Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR–PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Nugraha Djoeddawi, Andi Hadid Septi; Anwar, M. Ruslin; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.08 KB)

Abstract

Hubungan erat antara kota Makassar dan Parepare sangat berpotensi terhadap terjadinya pergerakan. Potensi pergerakan rute Makassar - Parepare cukup besar dan diprediksi akan semakin meningkat di masa yang akan datang. Di samping itu, adanya rencana dari pemerintah  kota Makassar mengenai pembangunan jalur kereta api rute Makassar-Parepare sehingga diperlukan analisis agar mengetahui model pemilihan moda untuk memberikan suatu pemilihan moda baru yang lebih kompetitif kepada masyarakat. Survei dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan wawancara berisi karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan, dan kuesioner yang disusun menggunakan teknik Stated Preference dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh, dan selisih frekuensi keberangkatan antara bus dan kereta api rute Makassar-Parepare. Lokasi studi berada di Terminal Bus Damri Todopuli, Terminal Bus Daya Makassar, dan di dalam bus rute Makassar – Parepare PP. Dari hasil penelitian dapat diperoleh model pemilihan moda berdasarkan selisih biaya perjalanan adalah UKA–UBAK = 0,2842 - 0,000092 ΔX1, sedangkan  model pemilihan moda berdasarkan selisih waktu tempuh adalah UKA– UBAK = 0,4376 - 0,7259 ΔX2, serta model pemilihan moda berdasarkan selisih frekuensi keberangkatan adalah UKA–UBAK = 1,4486+0,4674 ΔX3. Potensi perpindahan penumpang dari bus ke kereta api berdasarkan biaya perjalanan adalah sebesar 57%, kemudian berdasarkan waktu tempuh sebesar 61%, serta berdasarkan frekuensi keberangkatan sebesar 51%. Kata kunci : bus, kereta api, pemilihan moda, stated preference, Makassar, Parepare
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN KAWASAN PASAR TERPADU BLIMBING KOTA MALANG Algony, Zunan Ahsan; Anwar, M. Ruslin; Hasyim, M. Hamzah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.404 KB)

Abstract

Sebagai kota terbesar kedua setelah Surabaya, banyak pembangunan terjadi di Kota Malang seperti pembangunan hotel, apartemen, mall, dsb. Akan tetapi permasalahan yang timbul adalah apakah pembangunan yang ada tersebut sudah sesuai dengan analisa kelayakan yang ada. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian dan pengkajian yang seksama dan sistematis untuk menghindari keterlanjuran dalam menanam modal. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui kelayakan finansial pada proyek pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang. Studi kelayakan finansial adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan. Pertama-tama dilakukan penyusunan rencana cash flow proyek dari data-data yang ada. Kemudian dilakukan analisa kelayakan proyek dari segi finansialnya menggunakan metode Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Payback Period (PP). Lalu, dilakukan analisis sensitivitas jika terjadi kenaikan biaya dan kenaikan manfaat masing-masing sebesar 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Dari hasil analisa uji kelayakan finansial dengan metode NPV, BCR, IRR, dan PP menggunakan suku bunga 7.5% pada kondisi normal, maka proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk beroperasi. Diperoleh nilai positif dari NPV sebesar Rp. 65,345,570,925, nilai >1 dari BCR sebesar 1.3791, dan nilai IRR > suku bunga 7.5% (MARR) yaitu sebesar 11,96218%. Dari uji sensitivitas suku bunga 7.5% dengan metode NPV, BCR, IRR proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk beroperasi. Diperoleh nilai positif dari NPV sebesar Rp. 109,666,153,926 jika terjadi kenaikan biaya dan kenaikan manfaat sebesar 10%, begitu juga nilai BCR > 1 sebesar 1,3734, dan nilai IRR > suku bunga 7.5% (MARR) sebesar 13,68678%. Untuk perhitungan yang selanjutnya dengan sensitivitas sebesar 15%, 20%, 25%, dan 30% juga didapatkan hasil yang sama yaitu proyek Pembangunan Kawasan Pasar Terpadu Blimbing Kota Malang layak untuk dilaksanakan. Waktu pengembalian investasi (Payback Period) dengan menggunakan metode Simple Payback Period yaitu selama 7 tahun 1 bulan 7 hari terjadi pada tahun 2017. Dengan menggunakan metode Discounted Payback Period waktu yang diperlukan adalah 10 tahun 8 bulan 1 hari pada tahun 2020 Kata kunci : NPV, BCR, IRR, PP, analisis sensitivitas
STUDI ALTERNATIF JALAN AKSES KE PELABUHAN TELUK LAMONG SURABAYA T.D, Mokhamad Afila; Rachman, M. Syaiful; Djakfar, Ludfi; Anwar, M. Ruslin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Teluk Lamong , merupakan salah satu pelabuhan besar di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan pelabuhan semakin pesat. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah lalu lintas menuju Teluk Lamong. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan jalan menuju Teluk lamong agar tidak menggangu jalan arteri yang telah ada. Mengingat bahwa yang akan menuju Teluk Lamong adalah truk kontainer atau truk penganggkut barang perlu dibuatkan jalur khusus menuju Teluk Lamong. Pengumpulan data dilakukan melalui survey Trafic counting, Kondisi lapangan dan AHP untuk menentukan trase-trase terpilih, sedangkan Survey topografi tidak dilakukan. karena topografi di sekitar trase relatif datar. Pengolahan data menggunakan program microsoft excel untuk pengolahan data TC dan ArcGis untuk pembuatan peta trase. Trase-trase terpilih pada jaringan jalan akses Ke Teluk Lamong adalah dari teluk lamong seberangkan denga fly over menuju ke depan pintu gerbang tol Romokalisari, melebarkan jalan arteri dari Jalan Margomulyo dan Jalan Tambak Osowilangun sampai ke Pelabuhan Teluk lamong, melebarkan Jalan Tambak Osowilangun sampai ke Pelabuhan teluk lamong dengan penambahan jalan baru yang menghubungkan ke Tol Romokalisari. Untuk evaluasi, dilakukan dengan membandingkan hasil analisis survey ahp terhadap masing-masing kriteria untuk mendapatkan kinerja alternatif terbaik. Pada perkerasan jalan, mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan tahun 2013 dan perencanaan perkerasan jalan beton semen PD  T 14-2003. Untuk mengetahui kinerja jaringan jalan eksisting digunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Sedangkan untuk syarat ketentuan jalan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 19 tahun 2011. Dari hasil analisa kondisi lalu lintas  didapatkan nilai dearajat kejenuhan Jalan Tambak Osowilangun sebesar 0,998 dan 0,903 pada Jalan Margomulyo,oleh karena itu jalan akses menuju  Teluk Lamong diperlukan untuk memperlancar perdagangan baik disekitar kawasan pelabuhan maupun kawasan nasional . Dari survey koridor alternatif ynag dilakukan menunjukkan bahwa keadaan topografi pada rencana trase alternatif jalan akses ke Pelabuhan Teluk Lamong relatif adalah datar. Lokasi alternatif pada Jalan Akses Ke PelabuhanTeluk Lamong terletak pada pergudangan, persawahan dan tambak. Maka dari itu Jalan Akses Ke Pelabuhan Teluk Lamong masih berpotensi untuk dilaksanakan. Dari hasil analisa AHP diperoleh nilai – nilai  pada masing – masing alternatif dengan skor 1,775 pada alternatif 1, skor 1,212 pada alternatif 2 dan skor 1,478 pada alternatif  3. Maka terpilih alternatif 1 yang mempunyai nilai manfaat efisien dan terbaik, dan mempunyai panjang trase sekitar 2,5 km. Struktur perkerasan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah perkerasan kaku, dan nilai beban gandar adalah 50.900.000. dari hasil tersebut direncanakan tebal lapisan perkerasan kaku sebesar 31 cm, beton kurus (LMC) sebesar 15 cm , lapis pondasi agregat kelas A sebesar 15 cm dan lapis penopang di bawah pondasi sebesar 180 cm. Kata Kunci : AHP (Analitycal Hierarchy Process),Pemilihan Trase, Perkerasan Kaku,Teluk Lamong.
Kajian Kinerja Terminal Batu Ampar Kota Balikpapan Chikita, Randha Alief; Djakfar, Ludfi; Anwar, M. Ruslin
Rekayasa Sipil Vol 11, No 2 (2017)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (738.509 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil/2017.011.02.7

Abstract

Batu Ampar Terminal Balikpapan is the only type A passenger terminal in Balikpapan City. The purpose of this study is to determine the operational performance of the terminal at this time and also to determine the level of service in the terminal. The results of this study indicate that for FIFO queue discipline analysis on AKDP and AKAP bus lines, it is known that ρ <1 means that there is currently no queue in the terminal. For the analysis of terminal facilities it is known that there are still some terminal facilities that are not yet available from the main facilities and supporting facilities, therefore the need for additional facilities in order to meet the standard of passenger terminal type A. In the next 15 years analysis for traffic intensity value is approaching 1 which means in the future will cause the queue in the terminal, so it is necessary for the improvement of terminal performance. For the service performance with IPA method there are 35 variables that there are 7 variables that enter in quadrant I. In the next step to do analysis to know the priority of handling by using QFD method. 
Kajian Kepuasan Masyarakat Kota Malang Terhadap Kualitas Layanan Angkutan Umum Dengan Menggunakan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Napitupulu, Rudy CC; Wicaksono, Achmad; Anwar, M. Ruslin
Rekayasa Sipil Vol 6, No 2 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.307 KB)

Abstract

Masalah utama yang diduga menjadi pemicu rendahnya minat masyarakat Kota Malang untuk menggunakan angkutan umum adalah rendahnya kualitas pelayanan angkutan umum baik ditinjau dari pengguna (user), operator maupun dimensi kebijakan pemerintah (regulator). Terkait dengan masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan utama untuk mengukur seberapa besar tingkat kepuasan user terhadap kualitas pelayanan angkutan umum saat ini (angkutan kota trayek AG dan trayek TST). Metode analisa yang digunakan dalam mencapai tujuan adalah metode analisis deskriptif, analisis evaluatif, dan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Besarnya sampel penumpang yang digunakan dalam penelitian adalah 200 penumpang yang terbagi menjadi 100 penumpang trayek AG dan 100 penumpang trayek TST, sedangkan sampel angkutan untuk kepentingan survei dinamis adalah 30 unit kendaraan trayek AG dan 9 unit trayek TST.Selanjutnya dari hasil analisis diperoleh gambaran bahwa sebagian besar pergerakan penumpang adalah merupakan pergerakan rutin selama 6 hari dengan maksud untuk pulang ke rumah. Hasil analisis kinerja operasional : 1) Penumpang AG (66%) dan TST (81%) tidak melakukan perpindahan moda lagi; 2) Kecepatan rata-rata angkutan kota trayek AG adalah 22,19 km/jam dan TST adalah 18,34 km/jam;3) Waktu menunggu < 5 menit; 4) Waktu perjalanan < 2 jam 5) Load factor dinamis untuk AG(37,55%) dan TST (34,35%). Keseluruhan hasil kinerja operasional angkutan umum di Kota Malang dinilai masih layak berdasarkan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur (Dirjen Hubdat, 2002), namun berdasar hasil survey masih ditemukan ketidakpuasan penumpang terhadap kualitas layanan. Berdasar hasil analisis SEM, variabel yang berpengaruh terhadap kepuasan adalah secure, comfort, acces, cost dan environt friendly untuk taryek AG dan comfort, acces, reliability dan cost untuk trayek TST. 
Kajian Pengembangan Pelabuhan Makassar Dalam Menunjang Arus Bongkar Muat Di Pelabuhan Makassar Firmansyah, Sy.; Anwar, M. Ruslin; Pujiraharjo, Alwafi
Rekayasa Sipil Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.492 KB)

Abstract

Pelabuhan Makassar merupakan salah satu Pelabuhan pintu gerbang di Indonesia. Sebagai Pelabuhan pintu gerbang, maka Pelabuhan Makassar telah menjadi pusat kolektor dan distributor barang ke Kawasan Timur Indonesia, khususnya untuk Propinsi Sulawesi selatan. Seringkali, waktu tunggu untuk berlabuh jauh lebih lama ketimbang waktu untuk berlayar. Melihat buruknya kondisi kinerja pelabuhan tersebut akibatnya distribusi barang antarpulau maupun ekspor-impor tersendat. Dari uraian tersebut maka dapat dilihat perlunya kajian pengembangan pelabuhan makassar dalam menunjang arus bongkar muat barang di Pelabuhan Makassar. Dalam penelitian ini Metode yang digunakan untuk mengukur kinerja Pelabuhan Makassar adalah analisis metode Important Performance Analysis (IPA) dan metode analisis SWOT untuk strategi pengembangan. Beberapa rekomendasi perbaikan seperti : pembangunan dermaga baru serta Eksisting Pelabuhan Makassar saat ini perlu dilakukan penataan pola operasional kapal dan barang, rekonfigurasi tata ruang sisi darat, pengoptimalan peralatan handling yang ada dan juga mendistribusikan sebagian kegiatan di pelabuhan Makassar ke kawasan pelabuhan lain (Garongkong dan Takalar) untuk membagi beban kepadatan transportasi pelabuhan Makassar dan kawasan di sekitarnya. 
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH MENGGUNAKAN POMPA HIDRAM DI DESA RANDUGADING, KECAMATAN TAJINAN, KABUPATEN MALANG Pamungkas, Harya; Suharyanto, Agus; Anwar, M. Ruslin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.938 KB)

Abstract

Air merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.  Keberadaan air dapat dijumpai di berbagai tempat seperti laut, sungai, di dalam tanah, bahkan di langit dalam bentuk uap (awan). Seluruh makhluk hidup yang tinggal di bumi sangat bergantung pada air. Dan Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, termasuk salah satunya adalah air.Banyak gunung yang menghasilkan sumber mata air. Banyak sungai mengalir yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air. Banyak waduk yang menyimpan air dalam jumlah yang sangat besar. Musim hujan pun terjadi kurang lebih selama enam bulan tiap tahunnya. Namun sering kali dijumpai pada beberapa daerah masih kesulitan mendapat air, utamanya air bersih. Salah satu penyebab sulitnya mendapat air bersih adalah pendistribusian air yang tidak merata, utamanya pada daerah yang jauh atau tidak memiliki sumber air. Di Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang terdapat sumber air yang belum terkelola dengan baik.  Dikarenakan lokasi sumber air yang berada pada elevasi yang lebih rendah dibanding pemukiman, maka dibutuhkan pompa untuk mendistribusikan air dari sumber air ke tandon milik warga. Namun warga Desa Randugading masih mengalami keterbatasan dalam menyediakan dana untuk operasional pompa dengan motor listrik atau bahan bakar lain. Maka dibutuhkan teknologi tepat guna pompa yang hemat biaya operasional, yaitu pompa hidram.Hasil penelitian diperoleh data debit sumber sebesar 7,31 liter/detik dan debit kebutuhan sebesar 1,4 liter/detik pada kondisi normal dan 3 liter/detik pada kondisi puncak. Dari data tersebut direncanakan head pemasukan 3 meter dan head pemompaan 25 meter menggunakan pompa PHD 3 dengan diameter pipa pemasukan sebesar 3 inch dan diameter pipa pengantar 1 inch. Pada hilir saluran terdapat head tekanan sebesar 3,639 meter. Perencanaan ini menjadi pertimbangan dalam pembangunan sistem penyediaan air bersih. Kata Kunci: Air, Distribusi, Malang, Tajinan, Randugading, Pompa Hidram.
STUDI PENGENDALIAN BANJIR DI KELURAHAN PENANGGUNGAN DENGAN SALURAN BANJIR (FLOODWAY) Zarkasi, Hamim; Anwar, M. Ruslin; ., Pudyono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.054 KB)

Abstract

Kelurahan Penanggungan merupakan kelurahan yang terletak di kota Malang. Kelurahan ini terletak pada sebelah utara kelurahan Sumbersari, yang memiliki luas daerah sebesar 782 km2 dan terdiri dari 8 RW dengan total jumlah penduduk 10.699 jiwa. Kelurahan Penanggungan memiliki kontur yang lebih tinggi dibandingkan jalan disekitarnya yaitu jalan Mayjend Panjaitan. Pada kelurahan ini tepatnya pada desa Betek, dilalui oleh saluran drainase yang dulunya merupakan saluran irigasi. Saluran ini memiliki panjang +2,8 km dan memiliki luas aliran sebesar +0,5897 km2 yang melintas dari kelurahan Penanggungan sampai kelurahan Ketawanggede. Saluran ini sering mengalami peluapan saat musim penghujan, diakibatkan kondisi saluran yang berubah fungsi dari irigasi menjadi saluran drainase, tidak mampu menahan debit yang masuk kedalamnya. Selain itu intensitas hujan yang tinggi dan kondisi saluran yang terdapat banyak sampah menjadi penyebab banjir pada desa Betek. Meluapnya air pada saluran ini juga menyebabkan beberapa ruas jalan Mayjend Panjaitan juga tergenang dan mengganggu mobilitas para pengguna jalan. Selain itu desa Betek memiliki pemukiman yang padat, sehingga sulit untuk mengatasi masalah tersebut. Untuk itu perlu adanya alternatif penanggulangan banjir yang tepat guna menyelesaikan permasalahan pada daerah ini. Alternatif penanggulangan banjir yang akan direncanakan adalah normalisasi saluran dan floodway sehingga harapannya dapat mengatasi permasalahan banjir yang ada pada daerah tersebut. Sebagai acuan perencanaan alternatif penanggulangan banjir maka digunakan debit rencana dengan kala ulang 25 tahun sebesar 11,8779 m3/dt. Kemudian dilakukan perencanaan normalisasi dan floodway dengan menggunakan debit berdasarkan pembagian luas daerah tangkapan masing-masing. Untuk kapasitas debit yang dapat dialirkan floodway, yaitu untuk floodway pertama dan floodway kedua sebesar 7,1289 m3/dt dan 2,4878 m3/dt. Kata Kunci : Banjir, Kelurahan Penanggungan, Saluran, Debit, Normalisasi, Floodway.
PERENCANAAN BANGUNAN RESERVOIR dan JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH di DESA RANDUGADING KECAMATAN TAJINAN MALANG Wiharsa, Ida Aditya; Anwar, M. Ruslin; ., Pudyono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.468 KB)

Abstract

Air merupakan zat paling penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya air maka manusia dapat melakukan berbagai aktifitas penting seperti mencuci dan memasak. Selain itu air juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri, pertanian dan fasilitas umum lainnya. Tanpa adanya air maka manusia akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam bidang teknik sipil, air juga merupakan salah satu zat penting yang dibutuhkan, salah satu contohnya yaitu air untuk campuran beton. Desa Randugading, merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang. Pada daerah tersebut terdapat mata air Ngembul yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan non-domestik penduduk setempat. Akan tetapi, elevasi pada desa Randugading lebih tinggi bila dibandingkan dengan elevasi mata air Ngembul. Sehingga digunakan pompa hydrum untuk dapat mendistribusikan air bersih dari mata air menuju rumah penduduk.Sebelum air bersih dapat terdistribusikan dengan baik menuju rumah penduduk diperlukan proyeksi kebutuhan domestik dan non-domestik untuk mengetahui seberapa besar debit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu juga direncanakan berapa besarnya dimensi bangunan reservoir yang berguna untuk menampung air bersih sebelum disalurkan menuju rumah penduduk dan agar dapat memenuhi besarnya debit kebutuhan air bersih pada jam puncak. Selain itu direncanakan pula pipa induk distribusi air bersih agar air bersih yang telah ditampung oleh reservoir dapat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar. Desa Randugading terdiri dari dua pemukiman penduduk, sehingga dalam perencanaannya bangunan reservoir dibangun pada dua tempat yang berbeda, masing-masing dari pemukiman direncanakan memiliki bangunan reservoir sesuai dengan besarnya kebutuhan air bersih pada jam puncak pada masing-masing daerah, yaitu sebesar 0,00153 m3/detik atau sebesar 5,508 m3/ jam dan 0,00076 m3/detik atau sebesar 2,736 m3/jam. Sedangkan untuk pipa distribusi direncanakan memiliki head tekan pipa terjauh sebesar 19,597 meter dan 52,598 meter untuk masing-masing daerah. Kata Kunci : Air Bersih, Randugading, Reservoir, Pipa.
MANFAAT SUMUR RESAPAN DALAM PENANGGULANGAN BANJIR DI WILAYAH KELURAHAN PENANGGUNGAN BAGIAN SELATAN KOTA MALANG Wijaya, Hendra Tri; Anwar, M. Ruslin; Suhariyanto, Agus
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.712 KB)

Abstract

Salah satu masalah yang sering terjadi di kota besar seperti kota Malang saat musim hujan yaitu banjir. Genangan terjadi di ruas-ruas jalan terutama pada ruas Veteran kota Malang. Hal ini terjadi karena berkurangnya lahan terbuka hijau (RTH) sebagai penyerapan air permukaan yang hanya tersisa 14% dan menurunnya kondisi saluran dreinase. Salah satu langkah jangka panjang untuk mengelola luapan saluran dreinase yaitu dibangunnya sumur resapan, tujuannya menampung air permukaan mengalir ke tanah dan meningkatkan tinggi muka air tanah. Metode yang digunakan yaitu analisis hidrologi dan berdasar peraturan      SNI No.03-2459-2002. Sebagai acuan perencanaan sumur resapan pada wilayah studi digunakan debit rencana kala ulang 10 tahun dengan  menggunakan tiga tipe sumur resapan. Dengan adanya 37 buah sumur resapan pada wilayah studi debit yang dapat direduksi sebesar 6,780 m3/detik, dengan total biaya pembuatan Rp.204,020.564,00. Kata Kunci : Debit, Kelurahan Penanggungan, Genangan, Sumur Resapan.