Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EKSISTENSI DISABILITAS DALAM PROFESIONALITAS KERJA PERSPEKTIF ALQURAN marhaban, nawawi; Lestari, Lenni; Sani, Alfian; Baiti, Nur
At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 4 No 2 (2019): Volume 4 No. 2, Desember 2019
Publisher : Department of Alquran Science and Interpretation of the Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah of IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/tibyan.v4i2.905

Abstract

This article discusses the existence of disability in shaping the professional attitude of the Qur'anic perspective. By preserving the story of Abdullah bin Ummi Maktum narrated in Surat 'Abasa, the Qur'an does not differentiate between normal people and those with disabilities, and not discriminate against one another. Not only acknowledging the existence of disability, the Qur'anic concept also explains how to behave and associate with them as being responsive and courteous, other dispensations that the Qur'an gives to disability. Although people with disabilities are not physically perfect, they have certain skills and skills that can be sharpened and developed, so that it can give birth to a professional attitude of work that does not see the physical.
KARAKTERISTIK MANUSIA KOMUNIKAN Marhaban, Nawawi
AL-HIKMAH: Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2019): Juli - Desember 2019
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.767 KB)

Abstract

Pemeran utama dalam proses komunikasi adalah manusia. Jika fokus psikologi adalah manusia yang terlibat dalam komunikasi, maka yang harus diketahui adalah karakteristik manusia sebagai komunikan yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku mereka dalam berkomunikasi. Hakikat manusia terletak pada hidup kejiwaannya (rohaniahnya) juga didukung oleh hidup jasmaniahnya agar terwujud kesehatan lahir dan batin. Oleh karena itu, secara psikologi pendekatan yang dilakukan ialah secara interdiciplinary approach (pendekatan antar ilmu), dimana manusia dilihat dari segala aspeknya kemudian dipadukan menjadi satu ilmu pengetahuan yang padu dan lengkap. (Faizah, Lalu Muchsin Effendi,2006:42)
KOMUNIKASI SUAMI DAN ISTRI DALAM HADIS NABI Marhaban, Nawawi
AL-HIKMAH: Media Dakwah, Komunikasi, Sosial dan Budaya Vol 9 No 2 (2018): Juli - Desember 2018
Publisher : DEPARTEMENT OF COMMUNICATION AND ISLAMIC BROADCASTING STUDIES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.855 KB)

Abstract

Keluarga merupakan kelompok sosial yang terkecil dalam masyarakat. Keluarga dapat dibentuk dengan terlebih dahulu melakukan pernikahan. Oleh karena itu pernikahan dilakukan agar mewujudkan keharmonisan keluarga. Keharmonisan keluarga akan menjadi cita-cita bagi setiap pasangan suami istri. Untuk mewujudkannya maka diperlukan pemahaman dan pengertian dari masing-masing pasangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Chuang (Chuang, 2005: 272-291.) menyebutkan bahwa kesejahteraan dan keharmonisan keluarga dapat dilihat dari harapan peran dan saling melengkapi antar anggota keluarga. Walaupun keluarga harmonis menjadi yang didambakan namun pada kenyataannya dalam berkeluarga tidak selalu berjalan dengan baik. Persoalan komunikasi menjadi salah satu alasan utama ketidakharmonisan dalam rumah tangga, data yang diperoleh Depkumham (2011) menunjukan adanya peningkatan KDRT dari tahun 2001 sampai dengan 2007. Kemudian perceraian yang terjadi pada tahun 2010 merupakan yang tertinggi dalam kurun 5 tahun terakhir, Hal tersebut disebabkan karena konflik komunikasi, ekonomi, dan kebutuhan psikologis. Padahal salah satu fungsi komunikasi dalam hubungan keluarga adalah untuk mempererat hubungan dengan orang lain atau sebaliknya. Komunikasi sangat penting dalam hubungan keluarga, sebab tanpa komunikasi hubungan-hubungan yang akrab tidak dapat terjalin. Pada saat ini, fenomena komunikasi memiliki relevan yang teramat kuat bagi berlangsung dan lestarinya sistem kehidupan rumah tangga seseorang.
THE CRIMINALIZATION OF THE QUR'AN PERSPECTIVE AND IT’S CONTEXTUALIZATION IN INDONESIA Marhaban, Nawawi
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alqur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Volume 6 No. 2, Desember 2021
Publisher : The Department of the Qur'anic Studies, Faculty of Ushuluddin, Adab, and Da'wah, State Institute of Islamic Studies (IAIN) Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/at-tibyan.v6i2.3418

Abstract

The Qur'an as the main source of law in Islam rules various kinds of criminal offenses and their punishments called Jarīmah. This is relevant to the purpose of God's laws implemented for the benefit and happiness of human beings. This article aims to present the discourse of Islamic criminal law in the Indonesian context. By using library research and content analysis as the analytical knife, this study found that the punishment in terms of the existence of texts in the Qur’an and hadith consists of two kinds. First, the punishments directly mentioned in the text are ḥudūd, qiṣaṣ, diyāt and kafarāt. Second, the punishment uncovered by the text is the ta'zīr punishment. Furthermore, there are four kinds of relations in the punishment, namely; 1) principal punishment, 2) substitute punishment, 3) additional punishment, and 4) complementary punishment. In this study, there are also ten acts that are able to be criminalized with threats of ḥadd and qiṣaṣ punishment, namely zinā, qażf (accusing zinā without evidence), ḥirābah (robbery), sariqah (theft), syurb al-khamr (drinking wine), maisir (gambling), riddah (apostasy), murder, persecution, and al-bugyu (rebellion).
Hudud dalam Alquran; Historisitas dan Pengembangan Hukum Islam Idris, Muhd. Nu'man; Marhaban, Nawawi
FATHIR: Jurna Studi Islam Vol 1 No 2 (2024): FATHIR: Jurnal Studi Islam
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/fathir.v1i2.86

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep hudud dalam Islam, khususnya dialog kesejarahan dalam Al-Qur’an terkait pengembangan hukum Islam. Melalui studi tafsir tematik atas tema-tema hudud dalam Al-Qur’an diketahui bahwa hukum hudud muncul sebagai respon terhadap peristiwa hukum yang membutuhkan ketentuan melalui wahyu. Hudud bertujuan untuk kemaslahatan manusia, meninggikan agama, memiliki maksud-maksud syari’ah dan mengandung hikmah di dalamnya.
Narration the Jews in the Qur'an Zulkarnaini, Zulkarnaini; Marhaban, Nawawi; Nurdin, Nurdin
International Journal of Social Service and Research Vol. 5 No. 9 (2025): International Journal of Social Service and Research
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v5i9.1316

Abstract

The history of the Jewish nation is a complex topic, encompassing various historical, theological, and moral dimensions, one of which is outlined in the Qur'an. The narration of the Jews in the Qur'an, scattered throughout various surahs and verses, often highlights their behavior—both exemplary and avoidable—as a lesson for humanity. This research aims to analyze in depth the Jewish nation as mentioned in the Qur'an. The research method used is qualitative, with data collection techniques through documentation. After the data are collected, the analysis is carried out by reducing the data, presenting the data, and drawing conclusions. The results of the study show that the narration of the Jewish people in the Qur'an includes praise of them as descendants glorified by God and illustrates the various extraordinary gifts given to the Jewish people. These verses were revealed to provide lessons and warnings to the Prophet Muhammad and Muslims to face challenges patiently and believe that the truth will ultimately prevail. In addition, the Qur'an also explains that the Jews made mistakes that led to God's wrath, offering a warning about the consequences of iniquity.