Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI KEAMANAN PANGAN: PEMAHAMAN PENGOLAHAN PANGAN SEHAT BAGI ORANG TUA SISWA TK PAUD ADZKA KIDS CENTER, KABUPATEN ACEH SINGKIL Ibrahim, T. Miftah; Asra, Syafina; Mardiantono, Mardiantono; Batubara, Junianto S.
JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA Vol 3, No 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN MAHAKARYA MASYARAKAT INDONESIA
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pemasi.v3i1.45680

Abstract

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari hasil pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman. Konsumsi pangan yang bergizi tinggi, bervariasi dan seimbang merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang, terutama pada anak-anak yang berada pada fase pertumbuhan. Akan tetapi, pangan yang bergizi, bervariasi dan seimbang saja tidaklah cukup, bahan pangan yang dikonsumsi harus dipastikan aman dari cemaran. Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dan dibutuhkan oleh masyarakat, karena diharapkan dengan mengkonsumsi makanan yang aman masyarakat dapat terlindungi dari berbagai penyakit atau gangguan kesehatan, serta dapat menyerap nutrisi yang terkandung pada makanan tersebut. Pemberian edukasi kepada orang tua mengenai pangan sehat dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kasus keracunan makanan. Kegiatan ini diawali dengan silaturahmi tim pengabdi ke Desa Bukit Harapan dalam rangka persiapan kegiatan pengabdian pemberian edukasi mengenai keamanan pangan di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Kemudian, pelaksanaan kegiatan edukasi keamanan pangan yang berjudul Mengenalkan Pangan Sehat Sejak Dini: Pemahaman Pengolahan Pangan Sehat Bagi Orang Tua. Dalam materi yang disampaikan, tim pengabdi menyampaikan beberapa hal penting diantaranya tata cara pengolahan pangan yang baik, beberapa jenis bahan tambahan pangan yang diperbolehkan untuk ditambahkan pada bahan makanan, bahan berbahaya yang sering digunakan dalam makanan, serta pentingnya mengonsumsi makanan sehat bagi tumbuh kembang anak. Dengan adanya kegiatan ini, para orang tua mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan lebih baik mengenai keamanan pangan dan cara pengolahan pangan yang baik, sehingga para orang tua dapat menyajikan makanan yang aman, sehat dan bergizi seimbang untuk anak dan keluarga.
Oksidasi dan Sulfonasi Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Katalis Asam Heterogen Ibrahim, T. Miftah; Hidayat, Chusnul; Santoso, Umar
Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan Vol 12, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan
Publisher : Chemical Engineering Department, Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23955/rkl.v12i2.7020

Abstract

Penggunaan katalis asam homogen memiliki kelemahan dalam pemisahan katalis dari media reaksi. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan katalis heterogen (padat) yang lebih mudah dipisahkan dari media reaksi sehingga dapat menyederhanakan tahap produksi. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) menjadi katalis asam heterogen (padat) melalui proses oksidasi dan sulfonasi. Pada proses oksidasi, lignoselulosa diubah menjadi aldehid, kemudian dilanjutkan dengan sulfonasi untuk mengubah gugus karbonil menjadi sulfonat. TKKS di-pretreatment terlebih dahulu, kemudian dioksidasi menggunakan sodium periodat (rasio 0,8) pada suhu dan waktu bervariasi (40, 50 dan 60 oC, selama 3, 6, 9 dan 12 jam) dalam waterbath shaker 150 strokes/min dengan kondisi tanpa cahaya. Selanjutnya dilakukan reaksi oksidasi sebanyak dua tahap diikuti dengan sulfonasi. TKKS tersulfonasi kemudian diaplikasikan untuk mengkatalisis reaksi esterifikasi etil oleat. Suhu dan waktu reaksi oksidasi berpengaruh sangat signifikan (p kurang dari 0,01) terhadap kandungan gugus karbonil yang terbentuk. Perlakuan pada suhu 50 oC selama 9 jam mampu menghasilkan gugus karbonil 98,34 1,52 mol/g-sampel. Reaksi oksidasi dua tahap mampu meningkatkan gugus karbonil 12,02 % lebih besar. Reaksi sulfonasi pada suhu 45 oC selama 3 jam hanya mampu mengkonversi 27,97 % gugus karbonil menjadi sulfonat dengan kandungan total sulfur 6,30 0,29 %, hal ini berdampak kepada kemampuan TKKS tersulfonasi untuk mengkatalisis reaksi esterifikasi etil oleat dengan yield yang masih rendah yaitu 29,12 5,15 %.