Areningrat, Putu Ayutia
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Cytomorphometry Peripheral Blood Mononuclear Cell Anjing Kintamani Bali Areningrat, Putu Ayutia; Suartini, I Gusti Ayu Agung; Setyawati, Iriani
Indonesia Medicus Veterinus Vol 8 (6) 2019
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.097 KB)

Abstract

Anjing kintamani bali (AKB) adalah kelompok anjing lokal jenis pegunungan yang hidup di sekitar Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Anjing kintamani bali merupakan plasma nutfah asli Indonesia yang sangat perlu dijaga kelestarian dan kemurniannya. Peripheral blood mononuclear cell (PBMC) sebagai komponen penting sistem kekebalan tubuh yang terlibat dalam imunitas humoral dan seluler, dapat digunakan untuk memonitor perkembangan penyakit atau respon terhadap pengobatan serta menemukan biomarker yang valid dalam kompartemen sel darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran sel limfosit dan sel monosit pada AKB sehat yang dievaluasi berdasarkan pemeriksaan cytomorphometry. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial AxB. Data dianalisis dengan analisis ragam dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, dan gambar. Berdasarkan hasil penelitian, AKB memiliki nilai cytomorphometry yaitu diameter sel limfosit (7,312-8,761µm), diameter nukleus limfosit (5,786-7,138 µm), diameter sel monosit (7,785-8,883 µm), diameter nukleus monosit (6,099-7,457 µm), circumference sel limfosit (23,131-27,737 µm), circumference nukleus limfosit (18,160-22,402 µm), circumference sel monosit (24,514-27,966 µm), circumference nukleus monosit (19,093-23,442 µm), surface area sel limfosit (42,318-60,140 µm2), surface area nukleus limfosit (27,331-40,308 µm2), surface area sel monosit (48,313-62,334 µm2), surface area nukleus monosit(28,979-43,736 µm2), luas sitoplasma sel limfosit (8,863-27,509 µm2), dan luas sitoplasma sel monosit (12,230-25,953 µm2).
Laporan Kasus: Penanganan Katarak pada Anjing Pomeranian dengan Pemberian Antioksidan Berkualitas Tinggi Areningrat, Putu Ayutia; Widyastuti, Sri Kayati; Anthara, Made Suma
Indonesia Medicus Veterinus Vol 10 (3) 2021
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/imv.2021.10.3.465

Abstract

Katarak merupakan penyebab umum kebutaan pada anjing ras Pomeranian. Katarak adalah suatu kondisi pada mata yaitu cahaya tidak dapat menembus lensa mata atau hilangnya transparansi lensa mata (opacity). Hewan kasus adalah seekor anjing ras Pomeranian dengan jenis kelamin jantan, umur delapan tahun, berat badan 5,6 kg, warna rambut coklat kehitaman. Bola mata bagian kiri terutama bagian lensa anjing kasus berwarna putih terang. Adanya abnormalitas pada mata sebelah kiri pada anjing Pomeranian ini mulai terlihat pada empat bulan lalu. Hewan kasus belum pernah diberikan pengobatan apapun. Pengujian refleks palpaebrae di kedua mata anjing terlihat mata kiri masih menunjukkan refleks palpaebrae. Pada pengujian refleks pupil di kedua mata anjing, mata sebelah kiri tidak menunjukkan adanya refleks pupil terhadap cahaya. Pada pemeriksaan fluorescein terlihat tidak adanya warna yang terserap dikedua mata anjing yang menunjukkan bahwa tidak terdapat ulcer di kedua mata anjing kasus. Berdasarkan tanda klinis, hasil pemeriksaan menggunakan ophtalmoskop serta hasil pemeriksaan menggunakan tes fluorescein, anjing kasus didiagnosa katarak. Prognosa hewan kasus adalah dubius. Anjing kasus diberikan suplemen herbal yaitu eyevit® sebanyak dua tablet sehari yang setara dengan 160 mg ekstrak bilberry kering, ?-carotene 10 mg, Vitamin E 80 mg, lutein 500 mg, zeaxanthin 120 mcg, selenium 30 mcg dan zinc 10 mg. Suplemen dengan kandungan antioksidan tersebut dapat memperlambat perkembangan katarak.