Abstrak Fokus penelitian terletak pada bagaimana Maqasid Syariah, melalui prinsip-prinsip utamanya seperti perlindungan agama (hifz ad-din), jiwa (hifz an-nafs), akal (hifz al-aql), keturunan (hifz an-nasl), dan harta (hifz al-mal), dapat memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan sosial seperti krisis nilai, disintegrasi norma, dan tantangan budaya seperti erosi kearifan lokal serta hilangnya identitas keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis. Data dikumpulkan melalui kajian literatur yang melibatkan sumber-sumber primer dan sekunder, seperti kitab-kitab klasik ushul fiqih, jurnal ilmiah, dan studi kasus kontemporer. Analisis dilakukan dengan pendekatan Maqasid Syariah untuk mengevaluasi relevansinya dalam menjawab tantangan-tantangan globalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Maqasid Syariah memiliki fleksibilitas untuk diadaptasi dalam konteks sosial budaya modern. Prinsip maslahah (kemaslahatan) dapat dijadikan landasan dalam menyusun kebijakan yang mendukung pelestarian tradisi lokal, penguatan identitas keagamaan, dan peningkatan kesejahteraan sosial. Selain itu, Maqasid Syariah mampu mendorong harmoni antara nilai-nilai Islam dan tuntutan modernitas tanpa mengorbankan prinsip dasar syariah. Kata kunci: Maqasid Syariah, tantangan sosial, budaya, globalisasi Abstract . The focus of the research lies on how Maqasid Syariah, through its main principles such as protection of religion (hifz ad-din), soul (hifz an-nafs), reason (hifz al-aql), descendants (hifz an-nasl), and property (hifz al-mal), can provide solutions to various social problems such as value crises, disintegration of norms, and cultural challenges such as erosion of local wisdom and loss of religious identity. This study uses a qualitative method with a descriptive-analytical approach. Data were collected through a literature review involving primary and secondary sources, such as classical books of ushul fiqh, scientific journals, and contemporary case studies. The analysis was carried out using the Maqasid Syariah approach to evaluate its relevance in responding to the challenges of globalization. The results of the study indicate that Maqasid Syariah has the flexibility to be adapted in a modern socio-cultural context. The principle of maslahah (benefit) can be used as a basis for formulating policies that support the preservation of local traditions, strengthening religious identity, and improving social welfare. In addition, Maqasid Syariah is able to encourage harmony between Islamic values and the demands of modernity without sacrificing the basic principles of sharia. Keywords: Maqasid Syariah, social challenges, culture, globalization