Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengiriman Pasukan Garuda Sebagai Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Rangka Peningkatan Alutsista Tentara Nasional Indonesia Gumilar, Nugraha; Legionosuko, Tri; Widagdo, Bintang
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak – Penelitian ini berupaya menjawab bagaimana diplomasi pertahanan Indonesia Didalam Pengiriman Pasukan Garuda Dalam rangka peningkatan Alutsista Tentara Nasional Indonesia. Indonesia merupakan salah satu pengirim  Pasukan Perdamaian PBB, merupakan 10 besar dalam pengiriman personil dan kontribusi pasukan. Kebutuhan setiap negara untuk meningkatkan alutsista adalah suatu yang wajar guna memperkuat pertahanan dalam negerinya. Menurut Permenlu No 1 Tahun 2017 tentang Visi dan Misi Indonesia dalam Roadmap 4000 peacekeepers pada 2019 tentang pengiriman Pasukan Garuda sebagai alat proyeksi Alutsista Indonesia dan Dunia. Indonesia juga memiliki beberapa alutsista berupa peralatan tempur utama (major equipment) yang dikagumi negara lain, seperti Senapan Laras Panjang SS1 dan Kendaraan Taktis Panser Anoa. Dengan demikian diperlukan penelitian tentang tantangan dan peluang bagaimana pengiriman pasukan Garuda dapat meningkatkan alutsista TNI untuk menunjang pertahanan Indonesia. Untuk menganalisis penelitan ini, peneliti menggunakan Teori Diplomasi, Deterrence, Damai Resolusi Konflik, Alutsista, Pengiriman Pasukan. Metode penelitian ini adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Indonesia berpotensi besar didalam meningkatkan alutsista dan memproyeksikan persenjataanya di mata dunia melalui misi Perdamaian PBB. Walaupun demikian kebutuhan dari Pasukan Perdamaian PBB bukan hanya peningkatan persenjataan utama, melainkan juga adanya kebutuhan Uninformed Capabilities yaitu adanya kerjasama antara sipil militer dan para professional dibidangnya untuk membangun perdamaian di daerah tersebut. Peningkatan Alutsista yang dilakukan Indonesia penting ditingkatkan melalui pengiriman pasukan garuda yang lebih banyak jumlahnya.Kata Kunci: Pengiriman Pasukan, Alutsista, Pasukan Perdamaian Garuda Abstract – This research attempts to answer how Indonesia's defense diplomacy In the Garuda Troop Deployment In order to increase the Weapon Major Equipment system of the Indonesian National Army. Indonesia is one of the senders of the UN Peacekeeping Force, representing the top 10 in dispatching personnel and troop contributions. The need of each country to increase the defense equipment is a natural thing to strengthen its internal defense. According to the Minister of Foreign Affairs No. 1 of 2017 on the Vision and Mission of Indonesia in the 4000 peacekeepers Roadmap in 2019 about the deployment of Garuda troops as a tool of projection Alutsista Indonesia and the World. Indonesia also has several major defense equipment (major equipment) that other countries admire, such as the SS1 Long Barrel Rifle and Anoa Tactical Tactical Vehicle. Thus it is necessary to research the challenges and opportunities of how the dispatch of Garuda troops can increase the TNI Major Equipment Systen to support Indonesia's defense. To analyze this research, researchers use Diplomacy Theory, Deterrence, Peace of Conflict Resolution, Major Equipment System konsep, Deployment of Forces. This research method is Qualitative Method with Description aprroaches. The results of this study show that Indonesia has great potential in improving defense equipment and projecting its weapon in the eyes of the world through the UN Peace mission. However, the need of the UN Peacekeeping Force is not only a major weapon increase, but also the need for Uninformed Capabilities that is the cooperation between military civilians and professionals in their field to build peace in the area. Increased Major Equipment System by Indonesia is important to be improved through the sending of more garuda troops.Key words: Strategy, Defense Diplomacy, Deployment, Major Equipment Sistems
Diplomasi Pertahanan dan Diplomasi Hak Asasi Manusia Sebagai Penanggulangan Perdagangan Manusia (Studi Industri Perikanan Indonesia) Kustiari, Cindy Karina; Wibisono, Makarim; Legionosuko, Tri
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini membahas tentang diplomasi pertahanan dan diplomasi HAM yang dilakukan Indonesia sebagai penanggulangan kejahatan perdagangan manusia, khususnya di industri perikanan. Dalam upayanya memberantas IUU fishing di Indonesia, pemerintah menemukan fakta bahwa ternyata aktivitas tersebut tidak hanya tentang pelanggaran kedaulatan wilayah negara saja, tetapi juga tentang pelanggaran HAM. Jadi, alih-alih hanya menggolongkan IUU fishing sebagai ancaman bagi keamanan maritim, Indonesia juga menggolongkannya sebagai transnational organized crime yang mengancam keamanan individu. Beberapa wawancara dan tinjauan pustaka adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini. Diplomasi pertahanan yang diiringi dengan diplomasi HAM menjadi langkah Indonesia untuk memberantas praktik perdagangan manusia dan segala bentuk perbudakan di industri perikanan. Melalui upaya-upaya diplomasi tersebut, dari tingkat bilateral, regional, hingga multilateral, Indonesia memperoleh jalinan kerja sama keamanan dengan berbagai negara lain dan berbagai organisasi internasional. Dari sisi diplomasi pertahanan, kerja sama keamanan yang dilakukan sesuai dengan alur kebijakan strategis Indonesia. Sedangkan diplomasi HAM yang dilakukan menelaah kedua aspek utama penanganan perdagangan manusia, yakni aspek HAM itu sendiri dan aspek hukumnya. Rumusan peningkatan kemampuan 3A + 1A (the ability to detect ,the ability to respond, the ability to punish, dan the ability to build perception) menjadi sasaran pencapaian upaya-upaya tersebut. Pada akhirnya, penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa diplomasi pertahanan dan diplomasi HAM yang dilakukan pemerintah sudah cukup efektif, namun masih ditemukan beberapa kekurangan dalam implementasinya. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan masukan, baik kepada para stakeholders maupun kalangan akademisi, yang sama-sama memiliki tujuan untuk membersihkan industri perikanan dari segala bentuk kejahatan kemanusiaan.Kata kunci: perdagangan manusia, IUU fishing, diplomasi pertahanan, diplomasi HAM Abstract - This research examines defense diplomacy and human rights diplomacy done by Indonesia as countermeasures to eradicate human trafficking, specifically in fishing industry. Through its war on combatting IUU fishing, the government found the fact that the crime activities were not about violation to Indonesia’s territory only, but about violation to humanity as well. So, instead of only to consider IUU fishing as threat to maritime security, Indonesia also chooses to consider it as transnational organized crime which threatens human security. Several interviews and literature reviews are the techniques used for data collection in this research. Defense diplomacy and human rights diplomacy are the actions taken by Indonesia to combat human trafficking and all slavery practices in fishing industry. Through those efforts, from bilateral, regional, to multilateral levels, Indonesia has gained several security co-operations with other countries and several international organizations. From the defense diplomacy perspective, the security co-operations are corresponding with the strategic policy of Indonesia. Whereas the human rights diplomacy focuses on its two main aspects, they are the human rights itself and the legal aspect of it. Sets of ability improvement called 3A + 1A (the ability to detect, the ability to respond, the ability to punish, and the ability to build perception) become the indicator of accomplishment. In the end, both of diplomacies have been quite effective, but some deficiensies are still found in their implementations. It is expected that this research can provide benefits and inputs, both to stakeholders and academics, who have a goal to cleanse our fishing industry from all crimes against humanity.Keywords: human trafficking, IUU fishing, defense diplomacy, human rights diplomacy
Diplomasi Pertahanan Indonesia Dalam Mendukung Upaya Penanganan Perdagangan Manusia di Perbatasan Indonesia dan Malaysia Elfitriani, Yori; Legionosuko, Tri; Waluyo, Surryanto Djoko
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 4, No 3 (2018): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Perdagangan manusia telah menjadi salah satu isu utama dalam hubungan internasional saat ini. Isu ini menjadi ancaman serius bagi keamanan global, termasuk Indonesia, karena tidak hanya menyangkut persoalan kriminalitas saja, namun juga terkait dengan masalah pelanggaran terhadap hak asasi manusia.  Selain menjadi negara sumber, saat ini Indonesia juga menjadi negara transit dan tujuan dalam tindak kejahatan ini. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani masalah ini, baik di dalam negeri, maupun kerjasama dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diplomasi pertahanan Indonesia dalam mendukung upaya penanganan perdagangan manusia di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Penelitian ini disusun dengan menggunakan teori kerjasama internasional, konsep diplomasi pertahanan, konsep perdagangan manusia, konsep transnational organized crime, dan konsep human security. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia dalam mendukung upaya penanganan perdagangan manusia di perbatasan Indonesia dan Malaysia dilakukan melalui kerjasama pertahanan secara bilateral, yaitu melalui forum General Border Committee (GBC) Malindo yang diketuai oleh Menteri Pertahanan kedua negara. Melalui forum GBC ini Menteri Pertahanan kedua negara sepakat untuk mengedepankan peran kepolisian dalam menangani berbagai bentuk tindak pelanggaran hukum di perbatasan kedua negara, termasuk dalam hal penanganan perdagangan manusia dengan membentuk Joint Police Cooperation Committee (JPCC).Kata Kunci: Diplomasi Pertahanan, Perdagangan Manusia, Perbatasan Indonesia-Malaysia, GBC Malindo, JPCC Abstract -- Human trafficking has become one of the main issues in international relations today. This issue becomes a serious threat to global security, including Indonesia, because it is not only a matter of criminality, but also related to the problem of violations of human rights. In addition to being a source country, Indonesia is also a transit country and destination for this crime. Indonesian government with its various efforts to prevent and eliminate this issue not only domestically but also making cooperation with other countries. The purpose of this research is to analyze Indonesian defense diplomacy in supporting to eliminate human trafficking in Indonesia and Malaysia border. This research was compiled using international cooperation theory, and several concepts; defense diplomacy, human trafficking, transnational organized crime, and human security. This research was conducted using a qualitative-descriptive method. Data collection techniques used were interviews and literature studies. The results of this research shows that Indonesia defense diplomacy in supporting to eliminate human trafficking in Indonesia and Malaysia border by making bilateral cooperation, through General Border Committee (GBC) Malindo forum chaired by Indonesia and Malaysia Defense Ministers. Indonesia and Malaysia Defense Ministers agreed to put forward the role of the police in dealing with the problem in Indonesia and Malaysia border, including human trafficking by forming Joint Police Cooperation Committee (JPCC).Keywords: Defense Diplomacy, Human Trafficking, Indonesia-Malaysia Border, GBC Malindo, JPCC
Peran Diaspora Indonesia Dalam Sistem Pertahanan Negara (Studi Kasus Diaspora Indonesia di Belgia) Wibisono, Makarim; Legionosuko, Tri; Yuninda, Eka
Jurnal Diplomasi Pertahanan Vol 3, No 3 (2017): Jurnal Prodi Diplomasi Pertahanan
Publisher : Universitas Perrtahanan Indonesia (UNHAN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak -- Sistem pertahanan semesta mengintegrasikan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter. Diaspora Indonesia yang berada di luar negeri memiliki potensi untuk membantu mencapai kepentingan negara baik dari sisi politik, ekonomi pertahanan, dengan menempatkan diaspora sebagai bagian dari strategi pertahanan dan diplomasi Indonesia.  Penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui peran diaspora Indonesia khususnya di Belgia dalam mendukung sistem pertahanan negara. Penelitian dilakukan dengan metode kualitiatif, dengan sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data penelitian didapat dari proses wawancara dan studi pustaka terhadap dokumen yang terkait dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diaspora Indonesia di Belgia melalui berbagai kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan KBRI Belgia telah melaksanakan delapan kemampuan pertahananan nirmiliter. Kemampuan tersebut yaitu Kemampuan kewaspadaan dini melalui kemampuan komunikasi yang baik dengan masyarakat lokal dapat membantu mengidentifikasi penganut paham-paham ekstrim sebagai early warning system. Kemampuan bela negara dengan mengikuti program-program dari KBRI. Kemampuan diplomasi dimana diaspora menjadi ujung tombak dalam hal people-to-people contacts karena mereka bersinggungan langsung dengan masyarakat lokal. Kemampuan iptek yang dilakukan oleh kelompok Indonesia Integrated. Kemampuan ekonomi berupa potensi investasi melalui kerjasama kedua negara. Kemampuan sosial ditunjukkan dengan perayaan hari keagamaan dan pengenalan budaya Indonesia kepada diaspora dan warga negara Belgia. Kemampuan moral ditunjukkan dengan aktif dalam mempromosikan budaya kerukunan, keramahtamahan, serta persatuan Indonesia sebagaimana tekad sumpah pemuda. Kemampuan dukungan penyelenggaraan pertahanan negara ditunjukkan dengan adanya kerjasama Sister City antara Kota Bandung dengan Kota Namur di Belgia. Ditinjau dari teori peran, diaspora Indonesia di Belgia masih berada di posisi sebagai alat komunikasi, dimana diaspora menjadi alat bagi pemerintah Indonesia untuk menyampaikan pesan bagi warga asli Belgia dan diaspora yang ada di Belgia. Kata Kunci: Peran, Diaspora, dan Pertahanan Nirmiliter. Abstract -- The universal defense system integrates military and non-military defense. Indonesian diaspora abroad have the potential to help achieve the interests of the state both from the political side, defense economy, by placing the diaspora as part of Indonesia's defense and diplomacy strategy. This research was designed to know the role of Indonesian diaspora especially in Belgium in supporting the state defense system. The research was conducted by qualitative method, with primary and secondary data sources. The research data collection is obtained from the interview process and literature study on the documents related to the research problem.The results show that the Indonesian diaspora in Belgium through various activities undertaken together with the Indonesian Embassy in Belgium has implemented eight nirmiliter defense capabilities. Such capability: Early alertness through good communication skills with local communities can help identify extremists as early warning systems. Ability to defend the country by following the programs of the Embassy. The ability of diplomacy where diaspora spearheads in terms of people-to-people contacts because they are in direct contact with local communities. The ability of science and technology conducted by Indonesian Integrated group. Economic capability in the form of investment potential through the cooperation of both countries. Social capability is demonstrated by the celebration of religious day and the introduction of Indonesian culture to the diaspora and Belgian citizens. Moral ability is demonstrated actively in promoting a culture of harmony, hospitality, and unity of Indonesia as is the resolve of the youth oath. The capability of support for the implementation of state defense is shown by the cooperation of Sister City between Bandung City and Namur City in Belgium. Judging from the role theory, the Indonesian diaspora in Belgium is still in a position as a communication tool, where diaspora is a tool for the Indonesian government to deliver messages for indigenous Belgians and diasporas in Belgium.Keywords: Role, Diaspora, and Nirmiliter Defense.
Posisi dan Strategi Indonesia dalam Menghadapi Perubahan Iklim guna Mendukung Ketahanan Nasional Tri Legionosuko; M Adnan Madjid; Novky Asmoro; Eko G Samudro
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 25, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.50907

Abstract

ABSTRACTGlobal environmental hazards that threaten human and nature are becoming increasingly apparent. One of these hazards may include climate change which affect the sea level rise, ocean warming, increased temperature, increased rainfall and tropical storms. Indonesia is one of the countries containing abundant natural resources with high level of environmental damage. Indonesia as a tropical country is also one of the countries most vulnerable to negative impacts of climate change. In order to discover Indonesia position and strategy in the Climate Change, the literature analysis method was done to support the paper. The result showed that, Indonesia in preparing the action plan and funding use the blended finance scheme that is implemented through the document of National Action Plan in Facing Climate Change and National Development Planning Response to Climate Change. The active role of the business community, academics, civil society organizations, development partners, and all elements of society is needed so that efforts to deal with climate change can be achieved effectively in realizing national resilience.      ABSTRAKBahaya lingkungan global yang mengancam  manusia dan alam  menjadi semakin jelas. Salah satu bahaya ini termasuk perubahan iklim yang mempengaruhi kenaikan level permukaan air laut, pemanasan laut, peningkatan suhu, peningkatan curah hujan dan badai tropis. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam melimpah dengan tingkat kerusakan lingkungan yang tinggi. Indonesia sebagai negara tropis juga merupakan salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Untuk menemukan posisi dan strategi Indonesia dalam Perubahan Iklim, metode analisis literatur dilakukan untuk mendukung makalah ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Indonesia dalam mempersiapkan rencana aksi dan pendanaan menggunakan skema keuangan campuran yang dilaksanakan melalui dokumen Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim dan Respons Perencanaan Pembangunan Nasional terhadap Perubahan Iklim. Peran aktif komunitas bisnis, akademisi, organisasi masyarakat sipil, mitra pembangunan, dan semua elemen masyarakat diperlukan agar upaya untuk mengatasi perubahan iklim dapat dicapai secara efektif dalam mewujudkan ketahanan nasional
PASANG SURUT HUBUNGAN SIPIL MILITER DI INDONESIA DAN TANTANGANNYA PADA MASA DEPAN NKRI Syamsul Hilal; Afrizal Hendra; Tri Legionosuko; Helda Risman
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 10: Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i10.1383

Abstract

Hubungan Sipil Militer di Indonesia memiliki sejarah perjalanan yang panjang, berbagai perbedaan pandangan mewarnai dan kerap terjadi antara pihak sipil dan pihak militer dalam menentukan keberlangsungan hidup NKRI, dalam upaya mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Keterpaduan antara sipil dan militer dengan membangun kepercayaan dan saling memahami. Tujuan penelitian ini berusaha mendiskripsikan harmonisasi serta kerjasama hubungan Sipil Militer secara bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan mengedepankan peran dan fungsi masing-masing. Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka (library research) dari buku-buku, jurnal, dokumen, media internet/website, serta literatur-literatur terkait dengan permasalahan yang pada akhirnya dapat menjawab pertanyaan dari penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa HSM harus diatur dan dikelola mengacu kepada kaidah-kaidah keilmuan, karena HSM merupakan kunci yang sangat penting dalam menjaga kestabilan dan keberlangsungan hidup dan matinya suatu negara. Komponen-komponen bangsa dapat menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam menciptakan keutuhan dan keberlangsungan suatu negara dan bangsa.