Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENARUHI TINGKAT PRODUKSI KELAPA SAWIT DI DESA RADDA KABUPATEN LUWU UTARA Rivaldi, Rivaldi; Sapar, Sapar; Maming, Rian
Jurnal Inovasi Bisnis Indonesia (JIBI) Vol. 1 No. 3 (2024): March
Publisher : PT. Tangrasula Tekno Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61896/jibi.v1i3.38

Abstract

Abstrak Komoditas kelapa sawit merupakan salah komoditi sub sektor perkebunan yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat, penyedia bahan baku industri pengolahan yang menciptakan nilai tambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari modal, tenaga kerja, luas lahan, herbisida dan pupuk terhadap produksi kelapa sawit di Desa Radda Kabupaten Luwu Utara. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder dengan mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 45 petani kelapa sawit di Desa Radda Kabupaten Luwu Utara. Metode pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalaha dengan wawancara (kuesioner dan dokumentasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal dan luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi. Sedangkan tenaga kerja, herbisida dan pupuk berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap produksi kelapa sawit Kata kunci: Modal, Tenaga Kerja, Luas Lahan, Herbisida, Pupuk, Produksi Abstract The oil palm commodity is one of the plantation sub-sector commodities that can increase the income of farmers and communities, providing raw materials for processing industries that create added value. This study aims to determine the effect of capital, labor, land area, herbicides and fertilizers on oil palm production in Radda Village, North Luwu Regency. The data used are primary and secondary data by collecting quantitative data. The sample of this study was 45 oil palm farmers in Radda Village, North Luwu Regency. The data collection method used in this research is interviews (questionnaires and documentation). The results showed that capital and land area had a positive and significant effect on production. While labor, herbicides and fertilizers have a positive and insignificant effect on oil palm production. Keywords: Capital, Labor, Land Area, Herbicide, Fertilizer, Production.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai Walikota Makassar Patadungan, Hendriawan; Maming, Rian
YUME : Journal of Management Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v5i2.2642

Abstract

Keberhasilan kinerja pegawai dalam jajaran pemerintahan itu tidak terlepas dari seorang pemimpin yang mampu memberikan motivasi kepada setiap pegawainya. kepemimpinan yang baik harus didukung dengan budaya organisasi yang baik pula. Semakin kuat gaya kepemimpinan yang diterapkan didukung oleh budaya organisasi dan motivasi kerja yang baik, maka akan menciptakan pemerintahan yang baik pula dalam mengoptimalkan program kerja pemerintahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi, motivasi kerja terhap kinerja pegawai di kantor walikota makassar. Penelitian ini dilakuakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kantor Walikota Makassar. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 8 SKPD dan menggunakan 176 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan gaya kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai dan motivasi kerja pegawai, budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai, sedangkan Motivasi kerja sebagai variabel intervening berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Kata Kunci : Gaya Kepmimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja, Kinerja Pegawai
MEMBANGUN KAMBO HIGHLAND: PARTISIPASI MASYARAKAT KELURAHAN KAMBO DALAM PENGEMBANGAN WISATA LOKAL Agus, Nurcayanti; Hapid, Hapid; Maming, Rian
Jurnal Inovasi Bisnis Indonesia (JIBI) Vol. 2 No. 2 (2024): December
Publisher : PT. Tangrasula Tekno Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61896/jibi.v2i2.73

Abstract

ABSTRAK Pengembangan pariwisata menjadi salah satu pilar dalam membuka lapangan pekerjaan dan mampu mendorong kegiatan ekonomi suatu daerah yang dapat berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat serta pendapatan daerah maka harus didasari oleh perencanaan, pengembangan, dan arah pengelolaan yang terstruktur agar keseluruhan aspek yang ada di daerah tujuan wisata dapat dimanfaatkan dan diberdayakan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran untuk memahami dan mendeskripsikan Partisipasi Masyarakat dalam proses Pengembangan Objek Wisata Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi objek wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kambo berpartisipasi dalam pengembangan Objek wisata Kambo Highland hanya di awal pembangunan tidak berlanjut lama karena kurangnya komunikasi dan kerjasama antar pemilik dan warga setempat. Kata Kunci: Kambo Highland, Wisata Lokal, Partisipasi Masyarakat ABSTRACT Tourism development is one of the pillars in opening up jobs and being able to encourage economic activities in an area that can have an impact on increasing community income and regional income, so it must be based on structured planning, development, and management direction so that all aspects in the tourist destination can be optimally utilized and empowered. This research aims to obtain an overview to understand and describe Community Participation in the process of Developing Tourism Objects in Kambo Village, Mungkajang Subdistrict. This research is a qualitative approach with descriptive research. Data sources were obtained through interviews and tourism object documentation. The results showed that the Kambo community participated in the development of the Kambo Highland tourist attraction only at the beginning of development did not continue for a long time due to lack of communication and cooperation between the owner and local residents. Keywords: Kambo Highland, Local Tourism, Community Participation