Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Marine Science and Technology Journal

Peran Pendidikan Kemaritiman Dalam Menyongsong Era Global Kebangkitan Industri Maritim Berdasarkan Undang -Undang Tugino, Tugino; Harini, Harini
Marine Science and Technology Journal Vol 5 No 2 (2024): Marine Science and Technology Journal
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/maristec.v1i2.3279

Abstract

Indonesia as an archipelagic country (archipelagie) and 17,000 islands, both large and small, ports as a means of transportation have a role in the narrow sense, ports play a role as a place for ships to dock as a meeting point for both sea and land transportation modes for loading and unloading. for loading and unloading activities of goods or animals and passengers to and from ships. In a broad sense, the port is the gateway to the economy. Supported by reliable human resources from the role of Maritime Education as a leader or front guard who is skilled and qualified in accordance with their field. In welcoming the era of revival of the maritime transportation industry, Law number 17 of 2008 and Law number 32 of 2014 become references sea ??transportation in response to sea transportation activities and as an archipelagic country that has vast seas and long coastlines, the maritime and maritime sectors have become very strategic, which has be become the vision and mission of development management for both provincial/district, city and central governments.
Implementasi Peraturan Pengangkutan Laut dalam Mensikapi Petikemas yang Berwawasan Kemaritiman Tugino, Tugino; Harini, Harini
Marine Science and Technology Journal Vol 5 No 1 (2024): Marine Science and Technology Journal
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/maristec.v1i1.3061

Abstract

Working Law number 17 of 2008 is a reference for sea transportation in relation to containers and as an archipelagic country that has vast seas and long coastlines, the maritime and maritime sectors are very strategic for Indonesia in terms of the economic and environmental aspects which are suitable for sea transportation for Container: The definition of a container is a tool for transporting goods in whole/in part/closed form so that it takes the form of a crate or crate and is intended to be filled with the goods to be transported. In order to promote non-oil and gas exports, the Government through the Department of Transportation has taken several important and strategic steps in its involvement in achieving the goal of procuring container ships so as to smooth and stabilize the foreign trade balance, in addition to obtaining reasonable cargo. Moreover, in this era of containerization, it is not enough to just build a port, but it also needs to be supported by personnel in the field, work systems and procedures as well as suggestions and other infrastructure that are in accordance with the value and benefits of the container itself.
Model Tata Kelola Penangkapan Ikan Terukur di Zona Penangkapan Ikan Kota Semarang-Jawa Tengah Asmoro, Eddi Indro; Tugino, Tugino; Harini, Harini; Hariningrum, Rita
Marine Science and Technology Journal Vol 6 No 1 (2025): Marine Science and Technology Journal
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/maristec.v2i1.3682

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan salah satu variabel (independen) yang mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Setelah mendapatkan pemahaman dari pendekatan hubungan kausal studi literatur dan menentukan indikator-indikator variabelnya akan dibuat kerangka konsep modelnya berdasarkan hubungan kausal. Peran penting dalam model tata kelola penangkapan ikan terukur membutuhkan peran pertama adalah dari pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengelolaan perikanan; dan peran kedua adalah pemerintah daerah untuk mendukung implementasi sistem penangkapan ikan terukur. Berdasarkan hasil penelitian ini hanya mampu menentukan hubungan kausal dalam bentuk indikasi pengelompokan pada tiga hal pokok dalam kerangka model. Penelitian ini bisa disimpulkan sebagai penelitian foundation. Ketiga hal pokok tersebut yang merupakan variabel eksogen adalah: 1). Kuota penangkapan yang menunjukkan ketahanan ekologi sekaligus mendukung ketahanan pangan 2). Nilai produksi kuota penangkapan yang menunjukkan ketahanan ekonomi, dan sedangkan variabel endogenya adalah 3). Nilai pendapatan dan kesejahteraan nelayan yang menunjukkan ketahanan sosial-ekonomi masyarakat.
Literatur Review Pencemaran Air Sungai Di Kota-Kota Besar Asmoro, Eddi Indro; Tugino, Tugino
Marine Science and Technology Journal Vol 6 No 2 (2025): Marine Science and Technology Journal
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/maristec.v2i2.3995

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris mengenai pencemaran air sungai di kota-kota besar. Pencemaran air sungai di kota-kota besar menjadi permasalahan serius yang perlu segera ditangani. Secara umum sudah banyak hipotesa-hipotesa yang menyebabkan pencemaran air sungai di kota-kota besar, diantaramya faktor-faktor limbah seperti industri, domestik, dan sampah yang dibuang langsung ke sungai. Dampaknya sangat luas, mulai dari penurunan kualitas air, gangguan kesehatan, hingga kerusakan ekosistem sungai. Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran bahwa pencemaran air sungai di kota-kota besar hampir sama akar penyebabnya, tinggal dilihat faktor dominan apa yang menyebabkan. Penelitian ini merupakan studi empiris berdasarkan studi literatur yang mengupas sebagian besar mengenai sumber pencemaran, dampak yang terjadi, dan sistem penanganan yang telah dijalankan oleh pemerintah dan masyarakat. Dengan mengetahui penggambaran pemetaan pencemaran air sungai dikota-kota besar, memudahkan pemerintah dalam menentukan solusinya sebagai pemeran regulator dan fasiltator.