Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ditinjau dari Lingkungan Fisik Wulandhani, Suci; Purnamasari, A. Bida
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 2 (2019): September
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1346.6 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat82107212019

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular dunia. Penyakit-penyakit berbasis lingkungan memang masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Penyakit ISPA di Indonesia berada pada 10 daftar penyakit terbanyak di rumah sakit. Berdasarkan laporan Dinkes Kota Makassar yang bersumber dari bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, penyakit ISPA menjadi penyakit utama nomor 1 di Kota Makassar diantara 9 penyakit lainnya dengan jumlah kasus ISPA tahun 2015 sebanyak 45.569 dan pada tahun 2016 sebanyak 44.819 kasus. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan tingginya angka kejadian ISPA adalah faktor lingkungan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor risiko kualitas lingkungan fisik terhadap kejadian ISPA. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling dengan sample berjumlah 59 orang yang selanjutnya diolah dengan uji crosstab. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian (OR=2.030, RR=0.635, 95% CI : 0.673-6.128), ventilasi (OR=0.814, RR=1.138, 95% CI : 0.280-2.369), jenis lantai (OR=0.768, RR=1.173, 95% CI : 0.155-3.802), jenis dinding (OR=5.294, RR=0.324, 95% CI :1.499-18.695) jarak antara rumah dengan jalan raya (OR=1.167, RR=0.909, 95% CI : 0.351-3.881) dan kebiasaan membersihkan debu dalam rumah (OR=1.228, RR=0.879, 95% CI : 0.422-3.572) dengan kejadian ISPA.
Improving the Life Skills of Students of SMK Negeri 1 Barru through Training in Making Liquid Organic Fertilizers: Peningkatan Life Skill Siswa SMK Negeri 1 Barru melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Rasjid, Yusniar; Rais, Zulkifli; Purnamasari, A. Bida; Rusdianto
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.088 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang307

Abstract

The purpose of this activity is to seek to develop skills and abilities in the manufacture of liquid organic fertilizers as an effort to reduce environmental pollution caused by household waste and industrial waste. Lack of skills in making organic liquid fertilizer from household waste for students is the driving force for the implementation of this training activity. For this reason, this activity will provide training on how to make liquid organic fertilizer from household waste and rotten fruits. The results achieved were in the form of knowledge and skills on how to make organic liquid fertilizer from household waste and rotten fruits by involving students at school. This can be seen from the results of the participants' independent work in producing the final product in the form of liquid organic fertilizer. These students' skills can be seen from the results of independent work in forming attractive and beautiful horticulture plants. The results of the activity are also in the form of enthusiasm and enthusiasm of the students/training participants which can be seen from the presence of the participants and interest in the practice of making organic liquid fertilizer from waste. Abstrak: Tujuan kegiatan ini yaitu hendak mengupayakan pengembangan keterampilan dan kemampuan dalam pembuatan pupuk organik cair sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga dan limbah industri. Kurangnya keterampilan dalam membuat pupuk cair organik dari limbah rumah tangga bagi siswa menjadi pendorong pelaksanaan kegiatan pelatihan ini. Untuk itu, kegiatan ini akan memberikan pelatihan cara pembuatan pupuk organik cair dari limbah yang berasal dari rumah tangga dan buah-buahan yang busuk. Hasil yang dicapai berupa pengetahuan dan keterampilan cara membuat pupuk cair organik dari limbah rumah tangga dan buah-buahan busuk dengan melibatkan siswa-siswa di sekolah. Hal tersebut tampak dari hasil kerja mandiri peserta dalam menghasilkan produk akhir berupa pupuk organik cair. Keterampilan siswa tersebut tampak dari hasil kerja mandiri dalam membentuk tanaman vertikultur yang menarik dan indah. Hasil kegiatan juga berupa antusiasme dan semangat siswa/ peserta pelatihan yang tampak dari kehadiran peserta dan ketertarikan dalam praktek pembuatan pupuk cair organik dari limbah.
Sosialisasi Peranan Antioksidan Terhadap Proses Peremajaan Kulit di Lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung Idris, Irma Suryani; Purnamasari, A. Bida; Amalia, Rezki; Taiyeb, A. Mushawwir; I, Ismail
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dengan kata lain antioksidan ini merupakan suatu molekul yang dapat menghambat oksidasi molekul lain. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat di hambat. Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melindungi kulit dari berbagai kerusakan sel akibat radiasi UV dan antipenuaan. Antioksidan adalah suatu senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga apabila terbentuk banyak radikal maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran tersebut maka perlunya sosialisasi peranan antioksidan terhadap peremajaan kulit terutama di lingkungan kerja. Pengabdian ini dilaksanakan di lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung yang bertujuan untuk memberikan pemahaman atau edukasi mengenai peranan antioksidan terhadap proses peremajaan kulit. Penyampaian materi pada pelatihan ini dilakukan secara klasikal, semua peserta mengikuti materi yang disampaikan dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini diikuti oleh cleaning service yang bertugas di Lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung. Hasil dari pengabdian ini direspon dengan baik oleh peserta, minat dan motivasi yang tinggi dari peserta pelatihan sangat menunjang transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari dosen kepada peserta pelatihan.
Sosialisasi Peranan Antioksidan Terhadap Proses Peremajaan Kulit di Lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung Idris, Irma Suryani; Purnamasari, A. Bida; Amalia, Rezki; Taiyeb, A. Mushawwir; I, Ismail
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 8 (2024): November
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dengan kata lain antioksidan ini merupakan suatu molekul yang dapat menghambat oksidasi molekul lain. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat di hambat. Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk melindungi kulit dari berbagai kerusakan sel akibat radiasi UV dan antipenuaan. Antioksidan adalah suatu senyawa atau komponen kimia yang dalam kadar atau jumlah tertentu mampu menghambat atau memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan antioksidan dalam jumlah berlebih, sehingga apabila terbentuk banyak radikal maka tubuh membutuhkan antioksidan eksogen. Adanya kekhawatiran tersebut maka perlunya sosialisasi peranan antioksidan terhadap peremajaan kulit terutama di lingkungan kerja. Pengabdian ini dilaksanakan di lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung yang bertujuan untuk memberikan pemahaman atau edukasi mengenai peranan antioksidan terhadap proses peremajaan kulit. Penyampaian materi pada pelatihan ini dilakukan secara klasikal, semua peserta mengikuti materi yang disampaikan dengan cara ceramah, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan ini diikuti oleh cleaning service yang bertugas di Lingkungan Kerja Kampus UNM Parangtambung. Hasil dari pengabdian ini direspon dengan baik oleh peserta, minat dan motivasi yang tinggi dari peserta pelatihan sangat menunjang transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan dari dosen kepada peserta pelatihan.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa Kelas XI di Madrasah Aliyah Madani Pao-Pao Kabupaten Gowa H, Herlina; Purnamasari, A. Bida
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 3, No 6 (2025): July 2025
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.16758031

Abstract

This research is a classroom action research (PTK) or commonly referred to as Classroom Action Research with the objective that the research can improve the cognitive learning outcomes of students through the application of Make a Match cooperative learning model of grade XI students. The research subjects consisted of 40 students with the implementation stage carried out two cycles (Cycle I and Cycle II), as for the data obtained were analyzed using quantitative descriptive analysis. The results of the study show that the application of Make a match type cooperative learning model can improve the cognitive learning performance of students of class XI.a Aliyah Madani Pao-pao Madrasah of Gowa District. The improvement was shown from the research results of cycle I to cycle II, namely the mean score of students’ cognitive learning outcome increased from 56.00 to 67.70 and the increase in the percentage of students who completed from 47.50 % to 87.50%. Based on the results of the quantitative analysis an improvement was obtained for students’ cognitive learning performance on excretory system material in cycle I and cycle II by 40% thus it can be concluded that there was an improvement in the cognitive learning performance of students of grade XI.a Aliyah Madani Madrasah Pao-pao Gowa District.
Case of Erythroderma Skin Disorder Caused by Drug Eruption Idris, Irma Suryani; Purnamasari, A. Bida; Suryani, A. Irma
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.7018

Abstract

Erythrodema or also called exfoliative dermatitis is an inflammatory skin disease with erythema and fine scales that affect almost the entire surface of the skin. Histopathological examination will vary and sometimes be non-specific, depending on the triggering disease. Generally there is hyperkeratosis with focal parakeratosis, mild acanthosis and chronic inflammatory cell infiltration. The author would like to report a case of erythroderma in a 62 year old woman who was hospitalized for 8 days. The diagnosis is made based on the history, clinical picture and histopathological examination. The results of the case report found that skin tissue preparations showed that the epidermis had regenerated. The superficial dermis appears as mild perivascular lymphocytic accompanied by 1-2 eosinophils.
Modified Mohs Micrographic Surgery and Rotational Flap in The Treatment of Basal Cell Carcinoma Idris, Irma Suryani; Anwar, Anis Irawan; Purnamasari, A. Bida
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8125

Abstract

A malignant tumor that starts in the basal layer of the epidermis is called basal cell carcinoma (BCC). The most prevalent type of skin cancer, BCC, usually appears on the face of middle-aged or older individuals. They originate from the epidermis' basal keratinocytes, are locally invasive, and hardly ever spread. One of cases BCC was reported in a 43 years old man at dermato-venereology department hospital in Makassar. Diagnosis was established based on history taking, clinical features, histopathology examination through Modified Mohs Micrographic Surgery Technique (MMS). The management for this patient was rotation flap technique and gave a good improvement.