Latar Belakang:Dalam satu dekade terakhir, keberhasilan pelayanan Keluarga Berencana di Indonesia mengalami suatu keadaan stagnan yang ditandai dengan kurangnya perbaikan beberapa indikator KB yaitu CPR, unmet need dan Total Fertility Rate (TFR). Program Kampung KB diciptakan tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan alat kontrasepsi, tetapi merupakan program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya. Tujuan:Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan Program Bangga Kencana di Kampung KB di Wilayah Sukamerindu Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kulitatif,informan dan triangulasi sumber dalam penelitian ini berjumlah 7 orang dengan Teknik Pengumpulan Data dengan observasi dan wawancara. Hasil:Keluarga yang aktif dalam Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagian besar sudah memiliki kesadaran penuh terhadap pentingnya kegiatan yang diperuntukkan bagi balita yang sedang berkembang, Program Bina Keluarga Lansia (BKL) sudah dijalankan salah satunya yaitu posyandu lansia, Program Bina Keluarga Remaja (BKR) tidak berjalan dengan baik karena sulit untuk mengumpulkan remaja, Program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) tidak berjalan dengan baik, Program Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) telah dilaksanakan, dan sebagian besar masyarakat ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Program KB.Kesimpulan:. : Program Bangga Kencana di Kampung KB di Wilayah Sukamerindu Kota Bengkulu belum terlaksana secara menyeluruh