Mafaza, Mafaza
Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Psikologi Tabularasa

Hubungan literasi media dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan di Kota Bukittinggi Gita Sri Ramadhani; Rosfita Rasyid; Nila Anggreiny; Rozi Sastra Purna; Mafaza Mafaza
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol 18, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpt.v18i2.10908

Abstract

ABSTRACTAdolescent girls tend to experience an increase in body fat, so girls pay more attention to their appearance to achieve an ideal appearance and often feel dissatisfied with their appearance, called body dissatisfaction. One that influences body dissatisfaction is the media, therefore media literacy can be used to prevent body dissatisfaction by thinking critically about the messages conveyed by the media. This study aims to look at the relationship between media literacy and body dissatisfaction in adolescent girls in the city of Bukittinggi. The research method used in this study is a quantitative method with a correlational research design and using correlation analysis Spearman’s Rho. Respondents in this study amounted to 150 young women in the city of Bukittinggi using the technique of accidental sampling. Data collection was carried out using adaptation measuring devices New Media Literacy (NML) Scale and Body Dissatisfaction Scale for Women (BDS-W). Reliability on the media literacy scale is 0.918 and on the scale body dissatisfaction of 0.870. The results of this study indicate that media literacy is significantly negatively related to body dissatisfaction, the relationship between these two variables has moderate strength. This can be seen from the significance value of 0.000 (p 0.05) and the correlation coefficient of -0.515. That is, the better the media literacy skills of young women in the city of Bukittinggi, the lower the degree of body dissatisfaction, and vice versa. A good ability to access messages in the media, process messages in the media, create media content, and use media in various skill levels can lower the level of dissatisfaction with the perceived body.ABSTRACTRemaja perempuan cenderung mengalami peningkatan lemak tubuh, sehingga remaja perempuan lebih memperhatikan penampilannya untuk mencapai penampilan yang ideal dan sering merasa tidak puas terhadap penampilannya atau disebut dengan body dissatisfaction. Salah satu yang mempengaruhi body dissatisfaction adalah media, maka dari itu literasi media dapat digunakan untuk mencegah body dissatisfaction dengan cara berpikir kritis mengenai pesan yang disampaikan media. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan literasi media dengan body dissatisfaction pada remaja perempuan di Kota Bukittinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian korelasional dan menggunakan analisis korelasi Spearman’s Rho. Responden pada penelitian ini berjumlah 150 orang remaja perempuan di Kota Bukittinggi dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan adaptasi alat ukur New Media Literacy (NML) Scale dan Body Dissatisfaction Scale for Women (BDS-W). Reliabilitas pada skala literasi media sebesar 0,918 dan pada skala body dissatisfaction sebesar 0,870. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi media berhubungan negatif secara signifikan dengan body dissatisfaction, hubungan kedua variabel ini memiliki kekuatan sedang. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi sebesar 0,000 (p0,05) dan koefisien korelasi sebesar -0,515. Artinya, semakin baik kemampuan literasi media remaja perempuan di Kota Bukittinggi, maka akan semakin rendah derajat body dissatisfactionnya, begitupun sebaliknya. Kemampuan yang baik dalam mengakses pesan di media, memproses pesan di media, membuat konten media, dan menggunakan media dalam berbagai tingkatan kemahiran dapat menurunkan tingkat ketidakpuasan terhadap tubuh yang dirasakan
Parental preparation and management to cope with earthquake disaster Sarry, Septi Mayang; Mafaza, Mafaza; Anggreiny, Nila
Jurnal Psikologi Tabularasa Vol. 19 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jpt.v19i2.12820

Abstract

ABSTRACTElementary school-age children who live in earthquake-prone areas must have disaster preparedness skills. However, they have limited understanding on disaster risks and are unengaged to protect themselves from harm. Parents have a significant role to prepare their children to overcome this situation. Descriptive quantitative method used in this study to describe disaster preparation and management of parents with school-age children. Three hundred and four parents participated in this study (81 fathers and 223 mothers) and completed the research questionnaire of parental disaster preparedness and management by Kawasaki et al (2019). The data was collected from eleven districts in Padang using cluster random sampling technique. The results showed that parents’ disaster preparations are more focused on ensuring the safety of children (68.1%). Moreover, parents perceive that school facilities and infrastructure to deal with earthquakes are inadequate (47.7%). In terms of earthquake disaster management, parents are more concerned about ensuring their children’s physical health (97%) than mental health (79.6%). Meanwhile, most parents still have difficulty planning post-disaster management related to providing learning facilities (53.6%) and ensuring the continuity of the learning process (48%).ABSTRACTAnak usia sekolah dasar yang tinggal di daerah rawan bencana gempa bumi harus memiliki kemampuan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Akan tetapi, pengetahuan mereka masih terbatas untuk menilai resiko bencana dan kurang mampu untuk bisa menyelamatkan diri terutama saat sedang tidak bersama orang tua, seperti di sekolah. Oleh karena itu, orang tua perlu sedini mungkin mempersiapkan anak agar dapat mengurangi resiko bencana pada diri mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran persiapan dan manajemen bencana orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Sebanyak 304 orang tua berpartisipasi dalam penelitian ini (81 ayah dan 223 ibu) mengisi kuesioner yang dikembangkan oleh Kawasaki dkk (2019) mengenai persiapan orang tua dalam menghadapi bencana. Teknik cluster sampling dilakukan untuk mengambil sampel dari 11 kecamatan yang ada di Kota Padang. Persiapan orang tua dalam menghadapi bencana lebih kepada upaya memastikan agar anak bisa menyelamatkan diri (68,1%). Meskipun, persepsi orang tua terhadap sarana dan prasarana sekolah untuk menghadapi gempa bumi dianggap kurang memadai (47,7%). Manajemen bencana yang paling diperhatikan orang tua ketika terjadi bencana gempa bumi yaitu memastikan kesehatan fisik anak (97%) dibandingkan kesehatan mental (79,6%). Saat berada di tempat pengungsian atau masa evakuasi sebagian orang tua merasa kesulitan untuk menyediakan sarana pendidikan dan pembelajaran (53,6%) dan memastikan keberlangsungan proses belajar (48%)