Andrianti, Septi
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF DAN PASIF TERHADAP RENTANG GERAK PADA LANSIA YANG MENGALAMI ARTITIS REMATOID DI KOTA BENGKULU Andrianti, Septi; Marlena, Feny; Septiawan, Azhari
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 13 No 2 Desember 2020
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v13i2.576

Abstract

Permasalahan: Lansia mengalami kemunduran pada system musculoskeletal, penyakit artritis rematoid merupakan penyakit yang menyerang persendian pada lansia, akibat dari penyakit tersebut lansia mengalami nyeri sehingga lansia takut melakukan pergerakan yang akan mengakibatkan terjai kekauan dan menurunan pada rentang gerak. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak dilakukan Rang of Motion (ROM) baik secara aktif maupun pasif. Bengkulu memiliki angka kejadian artritis rematoid yang cukup signifkan dimana setiap tahunya mengalami peningkatan. Kejadian artritis rematoid di Kota Bengkulu pada tahun 2016 sebanyak 1.239 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 1.487 kasus meningkat pada tahun 2018 sebanyak 1.872 kasus. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion (ROM) yang dilakukan secara aktif dan pasif terhadap rentang gerak pada lansia yang mengalami artritis rematoid di Kota Bengkulu. Metode Penelitian: Penelitian ini dengan Quasy experimental dengan menggunakan rancangan three group with countrol design yaitu kelompok yang diberikan ROM aktif, kelompok yang diberikan ROM pasif dan kelompok kontrol. Sampel penelitian yaitu lansia yang mengalami keterbatasan rentang gerak pada lutut sebanyak 60 lansia dengan teknik consecutive sampling. Hasil: Hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh range of motion yang dilakukan cara aktif, pasif terhadap rentang gerak pada lansia yang mengalami artritis rematoid di Kota Bengkulu dengan p vaue < 0,005. Kesimpulan:range of motion yang dilakukan secara teratur seminggu 3 kali selama 4 minggu dapat meningkatkan derajad rentang gerak pada penderita artritis rematoid.
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RW 02 KELURAHAN SUMBER HARTA UPT PUSKESMAS SUMBER HARTA LUBUK LINGGAU Santoso, Santoso; Dewi, Devi Cynthia; Andrianti, Septi
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.192

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian dini pada masyarakat di dunia dan semakin lama, permasalahan tersebut semakin meningkat. Salah satu faktor risiko hipertensi adalah kebiasaan merokok. Masalah penelitian adalah masih banyaknya kejadian hipertensi di Rw 02 Kelurahan Sumber Harta UPT Puskesmas Sumber Harta Tahun 2022. Tujuan penelitian adalah diketahui Hubungan Perilaku Merokok Dengan kejadian Hipertensi di Rw 02 Kelurahan Sumber Harta UPT Puskesmas Sumber Harta Tahun 2022.Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross sectional. Populasi sebanyak 257 orang dan sampel penelitian sebanyak 72 orang. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data univariat dan bivariat dengan metode statistik chi square pada taraf signifikansi 0,05.Hasil analisis univariat didapatkan terdapat sebanyak 53 orang (73,6%) pernah merokok dan terdapat sebanyak 47 orang (65,3%) dengan hipertensi. Ada hubungan yang bermakna antara kebiasan merokok dengan kejadian hipertensi di Rw 02 Kelurahan Sumber Harta UPT Puskesmas Sumber Harta Lubuklinggau dengan nilai p = 0,028.Simpulan : Kepala UPT Puskesmas Sumber Harta Lubuklinggau agar mempertimbangkan untuk membentuk klinik berhenti merokok di UPT Puskesmas Sumber Harta Lubuklinggau sehingga pasien yang memiliki kebiasaan merokok terfasilitasi untuk berhenti merokok dan mengurangi kejadian hipertensi.Kata Kunci : Perilaku Merokok, Hipertensi.  ABSTRACT Baground : Hypertension is one of the causes of premature death in people in the world and the longer the problem is increasing. One of the risk factors for hypertension is smoking. The research problem is that there are still many occurrences of hypertension in Rw 02 Sumber Harta Village UPT Sumber Harta Health Center in 2022. The purpose of this study is to find out the relationship between smoking behavior and the incidence of hypertension in Rw 02 Sumber Harta Village UPT Sumber Harta Health Center in 2022.Method : The type of research used is cross sectional. The population is 257 people and the research sample is 72 people. The type of data used in this research is using primary and secondary data. Analysis of univariate and bivariate data with the chi square statistical method at a significance level of 0.05.Result :The results of the univariate analysis showed that there were 53 people (73.6%) who had smoked and there were 47 people (65.3%) with hypertension. There is a significant relationship between smoking habits and the incidence of hypertension in Rw 02 Sumber Harta Village UPT Sumber Harta Health Center Lubuklinggau with p = 0.028.Conclusion : The head of the UPT Puskesmas Sumber Harta Lubuklinggau should consider establishing a smoking cessation clinic at the UPT Puskesmas Sumber Harta Lubuklinggau so that patients who have smoking habits are facilitated to stop smoking and reduce the incidence of hypertension.Keywords: Smoking Behavior, Hypertension.
ANALISIS POLA SEBARAN, SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Tanjung, Risnawati; Lestrina, Dini; Sinaga, Jernita; Andrianti, Septi
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.398

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Faktor lingkungan seperti sanitasi dan higiene, sumber air minum, kualitas air minum, dan kepemilikan jamban merupakan faktor tidak langsung penyebab stunting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis distribusi stunting dan faktor sanitasi lingkungan yang menyebabkan stunting di Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain kasus-kontrol dengan jumlah sampel 176 balita. Pola distribusi stunting dan hubungan karakteristik pasien dengan faktor risiko lingkungan dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Data PHBS dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan uji laboratorium mikrobiologi untuk mengukur kualitas air. Analisis spasial menggunakan tumpang susun (overlay) rata-rata tetangga terdekat. Hubungan antara karakteristik dan faktor risiko dengan kejadian stunting dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik.Hasil: Analisis rata-rata tetangga terdekat menunjukkan bahwa indeks tetangga terdekat adalah 0,19 (<1) (Z score -16,72, p-value 0,01). Analisis regresi perangkat lunak GeoDa (p-value 0,76). Terdapat hubungan antara kualitas air bersih dan PHBS (p-value <0,05) dengan stunting. Jamban keluarga dan tempat pembuangan sampah (p value > 0,05) tidak berhubungan dengan stunting. Pola sebaran kasus cenderung mengelompok, dan tidak ditemukan hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian  stuntingSimpulan: Sebaran menunjukkan pola sebaran kasus cenderung mengelompok. Analisis regresi menggunakan software GeoDa tidak menemukan hubungan antara kepadatan penduduk dengan kejadian stunting. Temuan penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa promosi kesehatan untuk mencegah stunting tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga Prilaku Hidup Bersih dan Sehat serta kualitas air.Kata kunci: Pola Sebaran, Stunting, Sanitasi  Lingkungan ABSTRACT Background: Stunting is a global problem due to the increasing prevalence and its impact can lead to less competitive human resources, affect work productivity, increase the risk of overweight and obesity, and trigger metabolic syndrome disease. The purpose of the study was to obtain the distribution of stunting and the dominant factors causing stunting in terms of sanitation, namely the quality of clean water, latrine facilities, waste disposal facilities, clean and healthy living behavior.Methods: This study used a case control design with 176 toddlers as the subject. The pattern of stunting distribution and associations of patient characteristics and environmental risk factors with stunting was carried out using a Geographic Information System (GIS) to determine the distribution of cases in each region in Dairi Regency. Spatial analysis used average nearest neighbour, overlay. The association of characteristics and risk factors with the incidence of stunting was analyzed multivariately, using chi square and logistic regression with a 95% confidence degree (α=0.05).Results Average nearest neighbor analysis shows that the nearest neighbor index is 0.19 (<1) (Z score -16.72, p-value 0.01). GeoDa software regression analysis (p-value 0.76). There is a relationship between clean water quality and PHBS (p-value <0.05) and stunting. Family latrines and rubbish dumps (p value > 0.05) were not associated with stunting. The pattern of distribution of cases tends to be clustered, and no relationship was found between population density and the incidence of stuntingConclusion: The distribution shows that the pattern of case distribution tends to be clustered. Regression analysis using GeoDa software did not find a relationship between population density and the incidence of stunting. The quality of clean water containing e coli is the most dominant factor, there is a relationship between PHBS and stunting and there is no relationship between family toilet facilities and waste disposal facilities.Keywords : Distribution Patterns, Stunting, Environmental Sanitation