Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Brawijaya

Holothuria scabra Memperbaiki Fibrosis Hepar pada Tikus yang Diinduksi Karbon Tetraklorida Padauleng, Novrita; Nurhidayati, Nurhidayati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 2 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.854 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.02.7

Abstract

Perkembangan agen antifibrotik belakangan ini mencakup berbagai mekanisme, diantaranya melalui jalur antioksidan. Salah satu bahan alam yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah Teripang pasir (Holothuria scabra). Tujuan penelitian ini adalah menganalisa aktivitas antifibrotik Teripang pasir in vivo menggunakan tikus fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Dua puluh delapan tikus Wistar jantan dibagi menjadi 4 kelompok penelitian, yang terdiri dari kelompok kontrol vehicle (injeksi minyak zaitun intraperitoneal), kelompok kontrol induksi CCl4 (injeksi CCl4 dalam minyak zaitun intraperitoneal), serta dua kelompok perlakuan (tikus diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB). Fibrosis hepar diinduksi dengan injeksi CCl4 10% dalam minyak zaitun serial selama 5 minggu, diikuti 4 minggu pemberian Teripang pasir peroral (75 & 100mg/200gBB) sekali sehari, sejak minggu ke-5. Fibrosis hepar dianalisa menggunakan sistem scoring METAVIR pada jaringan dengan pewarnaan Mallory. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat fibrosis hepar pada kelompok kontrol induksi CCl4 berbeda signifikan dengan kelompok perlakuan yang diinduksi CCl4 dan diberikan Teripang pasir (p=0,000), namun perbedaan antara kelompok perlakuan yang diberikan Teripang pasir 75 dan 100mg/200gBB tidak signifikan (p=0,081). Sebagai kesimpulan, pemberian ekstrak Teripang pasir dapat memperbaiki fibrosis hepar yang diinduksi CCl4. Kata Kunci: CCl4, fibrosis hepar, teripang pasir (Holothuria scabra)
EKSPRESI GLUT4 PADA NEURON HIPOKAMPUS RATTUS NOVERGICUS DIABETIK YANG DIINJEKSI STREPTOZOTOCIN DAN NICOTINAMIDE Harahap, Herpan Syafii; Padauleng, Novrita; Nurhidayati, Nurhidayati; Ekawanti, Ardiana
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2019.030.03.6

Abstract

Diabetes melitus merupakan faktor risiko independen untuk terjadinya gangguan kognisi. Upaya pengembangan hewan coba untuk penelitian pengaruh diabetes terhadap kognisi terus dilakukan. Rattus novergicus merupakan salah satu spesies tikus yang sering digunakan sebagai hewan model diabetik melalui injeksi streptozotocin. Protein GLUT4 neuron hipokampus diduga berperan penting dalam mempertahankan fungsi kognitif yang pada kondisi hiperglikemia. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi ekspresi GLUT4 pada neuron hipokampus Rattus novergicus diabetik yang diinjeksi streptozotocin dan nicotinamide. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan menggunakan 20 ekor Rattus novergicus yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol (K1 dan K2) dan 2 kelompok diabetik (D1 dan D2). Masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Rattus norvegicus pada kelompok D1 dan D2 diinduksi diabetes dengan injeksi streptozotocin 70mg/kgBB dan nicotinamide 110mg/kgBB secara intraperitoneal dosis tunggal. Kadar glukosa darah puasa diperiksa pada hari ke-4 untuk memastikan tikus model diabetik mengalami hiperglikemia. Tikus kelompok K1 dan D1 diterminasi pada hari ke-7, sedangkan tikus kelompok K2 dan D2 diterminasi pada hari ke-14. Dilakukan pengambilan jaringan otak dan pemeriksaan imunohistokimia untuk melihat ekspresi GLUT4 pada neuron hipokampus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata ekpresi GLUT4 pada tikus kelompok diabetik secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan tikus kelompok kontrol pada pengamatan hari ke-14 (p<0,05), namun tidak pada pengamatan hari ke-7 (p>0,05). Rerata ekspresi GLUT4 tikus kelompok diabetik secara signifikan lebih tinggi pada pengamatan hari ke-14 dibandingkan dengan pengamatan hari ke-7 (p<0,05). Dapat disimpulkan, terjadi peningkatan ekspresi GLUT4 pada neuron hipokampus Rattus novergicus diabetik yang diinjeksi streptozotocin dan nicotinamide.
Gambaran Skor Risiko Stroke Framingham, Obesitas, Dislipidemia, dan Hiperurisemia pada Penduduk Kecamatan Sekarbela Mataram Harahap, Herpan Syafii; Padauleng, Novrita; Rizki, Mohammad; Pintaningrum, Yusra; Indrayana, Yanna
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.814 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.03.11

Abstract

Stroke iskemik merupakan salah satu penyebab kecacatan dan kematian yang dapat dicegah. Kejadian stroke iskemik dapat diprediksi berdasarkan skor risiko stroke Framingham, serta faktor risiko lain seperti obesitas, dislipidemia, dan hiperurisemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil risiko stroke iskemik, obesitas, dislipidemia, dan hiperurisemia pada penduduk di Kecamatan Sekarbela Mataram. Sebanyak 115 subjek dilibatkan dalam penelitian potong lintang yang mengukur derajat risiko stroke iskemik dalam 10 tahun menurut Framingham, indeks massa tubuh (IMT), lingkar pinggang, serta rasio lingkar pinggang-panggul. Faktor risiko dislipidemia pada 84 subjek ditentukan berdasarkan kadar kolesterol total dan kolesterol HDL. Faktor risiko hiperurisemia pada 77 subjek ditentukan berdasarkan serta kadar asam urat serum. Hasil penelitian menunjukkan derajat risiko stroke iskemik tinggi dan sedang masing-masing sebesar 12,2% dan 13%. Subjek obese berdasarkan IMT, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang-panggul masing-masing sebesar 14,78%, 37,39%, dan 9,57%. Subjek dengan kadar kolesterol total serum tinggi dan kolesterol HDL serum rendah didapatkan masing-masing sebesar 10,72%, dan 51,19%. Hiperurisemia didapatkan pada 46,75% subjek. Sebagai kesimpulan, penduduk di Kecamatan Sekarbela Mataram memiliki risiko stroke iskemik 10 tahun Framingham dan proporsi obesitas yang rendah, disertai dislipidemia dan hiperurisemia pada separuh penduduk. Kata Kunci: Dislipidemia, hiperurisemia, obesitas, skor risiko stroke Framingham