Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyusunan Tes Penalaran Abstrak Chandra, M. Tri Firia; Rendita, Bella Fanya; Syafitri, Astika; Friscilya, Anggita; Weri, Firda; Afriana, Nur; Slamet, Edi; Periantalo, Jelpa
Jurnal Psikologi Jambi Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal Psikologi Jambi
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jpj.v2i1.4086

Abstract

INTRODUCTION Abstract reasoning refers to the ability to analyze information, detect patterns and relationships, and solve problems on a complex, intangible level. Based on Piaget’s theory, it is said that abstract reasoning has started at age of 11 years old and above. METHOD This scale based on construction methods of measuring instruments. This research included 600 respondents overall from age 13 to 35 years old. There were 100 items that divided into five indicators. The item analysis was done by the item discrimination index, item difficulty index, the effectiveness of the distractor, validity views of content validity, convergent validity, discriminant validity, groups validity,criterion validity, and reliability analysis. Norms are made by using score-standard or z-scores method. RESULTTheresult of convergent validity between the Abstract Reasoning Test’s components is a positive correlation. Discriminatory with r = 0,078 and Sig. = 0,271 shows that there was not much difference of abstract reasoning ability between women and men. There was a significant correlation between education and abstract reasoning ability with r = 0,405 and Sig. = 0,000, and there was also a significant correlation between age and abstract reasoning ability with r = 0,472 and Sig. = 405. Internal consistency reliability using the SPSS output coefficient of reliability of 0,809, and it shows the Abstract Reasoning Scale has a good reliability scores. CONCLUSION DAN RECOMMENDATION The instrument has good psychometric properties. It has good results on validity tests and standards-compliant reliability. The instrument is also practically used. Final scale consists of 25 items. Abstract reasoning ability is proven to be correlated with education and age. The higher one’s education, the higher abstract reasoning ability will be. Also the older one gets, the more abstract reasoning ability one will possess.
SKYLINE SPRINT: PEMANFAATAN KALENG BEKAS SEBAGAI MEDIA INTERVENSI MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA Putri, Amanda Eka; Desrechta, Al Pasha; Sarita, Fitria; Lumbantobing, Cristin Sry Rejeki; Yani, Nur Rahma; Lestari, Indi Etika; Dwitika, Anggun; Ramandha; Wardhana, Gilang Nurochman; Supandri; Chandra, M. Tri Firia
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 16 No 1 (2025): Kesejahteraan Psikologis Lintas Konteks
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51353/inquiry.v16i1.1087

Abstract

Manajemen waktu merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam menghadapi berbagai tuntutan akademik maupun kegiatan organisasi. Permasalahan umum yang sering terjadi adalah kesulitan dalam menetapkan skala prioritas, menyusun jadwal yang realistis, serta menghindari penundaan atau prokrastinasi. Hipotesis utama dalam penelitian ini adalah bahwa permainan tersebut mampu meningkatkan empat aspek utama keterampilan manajemen waktu, yaitu penetapan tujuan dan prioritas, perencanaan dan penjadwalan, pengendalian waktu, serta preferensi terhadap keteraturan. Intervensi ini dilaksanakan pada bulan Desember 2024 dalam rangkaian kegiatan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Jurusan Psikologi Universitas Jambi. Partisipan dalam kegiatan ini berjumlah 149 mahasiswa semester I dan III yang merupakan peserta aktif LKMM. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi-eksperimental dengan pendekatan one-group pretest-posttest. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi performa kelompok dan angket evaluasi yang disusun berdasarkan indikator manajemen waktu menurut Macan (1994). Data hasil observasi dan evaluasi ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja peserta selama pelaksanaan permainan dan efektivitas permainan tersebut terhadap kemampuan manajemen waktu mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kelompok mengalami peningkatan yang signifikan dalam keempat aspek keterampilan manajemen waktu. Sebagian besar peserta menunjukkan kemampuan yang baik dalam menyusun rencana, menyesuaikan diri terhadap gangguan, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan psikoedukatif melalui permainan Skyline Sprint efektif dalam meningkatkan keterampilan manajemen waktu mahasiswa, dan direkomendasikan untuk diterapkan dalam kegiatan pengembangan kepemimpinan serta pembelajaran berbasis pengalaman di pendidikan tinggi.