Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Penerapan Desain Eksperimen Dalam OPtimasi Formula Mikroemulsi Tea Tree Oil Nugraheni, Raditya Weka; Chasanah, Uswatun
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 1 No 01 (2019): HERCLIPS VOL 01 NO 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.359 KB) | DOI: 10.30587/herclips.v1i01.1014

Abstract

Microemulsion is a transparent, isotropic and thermodynamically stable preparation. Tea tree oil (TTO) is an essential oil extracted from the leaves of Melaleuca alternifolia by steam distillation which has been proven to have antibacterial and fungal uses. Optimization of microemulsion preparations to obtain preparations with small and stable droplet size is also a challenge. The design of an experiment is to design an experiment with a certain pattern, with a combination of certain input variables that allow to shorten the number of experiments. Based on the research results, it is known that the most influential factor on the microemulsion particle size is the combination of surfactants polysorbate 80 with co-surfactants propyleneglycol.
Transdermal delivery of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs): a mini review Nugraheni, Raditya Weka
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2019): November
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.334 KB) | DOI: 10.22219/farmasains.v4i2.11369

Abstract

The transdermal route has several advantages over the oral route, especially for the drugs which significantly experience the first-pass effect in the liver. Another advantage of drug administration via the transdermal route is its non-invasive way and can be used by patients themselves. Also, it allows long-term use, thereby increasing patient compliance and is generally inexpensive. The development of transdermal preparation itself is not easy because of the permeability factor of drug ingredients through the skin is relatively low compared to the gastrointestinal route or mucous membrane because the skin is part of the body's defense system and prevents foreign materials to entering the body. The biggest challenge for drug administration via the transdermal route is that the limitations of drugs can be administrated through this route. NSAIDs are drugs that are widely used in chronic conditions and can cause serious gastrointestinal side effects. Therefore the transdermal route is expected to be a promising alternative in the future. The drug-loaded nanoparticle delivered using the iontophoresis method can improve the bioavailability of NSAIDs via the transdermal route.
Edukasi Penandaan Obat dan Resistensi Antibiotika kepada Kader Unit Kesehatan Sekolah (UKS) Jenjang Sekolah Dasar Nugraheni, Raditya Weka; Inayah, Aghnia Fuadhatul
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penandaan obat yang meliputi nama generik, logo penggolongan obat, tanggal kadaluwarsa, dan nomor registrasi merupakan hal penting yang menunjukkan identitas obat serta dapat menjadi salah satu parameter untuk membantu menentukan apakah suatu obat masih layak pakai atau tidak. Tujuan: Pengetahuan ini dikenalkan sejak dini dengan tujuan untuk membiasakan anak – anak dapat memilih obat dengan penandaan yang jelas, dan secara tidak langsung terlibat dalam penjaminan mutu obat yang beredar di masyarakat. Selain permasalahan penandaan, anak-anak perlu juga dikenalkan pada cara penggunaan antibiotik yang benar karena dengan pemberian edukasi tentang resistensi antibiotika kepada anak-anak diharapkan dapat menanamkan bahaya penggunaan yang salah hingga mereka dewasa. Metode: Edukasi dilakukan dengan cara yang menarik, yaitu melalui media pembelajaran yang menarik secara visual, permainan, praktik langsung, dan sandiwara boneka. Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan kepada kader Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau dokter kecil SDIT Insan Permata pada tanggal 6 September 2019 bekerjasama dengan lembaga Rumah Zakat. Pemilihan kader UKS sebagai sasaran edukasi karena diharapkan mereka dapat menyebarkan pengetahuan tersebut kepada teman-teman sebayanya. Hasil: evaluasi menunjukkan bahwa para siswa kader UKS dapat menunjukkan nama generik, penggolongan, dan tanggal kadaluwarsa obat serta menentukan apakah suatu obat masih layak digunakan atau tidak berdasarkan tanggal kadaluwarsanya. Kesimpulan: Para siswa kader UKS juga mulai mengenal cara kerja dan penggunaan antibiotik yang benar.
Transdermal delivery of Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs): a mini review Raditya Weka Nugraheni
Farmasains : Jurnal Farmasi dan Ilmu Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/farmasains.v4i2.11369

Abstract

The transdermal route has several advantages over the oral route, especially for the drugs which significantly experience the first-pass effect in the liver. Another advantage of drug administration via the transdermal route is its non-invasive way and can be used by patients themselves. Also, it allows long-term use, thereby increasing patient compliance and is generally inexpensive. The development of transdermal preparation itself is not easy because of the permeability factor of drug ingredients through the skin is relatively low compared to the gastrointestinal route or mucous membrane because the skin is part of the body's defense system and prevents foreign materials to entering the body. The biggest challenge for drug administration via the transdermal route is that the limitations of drugs can be administrated through this route. NSAIDs are drugs that are widely used in chronic conditions and can cause serious gastrointestinal side effects. Therefore the transdermal route is expected to be a promising alternative in the future. The drug-loaded nanoparticle delivered using the iontophoresis method can improve the bioavailability of NSAIDs via the transdermal route.
Formulations of liposomal vaccine containing AdhO36 antigen and β-glucan as immunoadjuvant Hidajah Rachmawati; Raditya Weka Nugraheni; Firasti Agung Nugrahening Sumadi; Helmy Yusuf
Pharmaciana Vol 11, No 3 (2021): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.329 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v11i3.19264

Abstract

Humans are the most crucial host of Salmonella Typhi as it has limited ability to reproduce outside the human body. Salmonella Typhi infections caused Typhoid fever which can be prevented with vaccines. This study aims to develop an effective typhoid fever oral vaccine using a liposomal delivery system.  Several studies showed that the immunization of AdhO36 protein from Salmonella Typhi orally provides significant protection in inhibiting the Salmonella Typhi to the mice intestine. β-Glucan is a potent immunostimulant for macrophages activations. Meanwhile, the method used to produce Liposome formulations was using thin-film hydration. The liposomal products had good characteristics based on their particle size. The particle size results met the requirement for optimum intestinal absorption 399.220+28.095 nm Liposome+AdhO36 and 383.360+8.594 nm Liposome+β-glucan. Based on the zeta potential measurement, the electrical charges of the three formulations were positive, meaning that the liposome is cationic because of the DDAB (Dimethyl Dioctadecyl Ammonium Bromide) component. The positive charge will facilitate the internalization of antigen to the immunity cells.
FORMULASI MASKER PEEL-OFF EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI SEDIAAN ANTI JERAWAT: FORMULATION OF PEEL-OFF MASK BASIL (Ocimum sanctum) LEAVES EXTRACT AS AN ANTI-ACNE PREPARATION Alifia Ramadanti; Dyah Rahmasari; Winda Maulana; Desy Erika Rahayu; M. Imam Asshidiq; Raditya Weka Nugraheni
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.912 KB) | DOI: 10.37874/ms.v6i1.217

Abstract

Jerawat merupakan gangguan pada folikel pilosebasea yang banyak ditemukan pada remaja. Spesies mikroba yang terlibat dalam patogenesis jerawat adalah Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Daun kemangi (Ocimum sanctum) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri dan dapat diformulasikan dalam sediaan masker peel-off. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi masker peel-off yang dibuat dari ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) yang memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak daun kemangi diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian diformulasikan menjadi masker peel-off dengan variasi konsentrasi 6%, 8%, 10%. Dilakukan pengujian terhadap sifat fisikokimia seperti organoleptis, homogenitas, nilai pH, viskositas, daya sebar, dan waktu pengeringan, sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Diameter zona hambat pada uji antibakteri terbesar adalah pada konsentrasi ekstrak 10% dengan diameter zona hambat 23,13mm ± 1,82 terhadap Propionibacterium acne, 11,62mm ± 0,27 terhadap Staphylococcus aureus, dan 21,21mm ± 1,72 terhadap Staphylococcus epidermidis. Dapat disimpulkan bahwa masker peel off ekstrak daun kemangi paling efektif terhadap Propionibacterium acne yang termasuk dalam kategori efek antibakteri kuat. Kata kunci : Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum), Masker Peel-off, Anti-jerawat, Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis
GERAKAN EDUKASI BAHAYA ROKOK & NARKOBA UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI MUDA YANG SEHAT DAN BERPRESTASI Uswatun Chasanah; Raditya Weka Nugraheni
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i3.869-874

Abstract

Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia dan peringkat pertama di kawasan Asia Tenggara sebagai negara dengan jumlah perokok paling tinggi. Hal ini bisa mengurangi kualitas sumber daya manusia karena menderita penyakit akibat merokok. Adanya peningkatan jumlah perokok kelompok anak-anak dan remaja pada dekade ini adalah merupakan ancaman yang serius untuk masa yang akan datang. Selain itu, perilaku merokok bisa menjadi faktor resiko untuk tertarik berperilaku buruk yang lain seperti penyalahgunaan narkotika. Siswa SMK Mu 8, Pakis Malang adalah remaja madya yang sedang masa transisi untuk mencari jati diri, rawan mencoba untuk merokok dan bahkan menjadi sasaran penyalahgunaan Narkoba. Oleh sebab itu perlu dilakukan edukasi. Telah dilaksanakan Ilmu bagi Masyarakat (IbM) berupa sosialisasi tentang bahaya merokok dan bahaya penyalah gunakan narkoba kepada para siswa SMK Mu 8 secara langsung (luar jaringan) dalam bentuk ceramah. Kegiatan ini dimeriahkan pula dengan lomba penulisan artikel, poster, dan video atau TikTok. Hasilnya telah terjadi peningkatan wawasan tentang kerugian kebiasaan merokok dan penyalahgunaan narkoba pada para siswa. Selain itu dengan adanya kegiatan lomba, siswa berkesempatan untuk menuangkan kreativitas
Antioxidant and UV Protection Activities of Squid (Loligo sp.) Ink Powder Lotions Dyah Rahmasari; Aulia Juwanti; Ima Pratiwi; Novia Zulfa Diana; Raditya Weka Nugraheni; Dita Nurlita Rakhma
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 4 No. 1 (2021): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v4i1.1675

Abstract

Melanin is a pigment contains in human skin which role as a UV-absorbing agent. One of the exogenous melanins can be obtained from squid (Loligo sp.) ink. Squid ink melanin has potent free radical protection activities. This study aimed to determine the physicochemical, stability, antioxidant, and UV protection activities of squid ink powder lotions. Squid ink powders were obtained from the drying process using HCl 0.5M and stored in the climatic chamber. Antioxidant activity was conducted quantitatively using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazil) scavenging method. The best result of the DPPH scavenging activity was 29.12±0.023%, shown from formula III. UV protection activity was conducted by observing erythema scores in animal skin, which exposure to UV. This preparation inhibits the effect of UV exposure. Squid ink powder lotions are potential as a sunscreen product.
FORMULASI MASKER PEEL-OFF EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum) SEBAGAI SEDIAAN ANTI JERAWAT: FORMULATION OF PEEL-OFF MASK BASIL (Ocimum sanctum) LEAVES EXTRACT AS AN ANTI-ACNE PREPARATION Alifia Ramadanti; Dyah Rahmasari; Winda Maulana; Desy Erika Rahayu; M. Imam Asshidiq; Raditya Weka Nugraheni
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v6i1.217

Abstract

Jerawat merupakan gangguan pada folikel pilosebasea yang banyak ditemukan pada remaja. Spesies mikroba yang terlibat dalam patogenesis jerawat adalah Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphylococcus epidermidis. Daun kemangi (Ocimum sanctum) merupakan salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antibakteri dan dapat diformulasikan dalam sediaan masker peel-off. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi masker peel-off yang dibuat dari ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) yang memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak daun kemangi diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak kemudian diformulasikan menjadi masker peel-off dengan variasi konsentrasi 6%, 8%, 10%. Dilakukan pengujian terhadap sifat fisikokimia seperti organoleptis, homogenitas, nilai pH, viskositas, daya sebar, dan waktu pengeringan, sedangkan uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Diameter zona hambat pada uji antibakteri terbesar adalah pada konsentrasi ekstrak 10% dengan diameter zona hambat 23,13mm ± 1,82 terhadap Propionibacterium acne, 11,62mm ± 0,27 terhadap Staphylococcus aureus, dan 21,21mm ± 1,72 terhadap Staphylococcus epidermidis. Dapat disimpulkan bahwa masker peel off ekstrak daun kemangi paling efektif terhadap Propionibacterium acne yang termasuk dalam kategori efek antibakteri kuat. Kata kunci : Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum), Masker Peel-off, Anti-jerawat, Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Face Wash Gel Ekstrak Kulit Buah Naga Rahmasari, Dyah; Nursolich, Della Oktani’matun; Avescina, Rafli Izzudin; Hidayati, Melinia Nur; Tahesa, Idola Zulfi; Nugraheni, Raditya Weka
Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian Vol. 10 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/farmasains.v10i2.11297

Abstract

Pembersih wajah merupakan salah satu sediaan yang digunakan untuk membersihkan sel kulit mati, kotoran, minyak, dan sisa kosmetik. Kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan antibakteri. Bahan ini dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk pembersih wajah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak buah naga yang diformulasikan dalam gel pembersih wajah terhadap karakteristik, aktivitas antioksidan, dan efektivitas antibakteri pembersih wajah ekstrak kulit buah naga. Gel pembersih wajah ekstrak kulit buah naga diformulasikan dengan tiga konsentrasi ekstrak etanol yang berbeda (1%, 3%, dan 5%), dikarakterisasi sifat fisikokimianya (organoleptik, viskositas, nilai pH, daya sebar, homogenitas, daya berbusa), diukur aktivitas antioksidannya (menggunakan metode DPPH) dan efektivitas antibakterinya (menggunakan metode difusi sumuran), kemudian diamati daya iritasinya (menggunakan metode HET-CAM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memiliki karakteristik yang baik. Formula 3 (ekstrak kulit buah naga 5%) merupakan formula terbaik karena memiliki zona diameter hambat terhadap Propionibacterium acnes (3,80 ± 0,07 mm) dan persentase hambatnya terhadap DPPH (72,83 ± 0,36 %). Ketiga formula tersebut juga tidak memiliki efek iritasi pada Chorioallantoic Membrane (CAM) (skor iritasi 0). Ekstrak kulit buah naga dapat dikembangkan menjadi sediaan gel pembersih wajah dengan efektifitas yang baik terutama pada konsentrasi 5%.