Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE EFFECT OF GLUT4 EXPRESSION IN HIPPOCAMPAL NEURONS TO SPATIAL MEMORY OF DIABETES-INDUCED RATTUS NOVERGICUS Harahap, Herpan Syafii; Padauleng, Novrita; Lestari, Rizka Vidya; Nurhidayati, Nurhidayati; Wedayani, Anak Agung Ayu Niti; Sari, Putu Suwita; Muliyana, Hifdzil Haq; Laksmana, Ngakan Putu Proudy; Sahly, Aliza Raudatin
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): July
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2021.007.02.6

Abstract

Background: Identification of appropriate biomarker involved in the pathophysiology of diabetes-associated cognitive decline in animal model is necessary. Glucose transporter 4 (GLUT4) is the component of insulin-dependent neuronal signaling pathway needed for maintaining cognitive function. It is highly expressed in hippocampal neurons.Objective: To investigate the effect of GLUT4 expression in hippocampal neurons on the spatial memory of diabetes-induced Rattus novergicus.Methods: This experimental study used 24 male Rattus novergicus divided into control groups terminated on day-0 (C0), 14 (C1) and 28 (C2) and diabetic groups terminated on day-0 (D0), 14 (D1) and 28 (D2). Diabetes was induced using streptozotocin injections intraperitoneally. Spatial memory (travel time) of rats was assessed on day-14 and 28. Brain tissue sampling was performed for assessment of GLUT4 expression using immunohistochemical methods. Significant differences in means of GLUT4 expression and travel time between groups on day-0, 14 and 28 as well as correlation between means of GLUT4 expression and travel time in D1 and D2 were analyzed statistically.Results: The mean of GLUT4 expression in diabetic group was significantly higher compared to control on day-14, but not on day-0 and 28. The immunohistochemical examination confirmed this results. There were no significant differences in mean of travel time between control and diabetic groups on day-14 and 28. There were no significant correlation between means of GLUT4 expression and travel time in diabetic groups on day-14 and 28.Conclusion: The GLUT4 expression of hippocampal neurons did not significantly affect spatial memory of diabetes-induced Rattus novergicus.
SIMULASI IMPLEMENTASI KESIAPSIAGAAN MODEL EMERGING-REEMERGING INFECTIOUS DISEASES (EREIDS) DI PELABUHAN LEMBAR Wardoyo, Eustachius Hagni; Widiastuti, Ida Ayu Eka; Yudhanto, Didit; Susani, Yoga Pamungkas; Affarah, Wahyu Sulistya; Dirja, Bayu Tirta; Sari, Putu Suwita; Nuriastuti, Novera; GD, Ni Made Saithanya; Putri, Dyah Ayu; P, Novanda Dila
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5882

Abstract

Antisipasi dalam menghadapi ancaman EREIDs perlu dilakukan sebagai upaya pengurangan dampak buruk bagi penduduk. Sebagai tempat berkumpulnya orang banyak dalam jangka waktu lama, kapal penumpang merupakan salah satu tempat berisiko menjadi hotspot penularan EREIDs yang efektif. Simulasi kesiapsiagaan EREIDs bertujuan untuk penyajian model EREIDs dipelabuhan dan diskusi perbaikan model EREIDs. Pelaksanaan simulasi dilakukan secara hybrid mengundang Pelindo, KSOP, BKK dan operator kapal dengan materi: kesan data kesiapsiagaan EREIDs di Lembar, diskusi tupoksi masing-masing stakeholder dan menggali saran perbaikan kedepannya. Penyajian model EREIDs meliputi: 1) pengendalian teknis (1.1. fasilitas sarpras, 1.2. modifikasi sarpras dan 1.3 penyediaan instrument keselamatan), 2) pengendalian administratif (2.1. penyediaan SOP keselamatan, 2.2 Pelaksana SOP Keselamatan dan 2.3 Pengawasan pelaksanaan SOP keselamatan) dan 3) penggunaan alat pelindung diri (3.1. penyedia APD dan 3.2. Edukasi penggunaan APD). Secara kualitatif didapatkan bahwa peran utama stakeholder masing-masing: 1.1. Pelindo; 1.2. BKK; 1.3. Pelindo; 2.1. BKK; 2.2. Pelindo, Operator Kapal, KSOP; 2.3. BKK, KSOP; 3.1. Pelindo, BKK; 3.2. BKK. Adapun tantangan kesiapsiagaan EREIDs di Pelabuhan dan Kapal adalah koordinasi antar stakeholder, permintaan catatan kejadian, dan rekapitulasi insiden yang masih harus diselaraskan kembali. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesiapsiagaan EREIDs dipelabuhan dan kapal merupakan penyiapan lintas sector dan lintas bidang intra dan inter stakeholder. Semua stakeholder memiliki peran krusial dalam mencegah masuknya wabah dari luar pulau dan mengirim wabah keluar pulau.
PELAYANAN KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR MASYARAKAT DESA SENGKOL KECAMATAN PUJUT LOMBOK TENGAH: DALAM RANGKA “UNIVERSITAS MATARAM MENGABDI 2024” Citami, Niko; Saputra, Nurman; Susani, Yoga Pamungkas; Wardoyo, Eustachius Hagni; Widiastuti, Ida Ayu Eka; Sari, Putu Suwita; Affarah, Wahyu Sulistya; Dirja, Bayu Tirta
Jurnal Abdi Insani Vol 12 No 6 (2025): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v12i6.1927

Abstract

Penyakit Tidak Menular saat ini menjadi permasalahan yang menarik perhatian. Penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui kontak langsung, makanan, atau air, melainkan gabungan dari faktor genetik, life style, dan lingkungan. PTM lazim terjadi dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Menurut WHO, cardiovascular disease, cancer, diabetes, dan PPOK menjadi penyebab kematian tertinggi pada PTM.  Sebagai rangkaian dari kegiatan UNRAM mengabdi, Program Studi Kedokteran Kelautan berkesempatan memberikan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan dan penapisan sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Metode dalam kegiatan ini adalah partisipatif, meliputi perencanaan bersama desa, pemeriksaan tekanan darah dan mata, edukasi kesehatan, konsultasi, tindak lanjut melalui rujukan medis, serta pelaporan hasil, guna deteksi dini dan pencegahan hipertensi. Keberlangsungan acara ini dimulai dari proses koordinasi dengan perangkat desa, pemeriksaan kesehatan, serta rencana tindak lanjut. Peserta sebanyak 49 orang terdiri dari 32 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Hasil kegiatan pemeriksaan kesehatan di Balai Desa Sengkol menunjukkan partisipasi 49 orang (65,3% laki-laki, 34,7% perempuan), melebihi target 30 peserta. Ditemukan 33% prahipertensi, 21% hipertensi tahap 1, dan 4% hipertensi tahap 2. Pemeriksaan mata mendeteksi gejala awal katarak serta peningkatan kadar glukosa. Faktor risiko PTM seperti hipertensi dan riwayat kolesterol tinggi teridentifikasi, namun kontrol serta kepatuhan minum obat masih rendah. Edukasi telah diberikan, dan penapisan dini perlu digencarkan untuk mendukung pengendalian PTM secara berkelanjutan.
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting: Studi Pendekatan Cross Sectional Sari, Padmi Kartika; Isnaeni, Wilya; Sari, Putu Suwita
Nutriology : Jurnal Pangan, Gizi, Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Program Studi Gizi, Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/nutriology.v6i2.5421

Abstract

Stunting is a crucial health problem in Indonesia due to its high prevalence of 21.6% in 2022. Stunting is influencedby many factors, one of which is exclusive breastfeeding. This study aims to determine the relationshipbetween exclusive breastfeeding and stunting in children (6-9 months) in the working area of the Labuhan HajiHealth Center, East Lombok Regency. This research method is observational analytic with a cross-sectional ap-approach. The sample size was 86, selected using a simple random sampling method. Primary data were obtainedfrom questionnaires on breastfeeding history, environmental sanitation, and complementary feeding history usingan interviewer-administered questionnaire. Secondary data were obtained from data at the Labuhan Haji HealthCenter. Data analysis of both variables was performed using the Chi-Square statistical test. Bivariate test results showed a significant association between exclusive breastfeeding and stunting in children (6-9 months) inthe working area of the Labuhan Haji Health Center, East Lombok Regency (p-value = 0,000; PR = 6,932). InConclusion: There is a significant association between exclusive breastfeeding and stunting in children (6-9 months)in the working area of the Labuhan Haji Health Center, East Lombok Regency.
SIMULASI IMPLEMENTASI KESIAPSIAGAAN MODEL EMERGING-REEMERGING INFECTIOUS DISEASES (EREIDS) DI PELABUHAN LEMBAR Wardoyo, Eustachius Hagni; Widiastuti, Ida Ayu Eka; Yudhanto, Didit; Susani, Yoga Pamungkas; Affarah, Wahyu Sulistya; Dirja, Bayu Tirta; Sari, Putu Suwita; Nuriastuti, Novera; GD, Ni Made Saithanya; Putri, Dyah Ayu; P, Novanda Dila
Jurnal Pepadu Vol 5 No 4 (2024): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v5i4.5882

Abstract

Antisipasi dalam menghadapi ancaman EREIDs perlu dilakukan sebagai upaya pengurangan dampak buruk bagi penduduk. Sebagai tempat berkumpulnya orang banyak dalam jangka waktu lama, kapal penumpang merupakan salah satu tempat berisiko menjadi hotspot penularan EREIDs yang efektif. Simulasi kesiapsiagaan EREIDs bertujuan untuk penyajian model EREIDs dipelabuhan dan diskusi perbaikan model EREIDs. Pelaksanaan simulasi dilakukan secara hybrid mengundang Pelindo, KSOP, BKK dan operator kapal dengan materi: kesan data kesiapsiagaan EREIDs di Lembar, diskusi tupoksi masing-masing stakeholder dan menggali saran perbaikan kedepannya. Penyajian model EREIDs meliputi: 1) pengendalian teknis (1.1. fasilitas sarpras, 1.2. modifikasi sarpras dan 1.3 penyediaan instrument keselamatan), 2) pengendalian administratif (2.1. penyediaan SOP keselamatan, 2.2 Pelaksana SOP Keselamatan dan 2.3 Pengawasan pelaksanaan SOP keselamatan) dan 3) penggunaan alat pelindung diri (3.1. penyedia APD dan 3.2. Edukasi penggunaan APD). Secara kualitatif didapatkan bahwa peran utama stakeholder masing-masing: 1.1. Pelindo; 1.2. BKK; 1.3. Pelindo; 2.1. BKK; 2.2. Pelindo, Operator Kapal, KSOP; 2.3. BKK, KSOP; 3.1. Pelindo, BKK; 3.2. BKK. Adapun tantangan kesiapsiagaan EREIDs di Pelabuhan dan Kapal adalah koordinasi antar stakeholder, permintaan catatan kejadian, dan rekapitulasi insiden yang masih harus diselaraskan kembali. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesiapsiagaan EREIDs dipelabuhan dan kapal merupakan penyiapan lintas sector dan lintas bidang intra dan inter stakeholder. Semua stakeholder memiliki peran krusial dalam mencegah masuknya wabah dari luar pulau dan mengirim wabah keluar pulau.