Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN KADAR HEMOGLOBIN PADA CALON PENDONOR DARAH DI PUSLATPUR, PLAYEN, GUNUNG KIDUL Astuti, Yuli; Artini, Dyah
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.026 KB) | DOI: 10.12928/jp.v3i3.1216

Abstract

Latar Belakang kebutuhan darah setiap tahunnya mengalami peningkatan. Keberadaan calon pendonor darah memegang peranan penting dalam ketersediaan darah. Calon pendonor dalam mendonorkan darahnya wajib lolos seleksi pendonor darah. Pemeriksaan utama adalah pemeriksaan golongan darah dan hemoglobin .Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk melakukan pemeriksaan golongan darah dan Pemeriksaan Hemoglobin pada Calon Pendonor Darah di Puslatpur, Playen, Gunung Kidul.Metode pelaksanaan kegiatan ini direncanakan dalam  tahapan yaitu : tahapan persiapan, dan tahap pelaksanaan. Tahapan persiapan meliputi pengurusan ijin, studi pendahuluan dengan observasi lapangan, pengumpulan bahan  dan persiapan alat dan bahan pada saat kegiatan serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah melakukan pemeriksaan golongan darah dan Pemeriksaan Hemoglobin pada Calon Pendonor Darah di Puslatpur, Playen, Gunung Kidul. Pada tahap pelaporan hasil dan evaluasi terdiri penyusunan laporan pertanggungjawaban kegiatan.Hasil pengabdian masyarakat ini terdapat dari 29 orang yang berkenan dilakukan pemeriksaan. Didapatkan hasil golongan darah A sejumlah 9 orang, gologan darah B sejumlah 6 orang, golongan darah O sejumlah 12 orang, dan golongan darah AB sejumlah 1 orang, dan golongan darah rhesus positif sebanyak 29 orang. Hasil pemeriksaan hemoglobin kadar hemoglobin 10-12 gr/dl adalah sejumlah 5 orang, dan kadar hemoglobin 12,1-14gr/dl sejumlah 12 orang dan kadar hemoglobin 14.1-16 gr/dl sejumlah 11 orang.Kesimpulan dari 29 peserta yang dilakukan pemeriksaan, hasil terbanyak untuk golongan darah adalah golongan darah O, dan 5 orang dengan kadar hemoglobin <12gr/dlKata kunci: Pemeriksaan hemoglobin, golongan darah, calon pendonor
Gambaran Golongan Darah Sistem ABO, Rhesus dan Kadar Hemoglobin Masyarakat di Kelurahan Wirobrajan Sebagai Upaya Pengembangan Kelurahan Siaga Donor Darah Arlinda, Elyn; Artini, Dyah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Article In Press: VOL. 9 NOMOR 1 MARET 2025 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v9i1.23151

Abstract

Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang memiliki sumber daya, kemampuan, dan keinginan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Kelurahan Siaga adalah konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kelurahan yang mengembangkan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk menjaga kesehatannya secara mandiri. Pembangunan Kelurahan dan kelurahan bergantung pada partisipasi pemerintah dan pihak lainnya. Program Kelurahan Siaga Donor Darah di harapkan mampuu mengatasi permasalahan terkait angka kematian ibu (AKI) para proses persalanin memrlukan kebutuhan transfuse akibat tingginya risiko perdarahan saat terjadi proses persalinan. Kelurahan Wirobrajan di Kota Yogyakarta termasuk ke dalam kawasan Kota Yogyakarta yang cukup tinggi. Kelurahan Wirobrajan akan di kembangkan menjadi Kelurahan siaga donor darah. Program ini awali dengan sosialisasi pentingya donor darah, pengecekan golongan darah penduduk. Hasil data Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menunjukan bahwa  golongan darah paling banyak yaitu golongan darah B berjumlah 14 (43,8%) dan golongan darah paling sedikit yaitu golongan darah AB berjumlah 2 (6,3%). Sedangkan untuk golongan darah Rhesus menunjukan seluruh peserta PKM yang bersedia dilakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 32 orang memiliki golongan darah rhesus positif (100%).
Gambaran Golongan Darah Sistem ABO, Rhesus dan Kadar Hemoglobin Masyarakat di Kelurahan Wirobrajan Sebagai Upaya Pengembangan Kelurahan Siaga Donor Darah Arlinda, Elyn; Artini, Dyah
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Article In Press: VOL. 9 NOMOR 1 MARET 2025 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jppm.v9i1.23151

Abstract

Kelurahan Siaga adalah Kelurahan yang memiliki sumber daya, kemampuan, dan keinginan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Kelurahan Siaga adalah konsep peran serta dan pemberdayaan masyarakat di tingkat Kelurahan yang mengembangkan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk menjaga kesehatannya secara mandiri. Pembangunan Kelurahan dan kelurahan bergantung pada partisipasi pemerintah dan pihak lainnya. Program Kelurahan Siaga Donor Darah di harapkan mampuu mengatasi permasalahan terkait angka kematian ibu (AKI) para proses persalanin memrlukan kebutuhan transfuse akibat tingginya risiko perdarahan saat terjadi proses persalinan. Kelurahan Wirobrajan di Kota Yogyakarta termasuk ke dalam kawasan Kota Yogyakarta yang cukup tinggi. Kelurahan Wirobrajan akan di kembangkan menjadi Kelurahan siaga donor darah. Program ini awali dengan sosialisasi pentingya donor darah, pengecekan golongan darah penduduk. Hasil data Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menunjukan bahwa  golongan darah paling banyak yaitu golongan darah B berjumlah 14 (43,8%) dan golongan darah paling sedikit yaitu golongan darah AB berjumlah 2 (6,3%). Sedangkan untuk golongan darah Rhesus menunjukan seluruh peserta PKM yang bersedia dilakukan pemeriksaan golongan darah yaitu sebanyak 32 orang memiliki golongan darah rhesus positif (100%).
Hemolisis pada Produk Packed Red Cells dari Pendonor Obesitas Artini, Dyah; Danarsih, Dwi Eni; Purnamaningsih, Nur'Aini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2025.v8.55-63

Abstract

Background Obesity may affect the quality of transfused blood while it's being stored in the blood bag, according to studies. Through various pathways, obesity can alter the metabolism of red blood cells, increasing their vulnerability to hemolysis. Obese donors are currently not prohibited from donating blood by the Blood Transfusion Unit's donor selection examination. Therefore, there is still a substantial chance that blood products from obese donors will degrade in quality. The rate of hemolysis of blood components increases in direct proportion to the rise in the donor's body mass index (BMI). By using hemolysis as the primary metric, this study aims to investigate how obesity impacts the storage quality of PRC blood products. Methods The primary objective of this experimental study is to investigate the effect of fat donors on the quality of PRC blood products at the PMI Blood Donor Unit in Sleman Regency. The study included eight donors, divided into two groups: obese and non-obese. 350 cc of blood from each donor was processed into a platelet-rich plasma (PRC) component. The PRC component was subsequently examined hemologically and found to be hemolyzed. The Student T-Test was then used to explore the exam outcomes for each group. Results Both groups' PRC samples' hemolysis values and plasma hemoglobin levels increased during storage. There was an increase in plasma hemoglobin of 0.41 g/dL and a hemolysis value of 0.59% in the blood sample from the obese donor. When compared to the increase in the non-obese group, which was 0.34 g/dL and 0.47%, the value of this increase was higher. The analysis's results showed that there was no statistically significant difference between the sample groups' increase in hemolysis (p value = 0.732). Conclusions The study's findings showed that there is no statistically significant relationship between obesity and hemolysis in PRC products.