Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KONSEP GARAPAN TARI TURAK DEWA MUSIRAWAS Rochayati, Rully
GETER Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbentuknya sebuah karya tari tidak terlepas pada konsep-konsep yang melatarbelakanginya. Konsep garapan tari tidak serta merta hadir dan dapat terwujud dengan mudah. Ada banyak proses yang harus dilaluinya agar konsep tersebut dapat secara utuh  terbentuk dan terjabarkan secara visual. Konsep garapan tari seringkali menjadi masalah bagi seniman tari atau penata, pencipta tari. Hal ini disebabkan karena seniman tari, penata, pencipta tari terkadang menggunakan intuisinya untuk bekerja, membentuk dan memprosesnya. Terkadang mengabaikan konsep teori yang sudah ada. Konsep garapan tari memberikan pengetahuan kepada penikmat, penonton, pengguna tarian tersebut tidak hanya mengetahui tariannya tetapi juga dapat mempelajari konsep garapannya.Metode yang digunakan yang dalam penyusunan tari Turak Dewa ini adalah ekplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Setelah terbentuk susunan tari secara lengakap kemudian didiskripsikan dan dituliskan secara runtut dan jelas. Menggabungkan metode berkarya tari dan penulisan (naskah karya tari) agar konsep garapan tari dapat utuh terbaca. Konsep garapan tari Turak Dewa terdiri dari ide gagasan, judul, tema, gerak, penari, pola lantai, tata rias, tata busana, properti, musik iringan tari, tata panggung, tata cahaya. Ditambahkan juga proses penyusunan tari Turak Dewa berdasarkan proses penciptaan tari yang meliputi eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi. Hasil yang dicapai dalam penulisan ini bahwa tari Turak Dewa sebagai bentuk karya tari dapat dijelaskan dari aspek-aspek tersebut diatas baik konsep garapannya dan proses penggarapannya, dan secara sistematis dapat dialurkan dan didiskripsikan secara jelas serta runtut.
KONSEP GARAPAN TARI TURAK DEWA MUSIRAWAS Rochayati, Rully
GETER Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v2n2.p51-61

Abstract

Terbentuknya sebuah karya tari tidak terlepas pada konsep-konsep yang melatarbelakanginya. Konsep garapan tari tidak serta merta hadir dan dapat terwujud dengan mudah. Ada banyak proses yang harus dilaluinya agar konsep tersebut dapat secara utuh  terbentuk dan terjabarkan secara visual. Konsep garapan tari seringkali menjadi masalah bagi seniman tari atau penata, pencipta tari. Hal ini disebabkan karena seniman tari, penata, pencipta tari terkadang menggunakan intuisinya untuk bekerja, membentuk dan memprosesnya. Terkadang mengabaikan konsep teori yang sudah ada. Konsep garapan tari memberikan pengetahuan kepada penikmat, penonton, pengguna tarian tersebut tidak hanya mengetahui tariannya tetapi juga dapat mempelajari konsep garapannya.Metode yang digunakan yang dalam penyusunan tari Turak Dewa ini adalah ekplorasi, improvisasi, pembentukan, dan evaluasi. Setelah terbentuk susunan tari secara lengakap kemudian didiskripsikan dan dituliskan secara runtut dan jelas. Menggabungkan metode berkarya tari dan penulisan (naskah karya tari) agar konsep garapan tari dapat utuh terbaca. Konsep garapan tari Turak Dewa terdiri dari ide gagasan, judul, tema, gerak, penari, pola lantai, tata rias, tata busana, properti, musik iringan tari, tata panggung, tata cahaya. Ditambahkan juga proses penyusunan tari Turak Dewa berdasarkan proses penciptaan tari yang meliputi eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi. Hasil yang dicapai dalam penulisan ini bahwa tari Turak Dewa sebagai bentuk karya tari dapat dijelaskan dari aspek-aspek tersebut diatas baik konsep garapannya dan proses penggarapannya, dan secara sistematis dapat dialurkan dan didiskripsikan secara jelas serta runtut.
TARI KIPAS CHANDANI: GERAK, RUANG, DAN WAKTU Rochayati, Rully
GETER Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v3n2.p12-25

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tari Kipas Chandani dapat dianalisa tentang konsep gerak, ruang, dan waktu. Penulisan ini dirasa penting karena  hadirnya bentuk tari tidak terlepas dari konsep yang mendasarinya, proses terbentuknya tari, hingga bagaimana tarian tersebut dapat dianalisa dari berbagai aspek.  Latar belakang  dari penulisan ini memuat diskripsi dari hasil temuan pada saat proses penggarapan dalam bentuk penjabarannya dari tiga elemen koreografi. Metode penelitian diskriptif kualitatif yang melibatkan observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil temuannya adalah secara menyeluruh gerak, ruang, waktu dalam tari Kipas Chandani merupakan satu bagian yang utuh. Elemen gerak dalam tari ini terbagi atas ragam yang terdiri dari ragam pokok, ragam kembangan, ragam sendi atau penghubung. Elemen  ruang nyata yang digunakan adalah area terbuka. Ruang imajiner pada tarian ini mencakup ruang positf-negatif, arah, level, pola lantai, dimensi yang terwujud menjadi satu dalam ragam  gerak. Elemen waktu yaitu tempo, ritme, dan durasi turut menjadi satu bagian dari ragam yang diwujudkan. Keterikatan antara ruang dan waktu terwujud dalam gerak yang tersaji secara utuh.
AESTHETIC ELEMENTS OF TURAK DANCE IN MUSI RAWAS DISTRICT: Elemen Estetis, TariSambut Turak Puspa Sena, Puspa Sena; Rochayati, Rully; Kurniawan, Irfan
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 7 No 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/geter.v7n1.p30-39

Abstract

This study is to determine the aesthetic elements of Tarisambut Turak in Musi Rawas Regency which includes motion, space, time. This research method will use qualitative method. Data collection techniques used by researchers are observation, interviews, and documentation. This research concludes that the aesthetic elements of Turak Peat Dance in Musi Rawas Regency consist of three parts, namely motion elements including movement and motion. The space element includes positive-negative space, floor pattern level, direction, dimension. Time elements include tempo, rhythm, and duration. The Turak Welcoming Dance movement was inspired by the Dutch colonization who wanted to control the area of the Lakitan Ulu Terawas Middle Tribe because the area was rich in natural resources, so it was developed in the form of a dance that could be enjoyed by the community through unique and meaningful movements that described the story of life during Dutch colonization. Turak Welcoming Dance has 5 varieties of movements, the arrangement of dance steps is sorted by researchers from the smallest to the largest. . Keywords: Aesthetic Elements, Turak Welcome Dance
Kreativitas Sanggar Mahkota Dalam Penataan Tari Ragap Ngetam Suntara, Risma; Hidayatullah, Fadhilah; Rochayati, Rully
Jurnal Sitakara Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/sitakara.v9i1.14789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kreativitas sanggar mahkota dalam penataan tari Ragap Ngetam karya Ibu Herita Susanti di kabupaten Ogan Ilir. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Objek penelitian adalah Proses Kreativitas Tari Ragap Ngetam di Sanggar Mahkota. Sumber data penelitian ini adalah Herita Susanti, selaku koreografer atau pencipta tari Ragap Ngetam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan langkah reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari Ragap Ngetam merupakan tari kreasi baru yang diciptakan oleh Ibu Herita Susanti pada tahun 2017, tari ini terinspirasi dari tradisi masyarakat Ogan Ilir gotong royong dalam memanen padi dengan proses kreatif yang dilakukan oleh Ibu Herita Susanti dalam penatan tari Ragap Ngetam yaitu meliputi tahap pra dan tahap pelaksanaan karya tari kreasi. Kata Kunci : Kreativitas, bentuk, tari Ragap Ngetam.
Manajemen Pelaminan Modern pada Sanggar Musi Wedding Gallery di Kota Palembang Sari, Desi Ratna; Rochayati, Rully; Kurniawan, Irfan
Indo Green Journal Vol. 2 No. 3 (2024): Green 2024
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v2i3.75

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pelaminan modern di Sanggar Musi Wedding Gallery Kota Palembang yang meliputi Planning, Actuating, Organizing, Controlling dan Sumber Daya Manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengumpulan data digunakan oleh peneliti dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pada sanggar musi wedding gallery ini menerapkan manajemen modern dengan prinsip-prinsip yang jelas dalam melaksanakan pelaksanaan yakni, perencanaan yang baik, organisasi yang tersetrukturkan, pelaksanaan dengan tahapan yang baik, serta adanya sistem evaluasi(controlling) dalam peroses pelaksanaan, dan sistem rekrukren serta pengembangan sumber daya manusia yang baik.
ANALISIS KOREOGRAFI TARI ZAPIN ANVAYA Rochayati, Rully
TACET Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol 4, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tacet.v4i1.89986

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis koreografi tari Zapin Anvaya. Analisis koreografi sebuah karya tari diperlukan untuk pendokumentasian secara utuh. Tari sebagai bagian dari artefak tak berbenda merupakan bagian dari budaya yang akan selalu ada apabila diwariskan secara terus menerus. Hasil analisis koreografi tari akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dapat digunakan dalam pendidikan maupun studi penelitian yang berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan diskriptif kualitatif, menggunakan observasi, dokumentasi, wawancara dan studi pustaka sebagai tahapan pengumpulan data. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Zapin Anvaya adalah tarian yang secara teks mempunyai bentuk, tehnik, dan gaya gerak yang terbentuk melalui elemen gerak, ruang, dan waktu.
Proses Proses Penciptaan Anchors Aweigh Hip-Hop Choreography di Hype Dance Crew Kota Pangkalpinang Tarindo, Tarindo; Rochayati, Rully; Madona Adoma, Auzy
Segara Widya : Jurnal Penelitian Seni Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Institut Seni Indonesia Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/sw.v13i2.3306

Abstract

Penelitian ini mengkaji proses penciptaan Anchors Aweigh Hip-Hop Choreography oleh komunitas Hype Dance Crew di Kota Pangkalpinang sebagai respon terhadap popularitas modern dance di kalangan anak muda. Dengan latar belakang masuknya modern dance di Pangkalpinang melalui globalisasi budaya dan media sosial, penelitian bertujuan untuk mengetahui kreativitas koreografer dalam menciptakan koreografi hip-hop dan mendokumentasikan proses kreatif sebagai referensi bagi komunitas tari lainnya. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi selama periode Maret-April 2025, penelitian ini menganalisis proses penciptaan koreografi menggunakan teori Moving From Within dari Alma M. Hawkins yang meliputi tahapan melihat, merasakan, menghayalkan, mengejewantahkan, dan memberi bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koreografer Lucky berhasil menciptakan empat motif gerak dasar dengan tema bajak laut yang terinspirasi dari film Roman Polanskis dan video YouTube, serta mengembangkan variasi pola lantai yang sesuai dengan jumlah tujuh penari, menghasilkan koreografi utuh berdurasi 4 menit 26 detik dengan iringan musik hip-hop yang energik. Kesimpulannya, Hype Dance Crew berperan signifikan dalam perkembangan modern dance di Pangkalpinang dengan menciptakan karya orisinal yang lahir dari eksplorasi gerak dan emosi, membuktikan bahwa seni tari modern dapat berkembang dinamis dengan generasi muda sebagai pelaku aktif yang mampu menciptakan karya seni berkualitas.
BENTUK PENYAJIAN TARI NGUNDANG KARYA RADEN GUNAWAN DI KABUPATEN BANYUASIN: Tari Ngundang Apriyani, Anisa; Adoma, Auzy Madona; Rochayati, Rully
GETER : Jurnal Seni Drama, Tari dan Musik Vol 8 No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ngundang Dance is a creative dance created by Raden Gunawan in 2002, raised from a hereditary tradition carried out by the people of Banyuasin regency. The Ngundang dance tells about the habits of the Banyuasin people in gathering relatives and friends to attend and help with celebrations or almsgiving. The purpose of the writing is to describe the form of presentation of the Ngundang dance by Raden Gunawan in Banyuasin Regency. The research method used is a qualitative descriptive method with data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation. The form of presentation can make the dance work presented well organized, so that it can be studied and analyzed as a whole or divided according to the elements needed. The results of the research are in the form of a description of the form of presentation based on the theory of Y. Sumandiyo Hadi which consists of various elements such as dance movements, floor patterns, accompaniment, makeup, dress, dancers, and performance venues.
Struktur Tari Bubu di Sanggar Tari Putri Kelana Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumantri, Pino; Rochayati, Rully; Hasan, Hasan
ANTHOR: Education and Learning Journal Vol 1 No 5 (2022): Vol 1 No 5. Page: 240 - 293
Publisher : Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/anthor.v1i5.45

Abstract

Abstract Bubu Dance is a new creation dance in Putri Kelana Dance Studio, Penukal Abab Lematang Ilir Regency, created in 2018. The problem formulation in this study is "How is the Bubu Tariff Structure in Putri Kelana Dance Studio, Penukal Abab Lematang Ilir Regency". The purpose of this study was to determine the structure of the dance which includes motion motifs, motion phrases, motion sentences, and movement groups. Qualitative descriptiveresearch method that involves observation. The interview data obtained include the questions posed by obtaining more complete data, while the documentation is in the form of photos. The results of the analysis of the data obtained are a comparison of the Bubu dance consisting of 3 movement groups, 23 motion sentences, 42 movement phrases, and 87 movement motifs. In Bubu dance, one movement motif and the next are intertwined to form a movement sentence, and the next phrase forms a movement sentence and the next sentence forms a movement group. The basic element of dance is that the body is divided into four parts, namely the head,posture, hands, and feet, each part is divided into two, namely the elements of posture and elements of motion. the head consists of 6 elements of posture and 3 elements of movement, the hands consist of 9 elements of posture and 7 movements, the feet consist of 8 elements ofposture and 6 elements of movement and the body consists of 6 elements of posture and 4 elements of movement.