Kualitas campuran aspal sangat dipengaruhi oleh kadar aspal yang digunakan. Perbedaan antara kadar aspal rencana (Job Mix Formula/JMF) dengan kadar aspal aktual dapat memengaruhi performa perkerasan jalan, termasuk daya tahan terhadap beban lalu lintas dan kondisi lingkungan. Teknik Pengumpulan Data berupa Pengumpulan Data Primer dan Data Sekunder. Berdasarkan sumber pengambilan data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi yang diteliti melalui prosedur pengambilan sampel campuran aspal pada AMP, bak finisher, dan hasil core drill, serta dokumentasi proses produksi dan penghamparan aspal di lapangan. Data primer tersebut digunakan untuk menggambarkan kondisi nyata kadar aspal aktual pada campuran HRS-WC. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari dokumen Job Mix Formula (JMF) dan spesifikasi teknis yang menjadi acuan dalam menilai kesesuaian kadar aspal aktual terhadap kadar aspal rencana. Kondisi campuran aspal pada Proyek Pembangunan Jalan Namrole–Leksula 1 menunjukkan adanya penurunan kadar aspal dari AMP hingga hasil core drill, namun deviasinya masih sangat kecil. Variasi kadar aspal tersebut tetap berada dalam batas toleransi yang ditetapkan sehingga kualitas campuran HRS-WC tidak terganggu. Hal ini menandakan bahwa proses produksi dan penghamparan aspal berlangsung terkendali. Dengan demikian, campuran aspal yang digunakan masih memenuhi persyaratan teknis perkerasan jalan Berdasarkan hasil ekstraksi kadar aspal aktual menunjukkan nilai rata-rata sebesar 6,72%, yaitu dari sampel Asphalt Mixing Plant (AMP) sebesar 6,76%, sampel finisher 6,73%, dan sampel core drill sebesar 6,68%. Dibandingkan dengan kadar aspal JMF sebesar 6,75%, kadar aspal aktual pada masing-masing sampel menunjukkan penurunan, kecuali pada sampel dari AMP. Deviasi kadar aspal dari AMP adalah 0,01%, dari finisher -0,02%, dan dari core drill -0,07%. Meskipun terjadi penurunan, seluruh nilai kadar aspal masih berada dalam batas toleransi Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2, yaitu ± 0,3%, penelitian ini menunjukkan bahwa campuran kadar aspal HRS-WC yang digunakan masih memenuhi spesifikasi teknis dan layak digunakan dalam konstruksi jalan.