Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LITERASI DIGITAL SEBAGAI INSTRUMEN MEMAHAMI SISWA DAN PENGENALAN KOMPETENSI GURU SLB Nur, Muhammad Khaerul; Aisyah, Aisyah; Marsus, Ismat; Hamson, Zulkarnain
Indonesian Collaboration Journal of Community Services (ICJCS) Vol. 5 No. 1 (2025): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v5i1.199

Abstract

In the digital era, technology plays an important role in supporting inclusive education, especially in Special Schools (SLB). Teachers need to have digital literacy competencies in order to understand the characteristics of students with special needs and develop appropriate learning methods. This training aims to equip SLB teachers with digital literacy skills as an instrument in understanding students and improving their professional competence in using educational technology. This training is carried out in one day (7 hours) using workshop and direct practice methods. The material provided includes an introduction to digital literacy in the context of special education, the use of technology to understand students, the development of digital-based learning media, and digital learning evaluation strategies. Through interactive sessions and simulations, participants are given the opportunity to apply various platforms and applications to create a more inclusive and innovative learning environment. The results of this training are expected to improve teachers' digital competence, enabling them to design and implement technology-based learning strategies effectively. In this way, education for students with special needs can be more adaptive, interactive, and in accordance with their individual needs. This training also encourages teachers to continue developing their digital skills in order to create higher quality learning in SLB
FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN KRIM BODY SCRUB MENGGUNAKAN KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) M, Ismat; Nur, Muhammad Khaerul
Journal Pharmacy and Application of Computer Sciences Vol. 2 No. 2: Agustus: 2024: JOPACS
Publisher : Arlisaka Madani Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59823/jopacs.v2i2.55

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas fisik sediaan krim bodiy scrub menggunakan kulit bauh naga merah (Hylocereus polyrhizus). Sediaan kirim bodiy scrub kulit buah naga merah di formulasi dengan menggunakan variasi konsentrasi kulit buah naga merah,Satabilitas fisik sedian krim body scrub di tentukan berdasrakan dengan parameter perubahan warna, bau dan bentuk,viskositas tipe emulsi,daya sebar, homogenitas, dan PH sebelum dan setelah penyimpanan selama 2 minggu, Hasil menunjukkan bahwa sediaan krim body scrub kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) konsentrasi 10% dan 15% lebih stabil di bandingkan konsentrasi 20%.
From Functional to Aesthetic: Capitalism, Consumerism, and the Formation of Social Identity in the Campus Environment-A Literature Review Akhiruddin, Akhiruddin; Nur, Muhammad Khaerul; Yunus, Muh.Yusri; Suhaeb, Firdaus W
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.3165

Abstract

Transformasi kapitalisme di era digital telah menggeser orientasi konsumsi dari fungsi menuju estetika, menciptakan dinamika baru dalam pembentukan identitas sosial mahasiswa. Kajian literatur ini bertujuan menelaah bagaimana kapitalisme bekerja melalui budaya konsumtif di lingkungan kampus dan bagaimana hal tersebut membentuk identitas sosial mahasiswa sebagai subjek estetis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi literatur terhadap 30 sumber ilmiah terbitan 2015–2025 yang mencakup teori sosiologi budaya, konsumsi simbolik, dan kapitalisme kontemporer. Hasil kajian menunjukkan bahwa mahasiswa kini berperan sebagai bagian dari ekonomi simbolik, di mana citra diri, gaya hidup, dan eksposur digital menjadi penanda status sosial baru. Kapitalisme menggunakan estetika melalui media sosial, iklan digital, dan budaya visual untuk menanamkan nilai-nilai konsumtif di ruang akademik. Kampus, yang seharusnya menjadi arena refleksi intelektual, bertransformasi menjadi ruang performatif yang menonjolkan representasi gaya hidup dan citra sosial. Pergeseran dari nilai fungsional ke estetis menunjukkan bahwa konsumsi kini menjadi sarana ekspresi diri dan legitimasi sosial. Identitas mahasiswa tidak lagi ditentukan oleh prestasi akademik, melainkan oleh kemampuan menampilkan diri dalam lanskap budaya visual yang dikonstruksi oleh logika kapitalistik. Kajian ini menegaskan perlunya literasi kritis dan kesadaran reflektif dalam pendidikan tinggi agar mahasiswa mampu menavigasi dan menafsir ulang pengaruh kapitalisme terhadap pembentukan identitas sosial di era digital.