Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EKSISTENSI FORUM KESERASIAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA MEREDAM KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT DI KOTA AMBON Listyawati, Andayani
Sosio Konsepsia Vol 8, No 2 (2019): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Puslitbangkesos Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v8i2.1496

Abstract

AbstrakPenelitian tentang eksistensi forum keserasian sosial sebagai upaya meredam konflik sosial di masyarakat bertujuan mengetahui eksistensi forum keserasian sosial dalam program kerjanya  mampu meredam konflik dan mengetahui kondisi faktual daerah rawan konflik yang dilaksanakan di Kota Ambon, Maluku. Latar belakang Ambon sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu daerah rawan konflik di Indonesia yang menerima bantuan dana penguatan keserasian sosial. Dana penguatan digunakan untuk melaksanakan program yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah setempat dengan harapan berbagai permasalahan pemicu konflik dapat diminimalisir atau dicegah. Pendekatan yang digunakan kuantitatif kualitatif , pengumpulan data secara wawancara terstruktur dan kuesioner selanjutnya didukung dengan pengamatan dan telaah dokumen. Dalam rangka memperoleh data yang valid dan reliabel diungkap informasi dari  pengurus forum, tokoh masyarakat, pendamping forum, dan aparat dinas terkait. Hasil penelitian menyimpulkan, melalui analisis regresi dengan variabel komunikasi, sumberdaya, komitmen, dan struktur pelaksana keberadaan forum menunjukkan efektif dapat meminimalisir atau mencegah potensi konflik dengan sumbangan nilai 42,7% yang mengandung arti kondisi kemasyarakatan relative kondusif walaupun belum secara maksimal. Hal tersebut dipengaruhi dukungan keberadaan kearifan lokal berupa nilai lokal, peran ketokohan, tradisi dan nilai kebersamaan masyarakat mampu menyumbang keberhasilan pelaksanaan program. Oleh karena itu rekomendasi ditujukan kepada Kementerian Sosial cq Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial supaya lebih mendayagunakan kearifan lokal dan menjalin kemitraan dengan pihak terkait sebagai potensi serta sumber bagi penguatan kohesivitas sosial dalam mendukung  keberhasilan program keserasian sosial. Sementara seyogyanya ada upaya peningkatan intensitas pendampingan, pembinaan, dan monitoring agar eksistensi forum keserasian sosial dapat lebih bermanfaat dalam meminimalisir atau mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat.  Kata Kunci: forum keserasian sosial;konflik sosial; masyarakat
IMPLEMENTASI NILAI IMPLEMENTATION OF SOCIAL SOLIDARITY VALUES IN THE SEWU INGKUNG TRADITION SOSIAL DALAM TRADISI SEWU INGKUNG Listyawati, Andayani
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v19i1.1899

Abstract

abstract Local traditions are a form of local wisdom that should be maintained because they contain the value of social solidarity that can be utilized as a social order because each tradition contains social values that guide society in behaving in life in a social environment. Empirical conditions show that the implementation of tradition is able to involve and unite people from various ethnic backgrounds, social status, or economics such as the implementation of the sewu ingkung tradition in Gunungkidul, Yogyakarta. The activity was maintained amid the issue of weakening the value of social solidarity. Therefore, the research problem is how is the implementation of the value of social solidarity in the sewu ingkung tradition? The aim is to find out how the implementation of the value of social solidarity in the tradition of sewu ingkung, while the benefits of this research are practically the results can be used as material for consideration in policy making for the Ministry of Social Affairs cq the Directorate General of Social Empowerment, Individuals, Family and Institutional Society related to the preservation of local traditions that are contains the value of social solidarity. Implementation of the value of social solidarity in the tradition of sewu ingkung is descriptive research. The informants in this study were community members, formal figures, and informal leaders.  Data collection uses interview techniques (interview guides), observations and document review. Data analysis was carried out qualitatively. Conclusion, that the people in Gunungkidul Regency still carry out local traditions in the form of sewu ingkung. The tradition is carried out routinely every year in order to express gratitude towards God which is realized by giving alms. The value contained in the implementation of tradition is the implementation of the value of social solidarity, in the form of caring attitudes and behaviors, being considerate, helping one another, or mutual cooperation. a recommendation to the Ministry of Social to strengthen the program in the context of preservation, utilization and development of local traditions containing social solidarity values to foster the condition of unity among the community in order to achieve social security besides that it is also an effort for character education because it can foster the personality of the child so as to have strong character.Keywords: Implementation-social solidarity-local traditions  abstrak  Tradisi lokal merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang hendaknya dipertahankan karena mengandung nilai kesetiakawanan sosial yang dapat didayagunakan sebagai tatanan hidup bermasyarakat karena disetiap tradisi terkandung nilai kemasyarakatan yang menjadi pedoman masyarakat dalam berperilaku dalam kehidupan di lingkungan sosial. Kondisi empiris memperlihatkan, bahwa penyelenggaraan tradisi mampu melibatkan dan menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang suku, status sosial, atau ekonomi seperti pelaksanaan tradisi sewu ingkung di Gunungkidul, Yogyakarta. Kegiatan tersebut dipertahankan ditengah isu semakin melemahnya nilai kesetiakawanan sosial.Oleh karena itu, permasalahan penelitian adalah bagaimana implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung?. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung, adapun manfaat penelitian ini secara praktis hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan bagi Kementerian Sosial c.q Direktorat Jendral Pemberdayaan Sosial, Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat berkait dengan pelestarian tradisi lokal yang  yang mengandung nilai kesetiakawanan sosial.Implementasi nilai kesetiakawanan sosial dalam tradisi sewu ingkung merupakan penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah warga masyarakat, tokoh formal dan tokoh informal. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara (panduan wawancara) , pengamatan dan telaah dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Kesimpulan, bahwa masyarakat di Kabupaten Gunungkidul masih melaksanakan tradisi lokal berupa sewu ingkung. Tradisi tersebut dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur terhadap Tuhan yang direalisasikan dengan cara memberi sedekah. Nilai yang terkandung dalam pelaksanaan tradisi adalah implementasi nilai kesetiakawanan sosial, berupa menumbuhkan sikap dan perilaku peduli, tenggang rasa, saling menolong, atau gotong royong. Rekomendasi kepada Kementerian Sosial agar melakukan penguatan program dalam rangka pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tradisi lokal yang mengandung nilai kesetiakawanan sosial,  sebagai upaya menumbuhkan kondisi persatuan di kalangan masyarakat agar tercapai ketahanan sosial disamping itu juga sebagai upaya untuk pendidikan karakter karena dapat menumbuhkembangkan kepribadian anak supaya mempunyai karakter tangguh.Kata Kunci: Implementasi:Kesetiakawanan Sosial:Tradisi Lokal
Urgensi Peran Sakti Peksos dalam Penanganan Permasalahan Anak di Kota Kupang Ayal, Lidia Nugrahaningsih; Listyawati, Andayani
Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 43 No 1 (2019): Volume 43 Nomor 1 April 2019
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/mipks.v43i1.2199

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan untuk mengetahui gambaran urgensi Sakti Peksos dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk penanganan permasalahan anak. Penentuan lokasi penelitian secara purposive, yaitu yaitu dimana daerah yang telah melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak dan memiliki Sakti Peksos lokasi penelitian ditentukan di salah satu provinsi, yaitu di Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur.  informan dalam penelitian ini adalah   Sakti Peksos  yang bekerja di lembaga yang melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak, aparat dinas terkait dengan program-program tersebut, pengelola lembaga yang melaksanakan PKSA para orangtua anak penerima manfaat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan telaah dokumentasi.Hasil penrlitian Pekerja Sosial Profesional yang menjadi pendamping antara lain Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) yang merupakan petugas kemanusiaan di bidang pekerjaan sosial yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial atau Dinas/Instansi Sosial yang memiliki status kerja kontrak karya dengan Direktorat Pelayanan Sosial Anak (PKSA Pusat). Sakti Peksos  tugasnya untuk mengintervensi permasalahan anak yang ada di kota Kupang. Pekerja sosial harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, sebagai mediasi dan melakukan perannya sebagai broker (penghubung) edukator, fasilitator, mediator  pada psilokog dan instansi yang terkait dengan masalah anak.
Kearifan Lokal Masyarakat Desa Lereng Merapi dalam Upaya Mitigasi Bencana Erupsi Suryani, Suryani; Listyawati, Andayani; Hakim, Fatwa Nurul
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 11 No. 3 (2022): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai masyarakat yang bermukim diperdesaan Lereng Merapi, tentu memiliki beragam bentuk kearifan lokal dalam upaya mitigasi bencana erupsi. Permasalahan penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian, bagaimana bentuk dan makna kearifan lokal masyarakat perdesaan lereng Merapi yang didayagunakan dalam upaya mitigasi bencana erupsi. Penelitian dilakukan di Kalurahan Umbulharjo, Kapanewon Cangkringan Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mengetahui bentuk dan makna kearifan lokal masyarakat lereng Merapi dalam upaya mitigasi bencana erupsi. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dalam upaya mitigasi bencana erupsi, masyarakat di perdesaan Lereng Merapi mendayagunakan sejumlah bentuk kearifan lokal: 1) pengetahuan lokal mencakup inisiatif lokal berupa kegiatan religius, pembimbingan filosofi jawa, gugur gunung, jimpitan, dan rembug warga. Teknologi lokal berupa kenthongan sebagai wahana pertukaran informasi baik kondisi aman maupun dalam keadaan marabahaya 2) budaya lokal, berupa tradisi mencakup upacara labuhan dan nyadran, kesenian slawatan, serta ungkapan lokal seperti sing eling lan waspada, 3) keterampilan lokal mencakup keterampilan bertani dalam pembuatan pakan ternak berbahan dasar sampah organik. 4) sumberdaya lokal mencakup sumberdaya manusia, alam, dan sumberdaya sosial. 5). proses sosial lokal mencakup penguatan pola interaksi sosial, tata hubungan warga, dan pengawasan sosial. 6) solidaritas kelompok meliputi penguatan sikap kebersamaan dan kesetiakawanan sosial berlandaskan filosofi Jawa. Direkomendasikan agar kebijakan penanggulangan korban bencana alam mengutamakan upaya mitigasi dengan mendayagunakan setiap bentuk kearifan lokal masyarakat di daerah rawan bencana.
PERAN FORUM KESERASIAN SOSIAL DALAM MEMBANGUN KEHARMONISAN WARGA Suryani, Suryani; Listyawati, Andayani
ASPIRASI Vol. 14 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/aspirasi.v14i2.126

Abstract

Abstrak Peran forum keserasian sosial dalam membangun keharmonisan warga merupakan kajian bersifat deskriptif bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program keserasian sosial di masyarakat dalam bentuk forum. Program tersebut diinisiasi oleh Kementerian Sosial yang diperuntukkan terhadap daerah yang mempunyai kerawanan dan berpotensi terhadap terjadinya konflik yang ditandai dengan pembangunan berwujud bangunan fisik sebagai bentuk kerukunan masyarakat setempat. Melalui forum keserasian sosial diharapkan dapat menciptakan kondisi masyarakatnya hidup dalam suasana aman, nyaman, dan harmonis. Lokasi kajian di Desa Deyangan, Mertoyudan, Magelang sebagai salah satu wilayah sering terjadi konflik pada saat pemilihan kepada desa, dan pembagian air irigasi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, pengamatan lapangan, dan didukung dokumen yang berkait selanjutnya dilaksanakan analisis secara kualitatif. Kesimpulan Forum Keserasian Sosial Klodran Makmur, Desa Deyangan sangat bermanfaat bagi warga masyarakat. Kemanfaatannya terutama dalam menangani konflik yang terjadi di masyarakat setempat. Konflik yang tertangani menjadikan kehidupan kemasyarakatan guyup rukun dalam suasana yang damai dan harmonis. Rekomendasi keberadaan forum diharapkan ada pendampingan, monitor dan diberikan evaluasi dalam upaya meminimalisir dan mencegah terjadinya potensi konflik di masyarakat dengan mendayagunakan kearifan dan budaya lokal serta menjalin kemitraan yang mendukung eksistensi forum keserasian sosial. Hal ini untuk memberikan kehidupan masyarakat yang aman, damai dan harmonis.   Kata Kunci: Peran Forum, Keserasian Sosial, Keharmonisan Warga