Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Estimation of Genetic Components of Cocoa Populations (Theobroma cacao L.) in Seedling Phase Agung Wahyu Susilo; Sobir; Desta Wirnas; Wuriandani, Adinda
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 48 No. 1 (2020): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.229 KB) | DOI: 10.24831/jai.v48i1.30159

Abstract

Penggunaan bibit sebagai bahan tanam maupun batang bawah untuk perbanyakan klonal sering dilakukan. Bahan tanam berupa bibit merupakan bahan tanam unggul yang berasal dari tetua unggul maupun persilangan antar tetua unggul. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai duga komponen genetik melalui desain persilangan North Carolina II pada karakter morfologi tanaman kakao fase bibit. Persilangan dilakukan dengan menggunakan lima genotipe tetua betina, yaitu; KW 516, Sulawesi 3, TSH 858 dan dua genotipe tetua jantan, yaitu; ICCRI 09, Scavina 6. Pengamatan dilakukan pada tanaman umur 16 MST pada karakter morfologi tanaman yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, panjang akar, volume akar, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, dan rasio akar/tajuk. Genotipe Sulawesi 3 merupakan genotipe tetua betina terbaik, sedangkan Scavina 6 merupakan genotipe tetua jantan terbaik. Genotipe persilangan terbaik berdasarkan nilai DGK nya adalah genotipe TSH 858 x Scavina 6, KW 516 x ICCRI 09, dan Sulawesi 3 x ICCRI 09. Genotipe persilangan Sulawesi 3 x ICCRI 09 merupakan genotipe dengan vigor yang baik yang memenuhi kriteria bibit unggul dan siap untuk ditanam di kebun. Karakter morfologi pada tanaman kakao fase bibit dikendalikan oleh gen dominan pada semua karakter kecuali pada karakter volume akar. Kata kunci: bibit, daya gabung khusus, daya gabung umum, North Carolina II
ANALISIS DAYA GABUNG KARAKTER PERTUMBUHAN VEGETATIF BEBERAPA KLON KAKAO (Theobroma cacao L.) Dedy Suhendi; Agung Wahyu Susilo; Surip Mawardi
Zuriat Vol 15, No 2 (2004)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v15i2.6798

Abstract

Kriterium genetik yang mendasari pemilihan tetua persilangan perlu untuk diketahui. Penelitian untuk mengetahui kemampuan daya gabung umum dan daya gabung khusus beberapa klon kakao lindak untuk sifat-sifat pertumbuhan vegetatif dan presentase pembungaan telah dilakukan dengan rancangan persilangan dialel 7 × 7, tanpa selfing dan resiprokal. Klon-klon yang digunakan sebagai tetua persilangan adalah UIT 1, ICS 60, NIC 4, Sca 12, KEE 2, TSH 858 dan ICS 13. Sifat-sifat pertumbuhan vegetatif diukur adalah diameter batang, tinggi jorget, dan pertunasan cabang. Persentase pembungaan dihitung berdasarkan frekuensi tanaman berbunga pada saat 17 minggu setelah tanam. Data sifat sifat tersebut dianalisis ragamnya menggunakan metode Griffing 4. Efek daya gabung umum (dgu) menunjukkan pengaruh nyata pada sifat diameter batang, tinggi jorget, dan persentase pembungaan, namun tidak terdapat pengaruh nyata efek daya gabung khusus (dgk) terhadap sifat-sifat tersebut. Klon Sca 12 dan KEE 2 memiliki nilai dgu nyata untuk sifat diameter batang, tinggi jorget, dan persentase pembungaan; klon NIC 4 memiliki nilai dgu nyata untuk sifat diameter batang dan persentase pembungaan; dan klon ICS 13 memiliki nilai dgu nyata hanya untuk sifat tinggi jorget. Terdapat nilai dgk yang nyata pada kombinasi persilangan UIT 1 × ICS 60 untuk sifat diameter batang, dan kombinasi persilangan UIT 1 × Sca 12; ICS 60 × NIC 4; dan KEE 2 × TSH 858 untuk sifat persentase pembungaan.