Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Platelet Aggregation Test on Different Dual Antiplatelet Strategies in Acute Coronary Syndrome Amalia, Yustisia; Hernaningsih, Yetti; Yusuf, Moch; Indrasari, Yulia
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol. 32 No. 1 (2025)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v32i1.2675

Abstract

Acute coronary syndrome (ACS) is frequently accompanied by platelet hyper-aggregation, which requires percutaneous coronary intervention (PCI) as definitive management, as it has the side effect of thrombosis, so platelet function must be monitored. This study aimed to evaluate platelet aggregation between the loading and maintenance doses of different DAPT combinations in patients with ACS undergoing PCI. This study employed a prospective cohort design with consecutive sampling, conducted at Dr. Soetomo General Academic Hospital in Surabaya and Universitas Airlangga Hospital in Indonesia. Patients with active bleeding, hemodynamic instability, or contraindications to antiplatelet agents were excluded. Patients were divided into a high-risk bleeding ACS group treated with aspirin–clopidogrel and a low-risk bleeding ACS group treated with aspirin–ticagrelor or aspirin–prasugrel according to the ARC-HBR score. Platelet aggregation tests (% maximum aggregation) were performed using the light transmission aggregometry method with adenosine diphosphate (ADP), collagen (COL), and epinephrine (EPI) agonists. Statistical analysis was performed to compare the differences between groups.The study included a total of 68 ACS patients with PCI: aspirin–clopidogrel (22.1%), aspirin–ticagrelor (44.1%), and aspirin–prasugrel (33.8%). There was no significant difference in platelet aggregation between groups with EPI and COL agonists. ADP agonists showed a significant difference between the loading and maintenance doses in the aspirin–ticagrelor and aspirin–prasugrel groups. The most important difference was observed in the aspirin–prasugrel group (95% CI: -22.68, -9.00; p = 0.000). Aspirin–prasugrel is the most potent inhibitor of platelet aggregation in patients with ACS undergoing PCI.
PEMBERDAYAAN E-COMMERCE DI KALANGAN PELAKU UMKM DI INDONESIA Yusuf, Moch; Aini, Zain Nor
Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2024): Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : Neraca: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/neraca.v2i1.821

Abstract

Penelitian ini membahas tentang implementasi e-commerce di era industri 4.0 dan society 5.0 dengan fokus pada pemberdayaan, strategi, dan pengaruh e- commerce dalam berwirausaha yang dikaitkan dengan manfaatnya terhadap kehidupan, bisnis, dan negara Indonesia. Keberadaan e-commerce sebagai aktivitas pembelian, penjualan, mentransfer atau bertukar produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer melalui internet yang memberikan dampak baik bagi pelaku bisnis. Dampak terhadap perilaku konsumen, akses pasar, inovasi bisnis, dampak sosial, dan daya saing bisnis. Penelitian bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang teknologi e-commerce telah mengubah lanskap bisnis dan perilaku konsumen sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-commerce telah telah mempengaruhi perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran kontekstual mengenai jenis-jenis e-commerce di Indonesia dan memberikan landasan bagi penelitian selanjutnya
ANALISIS PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS DAN KARDUS UNTUK PENYERAPAN SISA FLUIDA CAIR PADA INDUSTRI (STUDI KASUS di PT. XYZ) Seprianto, Dicky; Yunus, Moch; Zamheri, Ahmad; Endra, Dodi; Yusuf, Moch; Burhanuddin, Alief
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT: Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.451 KB)

Abstract

Kertas merupakan telah menjadi salah satu kebutuhan pokok disemua aktifitas perkantoran pada setiap Industri, sehingga tidak bisa dihindari lagi kertas dapat menjadi limbah yang langsung dibuang ke TPA. Begitupun juga dengan Kardus bekas kemasan barang-barang khususnya barang mueble perkantoran seperti bekas kemasan pembelian kursi, meja, AC dan barang perkantoran lainnya serta bekas kemasan makanan dan minuman merupakan limbah yang sama seperti halnya dengan kertas dapat langsung dibuang ke TPA. Oleh karena itu peneliti akan mencoba memanfaatkan limbah kertas dan kardus untuk menyerap dan mengisolir tumpahan, ceceran, maupun genangan sisa fluida cair agar tidak terjadi pencemaran lingkungan. Dengan menggunakan alat yang disebut Absorbent Pillow dari campuran cacahan kertas dan kardus. Alat ini dapat digunakan untuk menyerap sisa fluida cair seperti: genangan air, tumpahan minyak, maupun bocoran oli. Dalam penelitian ini akan dianalisis seberapa besar daya serap zat cair (air, oli, minyak mentah) terhadap campuran kertas dan kardus dengan waktu dan kompisisi yang ditentukan.  
ANALISA KOEFISIEN GESEK PELUMAS MESIN MULTI GRADE Ginting, Muchtar; Sailon, Sailon; Yusuf, Moch; Prasetyo, Reza Adhika
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT: Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.746 KB)

Abstract

Pelumas mempunyai peran yang sangat penting pada kinerja mesin. Pada umumnya di permesinan tenaga output didapat dari perkalian antara efisiensi dan tenaga input, untuk meningkatkan nilai efisiensi pada permesinan salah satunya ialah menggunakan pelumas pada bagian – bagian mesin yang mengalami gesekan. Untuk memiliki kinerja mesin yang optimal, diperlukan kualitas pelumas yang baik. Salah satu unsur yang penting adalah mampu mengantisipasi faktor gesekan yang terjadi di komponen mesin. Dengan menggunakan persamaan gaya pada motor, momen pada kunci, dan koefisien gesek akan diketahui nilai koefisien gesek oli tersebut. Pada uji coba yang dilakukan dengan menggunakan 5 jenis pelumas yang berbeda, dapat diketahui pelumas mesin mana yang memiliki nilai koefisien gesek terkecil, maka pelumas itulah yang lebih baik. Nilai koefisien gesek memiliki korelasi dengan besar momen, semakin kecil nilai koefisien gesek maka semakin besar momen dan semakin besar efisiensinya.