Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH REMAJA DI SMAN 101 JAKARTA BARAT Nora, Adri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Pengabdian Masyarakat ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i2.1748

Abstract

AbstractWriting is a very important creative activity because one can easily convey ideas or opinions verbally to audiences. The purpose of writing is to change the belief of the reader, instill an understanding to the reader, and stimulate the thinking process to the author. A writing itself can be divided into two namely, scientific writing and non-scientific writing. To write a good paper is not easy, often said to be a difficult job. This happens to students at SMAN 101 Jakarta. The students complained about not being able to make good and true scientific papers. Thus, the purpose of this study is to provide writing training to students of SMAN 101 so that they can write good and correct papers. The execution method is carried out by holding training for three months every Thursday from 15.00 to 16.30. Each training is given different materials. After the materials were given, the students were then given the task of creating scientific papers. The results obtained after the writing of this writing is that students are gradually able to make good and correct writing. Then, the emergence of self-confidence in the students to start following the writing contest. The conclusion of the writing exercise is the change of views from the students on how to write scientific papers, where before they did not know how to make a good and correct writing. After attending the event, they finally made a good paper and in accordance with the existing provisions. In addition, the students also began to believe in following scientific writing competitions. Keywords: Writing, Scientific Writing, Writing Training AbstrakMenulis merupakan kegiatan kreatif yang sangat penting karena seseorang dapat dengan mudah menyampaikan ide atau pendapatnya secara verbal ke khalayak. Tujuan menulis adalah untuk merubah keyakinan pembaca, menanamkan pemahaman kepada pembaca, dan merangsang proses berfikir kepada penulis. Suatu tulisan sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu, tulisan ilmiah dan tulisan nonilmiah. Untuk menulis suatu karya tulis yang baik tidaklah mudah, bahkan sering dikatakan pekerjaan yang sulit. Hal ini yang terjadi pada siswa di SMAN 101 Jakarta. Para siswanya mengeluh karena tidak mampu membuat karya tulis ilmiah yang baik dan benar. Sehingga, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pelatihan penulisan kepada siswa SMAN 101 agar mereka dapat menulis karya tulis yang baik dan benar. Metoda pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pelatihan selama tiga bulan setiap hari kamis mulai  dari jam 15.00 hingga pukul 16.30. Setiap pelatihan diberikan materi yang berbeda-beda. Setelah diberikan materi, para siswa kemudian diberikan tugas untuk membuat karya tulis ilmiah.   Hasil yang didapatkan setelah mengadakan pelatihan penulisan ini adalah para siswa sedikit demi sedikit mampu untuk membuat karya tulis yang baik dan benar. Kemudian, munculnya kepercayaan diri pada para siswa untuk mulai mengikuti lomba-lomba karya tulis. Kesimpulan dari pelaksanaan pelatihan menulis tersebut adalah adanya perubahan pandangan dari para siswa tentang cara penulisan karya tulis ilmiah, dimana sebelumnya mereka tidak mengetahui bagaimana membuat karya tulis yang baik dan benar. Setelah mengikuti kegiatan tersebut, akhirnya mereka bias membuat karya tulis yang baik dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Selain itu, para siswa juga mulai percaya diri untuk mengikuti lomba-lomba karya tulis ilmiah.  Kata Kunci : Menulis, Karya tulis ilmiah, Pelatihan penulisan
IDENTIFIKASI DAN ISOLASI HALOALKANA DEHALOGENASE DARI PSEUDOMONAS AERUGINOSA STRAIN LOKAL Nora, Adri; Ratnaningsih, Enny; Natalia, Dessy
Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity Vol 1, No 1 (2017): Indonesian Journal of Biotechnology and Biodiversity
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSenyawa organohalida banyak digunakan dalam industri sebagai pestisida dan aditif untuk bensin. Salah satu senyawa organohalida yang banyak diproduksi adalah 1,2-dikloroetana (DCE). Namun, senyawa organohalida merupakan polutan yang dapat membahayakan lingkungan karena senyawa ini sulit terdegradasi dan bersifat karsinogenik. Beberapa bakteri diketahui mampu mendegradasi DCE seperti bakteri dari genus Pseudomonas, Bradyrizhobium, dan Xantobacter. Bakteri-bakteri tersebut menghasilkan haloalkana dehalogenase yang mampu mengkatalisis pemutusan ikatan antara karbon dengan halogen. Pada DCE katalisis dehalogenase menghasilkan 2-kloroetanol, ion halida, dan  proton. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi dan isolasi haloalkana dehalogeanse dari Pseudomonas aeruginosa strain lokal. Pseudomonas aeruginosa diidentifikasi dengan PCR16S ribosomal DNA menggunakan Unibi (5’-GGT TAC (GC) TTG TTA CGA CTT-3) sebagai primer maju dan BactF-1 (5’-AGA GTT TGA TCA CTG GCT CAG-3’) sebagai primer mundur. Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh dalam medium Luria Bertani dan minimal medium yang mengandung DCE 1─10mM. Haloalkana dehalogenase yang dihasilkan merupakan enzim intrasel dengan aktivitas spesifik 8,809 unit/mg protein (unit = µmol Cl- / menit). Isolasi dan fraksinasi haloalkana dehalogenase menghasilkan aktivitas spesifik menjadi 32,108 unit/mg protein (naik 3,5 kali dibandingkan ekstrak kasarnya). Jika dibandingkan dengan Pseudomonas aeruginosa OK1, Pseudomonas aeruginosa strain lokal ini lebih berpotensi untuk digunakan dalam bioremediasi karena Pseudomonas aeruginosa strain lokal memiliki aktivitas spesifik yang lebih besar dan kemampuan tumbuh yang lebih cepat dibandingkan OK1. Kata Kunci : 1,2-dikloroetana, Pseudomonas aeruginosa, haloalkana dehalogenase
Evaluasi Nilai Gizi dan Antioksidan Yogurt Nabati Berbahan Dasar Kara Benguk (Mucuna pruriens) Menggunakan Variasi Kultur Starter Fadhilla, Reza; Muslim, Siti Zaqiah; Nora, Adri; Wahyuni, Yulia
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 16, No 01 (2024): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v15i01.7648

Abstract

Sekarang ini permintaan yogurt nabati berbahan dasar kacang-kacangan mengalami peningkatan, didasari atas perhatian masyarakat terhadap berbagai masalah kesehatan. Kara benguk (Mucuna pruriens) adalah jenis kacang lokal yang berpotensi dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan yogurt nabati karena kandungan gizinya yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi nilai gizi dan antioksidan yogurt nabati berbahan dasar kara benguk yang difermentasi menggunakan variasi kultur starter berbeda. Yogurt nabati jenis set-yogurt dibuat dengan melarutkan tepung kara benguk dengan air (1 : 6 b/v), kemudian ditambah 3% bubuk skim, 3% sukrosa, dan 1% fruktooligosakarida (FOS). Selanjutnya dihomogenisasi, ditempatkan dalam wadah botol gelas, dan disterilisasi pada suhu 121°C selama 15 menit. Proses inokulasi dilakukan dengan memasukkan sebanyak 3% dari kultur starter yang telah diformulasikan ke dalam yogurt steril dan diinkubasi pada suhu 37°C dilakukan selama 72 jam. Parameter analisis meliputi, nilai proksimat, derajat keasaman (pH), protein terlarut (% nitrogen), dan aktivitas antioksidan (% inhibisi). Perbedaan jenis kultur starter menunjukkan adanya perbedaan nyata terhadap komponen karbohidrat dan protein yogurt, nilai tertinggi masing-masing sebesar 68,55% dan 28,16%. Perbedaan jenis kultur starter dan lamanya waktu fermentasi menunjukkan perbedaan nyata terhadap konsentrasi protein terlarut, tertinggi sebesar 37,5% (kultur campuran) selama 72 jam. pH terendah dan antioksidan tertinggi ditunjukkan pada kultur starter Lactobacillus acidophilus FNCC 0051, masing-masing sebesar 3,32, dan 87,11%. Kata Kunci: kara benguk, Mucuna pruriens, yogurt nabati, Lactobacillus, fermentasi