Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETANI GULA MERAH AREN DI DESA BONTO KASSI KECAMATAN PARANGLOE KABUPATEN GOWA Suhartin Dewi Astuti; Juni Astuti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4883

Abstract

Kegiatan ini bertujuan mengajak petani aren dan masyarakat desa Bonto Kassi memproduksi gula merah serta meningkatkan partisipasi petani aren untuk mengolah nira aren mereka sendiri menjadi gula merah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut: survei lapang, identifikasi masalah, perumusan tujuan pengabdian, analisis kondisi masyarakat, dan implementasi. Petani yang mengolah nira di desa Bonto Kassi telah bertambah jumlahnya dari satu menjadi tiga keluarga petani sebanyak 160-200 liter nira dimasak dan telah menghasilkan gula aren sekitar 25-35 kg berkualitas tinggi dalam seminggu. Sebelumnya hanya mengolah satu kali dalam seminggu sebanyak 5-10 kg dari 40-50 liter nira. Jika harga jual gula merah aren Rp. 35.000/kg , maka diperoleh hasil penjualan sekitar Rp. 700.000,- Rp. 840.000 per minggu. Berdasarkan hasil wawancara dan evaluasi, masyarakat sekitar menyambut positif kegiatan ini dan telah mengalami peningkatan jumlah petani yang mengolah niranya menjadi gula merah sehingga diharapkan dapat mengurangi penjualan dan konsumsi tuak.
Kualitas Uji Organolaptik pada Pengaruh Penambahan Buah Stroberry (Fragaria L) pada Pembuatan Selai Pepaya (Carica papaya L): Organoleptic Quality Test on The Effect of Additional Strawberry (Fragaria L) on Papaya Jam (Carica papaya L) Production Sri Hajriani AR; Suhartin Dewi Astuti; Nurul Muchlisah Zainuddin
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 2 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v2i1.31

Abstract

Upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional adalah mengolah bahan pangan dengan cara memperpanjang umur simpan terhadap produk tersebut. Salah satu bahan pangan yang memiliki beragam macam olahan adalah buah- buahan. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan adalah mengolah buah pepaya (Carica papaya L.) dan sroberi (Fragaria L.) menjadi selai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan, mengetahui kandungan kadar air, kadar total asam dan total gula, serta uji organoleptik dari selai pepaya dengan pencampuaran buah stroberi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa proses pembuatan selain buah pepaya dan stroberi sama halnya dengan pembuatan selai pada umumnya namun dengan penggunaan buah pepaya dan strauberi dengan komposisi yang berbeda. Berdasarkan analisis kimia selai peri dengan penambahan buah stroberi 60gram, 90gram, 120gram menghasilkan nilai berturut-turut pada pengujian kadar air adalah 42,29%, 43,34% dan 44,39% ; Total asam 51,42 ml NaOH 1N/kg, 61,67 ml NaOH 1N/kg, dan 72,14 ml NaOH 1N/kg ; Total gula 8,07%, 12,61%, 14,43%. Uji organoleptik selai peri terhadap aroma, cita rasa, daya oles dan warna yang paling banyak disukai oleh panelis adalah penambahan bubur buah stroberi sebanyak 120 gram.
Kandungan Asam Amino Ikan Kerapu (Epinephelus merra) Menggunakan Kromatografi Penukar Ion Suhartin Dewi Astuti; Juni Astuti; Nurul Muchlisah Zainuddin; Sri Hajriani; Mariani H. Mansyur; Fadilah Achmad; Ravika Mutiara Mansyur
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 2 No. 1 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v2i1.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan kandungan asam amino esensial dan non esensial pada ikan kerapu dan ikan kembung. Asam-asam amino dianalisis dengan Amino Acid Analizer, suatu instrumen berkecepatan tinggi dengan metode HPLC untuk mendeteksi reaksi Postcolumn Ninhidrin berdasarkan prinsip Pertukaran Ion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan kerapu mengandung asam-asam amino esensial dan non esensial yang kadarnya berbeda-beda. Asam-asam amino esensial yang terdapat pada ikan kerapu adalah treonin (3,30%) metionin (0,14%), valin (3,42%), isoleusin (3,31%), leusin (6,10%), fenilalanin (3,06%), lisin (6,34%), histidin (2,23%) dan arginin (4,36%). Asam Amino Non Esensial yang yakni: aspartat (7,50%), serin (2,96%), glutarnin (13,85%), glisin (3,25%), alanin (4,13%), sistein (0,34%), tirosin (2,02%), dan prolin (2,17%).
Utilization of Functional Drinks Based on Mango (Mangifera indica L) Leaves and Sappanwood (Caesalpinia sappan L) as Antidiabetic Mutiara, Ravika; Astuti, Suhartin Dewi; Palad, Marliana S.
FISHIANA Journal of Marine and Fisheries Vol. 3 No. 1 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Perikanan UCM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/fishiana.v3i1.155

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak meproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Daun Mangga Madu (Mangifera indica L.) dan kayu secang ( Caesalpinia sappan L) adalah tanaman herbal lokal yang pemanfaatannya belum opimal. Salah satu usaha yang dilakukan adalah mengkombinasian serbuknya menjadi minuman fungsional antidiabetes. Kombinasi serbuk daun mangga madu dan kayu secang diharapkan mampu meningkatkan fungsi optimalnya sebagai minuman fungsional bagi penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai aktivitas antidiabetes,antioksidan dan kadar total fenol. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 1 faktor dan lima perlakuan. Hasil analisa fitokimia mengindikasikan bahwa ekstrak etanol Daun Mangga Madu dan kayu secang mengandung senyawa metabolit sekunder Alkaloid, Tanin, Steroid terpenoid dan Flavanoid. Hasil penelitian meununjukkan bahwa kelima formulasi minuman fungsional mengandung Aktivitas antidiabetes tertinggi sebesar 92,71%, Aktivitas daya hambat antioksidan tertinggi sebesar 90,241 %. Dan kadar fenol total tetinggi sebesar 1.042%.
EVALUASI MUTU MIE BASAH IKAN TUNA (Thunnus albacares ) DENGAN SUBTITUSI TEPUNG PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK PANGAN LOKAL mutiara, ravika; Suhartin Dewi Astuti
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno Vol. 17, Nomor 1, April 2024
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70124/at.v17i1.1331

Abstract

Mie basah merupakan produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia dan dijadikan sebagai salah satu alternatif pangan. Mie ikan tuna dengan subtitusi tepung porang merupakan sebuah langkah usaha diversifikasi produk pangan dengan memanfaatkan produk pangan lokal yang bertujuan untuk menambah nilai fungsional dan nilai mutu terkait gizi maupun nutrisi dari mie basah ikan tuna. Tepung porang banyak mengandung pati dan karbohidrat sehingga dapat digunakan sebagai subtitusi tepung terigu dalam pembuatan mie basah ikan tuna. Sementara itu ikan tuna banyak mengandung protein dan asam lemak omega-3 yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung porang dan ikan patin terhadap mutu mie basah dan untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap formulasi mie basah ikan tuna subtitusi tepung porang. Perlakuan yang digunakan sebagai kontrol adalah perbandingan tepung terigu dan tepung tapioka ( 200gr; 50gr) yang kemudian disebut Perlakuan Kontrol (Pk) dan sebagai pembanding evaluasi mutu adalah kombinasi antara tepung porang, tepung terigu dan ikan tuna dengan perbandingan P1: 70gr : 150gr : 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna), P2: 120gr : 100gr: 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna), P3 : 170gr : 50gr : 30gr (tepung terigu: tepung porang :ikan tuna). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P2 lebih disukai panelis untuk parameter tekstur,aroma, warna dan rasa. Produk P2 ini menghasilkan rata-rata kadar air 42,94%, Kadar Abu 8,32%,Protein Kasar 7,46%, lemak kasar 1,29%, karbohidrat 40,21%. Produk tersebut memiliki karakteristik cooking time 1,19 menit, cooking loss 2,67%, , water absorption 200%
Characteristics of Nutritional Value in Making Mocaf Flour on Long Fermentation Achmad, Fadhilah; Astuti, Suhartin Dewi; Astuti, Juni; Hambur, Kresensius
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.21078

Abstract

One of the prospective commodities to be developed as a food diversification material is cassava. Modified cassava flour or MOCAF (Modified Cassava Flour) is a modified starch product that has been widely used in various food products. Fermented cassava flour has advantages over ordinary cassava flour, namely high protein content and lower HCN. This study aims to determine the characteristics of nutritional value in making mocaf flour based on different fermentation times. This study used the Completely Randomized Design (CRD) method using a cassava dose of 500g and 0.5g of tape yeast consisting of 3 treatments, namely L1 (2 days), L2 (3 days), and L3 (4 days). The results showed that the analysis of nutritional value characteristics at the best treatment water content was treatment L1 (10.24%), nutritional value at the best carbohydrate and total titrated acid levels was treatment L3 (65.32% and 9.85%). The longer the fermentation, the higher the carbohydrate and total titrated acid content, but the lower the water content value.
Karakteristik Nilai Gizi dari Abon Pepaya dengan Penambahan Daun Jeruk Purut Achmad, Fadhilah; Astuti, Suhartin Dewi; Mansyur, Mariani H.; Indhasari, Fitri
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 7 Nomor 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gatj.v0i0.3427

Abstract

Besarnya produksi pepaya di Indonesia tidak diimbangi dengan pemanfaatannya, buah pepaya hanya dimakan sebagai buah muda (untuk sayur) dan buah pencuci mulut (buah masak) tanpa pengolahan, sehingga hasilnya 15% dari produksi pepaya tercecer (loss) dan rusak karena minimnya pengetahuan pada pemanfaatan buah pepaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nilai gizi dari abon buah pepaya dengan penambahan daun jeruk purut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan tiga perlakuan (A1 : Buah pepaya 500 gr dan daun jeruk purut 0 gr; A2 : Buah pepaya 500 gr dan daun jeruk purut 20 gr; dan A3 : Buah pepaya 500 gr dan daun jeruk purut 40 gr) dengan tiga kali ulangan. Temuan menunjukkan bahwa nilai gizi dari kadar air, kadar abu, serat kasar, dan lemak kasar secara uji kimia dihasilkan perlakuan yang terbaik adalah perlakuan A3.