AYU LARASATI, DIAN
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

KAJIAN TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG KELUD PADA KAWASAN RAWAN BENCANA (KRB) II DI DESA KEBONREJO KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI Irma Nadia Islamey, Jade; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakGunung Kelud merupakan gunung api aktif yang ada di Jawa Timur. Desa Kebonrejo merupakan salah satu desa yang berada pada daerah rawan bencana letusan Gunung Kelud, karena selain kondisi geografisnya yang berada pada radius 5 km juga salah satu desa penyangga bencana di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II gunung Kelud. Kesiapsiagaan dianggap perlu untuk menguruangi resiko bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Tingkat kesiapsiagaan masayarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud. 2) Upaya masyarakat dalam tanggap darurat ketika terjadi bencana letusan Gunung Kelud. 3) Sistem peringatan dini yang diterapkan masyarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angket dan studi dokumentasi. Penentuan responden menggunkan teknik random sampling dengan jumlah responden 100 responden yaitu masyarakat yang tinggal di Desa Kebonrejo.Pengukuran tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana letusan Gunung Kelud meliputi pengetahuan masyarakat, kebijakan yang ditetapkan, rencana tanggap darurat yang akan dilakukan, sistem peringatan dini seperti apa yang diterapkan masyarkat, bagaimana mobilisasi sumberdaya yang ada. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan skoring.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Kesiapsiagaan masyarakat dalam kategori tinggi, namun dalam beberapa aspek berada pada kategori rendah yaitu aspek rencana tanggap darurat dan sistem peringatan dini. 2) Aspek rencana tanggap darurat masyrakat belum adanya petunjuk arah evakuasi hanya mengandalkan pengalaman yang biasanya mereka lakukan. 3) Aspek sistem peringtan dini hanya menggunakan cara tradisional seperti speaker dan kentongan juga kurang terkondisikannya masyarakat saat terjadi bencana letusan gunung Kelud.Kata Kunci : kawasan rawan bencana, kesiapsiagaan, letusan gunung
STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT TERDAMPAK BENCANA GERAKAN TANAH DI DESA TERBIS KECAMATAN PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK , ERNASARI; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek pernah mengalami bencana gerakan tanah pada tahun 2016, sehingga menyebabkan kerusakan dan kerugian pada rumah masyarakat yang terdampak. Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah telah berupaya melakukan relokasi dengan membuatkan rumah untuk masyarakat, akan tetapi masyarakat tetap memilih untuk bertahan di tempat tinggal mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Strategi adaptasi yang dilakukan oleh masyarakat terdampak bencana gerakan tanah berupa strategi adaptasi fisik dan strategi adaptasi sosial ekonomi 2) Faktor yang menyebabkan masyarakat tetap tinggal di lokasi bencana.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Terbis Kecamatan Panggul Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan 1) Strategi fisik berupa menggunakan kembali bahan-bahan bangunan yang telah rusak akibat dari bencana, kemudian melakukan gotong royong untuk memperbaiki fasilitas umum. 2) Strategi adaptasi sosial yang dilakukan masyarakat dalam menyikapi rasa trauma terhadap bencana gerakan tanah adalah menyembelih kambing hitam dan ayam cemani yang dikubur di Kali Sambeng. 3) Strategi adaptasi ekonomi yang digunakan pasca bencana adalah mencukupi kebutuhan sehari-hari dengan hasil sumbangan kemudian mengolah kembali lahannya yang rusak. 4) Faktor yang mempengaruhi masyarakat tetap tinggal di lokasi terdampak bencana gerakan tanah adalah faktor ekonomi karena lahan pertanian mereka berada di lokasi bencana.Kata kunci: Gerakan Tanah, Strategi Adaptasi
STRATEGI PENGHIDUPAN PASCA ERUPSI GUNUNG KELUD DESA SUGIHWARAS KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI (STUDI KASUS MASYARAKAT DI DESA SUGIHWARAS) NUR RAHMA, FATIN; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Sugihwaras termasuk kedalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Kelud yang pernah mengalamierupsi sehingga menyebabkan kerusakan dan hambatan dalam berbagai bidang. Masyarakat Desa Sugihwarasmenanggapi erupsi Gunung Kelud dengan beradaptasi melakukan penyesuaian untuk pertahanan dan keberlanjutanhidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi serta mendeskripsikan strategi penghidupan yangdilakukan oleh masyarakat Desa Sugihwaras pasca erupsi.Jenis penelitian ini kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian dilakukan di Desa SugihwarasKecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Teknik analisis datamelalui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat secara aktif menanggapi erupsi Gunung Kelud pada tahun 2014yang didukung dengan strategi adaptasi oleh masyarakat yang tercakup kedalam lima modal yaitu modal manusia,modal alam, modal sosial, modal fisik, modal finansial dengan penjelasan sebagai berikut : 1) Modal manusiamenunjukkan masyarakat memiliki rata-rata pendidikan formal pada tingkat Sekolah Menengah Atas sehinggaberdampak pada pekerjaan yang didapatkan, 2) Modal alam menunjukkan alam dimanfaatkan secara optimal olehmasyarakat dalam mendukung kehidupan, 3) Modal sosial menunjukkan masyarakat memiliki hubungan erat sertapenerapan nilai dan norma masyarakat terjadi serasi, 4) Modal fisik menunjukkan masyarakat sebagian besar memilikirumah yang dibangun secara permanen serta kepemilikan alat komunikasi untuk penyampaian informasi perkembanganstatus Gunung Kelud, 5) Modal finansial menunjukkan masyarakat memiliki tabungan pribadi untuk membangunkembali kerusakan pasca erupsi. Wisata dibangun oleh Perusahaan Daerah Perkebunan di lokasi penelitian, hal inimembuat seluruh wisata yang terdapat di lokasi penelitian merupakan hak milik perusahaan.Kata Kunci : strategi, kapitalisme, masyarakat
TINGKAT KERENTANAN DAN ADAPTASI MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KALIANYAR KECAMATAN BANGIL KABUPATEN PASURUAN NANDA LESMANA, TRI; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBanjir merupakan salah satu bencana yang dapat menimbulkan kerugian baik materil dan non materil, Bencana banjir sering terjadi di Kabupaten Pasuruan dikarenakan meluapnya Sungai Kedunglarangan, salah satunya daerah di Kabupaten Pasuruan yang setiap tahun terjadi banjir yaitu di Kelurahan Kalianyar. Masyarakat Kelurahan Kalianyar melakukan adapatasi untuk tetap bertahan tinggal di daerah rawan bencana banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengenai tingkat kerentanan masyarakat serta adapatasi masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir.Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode survei, survei dilakukan kepada masyarakat Kelurahan Kalianyar yang tinggal di daerah rawan banjir. Lokasi penelitian Kelurahan Kalianyar Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan wawancara kemasyarakat. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik analisis diskriptif kuantitatif menggunakan skoring data.Hasil penelitian ini adalah tingkat kerentanan masyarakat pada kategori sedang, dari 4 kerentanan yang diukur memiliki skor total sebesar 9 dari skor maksimal 12. Kerentanan ekonomi memiliki skor 3 kategori tinggi, kerentanan sosial memiliki skor 2 kategori sedang, kerentanan lingkungan terbangun memiliki skor 2 kategori sedang, kerentanan program memiliki skor 2 kategori sedang. Adapatasi masyarakat, sebagian masyarakat meninggikan rumah skor 216, memasang papan penghalang skor 182, membuat tempat khusus untuk menaikan barang skor 238, membuat penyangga dibawah barang elektronik skor 198, membersihan selokan air skor 251 dan kerja bakti membersihkan lingkungan skor 288. Sehingga secara keseluruhan adaptasi yang dilakukan masyarakat diperoleh skor 1.335 dalam kategori kurang baik.Kata Kunci : Banjir, Kerentanan, Adaptasi, Masyarakat
ANALISIS KEPADATAN LALU LINTAS BUNDARAN SATELIT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN OVERPASS MAYJEN SUNGKONO KOTA SURABAYA AYU ZENDY ANGGITA, SINKA; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSurabaya memiliki tingkat kemacetan yang cukup tinggi, hal ini seiring laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat. Salah satu jalan yang rawan kemacetan di kota Surabaya adalah ruas jalan Mayjen Sungkono-M. Hr. Mohammad, tepatnya di Bundaran Satelit. Upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan dengan pembangunan overpass Mayjen Sungkono, hal ini diharapkan dapat merubah kepadatan ruas jalan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar satuan mobil penumpang, derajat kejenuhan, serta analisis geografis sebelum dan sesudah pembangunan overpass Mayjen Sungkono.Teknik pengumpulan data menggunakan metode pengukuran, dokumentasi, dan wawancara. Data utama berupa volume lalu lintas, waktu kemacetan, panjang antrian kemacetan, dan kapasitas jaringan jalan. Data sekunder yakni data monografi, peta administrasi dan tata guna lahan kota Surabaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Satuan mobil penumpang yang melintas di Bundaran Satelit sebelum pembangunan overpass memiliki rata-rata 2.561 smp/jam, sedangkan sesudah pembangunan overpass mengalami penurunan menjadi rata-rata 1.921 smp/jam. 2) Tingkat derajat kejenuhan di jalan Bundaran Satelit, jalan M. Hr. Mohammad, dan jalan KH. A. W. Saimin sebelum dan sesudah pembangunan overpass termasuk dalam tipe F yaitu mengalami arus terhambat, kecepatan rendah, volume melebihi kapasitas, banyak berhenti. 3) Analisis geografis meliputi keruangan yaitu menurunnya jumlah satuan mobil penumpang dan tingkat derajat kejenuhan termasuk tipe F, kompleks wilayah yaitu pola kemacetan yang memanjang ke arah barat, dan kelingkungan yaitu banyaknya kadar polutan dan sisa-sisa bahan pembangunan overpass yang belum dibersihkan.Kata kunci: kemacetan, pembangunan overpass, satuan mobil penumpang.
PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN ASET PERMUKIMAN AKIBAT BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN METODE DALA (DAMAGE AND LOSS ASSESSMENT) DESA BANARAN KECAMATAN PULUNG KABUPATEN PONOROGO KHRIS AYUNANI, NICKYTA; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBencana alam merupakan peristiwa yang dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, yang menimbulkan kerugian material dan nonmaterial. Tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang umumnya terjadi di wilayah pegunungan, terutama di musim hujan. Bencana longsor pada tanggal 1 April hingga 9 April 2017 melumpuhkan kegiatan keseharian penduduk di Dusun Tangkil Desa Banaran. Longsor tersebut berdampak terhadap kondisi permukiman terutama rumah-rumah yang terletak di sekitar pusat longsoran. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui nilai kerusakan dan kerugian pada aset permukiman masyarakat akibat kerusakan longsor Desa Banaran.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penelitian survei. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo. Metode yang digunakan adalah metode DaLA (Damage and Loss Assessment) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai kerusakan dan nilai kehilangan. Pengambilan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data berupa analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 rumah tertimbun¸ delapan rumah rusak/tidak dapat ditempati. Sektor permukiman mengalami kerusakan rata-rata Rp 138.718.750,- per KK dan total kerusakan sebesar Rp 5.548.750.000,-. Nilai kehilangan hingga delapan bulan kemudian yaitu Desember 2017 rata-rata adalah Rp 28.500.000,- per KK dan total kehilangan Rp 1.140.000.000,-. Nilai kehilangan lebih kecil dibanding nilai kerusakan karena kondisi permukiman sudah pulih sehingga pendapatan penduduk yang relatif sama dengan sebelum longsor.Kata kunci : Bencana Longsor, Aset Permukiman, Damage and Loss Assessment.
STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO DALAM MENGHADAPI BENCANA GUNUNGAPI BROMO DAMAR CAHYANTI, BIRU; AYU LARASATI, DIAN
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian ini membahas tentang persepsi dan adaptasi yang dilakukan masyarakat dalam menghadapi bencana Gunungapi Bromo di Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo. Beberapa desa di Kecamatan Sukapura merupakan wilayah yang sering mengalami bencana abu vulkanik ketika Gunung Bromo mengalami peningkatan vulkanisme. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui persepsi serta strategi yang digunakan masyarakat dalam beradaptasi menghadapi bencana Gunungapi Bromo.Penelitian ini menggunakan data sekunder berdasarkan review studi literatur dari jurnal penelitian terdahulu. Penelitian ini melalui tahapan pencarian data yang bersumber dari penulusuran web scholar.google.co.id mengambil sebanyak 17 jurnal yang relevan dengan fokus kajian. Data sekunder tersebut digunakan untuk analisis mengenai persepsi dan strategi adaptasi masyarakat Kecamatan Sukapura dalam menghadapi bencana Gunungapi Bromo.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat yang mayoritas Suku Tengger masih menganut kearifan lokal yang berkaitan dengan hubungan spiritual. Pembentukan persepsi masyarakat terhadap bencana juga tidak terlepas dari tokoh dukun adat yang memiliki peran sentral dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat juga telah memiliki modal secara fisik, sosial, dan ekonomi yang digunakan dalam beradaptasi untuk melanjutkan penghidupannya. Modal yang telah digunakan masyarakat tersebut dapat dikategorikan sebagai strategi survival, konsolidasi, dan akumulasi.Kata Kunci: bencana gunungapi, strategi adaptasi, masyarakat Sukapura
Pengaruh Motivasi Ekstrinsik dan Prokrastinasi Akademik Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas IX dalam Pembelajaran IPS di SMP Negeri Kecamatan Sidoarjo Aurellio, Chindy Adelya Brilliane; Ayu Larasati, Dian; Prasetyo, Ketut; Bayu Segara, Nuansa
Jurnal Dialektika Pendidikan IPS Vol. 4 No. 4 (2024): issue
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar IPS peserta didik kelas IX pada tiga SMP Negeri di Kecamatan Sidoarjo. Terdapat tiga tujuan pada penelitian ini, yaitu 1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari motivasi ekstrinsik terhadap hasil belajar peserta didik kelas IX dalam pembelajaran IPS, 2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari prokrastinasi akademik terhadap hasil belajar peserta didik kelas IX dalam pembelajaran IPS, dan 3) Untuk mengetahui pengaruh signifikan dari motivasi ekstrinsik dan prokrastinasi akademik secara simultan terhadap hasil belajar peserta didik kelas IX dalam pembelajaran IPS. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan desain korelasi, sedangkan analisis datanya menggunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa 1) Motivasi ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS, dengan memperoleh nilai t-hitung (8,923) > t-tabel (1,987) dan nilai signifikansi sebesar (0,000) < (0,05); 2) Prokrastinasi akademik berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar IPS, dengan memperoleh nilai t-hitung (-2,454) > t-tabel (1,987) dan nilai signifikansi sebesar (0,016) < (0,05); 3) Motivasi ekstrinsik dan prokrastinasi akademik secara simultan berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar IPS, dengan memperoleh nilai f-hitung (50,451) > f-tabel (3,10) dan nilai signifikansi (0,000) < (0,05) serta kontribusi pengaruhnya sebesar 53,4%. Kata Kunci: Motivasi, Prokrastinasi dan Hasil