Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN KERIPIK REBUNG BAMBU DI DESA TODDOPULIA UNTUK PEMANFAATAN KETERSEDIAAN BAHAN LOKAL DI KABUPATEN MAROS Mutiara, Ravika; Z , Nurul Muchlisah; AR , Sri Hajriani
Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2024): Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Inspirasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kampung Bambu, Desa Toddopulia, Kabupaten Maros merupakan salah satu kawasan hutan bambu di Sulawesi Selatan. Penduduk desa Toddopulia memanfaatkan bambu dengan cara menjadikan kawasan tersebut sebagai kampung wisata dan bambu yang tersu bertumbuh hanya dijual dengan cara tradisonal untuk menopang perekonomian. Kurangnya kemampuan serta pengetahuan masyarakat menjadikan sumber daya alam tersebut belum termanfaatkan secara maksimal. Rebung merupakan komoditas yang memiliki peluang bisnis dimana rebung tersebut dapat dijadikan sebagai produk olahan lokal potensi daerah yang nantinya mampu mengembang potensi agiribisnis daerah tersebut jika didampingi dengan baik dan terarah. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah melaksanakan pelatihan pengolahan rebung menjadi keripik rebung kepada masyarakat agar menambah inovasi pemanfaatan rebung sehingga menciptakan peluang usaha bagi masyarakat desa Toddopulia. Tahapan pelaksanaan meliputi: 1) Persiapan terdiri dari sosialisasi kepada pemerintah dan aparat Desa Toddopulia 2) Pelaksanaan terdiri dari pengumpulan bahan baku dan pembuatan produk serta penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. Berdasarkan hasil evaluasi pengamatan masyarakat memiliki antusiasme yang tinggi untuk menerapkan pembuatan keripik rebung karena proses pembuatannya yang mudah dan ketersediaan bahan baku yang melimpah.
Utilization of Functional Drinks Based on Mango (Mangifera indica L) Leaves and Sappanwood (Caesalpinia sappan L) as Antidiabetic Mutiara, Ravika; Astuti, Suhartin Dewi; Palad, Marliana S.
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 3 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v3i1.155

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak meproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Daun Mangga Madu (Mangifera indica L.) dan kayu secang ( Caesalpinia sappan L) adalah tanaman herbal lokal yang pemanfaatannya belum opimal. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengkombinasian serbuknya menjadi minuman fungsional antidiabetes. Kombinasi serbuk daun mangga madu dan kayu secang diharapkan mampu meningkatkan fungsi optimalnya sebagai minuman fungsional bagi penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai aktivitas antidiabetes,antioksidan dan kadar total fenol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor dan lima perlakuan. Hasil analisa fitokimia mengindikasikan bahwa ekstrak etanol Daun Mangga Madu dan kayu secang mengandung senyawa metabolit sekunder Alkaloid, Tanin, Steroid terpenoid dan Flavanoid. Hasil penelitian meununjukkan bahwa kelima formulasi minuman fungsional mengandung Aktivitas antidiabetes tertinggi sebesar 92,71%, Aktivitas daya hambat antioksidan tertinggi sebesar 90,241 %. Dan kadar fenol total tetinggi sebesar 1.042%.
EVALUASI MUTU MIE BASAH IKAN TUNA (Thunnus albacares ) DENGAN SUBTITUSI TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN LOKAL mutiara, ravika; Suhartin Dewi Astuti
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 17, Nomor 1, April 2024
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/at.v17i1.1331

Abstract

Mie basah merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dijadikan sebagai salah satu alternatif pangan. Mie ikan tuna dengan subtitusi tepung porang merupakan sebuah langkah usaha diversifikasi produk pangan dengan memanfaatkan produk pangan lokal yang bertujuan untuk menambah nilai fungsional dan nilai mutu terkait gizi maupun nutrisi dari mie basah ikan tuna. Tepung porang banyak mengandung pati dan karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai subtitusi tepung terigu dalam pembuatan mie basah ikan tuna. Sementara itu ikan tuna banyak mengandung protein dan asam lemak omega-3 yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung porang dan ikan patin terhadap mutu mie basah dan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap formulasi mie basah ikan tuna subtitusi tepung porang. Perlakuan yang digunakan sebagai kontrol adalah perbandingan tepung terigu dan tepung tapioka ( 200gr; 50gr) yang kemudian disebut Perlakuan Kontrol (Pk) dan sebagai pembanding evaluasi mutu adalah kombinasi antara tepung porang, tepung terigu dan ikan tuna dengan perbandingan P1: 70gr : 150gr : 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna), P2: 120gr : 100gr: 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna), P3 : 170gr : 50gr : 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P2 lebih disukai panelis untuk parameter tekstur,aroma, warna dan rasa. Produk P2 ini menghasilkan rata-rata kadar air 42,94%, Kadar Abu 8,32%,Protein Kasar 7,46%, lemak kasar 1,29%, karbohidrat 40,21%. Produk tersebut memiliki karakteristik cooking time 1,19 menit, cooking loss 2,67%, , water absorption 200%
Repairing Old and Damaged Cocoa Plants Through Rehabilitation Without the Felling of Trees Palad, Marliana S.; Aminah, Aminah; Nasaruddin, Nasaruddin; Suryani, Ida; Mutiara, Ravika
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 47, No 2 (2025)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v47i2.4595

Abstract

This study aims to evaluate the effectiveness of Trichoderma asperellum and Azotobacter chroococcum in providing nutrients and nutrient uptake after treatment inarching grafting on cocoa trees' rehabilitation efforts. The Split Plot Design, with two factors, namely the application of T. asperellum and A. chroococcum were repeated three times and continued using ANOVA and Tukey HSD at a 5%. Rehabilitation of cocoa plants that are relatively old age can be done without the need to cut down a cocoa tree, by way of modification Inarching grafting with environmentally friendly farming systems, so that farmers do not need a long time to produce cocoa beans. This research concluded that the inarching grafting method can be used to rehabilitate cocoa plants of relatively old ages and damage, with applications, T. asperellum (4 g/l) and A. chroococcum (4 × 108 CFU/ml) the dose of 40 ml per plant with a frequency of twice application to each plant. This treatment is the best interaction that can reduce the number of young fruits falling (74.15%), boost the number of flowers (264.71%), the number of young fruits formed (271.65%), and the number of surviving fruits (117%) and production.
PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK DAN HASIL PERTANIAN UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK YANG BERKUALITAS Palad, Marliana S.; Z, Nurul Muchlisah; Mutiara, Ravika; Mansur, Mariani Haji; AR, Sri Hajriani; Achmad, Fadhilla
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i2.2267

Abstract

Untuk menciptakan sistem pertanian berkelanjutan perlu usaha untuk meningkatkan dan mempertahankan kesuburan tanah, baik fisik, kimia maupun biologi tanah. Namun perhatian untuk meningkatkan kesuburan tanah baru sebatas kesuburan kimia saja sedangkan kesuburan fisik dan biologi tanah semakin kurang diperhatikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Kelompok Tani di desa Tanrongi Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo, dalam pembuatan pupuk organik yang berkualitas dan bermutu berbahan dasar limbah hasil pertanian. Penerapan Iptek ini dilakukan selama dua bulan di Desa Tanrongi, Kecamatan Pitumpanua Kabupaten Wajo. Metode yang digunakan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan dengan cara dengan cara demonstrasi dan praktek langsung pembuatan pupuk organik disertai dengan diskusi tentang manfaat pupuk yang dibuat tersebut. Bahan dan alat untuk proses pembuatan pupuk organik diberikan kepada setiap peserta pelatihan, agar petani  dapat menerapkan pembuatan pupuk organik yang berkualitas di lokasi pertaniannya ataupun di sekitar rumahnya. Berdasarkan hasil analisis laboratorium, maka kandungan unsur hara pupuk organik yang telah di buat adalah: C-organik 2,97%; N-total 0,43%; P- tersedia 20,97 ppm; K-tersedia 845,23 ppm; dan C/N ratio 8,41. Kesimpulan penerapan Ipteks ini adalah bertambahnya pengetahuan petani tentang konsep pertanian berkelanjutan dengan metode sistem pertanian organik, yang menggunakan pupuk organik buatan sendiri, dengan cara yang sederhana tetapi efisien dan bermutu dengan memanfaatkan limbah hasil panen dan kotoran hewan.