Sunjaya, Deni K.
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Sheba, Shiane Hanako; Djuhaeni, Henni; Setiabudiawan, Budi; Sunjaya, Deni K.; Mutyara, Kuswandewi; Rinawan, Fedri Ruluwedrata
Majalah Kedokteran Bandung Vol 50, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.569 KB) | DOI: 10.15395/mkb.v50n1.1229

Abstract

Lupus eritematosus sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun kronik yang mengharuskan penyandangnya minum obat dalam waktu lama bahkan seumur hidupnya. Keadaan ini selain menimbulkan dampak fisik, psikis maupun sosial juga menyebabkab biaya tinggi sehingga LES digolongkan sebagai penyakit catastrophic. Ketidakpatuhan minum obat penyandang LES akan berpengaruh langsung terhadap memburuknya outcome penyakit lupus. Penelitian bertujuan mengeksplorasi pelaksanaan dan kepatuhan minum obat pada pasien LES dengan harapan terjadinya perbaikan penatalaksanaan LES yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup serta penurunan angka kematian karena LES. Telah dilakukan penelitian kualitatif terhadap 6 informan pasien LES suku Sunda di klinik reumatologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung pada bulan Juli sampai September 2016 dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam open question yang dikembangkan sesuai dengan jawaban informan. Paradigma penelitan adalah constructivism dengan triangulasi terhadap 2 orang keluarga pasien dan 3 dokter konsultan klinik reumatologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Data yang diperoleh dianalisis secara bertahap melalui proses transkripsi, reduksi, koding, kategorisasi, penyusunan tema, interprestasi data serta pembangunan konsep. Hasil penelitian menunjukkan ada 57 koding, 14 kategori, dan 3 tema yang mengarah kepada kepatuhan minum obat pasien LES. Ke-14 kategori kepatuhan tersebut terdiri dari: karakteristik individu, daya ingat, pengetahuan, eksperimen, dan manajemen konsumsi (faktor predisposing); karakteristik penyakit, karakteristik obat, biaya, kebijakan rumah sakit, akses ke rumah sakit, terapi alternatif dan enabler agent (faktor enabling); karakteristik tenaga kesehatan dan dukungan eksternal dari berbagai pihak (faktor reinforcing). Konsep dan konstruk yang ditemukan membangun konstruk lokal Jawa Barat berlatar belakang karakteristik masyarakat Sunda dan bersifat kontekstual terhadap penyakit lupus.Kata kunci: Kepatuhan minum obat, lupus eritematosus sistemik, odapusDrug Adherence Drug in Systemic Lupus Erythematosus Patients in Dr. Hasan Sadikin General Hospital BandungSystemic Lupus Erythematosus (SLE) is a chronic autoimmune disease that requires prolonged treatment. SLE creates physical, psychological, social, and economic burden for the patients; therefore, it is categorized as a catastrophic illness. Non-adherence to medication in SLE patient isan important factor that directly leads to poor outcome. The aim of this study was to explore the management and adherence of patients with SLE to improve the quality of life and to reduce the mortality rate. A qualitative study was undertaken to 6 sundanese SLE patients at the Rheumatology clinic in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung in July-September 2016 by using open-ended questions in in-depth interviews with probing based on informant answers. The paradigm used was constructivism with triangulation to family members of 2 patients and 3 rheumatologist consultants in Dr. Hasan Sadikin General Hospital Bandung. Data collected were analyzed gradually through transcription, reduction, coding, categorizing, theme analysis, data interpretation, and theorizing. The results showed 57 codes, 14 categories, 3 themes that focused on the medication adherence of Lupus patients.The themes were categorized as predisposing (individual characteristics, memory, knowledge, experimentation, and consumption management), enabling (drug characteristic, cost, hospital policies, access to hospital, alternative therapy, and enabler agent), and reinforcing (characteristics of health care professionals and social support) according to the predetermined theory. This study has also identified the local concepts and constructs Sundanese people in West Java, which is contextual to the lupus disease.Key words: Adherence, systemic lupus erythematosus, odapus
Faktor yang Memengaruhi Perilaku Penggunaan Air Bersih pada Masyarakat Kumuh Perkotaan berdasar atas Integrated Behavior Model Raksanagara, Ardini S.; Santanu, Ayu Mutiara; Sari, Sri Yusnita Irda; Sunjaya, Deni K.; Arya, Insi Farisya Deasy; Agustian, Dwi
Majalah Kedokteran Bandung Vol 49, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v49n2.1059

Abstract

Kebutuhan air bersih semakin meningkat terutama di wilayah perkotaan. Kelurahan Tamansari merupakan wilayah kumuh yang berlokasi di tengah Kota Bandung, 60% penduduk menggunakan air bersih perpipaan sisanya menggunakan sumber air tanah, namun tidak semua sumber air dilindungi secara benar sehingga berpotensi terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan air bersih pada masyarakat kumuh perkotaan dengan mengaplikasikan teori Integrated Behavior Model. Penelitian potong lintang dilakukan pada 188 rumah tangga di 10 RW pada bantaran sungai Cikapundung di Kelurahan Tamansari. Survei dilakukan menggunakan kuesioner dan ceklist observasi pada sumber air perpipaan (PDAM), sumur terlindungi (ST), dan sumur tidak terlindungi (STT). Hasil penelitian menunjukkan sikap, norma yang dipersepsikan dan faktor personal memengaruhi niat untuk menggunakan air bersih pada ketiga jenis sumber air yang digunakan. Pada pengguna PDAM tidak ada faktor yang signifikan memengaruhi perilaku. Pada pengguna ST perilaku dipengaruhi oleh faktor kepentingan menggunakan air bersih. Pada pengguna STT faktor niat, hambatan lingkungan dan kebiasaan memengaruhi perilaku menggunakan air bersih. Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku khususnya di wilayah kumuh perkotaan berbeda-beda berdasar atas sumber air bersih yang digunakan sehingga upaya promosi kesehatan untuk melakukan perubahan perilaku harus dikembangkan sesuai dengan jenis sumber air yang digunakan. [MKB. 2017;49(2):122–31]Kata kunci: Air bersih, integrated behavior model , kumuh perkotaan, perilaku  Integrated Behavior Model: Factors Influencing Clean Water Use among  Urban Slum DwellersThe increasing need for clean water, especially in urban area, is becoming more prominent. Tamansari Urban Village is a slum area located in the center of Bandung City. Sixty percents of its dwellers use pipe water as the clean water source while the rest uses ground water. However, not all water sources are protected correctly that there is a potential for contamination. This study aimed to analyze factors influencing clean water use behavior among urban slum dwellers by applying the Integrated Behavior Model. A cross-sectional study was performed on 188 households in 10 RW (neighborhood unit) on Cikapundung River Bank in Taman Sari Urban Village. Questionnaires and observation checklists were used for piping water source (Local Water Company, PDAM), protected wells, and unprotected wells. The results of this study showed that the attitude, perceived norms, and personal factors influenced the intention to use clean water for the three clean water sources. Among PDAM users, no significant factor was seen to influence behavior. Among protected well users, the behavior was influenced by the interest factor in using clean water. Among unprotected well users, attitude, environmental barriers, and habit influenced the behavior of using clean water. Factors influencing behaviors, especially in urban slum areas, are different based on the source of clean water used; hence, the implementation health promotion through behavioural change should be adapted to the type of water source used. [MKB. 2017;49(2):122–31]Key words: Behavior, clean water, integrated behavior model, urban slumÂ