Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP EMPLOYEE ENGAGEMENT DI PT. KERETA API INDONESIA DAOP 9 JEMBER Qomariyah, Laili
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.018 KB) | DOI: 10.32528/ins.v9i1.278

Abstract

Persepsi dukungan organisasi merupakan hasil interpretasi karyawanterhadap dukungan yang diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai kebutuhandengan harapan karyawan dapat bekerja secara optimal dan memiliki keterikatankepada perusahaan, pekerjaan, dan manajernya (employee engagement). Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi dukunganorganisasi terhadap employee engagement. Hipotesis dalam penelitian ini adalahada pengaruh persepsi dukungan organisasi terhadap employee engagement.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, denganmenggunakan teknik simple random sampling dalam pengambilan sampel.Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 263 karyawan dan sampel padapenelitian ini sebanyak 158 karyawan, populasi dan sampel yang digunakanadalah karyawan yang berada di seluruh unit yang ada di PT. Kereta ApiIndonesia DAOP 9 Jember. Teknik pengumpulan data pada penelitian inimenggunakan skala persepsi dukungan organisasi dan skala employeeengagement, dengan menggunakan teknik analisa data yang digunakan adalahregresi sederhana.Hasil analisa menunjukkan bahwa ada pengaruh antara persepsi dukunganorganisasi dengan employee engagement, yang ditunjukkan dengan nilai koefisienkorelasi (rxy) sebesar 0,236. Dukungan organisasi dipersepsi secara positif sebesar66,5% dan 33,5% dukungan organisasi dipersepsi secara negatif oleh karyawan.Tingkat employee engagement yang dimiliki karyawan adalah memiliki tingkatemployee engagement tinggi sebesar 24,7%, employee engagement sedang sebesar51,9%, dan employee engagement rendah sebesar 23,4%.
Program ”Mari Bantu Anak Selesaikan Tugas Perkembangan” di Yayasan Rumahku Tumbuh Zahra, Aning Az; Qomariyah, Laili
Community Empowerment Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.61 KB) | DOI: 10.31603/ce.v4i2.3050

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu kurangnya pengetahuan guru terkait dengan perkembangan anak dan pembelajaran yang cocok dalam menstimulasi anak. Guru dan pengasuh cenderung menggunakan permainan- permainan yang biasanya dilakukan di sekolah- sekolah anak usia dini namun sering kali tidak memiliki tujuan yang jelas. Selain itu dalam aplikasi problem solving juga membutuhkan pendampingan. Tujuan dari program ini yaitu memberikan pelatihan bagi guru dan pengasuh terkait dalam usaha untuk membantu anak menyelesaikan tugas perkembangannya. Metode pelaksanaan pengabdian ini yaitu melalui metode psikoedukasi, pelatihan, serta evaluasi. Hasil pengabdian ini yaitu bertambahnya pengetahuan guru terkait dengan perkembangan anak dan penyelesaian permasalahan anak dan guru lebih terampil dalam menangani anak.
Validity and Reliability in Autonomy Needs Scale for Student A’zam, Muhammad Nazif; Husna, Aftina Nurul; Qomariyah, Laili
Proceedings of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Graduate Conference Vol. 3 No. 1 (2023): Crafting Innovation for Global Benefit
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v3i1.556

Abstract

The need for autonomy is how the individual thinks that his behaviour comes from himself without being influenced by others. The formation of autonomy was influenced by seven aspects, namely freedom, initiative, self-confidence, responsibility, self-assertiveness, decision-making, and self-control. The purpose of this study is to determine the validity and reliability of the scale of autonomy needs that are made. This article also to explain specifically about the need for autonomy because there are not many articles that explain about autonomy needs of student. This research involved 92 students from various cities and universities to become subjects. The questionnaire consists of 60 items designed to assess aspects of freedom, initiative, self-confidence, responsibility, self-assertiveness, decision-making and self-control. This questionnaire has five alternative answers, namely 1 for "Strongly Disagree", 2 for "Disagree", 3 for "Somewhat Agree", 4 for "Agree", and 5 for "Strongly Agree". The results of this study indicate that it takes three rounds to find the level of validity and reliability on this scale with Cronbach's alpha of 0.937 and the number of items as many as 22 item. This research is expected to provide insight regarding the need for autonomy and it is hoped that research on the scale of this need for autonomy can be further developed in subsequent studies.
Pengaruh Budaya Organisasi dan Fleksibilitas Terhadap Komitmen Organisasi Pada Karyawan di Perusahaan Rintisan (Startup) Febriyanti, Mariza Ningtyas; Qomariyah, Laili
Borobudur Psychology Review Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.9278

Abstract

Perkembangan perusahaan rintisan (startup) berkembang sangat pesat di Indonesia namun memiliki tingkat kegagalan yang cukup tinggi yaitu 95% dikarenakan adanya komitmen organisasi yang rendah. Komitmen organisasi perusahaan startup dibentuk dengan adanya budaya organisasi yang dinamis sesuai dengan situasi, inovasi ataupun produktivitas dalam Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan fleksibilitas terhadap komitmen organisasi pada karyawan di perusahaan rintisan (startup). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience sampling dengan kriteria karyawan tetap atau kontrak dengan minimal bekerja enam bulan di perusahaan startup. Responden pada penelitian ini sejumlah 69 yang bersedia mengisi skala budaya organisasi, skala fleksibilitas dan skala komitmen organisasi. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online dan dianalisis menggunakan uji regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 25. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi di perusahaan startup, dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 dan t hitung 3,816 > 1,670. Sedangkan fleksibilitas tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi di perusahan startup, dengan nilai sig. 0,070 > 0,05 dan t hitung -1,843 < 1,670. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa budaya organisasi dan fleksibilitas secara simultan berpengaruh terhadap komitmen organisasi pada karyawan di perusahaan startup, dengan nilai sig. 0,001 < 0,05 dan F hitung 7,515 > 3,136 dan nilai R square = 0,185. Besaran pengaruh yang ditemukan adalah 18,5% sehingga terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi komitmen organisasi. Dampak dari penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi bagi perusahaan startup dalam menciptakan kebijakan dengan memperhatikan budaya organisasi, kebijakan fleksibilitas dan komitmen organisasi.
Pengaruh Tingkat Religiusitas terhadap Perilaku Merokok pada Dewasa Awal Nayu, Hasnaa' Zahuna; Qomariyah, Laili
Borobudur Psychology Review Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.9364

Abstract

Berbagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, salah satunya religiusitas. Orang dewasa muda cenderung kurang memperhatikan permasalahan agama dan bersikap acuh dengan segala sesuatu mengenai agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas terhadap perilaku merokok pada dewasa awal. Skala tingkat religiusitas dan skala perilaku merokok digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari 180 responden. Kriteria responden adalah dewasa awal berusia 18-39 tahun, perokok aktif, minimal empat batang atau lebih dalam sehari, dan telah merokok minimal selama 1 bulan. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara online dan dianalisis dengan analisis regresi sederhana dibantu software SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas berpengaruh terhadap perilaku merokok dengan nilai R2 = 0,128. Kontribusi religiusitas terhadap perilaku merokok terbilang rendah sehingga perlu dipertimbangkan faktor-faktor lain. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan dalam bidang psikologi agama tentang pengaruh tingkat religiusitas terhadap perikalu merokok, serta dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bagi para individu perokok.
Faktor- Faktor dan Dinamika Perilaku Wirausaha pada Pengusaha Muslim Az Zahra, Aning; Qomariyah, Laili
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sosial Humaniora dan Ekonomi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku wirausaha merupakan perilaku wirausahawan ketika mereka memulai wirausaha, menciptakan penawaran baru, melihat dan menciptakan peluang, maupun menghadapi masalah di dalam usahanya penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor yang memengaruhi perilaku pengusaha muslim dan dinamika perilaku berwirausaha pada pengusaha muslim. Responden dalam penelitian ini yaitu pengusaha muslim. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitasif dengan pendekatan studi kasus . Hasil yang di dapat dari penelitian ini yaitu faktor – faktor yang memengaruhi perilaku pengusaha muslim dalam melaksanakan interpreneurship islami yaitu faktor internal yaitu berasal dari diri sendiri seperti keinginan- keinginan terhadap usahanya, keyakinan yang di pegang dan faktor ekternal yaitu pendidikan, orangtua/ keluarga serta pesaing. Faktor- faktor tersebut memengaruhi toleransi keyakinan. Adanya toleransi terhadap keyakinan tersebut memengaruhi perilaku wirausaha.