Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberian ASI Eksklusif Ibu Nelayan di Pesisir Totoli Kabupaten Majene Page, Muhammad Taufik; evawaty
Journal of Health Education and Literacy Vol 2 No 1 (2019): Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.699 KB) | DOI: 10.31605/j-healt.v2i1.435

Abstract

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang bayi yang optimal baik fisik maupun mental sehingga perlu mendapat perhatian yang serius oleh para ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis meningkatnya angka pemberian ASI Eksklusif oleh ibu nelayan di wilayah pesisir Totoli. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Informan pada penelitian ini sebanyak 7 orang yang terdiri dari 5 orang ibu nelayan, 1 orang keluarga inti dalam hal ini orang tua yakni ibu dari ibu nelayan, dan 1 orang petugas kesehatan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor predisposisi seperti pengetahuan yang baik oleh ibu nelayan tentang ASI ekslusif, sikap yang baik dalam keputusan memberikan ASI eksklusif, nilai yang melekat kuat dalam diri ibu nelayan, kepercayaan-kepercayaan yang terdapat di daerah ibu nelayan, sangat mendukung pemberian ASI eksklusif oleh ibu nelayan. Ditambah lagi faktor penguat seperti akses yang terjangkau dan informasi kesehatan yang memadai di wilayah pesisir Totoli. Selain itu faktor pendorong peran keluarga dalam bentuk emosional, pemberian motivasi dan nasehat terhadap ibu nelayan. Namun sosialisasi yang tidak berjalan baik membuat masyarakat terkhusus ibu nelayan tidak mengetahui peraturan-peraturan yang baik berkaitan pemberian ASI eksklusif.
Determinan Pemberian ASI Non-Eksklusif Pada Bayi Terdampak Gempa Majene Rahmaniah; Fauziah, Fauziah; Masniati, Masniati; Evawaty
Journal of Health Education and Literacy Vol 4 No 1 (2021): Journal of Health, Education and Literacy (J-healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v4i1.1001

Abstract

ASI eksklusif mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan bayi usia dibawah 6 bulan dan seharusnya tetap dapat diberikan meskipun dalam keadaan darurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan pemberian ASI non-eksklusif pada bayi terdampak gempa Majene. Penelitian bersifat kualitatif melalui pendekatan fenomenologi. Informan penelitian adalah ibu yang memberikan ASI non-eksklusif kepada bayi 0-6 bulan yang diambil melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Analisis data melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan ibu bayi memberikan ASI non-eksklusif sebelum gempa bumi terjadi, karena kurangnya pengetahuan tentang pentingnya ASI eksklusif. Mayoritas ibu mendapatkan dukungan dari petugas kesehatan dan keluarga, tetapi masih melakukan praktik pemberian ASI non-eksklusif. Bahkan pasca gempa bumi, bantuan susu formula ke pengungsian tidak terkendali. Sehingga, diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene untuk membuat pemodelan guna keberhasilan pemberian ASI eksklusif dalam berbagai situasi karena Majene termasuk daerah rentan gempa bumi. Kata Kunci: ASI non-eksklusif, Bayi, Gempa Bumi
Enhacing Maternal Competence In Preventing Stunting Through Local Food-Based Complementary Feeding: A Quasi-Experimental Study In West Sulawesi, Indonesia Evawaty; Harli, Kurnia; Adhisty, Weny Anggraini; Fauziah; Nurwahita; Immawanti
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 2 (2025): August 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i2.2024

Abstract

Stunting remains a major public health concern in Indonesia, particularly among children under five. A key contributing factor is limited maternal competence, including insufficient knowledge of the appropriate age to introduce complementary feeding, poor understanding of dietary variety, and inconsistent feeding practices. This study aimed to evaluate the effectiveness of two educational interventions—cooking demonstrations and emotional demonstrations (emo-demo)—in improving maternal knowledge, attitudes, and practices regarding local food-based complementary feeding. A quasi-experimental study was conducted in Majene Regency, West Sulawesi, involving 184 mothers of children aged 6–24 months. Participants were randomly assigned to either the cooking demonstration group or the emo-demo group. Data were collected at baseline and during three follow-up time points. Maternal competence was assessed using validated indicators covering knowledge, attitude, and behavior. Data analysis employed repeated measures ANOVA, the Friedman test, and Generalized Estimating Equations (GEE). Both interventions significantly improved maternal competence. However, the cooking demonstration group consistently achieved higher mean scores in all post-intervention assessments (p < 0.001). Improved maternal behavior was positively associated with weight-for-age in children, although no significant associations were found with height-for-age or weight-for-height indicators. Contextual, interactive, and hands-on educational approaches such as cooking demonstrations proved more effective in enhancing maternal competence for stunting prevention. Integrating culturally relevant, food-based learning into community health programs offers a promising and sustainable strategy to improve child nutrition, especially in regions rich in local food resources. Moreover, these educational interventions may also be incorporated into health education curricula at various academic levels to strengthen future health professionals’ competencies in nutrition promotion and stunting prevention.