Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : BERKALA SAINSTEK

Implementasi Metode Fuzzy AHP pada Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Topik Skripsi (Studi Kasus : Program Studi Sistem Informasi Universitas Jember) Isyaca Fahmi, Nafta Ryandika; Prihandoko, Antonius Cahya; Yulia Retnani, Windi Eka
BERKALA SAINSTEK Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v5i2.5533

Abstract

Skripsi merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana strata 1 yang membahas suatu permasalahan dalam bidang tertentu sesuai bidang studi sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di perguruan tinggi. Dalam proses penyusunan skripsi terdapat beberapa tahap yang dilalui, tahapan pertama adalah mahasiswa harus menentukan topik dari skripsi yang akan diambil. Terdapat beberapa faktor internal maupun eksternal yang sering menjadi kendala dalam proses pengerjaan skripsi bagi mahasiswa apabila topik yang diambil kurang sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Penentuan topik skripsi yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa merupakan sebuah persoalan pengambilan keputusan dengan multi kriteria. Penentuan topik skripsi menggunakan kriteria penilaian dari masing-masing kriteria, subkriteria, dan sub-subkriteria. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem penunjang keputusan penentuan topik skripsi yang dapat membantu mahasiswa dalam hal penentuan topik skripsi yang akan diambil berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP). Metode Fuzzy AHP dipilih karena merupakan sebuah metode yang dapat menangani keputusan multikriteria dengan memperhatikan faktor – faktor subjektivitas, serta memperhitungkan validitas data dengan adanya batas toleransi inkonsistensi dari kriteria yang dipilih yang dikombinasikan dengan pendekatan dengan logika fuzzy, logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai fuzzyness antara dua nilai yang diharapkan mampu meminimalisir ketidakpastian sehingga menghasilkan sebuah keputusan yang lebih akurat. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman Page Hypertext Pre-Processor (PHP) dan framework Code Igniter (CI). Berdasarkan hasil pengujian terhadap sistem, sistem penunjang keputusan dapat melakukan memberikan rekomendasi topik skripsi berdasarkan kemampuan masing-masing mahasiswa.Kata Kunci: Skripsi, Topik Skripsi, Fuzzy AHP, dan sistem penunjang keputusan
Penerapan Metode Certainty Factor Untuk Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Tembakau Arifin, Mohammad; Slamin, S.; Retnani, Windi Eka Yulia
BERKALA SAINSTEK Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v5i1.5370

Abstract

Proses budidaya tanaman tembakau dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor hama dan penyakit. Umumnya, masalah petani membedakan antara hama dan penyakit, hal ini karena sebagian besar petani kekurangan informasi dan masih mengandalkan pengalaman petani lain untuk mengatasi masalah hama dan penyakit yang ada. Sering terjadi kesalahan dalam membedakan antara hama dan penyakit, seperti hama diberantas dengan obat untuk penyakit (fungisida), sebaliknya, penyakit diberantas dengan obat hama (insektisida). Sebagai hasil dari hama dan penyakit yang tidak terkontrol dan terus menyerang tanaman, sehingga merugikan banyak biaya dan usaha. Pada penanganan hama dan penyakit, dibutuhkan konsultan pertanian yang mampu mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman tembakau. Dalam penelitian ini, sistem pakar diagnosis hama dan penyakit pada tanaman tembakau dibangun untuk membantu mendiagnosa jenis hama atau penyakit yang menyerang tanaman tembakau, serta memberikan berbagai solusi untuk hama atau penyakit. Metode yang digunakan pada sistem pakar ini adalah metode Certainty Factor. Metode Certainty Factor dipilih karena metode ini cocok dalam proses penentuan identifikasi hama dan penyakit, dan hasil dari penerapan metode ini adalah persentase. Persentase sistem disini merupakan tingkat akurasi penentuan penyakit atau hama yang menjangkiti tanaman tembakau. Penentuan persentase dipengaruhi oleh nilai MB yang didapat dari sistem dan nilai MD yang didapat dari penilaian seorang pakar. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penentuan hama atau penyakit yang menyerang tanaman tembakau dipengaruhi oleh pemilihan gejala. Persentase pada konsultasi sistem pakar diambil dari hasil tertinggi pertama dan kedua, sebagai alternatif hama lain atau penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Kata Kunci: Hama dan Penyakit, Sistem Pakar, Certainty Factor, Tembakau
Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Majelis Gereja Kristus Tuhan Jember dengan Metode Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) Prajitno, Alexander Utut; Prihandoko, Antonius Cahya; Yulia Retnani, Windi Eka
BERKALA SAINSTEK Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v5i2.5534

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan metode F-AHP pada pemilihan majelis Gereja Kristus Tuhan Jember. Penelitian dilakukan dengan SDLC Waterfall di mana pengumpulan data berupa bobot nilai perbandingan berpasangan antar kriteria dan data alternatif didapat dari rohaniawan dan staff GKT Jember. Jemaat yang dapat dipilih menjadi Majelis harus menjadi jemaat tetap GKT Jember dan memiliki kriteria sesuai dengan Alkitab seperti yang telah ditetapkan oleh Sinode Gereja Kristus Tuhan. Pada pelaksanaannya, majelis masih dipilih secara manual oleh jemaat, di mana semua jemaat aktif dapat terpilih menjadi majelis gereja dan kurang diperhatikannya kriteria yang telah ditetapkan oleh Sinode gereja. Hal ini kurang efisien, mengingat pertumbuhan jumlah jemaat yang terus bertambah yang mengakibatkan semakin banyaknya alternatif pilihan sehingga membutuhkan waktu yang lama serta sumber daya yang banyak untuk melakukan pemilihan. Oleh karena itu, sistem penunjang keputusan pemilihan majelis sangat dibutuhkan untuk membantu memberikan rekomendasi pemilihan majelis berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan dan mengurangi subjektifitas dalam pemilihan. Metode Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) merupakan pengembangan dari metode AHP yang diterapkan untuk mengatasi subjektifitas dalam penilaian dan akan menghasilkan perankingan data alternatif untuk menentukan alternatif terbaik untuk dipilih sebagai majelis gereja. Dari penelitian yang sudah dilakukan, sistem dapat menampilkan ranking dari setiap alternatif sebagai rekomendasi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Kata Kunci: Sistem Penunjang Keputusan, Majelis, Gereja, Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP)
Rancang Bangun Aplikasi Analisis Indeks Kepuasan Pelanggan pada PT. PLN (PERSERO) Area Jember dengan Menggunakan Pendekatan Metode Servqual dan K-Means Clustering Rochman, Razak Syaiful; Retnani, Windi Eka Yulia; Juwita, Oktalia
BERKALA SAINSTEK Vol 8 No 3 (2020)
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/bst.v8i3.12571

Abstract

PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara, bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dengan tetap memperhatikan tujuan perusahaan yaitu menghasilkan keuntungan sesuai dengan Undang-Undang No. 19/2000. Statistik keluhan konsumen pada tahun 2015 mencapai 1030 keluhan, dan keluhan listrik yaitu mencapai 5.63% dengan jumlah 58 kasus. Keluhan listrik tersebut termasuk pada sepuluh besar kategori keluhan tertinggi pada tahun 2015. Oleh karena itu, PT. PLN perlu meningkatkan pelayanan yang baik agar dapat meningkatkan indeks kepuasan pelanggan. Salah satu cara untuk mengetahui indeks kepuasan pelanggan yaitu dengan cara menggunakan pendekatan metode servqual yaitu pendekatan metode yang hanya menggunakan penggunaan dimensi servqual yang kemudian dilakukan pengelompokan berupa cluster dengan menggunakan metode Fuzzy K-Means karena pelayanan yang diberikan bank menyebabkan persepsi yang berbeda-beda pada tiap nasabah. Pada penelitian ini dibagi menjadi 4 cluster dengan pengujian aplikasi menggunakan 100 responden dengan 80 responden merupakan training set dan 20 responden merupakan test set. Hasil penelitian menunjukan cluster yang memiliki jumlah anggota terbanyak adalah cluster 3 yang artinya banyak pelanggan merasa puas dengan indeks kepuasan pelanggan mencapai 75,18%. Hasil dari pengujian training set terhadap test set, menunjukan akurasinya 100% (persen) pada cluster 1, 100% (persen) pada cluster 2, 97,5% (persen) pada cluster 3, dan 97,5% (persen) pada cluster 4.