Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI DALAM PEMASANGAN INFUS PADA ANAK HOSPITALISASI DI IGD RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN Butarbutar, Maria Haryanti
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 2 (2018): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.314 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i2.507

Abstract

Anak merupakan anugrah terindah dalam keluarga. Kesejahteraan dan kenyamanan anak merupakan tanggung jawab sebagai orang tua. Anak usia 5-14 tahun yang mengalami rawat inap karena menderita penyakit ISPA sebesar 15,4%, penyakit TB paru sebesar 0,3%, Hepartitis sebesar 0,2%, Diare 5,1%, Malaria sebesar 0,3% Asama sebesar 3,9%, dan Kanker sebesar 0,1%. Anak yang terpasang infus menimbulkan nyeri. Nyeri merupakan suatu sensorik subjektif. Metode survei analitik Explanatory Research pendekatan Cross Sectional yaitu sampel diambil dari populasi, cara pengambilan sample pada penilitian ini menggunakan Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu  Jumlah sample pada penelitian sebanyak 30 anak  yang diambil berdasarkan kriteria anak yang berumur 3-7 tahun yang terpasang infus, dan dijaga oleh orang tua atau wali. hasil berdasarkan usia anak besar dari 3 – 4 tahun sebanyak 20 orang (66.6%) dan besar dari 4 sampai 7 tahun sebanyak 10 orang (33.4%)  dan Pvalue yang dihasilkan 0.002, berdasakan jenis kelamin pvalue 0.005 berpengaruh terhadap respon nyeri, dukungan dari orang yang berada disekitar dengan hasil Pvalue 0.001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa anak yang hospitalisasi dalam pemasangan infuse mempunyai respon nyeri sehingga para orangtua dan paramedic harus mengetahui factor factor yang mempengaruhi respon nyeri dan cara mengatasi agar nyeri tersebut berkurang berdasarkan dari factor factor yang mempengaruhi tersebut sehingga anak yang dihospitalisasi dapat kembali sehat dengan segera dan dapat pulang kembali melakukan aktivitasnya.Kata Kunci : respon nyeri, infuse, hospitalisasi
HUBUNGAN PERILAKU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN PASIEN TB PARU Butarbutar, Maria Haryanti
Journal of Borneo Holistic Health Vol 1, No 1 (2018): Journal of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.391 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v1i1.375

Abstract

Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah penyakit radang parenkim paru yang menular karena infeksi kuman TB yaitu Mikobakterium tuberkulosis (mycobacterium Tuberculosisi). Sebagian besar kuman TB menyerang paru tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain. Jenis penelitian yang digunakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja puskesmas Amplas Medan. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 41 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian yang didapat hubungan perilaku dengan pasien TB paru adalah dengan BTA (+) dan mempunyai perilaku positif sebanyak 22 orang (53,6%) dengan Hasil uji square 0.001 α 0.05 yang artinya ada hubungan antara perilaku dengan pasien TB paru. Hubungan sanitasi lingkungang dengan TB paru adalah dengan sanitasi lingkungan kurang baik dengan BTA (-) sebanyak 15 orang (36,5%). Hasil uji chi- square 0,008 α 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan dengan pasien TB paru di daerah wilayah kerja Puskesmas Amplas Medan. Disarankan agar masyarakat lebih memperhatikan keadaan lingkungan rumah dan sekitarnya dan menambah pengetahuan dengan cara sering membaca dan menjaga kesehatan agar terhindar dari infeksi kuman Mikobakterium tuberculosis.Kata Kunci: Perilaku, Sanitasi Lingkungan, pasien TB Paru
ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK PERAWAT TERHADAP KEPUASAN KELUARGA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA butarbutar, maria haryanti; Hutabarat, Naomi Isabella
Journal of Borneo Holistic Health Vol 3, No 1 (2020): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v3i1.1066

Abstract

Data WHO 2016 terdapat 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, Prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh komunikasi terapeutik perawat terhadap kepuasan keluarga pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa Prof. Muhammad Ildrem Medan 2019. Tujuan penelitian ini adalah  menganalisis  pengaruh komunikasi  terapeutik perawat  terhadap kepuasan keluarga pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa Prof. Muhammad Ildrem Medan. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya adalah keluarga pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa Prof. M. Ildrem Medan dengan sampel sebanyak 150 orang dengan tehnik cross secsional total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pembagian kuesioner. Hasil penelitian fase pra interaksi pvalue = 0.010 ≤0.05, tahap orientasi pvalue = 0.004 ≤0.05, tahap kerja pvalue = 0.000 ≤0.05, dan tahap terminasi pvalue = 0.005≤0.05 yang artinya ada hubungan antara komunikasi teraupetik dengan kepuasan keluarga pasien skizofrenia. Untuk hasil multivariatnya semua tahap komunikasi menpungaruhi kecuali tahap orientasi dengan kepuasan keluarga pasien skizoofrenia. Saran agar perawat dapat melakukan komunikasi teraupetiknya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga pasien guna kesembuhan, kenyamanan dan kesehatan pasien. Perawat harus mengerti tentang tehnik komunikasi teraupetik dan tahap tahap dalam berkomunikasi untuk menjalin kepercayaan antara perawat dan pasien serta keluarga pasien. Kata Kunci : kepuasan, skizofrenia, keluarga pasien, perawat, komunikasi teraupetik 
Relationship Between Knowlwdge and Motivation of Diabetic Patients in Compliance with Diabetes Melitus Diet at UPTD Puskesmas Aceh Butarbutar, Maria Haryanti; Siregar, Riani Baiduri; Saputra, Heri; Purwana, Rudi
Journal of World Future Medicine, Health and Nursing Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam Daarut Thufulah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70177/health.v2i1.423

Abstract

Diabetes Mellitus is a state of hyperglycemia which is characterized by chronic insulin absolute conditions which can affect carbohydrate metabolism. In 2015 there were 415 million adults with diabetes. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and motivation of diabetic patients in adherence to the diabetes mellitus diet at the Aceh Public Health Center. The population in this study were all diabetes mellitus patients who were controlled at the UPTD Puskesmas DTP Lampahan as many as 40 respondents. The sampling technique used is the total population of 40 respondents. The results showed that based on the chi-square test between knowledge of compliance with diabetes mellitus diet obtained p-value = 0.008, motivation with diabetes mellitus obtained p-value = 0.019, motivation with compliance running a diabetes mellitus diet obtained p-value = 0.020, the role of health workers with diabetes mellitus obtained p-value = 0.027. Conclusion Based on the results of the chi-square test, it can be concluded that there is a significant relationship between knowledge, self-motivation and adherence to dieting in people with diabetes mellitus at the UPTD Puskesmas DTP Lampahan.
PENGENALAN BERETIKA KOMUNIKASI DIKALANGAN REMAJA PUTRI DI SMP SWASTA AMANAH TAHFIDZ QUR’AN DELI SERDANG Butarbutar, Maria Haryanti; Lasmawanti, Sri; Lestari, Kartika Dwi
Ekalaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia Vol. 2 No. 2 (2023): Ekalaya Journal
Publisher : Nindikayla Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57254/eka.v2i2.52

Abstract

Forms of communication and interaction between people have now developed following technological developments. There are still many teenagers who use social media without heeding the values ​​and norms and principles of decency. This community service activity aims to provide an understanding of the ethics of communicating through social media among adolescents. Therefore, we carry out community service to conduct "Introduction to Ethical Communication Among Young Women at Amanah Private Middle School, Deli Serdang". Methods community service begins with observing the environment of the Amanah Deli Serdang Middle School. After the surveyed places the target. This activity was carried out with a series of stages that were arranged systematically. The distribution of respondents according to communication ethics before education was carried out from the number of respondents who were at Amanah Tahfiz Middle School totaled 36 students (100%). Ethics communicated well by 10 people (27.8%), sometimes communicated ethically by 22 people (61.1%) and communicated by bad ethics by 4 people (11.1%).
Hubungan Edukasi Kesehatan Dengan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Pada Siswa Sma Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam Medan Butarbutar, Maria Haryanti; Yani, Asnita; Hakim, Arief Rahman; Hasibuan, Bulkis
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting dalam kesejahteraan remaja yang mencakup dimensi fisik, mental, dan sosial. Kurangnya pengetahuan mengenai hal ini dapat menyebabkan perilaku berisiko yang berdampak negatif pada kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara edukasi kesehatan dan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi siswa SMA Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam Medan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 32 siswa kelas XI (10 laki-laki dan 22 perempuan). Intervensi edukasi dilakukan melalui presentasi visual dan pembagian leaflet yang sesuai usia dan budaya. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata skor pengetahuan dari 58,4 menjadi 79,1 setelah edukasi. Uji paired t-test menghasilkan nilai t = 9,63 dan p = 0,000 (p < 0,05), menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik antara sebelum dan sesudah edukasi. Edukasi terbukti meningkatkan pemahaman siswa tentang praktik kebersihan reproduksi seperti pentingnya mengganti pembalut secara berkala dan menjaga kebersihan pakaian dalam. Penelitian ini mendukung pentingnya pelaksanaan edukasi kesehatan reproduksi di sekolah secara berkelanjutan sebagai upaya promotif dan preventif bagi remaja.
The relationship between Hb examination and body height on the incidence of stunting in elementary schools Butarbutar, Maria Haryanti; Bangun, Herianto; Zebua, Arianus; Siregar, Riani Baiduri
Science Midwifery Vol 12 No 3 (2024): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i3.1651

Abstract

Stunting is known as a child's short or very short height. Stunting is a nutritional problem that can affect the quality of human resources. As a result, stunting includes increased mortality and morbidity as well as decreased growth in motor and mental abilities. Based on the monitoring results of the North Sumatra Provincial Government, the prevalence of stunting will be 18.9% in 2023. One of the global health problems, especially in developing countries, is anemia. The purpose of the study was to understand the relationship of Hb examination and anemia to the incidence of stunting in elementary schools in Medan. The method used in this study was quantitative method, namely survey with cross-sectional technique, the respondents were all public elementary school students. Sampling by cluster, namely class 1 as many as 28 samples. The results of Hb examination with the incidence of stunting p-value 0.061 which means less than 0.05 there is a relationship between Hb examination and the incidence of stunting. The results of height with the incidence of stunting p-value 2.652 which means greater than 0.05 that there is no relationship between less height and the incidence of stunting. Normal height with the incidence of stunting p-value 2.652. The type of food consumed by the body affects the absorption of iron in the body, especially non-heme iron of vegetable origin. Consumption of high doses of calcium (more than 40 mg) may inhibit iron absorption and lead to low haemoblogin and short stature in children.
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE ABOUT FEVER AND ITS TREATMENT IN CHILDREN AT SHANTY CLINIC MEDAN Butarbutar, Maria haryanti; Sholikhah, Stevany; Napitupulu, Linda hernike
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 9 No. 2 (2018)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v9i2.104

Abstract

Background & Objective: Fever is a condition of an increase in body temperature. Fever is a condition ofbody temperature above 37.5 ° C. Fever is part of the immune process that is fighting infections caused byviruses, bacteria, or parasites. The aim is to determine the relationship between knowledge and attitudes ofmothers about fever with treatment of fever in children at the shanty clinic.Material and Method: The studydesign used analytical survey research using cross sectional. Technique in this study was accidentalsampling, as many as 47 respondents, and analysis data with Chi-Square statistical test. Result: Knowledgedistribution with a good majority of 20 people (42.6%), Distribution of attitudes with a positive majority of18 people (38.2%). The majority of the handling categories were 32 people (68.1%). Poor 12 respondents(37.5%) with the category of handling The results of the study showed a significant relationship betweenmaternal knowledge of fever and treatment of fever in children with p-value = 0.000, attitude categories withhandling fever in children related to p-value = 0.001. Conclusion: There is a relationship betweenknowledge and attitudes about fever with treatment of fever in children at the Shanty Medan Clinic. Toincrease maternal knowledge about fever by treating fever in children so that the mother is not too worried ifher child has a fever. By monitoring the child's body temperature, compressing the child on the forehead,armpits and folds of the thighs and giving the child plenty to drink.