Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MANUSCRIPT BERBASIS ANDROID PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI KELAS X MP 1 DI SMKN 2 BUDURAN SUSANTO, FARID; SRI WULANDARI, SITI
Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pengembangan media Manuscript terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Pada tahap perancangan meliputi pembuatan desain, penetapan materi pokok, penyusunan level soal dan jawaban, pengumpulan bahan aplikasi dan membuat produknya. Tingkat kelayakan media pembelajaran Korespondensi dengan aplikasi Manuscript berbasis android sebagai media pembelajaran berdasarkan penilaian: 1) Ahli materi diperoleh persentase 93,33%, sehingga termasuk kategori ?Sangat Kuat?, 2) Ahli media diperoleh persentase 92,22%, sehingga termasuk kategori ?Sangat Kuat?, dan 3) Ahli bahasa diperoleh persentase 90%, sehingga termasuk kategori ?Sangat Kuat?. Respon siswa terhadap media ini pada saat dilakukan uji coba rata-rata menunjukkan respon positif dengan mendapatkan persentase ? 80% setiap indikatornya. Dengan demikian, media pembelajaran Korespondensi dengan aplikasi Manuscript berbasis android ini layak digunakan sebagai media pembelajaran Korespondensi Kompetensi Dasar Menerapkan Tata Naskah Surat Meyurat Bahasa Indonesia. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Manuscript, Android, Korespondensi, 4D Abstract The results showed that the Manuscript media development process consists of several stages, namely the defining, designing, developing and distributing stage. The designing stage included design making, subject matter determination, questions and answers preparation, application materials collection, and products making. The feasibility level of Correspondence media learning with Android-based Manuscript applications became a learning media based on several assessments from 1) Material experts (93.33%), 2) Media experts (92.22%), and 3) Linguists (90%). Those three percentage results included in "Very Strong" category. Furthermore, the student?s response to this media when it was tested by the average trial showed a positive response ? 80% of each indicator. Regarding it, Correspondence media learning with Android-based Manuscript application is suitable to be used as a Correspondence Basic Competency media learning for Implementing Indonesian Correspondence Text Manuscripts. Keywords: Media Learning, Manuscript, Android, Correspondence, 4D
Analisis Kemampuan Dan Kemauan Membayar (ATP-WTP) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya – Darmo – Perak Susanto, Farid; Anwar, M. Ruslin; Wicaksono, Achmad
Jurnal Tata Kota dan Daerah Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di samping Biaya Operasi Kendaraan (BOK) yang mempengaruhi aspek finansial operator angkutan umum, penetapan biaya tarif angkutan umum juga harus memperhatikan daya beli dan kemauan membayar tarif dari pengguna jasa tersebut, dimana kemampuan tersebut dapat merupakan kemampuan berdasarkan pada persepsi pengguna yaitu WTP (Willingness To Pay) yang dapat didefinisikan sebagai kemauan membayar oleh pengguna jasa atas imbalan terhadap suatu barang atau jasa yang dinikmati sedangkan kemampuan secara rasional yaitu ATP (Ability To Pay) adalah kemampuan seseorang untuk membayar jasa pelayanan dari sektor transportasi yang dianggap layak atau ideal dari total pengeluaran untuk makanan dan non makanan atau dengan kata lain kemampuan masyarakat dalam membayar ongkos perjalanan yang dilakukannya. Penetapan besarnya tarif angkutan umum seringkali menimbulkan konflik kepentingan antara operator angkutan umum dengan masyarakat penumpang bus kota Surabaya. Permasalahan akan muncul apabila masyarakat memiliki ATP dan WTP yang lebih rendah dari pada besarnya tarif bus kota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Sehingga kondisi tersebut mempunyai akibat yang merugikan bagi masyarakat penumpang bus kota Surabaya. Terlebih bagi mereka yang termasuk masyarakat kelompok captive users yang mengandalkan angkutan umum dan tidak memiliki alternatif pilihan lain. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu adanya analisis terhadap bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan angkutan umum daripada angkutan pribadi. Sehingga judul yang digunakan dalam penelitian ini adalah ”Analisis Kemampuan dan Kemauan Membayar (ATP–WTP) Penumpang Bus Kota Surabaya Rute P1 Purabaya – Darmo – Perak”. Hasil penelitian menunjukkan tidak seimbangnya permintaan dan penawaran penumpang bus kota P1 di Surabaya. Pendapatan operator relatif tidak mampu memenuhi biaya operasioanal apabila faktor muat dari rute tersebut kurang dari BEP sedangkan tarif yang berdasarkan dari ATP dan WTP adalah sebesar Rp. 5.000. dan subsidi yang dikeluarkan pemerintah untuk penumpang bus kota dengan kendaraan dan sistem pelayanan yang standar sebesar Rp. 4.800.611.00 pertahun pada keseluruhan armada pelayanan dengan standar yang ditetapkan.Kata Kunci : Ability to pay, Angkutan Bus Surabaya,BOK, Subsidi, Willingness to pay.
Analysis Of Using #1hari1oknum and #percumalaporpolisi Hashtags in The Computer Mediated Communication Function On Instagram Susanto, Farid; Sufa, Siska Armawati; Brumadyadisty, Garry; Jusnita, R. Ayu Erni; Eko Putro, Hartopo
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 10 No 2 (2024): Oktober 2024 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitia
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/jk.v10i2.3704

Abstract

This research examines the pattern of incidents related to police institutions on Instagram's social media platform, focusing on the hashtags #percumalaporpolisi and #1hari1oknum. It also tries to explain the role and purpose of using these hashtags in the context of computer-mediated communication (CMC) practices on Instagram. This research uses a qualitative methodology, utilizing data collection procedures through social media analysis, analysis of hashtag use, literature review, and other similar methods. This research documentation involved examining digital content on Instagram's social media platform, primarily visual content accompanied by written explanations. This research analysis began by searching for phrase content using the hashtags #1hari1oknum and #percumalaporpolisi on Instagram social media. The findings show that CMC uses various strategies utilizing hashtags on the social media platform Instagram. The hashtag (#) functions as an identifier for themes and a repository for information about items related to police agency performance. This hashtag will collect data about incidents related to the credibility of police agencies. Apart from that, the hashtag contains the latest issues regarding violations of authority committed by police officers involved in violations or unethical behavior. This shows that individuals who utilize social media platforms produce personalized content.
Perbaikan Kualitas Akustik di Masjid Bahrul Ulum P4TK BMTI Kota Cimahi Dengan Metode Pengaturan Ulang Posisi, Ketinggian Dan Jenis Speaker Supriyadi, Tata; Ashari; Utomo, T.B.; Susanto, Farid; Sunardi, Cecep; Herlambang, Sanam
Jurnal Difusi Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v6i1.4552

Abstract

Masjid Bahrul Ulum merupakan Masjid yang terletak di belakang kantor Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknologi (BBPP MPV BMTI). Secara fisik masjid sudah melakukan renovasi terutama di bagian interior. Pemasangan plafon dari bahan PVC yang telihat rapi dan indah mempunyai karakteristik akustik yang kurang baik karena dapat memantulkan suara yang dapat mengakibatkan gema yang cukup kuat. Di tambah lagi dengan posisi penempatan speaker yang diletakan di keempat sudut ruang masjid yang dinilai kurang tepat karena dapat memperparah suara pantul yang mengakibatkan kejelasan suara (Clarity) berkurang dan tingkat kekerasan suara (SPL-Sound Pressure Level) di tiap area masjid tidak merata. Untuk mengatasi permasalahan akustik di dalam masjid sudah dilakukan penataan ulang penempatan posisi, ketinggian, arah dan jenis speaker yang tepat supaya bisa menghasilkan kualitas akustik yang lebih baik. Metode yang digunakan untuk memperbaiki kondisi akustik tersebut yaitu dengan mengatur ulang posisi, ketinggian, arah dan jenis loudspeaker yang digunakan. Dari hasil pengujian diperoleh SPL yang merata di kisaran 75-80 dB dan ada peningkatan Clarity sebesar 8% setelah penataan ulang speaker. Kata Kunci: akustik, posisi & arah speaker, persepsi subjektif, SPL, Clarity.
RANCANG BANGUN SISTEM TATA SUARA DI GEDUNG SERBAGUNA DENGAN KUALITAS AKUSTIK YANG BURUK Supriyadi, Tata; Ashari; Susanto, Farid; T.B, Utomo
Jurnal Difusi Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Difusi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/difusi.v7i1.5674

Abstract

Kualitas akustik yang baik menjadi salahsatu syarat untuk sebuah Gedung Serba Guna. Tapi bagaimana dengan sebuah GSG Desa Sariwangi yang berukuran 16x9x7 meter persegi yang sekeliling dindingnya berupa tembok keras dengan sebuah pintu masuk saja tanpa ada jendela. Dari hasil pengukuran gema atau suara pantulan berdasarkan RT60 nilainya hampir 3 detik. Bagaiman caranya membangun sebuah sistem tata suara dengan kondisi tersebut tanpa melakukan perbaikan akustik sehubungan dengan keterbatasan dana. Solusi yang bisa dilakukan dengan kondisi tersebut adalah bagaimana cara meminimalisir efek gema ruangan GSG dengan menempatkan Pengeras Suara yang tepat. Ini harus mencakup pemilihan titik pemasangan, arah penyebaran suara, dan tinggi pemasangan. Penempatan yang buruk dapat mengakibatkan cakupan suara yang tidak merata atau efek pantulan yang mengganggu. Selain penempatan posisi pengeras suara, jumlah pengeras suarapun perlu diperhatikan disesuaikan dengan ukuran gedungnya agar suara dapat didengar dengan baik di seluruh area gedung. Untuk membantu perancangan kami gunakan software aplikasi CISSCA Versi 3.1 dari YAMAHA yang bebas digunakan. Berdasarkan hasil simulasi dengan target SPL sebesar 85dB, yang lebih besar 20 dB dari tingkat kebisingan lingkungan yang baku di area perkantoran sebesar 65 dB, dengan ketinggian speaker 3,5 meter dan ketinggian audien 1,2 meter, cukup dipasang 2 buah speaker dengan daya 80W untuk area GSG dengan panjang 16m dan lebar 9m. Dari hasil pengujian setelah dilakukan instalasi dan setting peralatan diperoleh SPL rata-rata 82,25dB. Dari hasil pengujian dengan metode Persepsi Subjektif terhadap 8 audien menyatakan 89% suara yang diproduksi cukup jelas dengan tingkat kekerasan yang cukup. Kata Kunci: optimalisasi, akustik, ketinggian louspeaker, gema, clarity, SPL, sound direction