Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

SKALA KARAKTER WIRAUSAHA (SK-WIRA): KONSTRUKSI DAN VALIDASI AWAL Husna, Aftina Nurul; Zahra, Aning Az; Haq, A Amrul
Jurnal Psikologi Vol 17, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.855 KB) | DOI: 10.14710/jp.17.2.143-160

Abstract

This article reports development of new scale to measure entrepreneurial characters. Entrepreneurial Characters Scale (SK-WIRA) measures personality traits indicating a person’s capacity to engage in entrepreneurial activity and can be used to study tendency and suitability to work as entrepreneur. In preliminary study, entrepreneurial character is operationalized based on concepts found in literatures: achievement motivation, innovativeness, risk taking, and autonomy. Four SK-WIRA subscales were constructed according to those dimensions. In phase 1 item selection, exploratory factor analysis and reliability analysis were applied. Initial set of SK-WIRA constituted of 40-48 items per subscale was administered to university students (N = 130). It is found that items were not clustered based on the theory, but item types (favorable-unfavorable). Therefore, it is predicted that entrepreneurial characters and non-entrepreneurial characters are probably two different constructs and need to be measured using different tools. Final compilation of SK-WIRA consists only 22 items (all is favorable items) with good internal consistency (Cronbach’s α = .863). Phase 2 construct validity test using confirmatory factor analysis (CFA) confirms that SK-WIRA consists of four correlated factors. The examination of scale internal structure shows good model fit (c2/df = 244.077/205; RMSEA = .038; CFI = .943; TLI = .936; SRMR = .069).
Program ”Mari Bantu Anak Selesaikan Tugas Perkembangan” di Yayasan Rumahku Tumbuh Zahra, Aning Az; Qomariyah, Laili
Community Empowerment Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.61 KB) | DOI: 10.31603/ce.v4i2.3050

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh mitra yaitu kurangnya pengetahuan guru terkait dengan perkembangan anak dan pembelajaran yang cocok dalam menstimulasi anak. Guru dan pengasuh cenderung menggunakan permainan- permainan yang biasanya dilakukan di sekolah- sekolah anak usia dini namun sering kali tidak memiliki tujuan yang jelas. Selain itu dalam aplikasi problem solving juga membutuhkan pendampingan. Tujuan dari program ini yaitu memberikan pelatihan bagi guru dan pengasuh terkait dalam usaha untuk membantu anak menyelesaikan tugas perkembangannya. Metode pelaksanaan pengabdian ini yaitu melalui metode psikoedukasi, pelatihan, serta evaluasi. Hasil pengabdian ini yaitu bertambahnya pengetahuan guru terkait dengan perkembangan anak dan penyelesaian permasalahan anak dan guru lebih terampil dalam menangani anak.
Psychoeducation through Storytelling, Movement, and Song to Enhance Learning Concentration in TPA Children, Pakis, Magelang Dhyatmika, Mahatma Acintya; Hermahayu, Hermahayu; Zahra, Aning Az
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 15 No. 02 (2024): Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v15n02.p136-151

Abstract

Background: Children may face a difficulty in maintaining concentration during learning sessions, a factor that varies among individuals. At TPA (Quranic Education Center) Uswatun Khasanah Banyusidi, Pakis, Magelang, students also encounter issues with concentration and focus in their studies. Objective: This study aims to achieve several objectives: (1) assess the level of a child's learning concentration, (2) explore how psychoeducation, using storytelling, movement games, and songs, can improve a child’s concentration, and and (3) evaluate the effectiveness of psychoeducation in enhancing a child’s learning concentration. Method: The research adopts a classroom action research design, comprising two cycles. The process involves planning, implementing interventions, observing outcomes, and reflecting on results. Results: After Cycle 1, 41.02% of children met the expected development criteria, increasing to 79.48% in Cycle 2, with 53.84% meeting expected development and 25.64% demonstrating excellent progress. Conclusion: The use of psychoeducation through storytelling, movement, and songs at TPA (Quranic Education Center) Uswatun Khasanah Dayugo has successfully improved children’s learning concentration in each session.Abstrak Latar Belakang: Anak mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga konsentrasi saat pembelajaran, faktor yang berbeda-beda pada setiap individu. Di TPA (Pusat Pendidikan Al-Quran) Uswatun Khasanah Banyusidi, Pakis, Magelang, siswa juga mengalami kendala konsentrasi dan fokus dalam belajar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan: (1) menilai tingkat konsentrasi belajar anak, (2) mengeksplorasi bagaimana psikoedukasi, dengan menggunakan bercerita, permainan gerak, dan lagu, dapat meningkatkan konsentrasi anak, dan (3) mengevaluasi efektivitas psikoedukasi dalam meningkatkan konsentrasi belajar anak. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Prosesnya meliputi perencanaan, pelaksanaan intervensi, pengamatan hasil, dan refleksi hasil. Hasil: Setelah Siklus 1, 41,02% anak memenuhi kriteria perkembangan yang diharapkan, meningkat menjadi 79,48% pada Siklus 2, dengan 53,84% memenuhi perkembangan yang diharapkan dan 25,64% menunjukkan kemajuan sangat baik. Kesimpulan: Penggunaan psikoedukasi melalui bercerita, gerak, dan lagu di TPA (Pusat Pendidikan Quran) Uswatun Khasanah Dayugo berhasil meningkatkan konsentrasi belajar anak pada setiap sesinya.
Efektivitas Pelatihan Perencanaan Karier untuk Meningkatkan Kesiapan Kerja Mahasiswa Tingkat Akhir Salsabila, Savara; Zahra, Aning Az
Borobudur Psychology Review Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.9178

Abstract

Permasalahan yang dihadapin oleh mahasiswa akhir adalah terkait kemampuan untuk meningkatkan kesiapan kerja, dimana mahasiswa diharapkan mampu melakukan perencanaan karier yang matang. Namun, kenyataannya masih banyak mahasiswa yang memiliki kesiapan kerja yang kurang. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan perencanaan karier terhadap kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir. Metode penilitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain one group pretest posttest. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang mana ada beberapa kriteria diantaranya 1) mahasiswa tingkat akhir, 2) mahasiswa dengan skor rendah pada skala kesiapan kerja, 3) bersedia untuk ikut serta dalam penelitian. Subjek yang mengikuti penelitian ini berjumlah 10 orang. Kesiapan kerja mahasiswa diukur menggunakan Skala Kesiapan Kerja dan data yang diperoleh dianalisis dengan Uji t sampel berpasangan dibantu SPSS versi 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan perencanaan karier efektif untuk meningkatkan kesiapan kerja mahasiswa tingkat akhir (t = -15.478, p<0,00). Adanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada mahasiswa akhir dalam mempersiapkan diri untuk mencapai kesiapan kerja yaitu salah satunya dengan melakukan perencanaan karier.
Pengaruh Sense of Belonging Terhadap Tingkat Adaptasi Kerja Pasca Pandemi Covid-19 Guru di Kabupaten Magelang Wakhidah, Sofiyyatuw; Zahra, Aning Az
Borobudur Psychology Review Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.9187

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah menerapkan perubahan sistem kerja bagi para guru. Sistem kerja yang semula bekerja di kantor menjadi menerapkan bekerja dari rumah, hingga pada saat new normal diharuskan untuk kembali bekerja di kantor. Hal tersebut membuat para guru perlu melakukan adaptasi kembali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sense of belonging terhadap tingkat adaptasi kerja pasca pandemi covid-19. Sense of belonging merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi adaptasi kerja. Skala sense of belonging dan skala adaptasi kerja digunakan untuk memperoleh data dari 109 responden dengan menggunakan teknik snowball sampling, adapun kriteria responden yaitu guru yang bekerja di SD/MI dan SMP/MTs yang ada di Kabupaten Magelang, berdomisili di Kabupaten Magelang, mengalami peralihan work from home (WFH) ke work from office (WFO) dan memiliki masa kerja minimal 5 tahun. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan angket serta dianalisis dengan SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sense of belonging berpengaruh terhadap adaptasi kerja, dengan nilai R Square = 0,334 dan nilai sig. 0,000 < 0,05. Namun pengaruhnya relatif kecil hanya 33,4%, sehingga ada variabel lain yang harus dipertimbangkan di penelitian selanjutnya untuk memahami lebih baik lagi mengenai adaptasi kerja. Dampak dari penelitian ini adalah dapat mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap adaptasi kerja pada guru pasca pandemi khususnya terkait dengan sense of belonging sehingga mampu meningkatkan kembali kinerja guru.
Pengaruh Deprivasi Relatif Terhadap Rasa Iri Pada Remaja di Lingkungan Keluarga Puspitasari, Elysa Diana; Zahra, Aning Az
Borobudur Psychology Review Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bpsr.9293

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh deprivasi relatif terhadap rasa iri pada remaja di lingkungan keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian korelasional yang menggunakan analisis regresi sederhana. Populasi pada penelitian ini adalah remaja tengah dan akhir yang berusia 15 hingga 22 tahun dengan orang tua tunggal atau utuh, serta memiliki saudara kandung. Teknik sampling yang digunakan adalah Teknik non-probability sampling dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 138 orang dengan taraf signifikansi 0,05 dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,747. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat deprivasi relatif yang dirasakan oleh seseorang, maka semakin tinggi pula rasa iri yang dirasakan oleh individu tersebut. Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam lingkungan keluarga terkait permasalahan psikologis yang mungkin muncul pada remaja khususnya terkait dengan munculnya perasaan iri.
Disiplin Positif dalam Meningkatkan Regulasi Emosi dan Perilaku Sosial Anak: Studi Kualitatif pada Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Magelang Hermahayu, Hermahayu; Rasidi, Rasidi; Zahra, Aning Az
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i3.6909

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan disiplin positif dalam meningkatkan pengendalian emosi dan perilaku sosial anak usia dini. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua di PAUD Kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin positif meningkatkan regulasi emosi anak, memperbaiki interaksi sosial, dan meningkatkan motivasi akademik. Namun, kendala seperti kurangnya pemahaman orang tua dan ketidakkonsistenan penerapan di rumah masih menjadi tantangan utama. Strategi efektif meliputi edukasi orang tua, kolaborasi sekolah dan keluarga, serta penerapan aturan fleksibel berbasis pemahaman anak. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan disiplin positif secara konsisten dapat mendukung pembentukan karakter mandiri, meningkatkan hubungan interpersonal, serta menciptakan lingkungan belajar kondusif di PAUD. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam merancang intervensi berbasis disiplin positif guna mengoptimalkan perkembangan anak usia dini.
Entrepreneurial Commitment among Youth Entrepreneurs: The Role of Individual, Social, and Contextual Factors Husna, Aftina Nurul; Az Zahra, Aning
Journal of Social and Industrial Psychology Vol. 14 No. 1 (2025): Journal of Social and Industrial Psychology
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sip.v14i1.28960

Abstract

Entrepreneurial commitment is a relatively new topic in entrepreneurship studies. Although its role is crucial as a bridge between entrepreneurial intention and action, research on this variable from a psychological perspective remains limited, especially in Indonesia. Grounded in social cognitive theory and career-life preparedness, this study investigates the influence of individual factors (gender, motivation, entrepreneurial characters, self-efficacy, and protean career orientation), social (perceived family support and involvement in family business), and contextual (business status, perception of employability, and Person-Entrepreneurship Fit) on entrepreneurial commitment. A total of 95 young adults who were university students, aged 18–25, owned a business and came from entrepreneurial families were recruited through convenience sampling in a cross-sectional survey. The variables in this study were measured using psychological scales that have been psychometrically validated. The results of the regression analysis showed that, out of the ten variables tested, entrepreneurial motivation, Protean career orientation, family support, involvement in the family business, and Person-Entrepreneurship Fit in the dimension of skill fit had a significant influence on entrepreneurial commitment. Although differences in commitment scores were found based on gender and business ownership status, these two variables did not show significant effects in the regression model. These findings lay the foundation for future studies on strategies to enhance entrepreneurial commitment and the role of commitment in improving business performance, as well as the development of evidence-based entrepreneurship education programs for the younger generation.
Disiplin Positif dalam Meningkatkan Regulasi Emosi dan Perilaku Sosial Anak: Studi Kualitatif pada Pendidikan Anak Usia Dini di Kabupaten Magelang Hermahayu, Hermahayu; Rasidi, Rasidi; Zahra, Aning Az
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 9 No. 3 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v9i3.6909

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan disiplin positif dalam meningkatkan pengendalian emosi dan perilaku sosial anak usia dini. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua di PAUD Kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin positif meningkatkan regulasi emosi anak, memperbaiki interaksi sosial, dan meningkatkan motivasi akademik. Namun, kendala seperti kurangnya pemahaman orang tua dan ketidakkonsistenan penerapan di rumah masih menjadi tantangan utama. Strategi efektif meliputi edukasi orang tua, kolaborasi sekolah dan keluarga, serta penerapan aturan fleksibel berbasis pemahaman anak. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan disiplin positif secara konsisten dapat mendukung pembentukan karakter mandiri, meningkatkan hubungan interpersonal, serta menciptakan lingkungan belajar kondusif di PAUD. Hasil ini dapat menjadi dasar bagi pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan dalam merancang intervensi berbasis disiplin positif guna mengoptimalkan perkembangan anak usia dini.
Exploring a Positive Discipline Approach to Foster Academic Motivation in Senior High School: A Stakeholder Perspective Hermahayu, Hermahayu; Rasidi, Rasidi; Zahra, Aning Az
Bulletin of Counseling and Psychotherapy Vol. 7 No. 3 (2025): Bulletin of Counseling and Psychotherapy
Publisher : Kuras Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/002025071589000

Abstract

This study explores the perceptions of educators, students, and parents regarding the implementation of positive discipline in schools and its influence on students’ academic motivation. It examines how principals, teachers, students, supervisors, and parents understand and apply positive discipline, including its various forms, perceived effectiveness, challenges, and supporting factors. Data were gathered through Focus Group Discussions (FGDs) with 30 participants divided into four stakeholder-based groups. Using thematic analysis, the findings reveal that teachers’ understanding of positive discipline remains inconsistent, affecting the quality and uniformity of its implementation. While positive reinforcement and reflective group discussions are commonly practiced, punitive approaches still appear in some classrooms. The study shows that positive discipline contributes to increased student motivation, stronger classroom engagement, and healthier relationships within the school environment. Challenges include limited teacher training, inconsistent application, and occasional resistance from students or parents, whereas supportive school policies and strong communication with families serve as enabling factors. The study acknowledges several limitations, including a relatively small and heterogeneous participant group and the reliance on FGDs, which may introduce social desirability bias. Additionally, because the research focuses on senior high and vocational schools, its findings may not fully represent other educational levels. Despite these limitations, the study underscores the need for institutional support, ongoing teacher professional development, and active parental involvement to enhance the practice of positive discipline. It provides a culturally grounded perspective on positive discipline in Indonesian schools and highlights its role in fostering student motivation and cultivating a positive educational climate.