, syari’at dan akhlak, sedangkan unsur-unsur Islam pada tradisi dari kedua mempelai yang menikah, wali nikah, saksi, akad nikah secara agama dan adat, dan mahar, dan sedangkan nilai-nilai Islam yang ada pada tradisi merariq antara lain perintah menikah, larangan berzina, sedekah, gotong royong, silaturrahim, memelihara martabat wanita, tanggung jawab suami, manusia sebagai khalifah dan membangun rasa kekeluargaan. Adapun pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq menggunakan dua media yaitu budaya, organisasi pemuda dan masyarakat, sedangkan bentuk aktivitas tokoh agama dalam melakukan komunikasi melalui komunikasi secara interpersonal, publik dan organisasi, dan sedangkan aktivitas komunikasi pada tradisi merariq, yaitu situasi komunikatif, pristiwa komunikatif, tindakan komunikatif.
AKULTURASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM TRADISI MERARIQ MELALUI POLA KOMUNIKASI TOKOH AGAMA DI LOMBOK TIMUR Ferdiansyah, Daeng Sani
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Vol 12 No 1 (2019): The Moderation of Islam, Moslem Communities and Cultural Studies (Sinta 4)
Publisher : LPPM IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1300.23 KB) | DOI: 10.35905/kur.v12i1.775

Abstract

Akulturasi antara Islam dan budaya lokal dalam banyak hal yang menjadi perhatian khusus terutama dikalangan masyarakat muslim. Sinkretis antara dua entitas tersebut yang terakomodasi dalam kearifan lokal ketika dikontekstualisasikan yang tentu akan memuat makna-makna secara universal, sehingga masih diakui dan dijalani oleh kelompok masyarakat. Maka oleh karena itu, studi ini mengenai tradisi merariq masyarakat suku Sasak di Desa Padamara dengan muatan nilai-nilai Islam di dalamnya melalui pola komunikasi tokoh agama untuk mengakulturasi nilai-nilai Islam pada tradisi merariq untuk membentuk tatanan sosial yang berdasarkan ajaran Islam. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana proses akulturasi budaya Islam dalam tradisi merariq yang terjadi pada masyarakat di Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur-NTB ? dan bagaimana pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq masyarakat di Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur-NTB ? Tujuannya untuk mengetahui proses akulturasi budaya Islam pada tradisi merariq dan pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq.Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi komunikasi dengan jenis kualitatif. Teknik yang digunakan adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses akulturasi budaya Islam pada tradisi merariq melalui adanya pengaruh dari Hindu-Bali, adanya penghormatan kaum laki-laki terhadap kaum perempuan, sedangkan implementasi nilai-nilai Islam pada tradisi merariq melalui akidah, syari?at dan akhlak, sedangkan unsur-unsur Islam pada tradisi dari kedua mempelai yang menikah, wali nikah, saksi, akad nikah secara agama dan adat, dan mahar, dan sedangkan nilai-nilai Islam yang ada pada tradisi merariq antara lain perintah menikah, larangan berzina, sedekah, gotong royong, silaturrahim, memelihara martabat wanita, tanggung jawab suami, manusia sebagai khalifah dan membangun rasa kekeluargaan. Adapun pola komunikasi tokoh agama dalam memasukkan nilai-nilai Islam pada tradisi merariq menggunakan dua media yaitu budaya, organisasi pemuda dan masyarakat, sedangkan bentuk aktivitas tokoh agama dalam melakukan komunikasi melalui komunikasi secara interpersonal, publik dan organisasi, dan sedangkan aktivitas komunikasi pada tradisi merariq, yaitu situasi komunikatif, pristiwa komunikatif, tindakan komunikatif.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN DAKWAH TERHADAP TRANSFORMASI SOSIAL DI DESA MONTONG GAMANG KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH-NTB Ferdiansyah, Daeng Sani
KOMUNIKE Vol 12 No 1 (2020): Media Dakwah di Tengah Pandemi
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.609 KB) | DOI: 10.20414/jurkom.v12i1.2236

Abstract

Rapid environmental changes as a result of globalization and the development of science and technology, it must be acknowledged that it has provided islamic propaganda activities. On the other hand, reises concems about the development of behavior especially our young generation, with the emergence of a new life culture that tends to move away from the values of spirituality. Islamic propaganda must be made as attractive as possible by utilizing information technology as the main tool from the positive side, the devolopment of information technology has rasied strong awareness among some of our young generation of the inportance of having expertise and the main skill is to support a better future life, in order to fill the third melenium era which is reffered to as the information age and this technology has at least led to an optimistic attitude, our young generation in general has had the readiness to face these changes.
PERUBAHAN SOSIAL DAN TRADISI PHUBBING: TELAAH PERILAKU KOMUNIKASI MASYARAKAT DIGITAL DI KELURAHAN SURYAWANGI, LOMBOK TIMUR Ihsan, Hamzani Khairul; Ferdiansyah, Daeng Sani; Yani, Muhammad
KOMUNIKE Vol 13 No 2 (2021): Dakwah dan Komunikasi
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.611 KB) | DOI: 10.20414/jurkom.v13i2.4419

Abstract

The presence of new media such as gadgets became a staple of digital society, namely the generation that grew up in the 20th century. One of the dmpak produced by digitalization is the tradition of phubbing, which is the condition of society that prioritizes gadgets over friends around. Phubbing occurs because users are unable to utilize technology wisely as a result of feeling bored and conversations that are no longer interesting. The research method used is qualitative with a type of phenomenology. The results showed that phubbing one of the behaviors that are contrary to social norms that exist in public life one of them is mutual respect between each other and communication. The attitude of dependence on gadgets makes the digital community in Suryawangi become an introverted human being to his own world.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEGIATAN DAKWAH TERHADAP TRANSFORMASI SOSIAL DI DESA MONTONG GAMANG KECAMATAN KOPANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH-NTB Ferdiansyah, Daeng Sani
KOMUNIKE: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. 12 No. 1 (2020): Dakwah dan Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jurkom.v12i1.2236

Abstract

Rapid environmental changes as a result of globalization and the development of science and technology, it must be acknowledged that it has provided islamic propaganda activities. On the other hand, reises concems about the development of behavior especially our young generation, with the emergence of a new life culture that tends to move away from the values of spirituality. Islamic propaganda must be made as attractive as possible by utilizing information technology as the main tool from the positive side, the devolopment of information technology has rasied strong awareness among some of our young generation of the inportance of having expertise and the main skill is to support a better future life, in order to fill the third melenium era which is reffered to as the information age and this technology has at least led to an optimistic attitude, our young generation in general has had the readiness to face these changes.
PERUBAHAN SOSIAL DAN TRADISI PHUBBING: TELAAH PERILAKU KOMUNIKASI MASYARAKAT DIGITAL DI KELURAHAN SURYAWANGI, LOMBOK TIMUR Ihsan, Hamzani Khairul; Ferdiansyah, Daeng Sani; Yani, Muhammad
KOMUNIKE: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam Vol. 13 No. 2 (2021): Dakwah dan Komunikasi Digital
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/jurkom.v13i2.4419

Abstract

The presence of new media such as gadgets became a staple of digital society, namely the generation that grew up in the 20th century. One of the dmpak produced by digitalization is the tradition of phubbing, which is the condition of society that prioritizes gadgets over friends around. Phubbing occurs because users are unable to utilize technology wisely as a result of feeling bored and conversations that are no longer interesting. The research method used is qualitative with a type of phenomenology. The results showed that phubbing one of the behaviors that are contrary to social norms that exist in public life one of them is mutual respect between each other and communication. The attitude of dependence on gadgets makes the digital community in Suryawangi become an introverted human being to his own world.