Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

GAMBARAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL PADA MAHASISWA YANG BERWIRAUSAHA DI KOTA PADANG Sembiring, Lala Septiyani
Psychopolytan (Jurnal Psikologi) Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.273 KB)

Abstract

Kewirausahaan di Indonesia dewasa ini masih rendah, padahal pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja. Salah satu penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan adalah lulusan perguruan tinggi yang notabene mempunyai kemampuan dan keilmuan yang lebih tinggi, namun masih banyak yang berperan sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Faktor psikologis merupakan faktor yang paling baik dalam memprediksi keinginan seseorang untuk berwirausaha, diantaranya adalah psychological capital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan psychological capital mahasiswa yang berwirausaha dengan metode statistik deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berwirausaha di Kota Padang. Teknik sampling yang digunakan yaitu quota sampling dengan sampel penelitian sebanyak 229 orang yang terdiri dari 112 orang mahasiswa di Universitas Negeri Padang (UNP) dan 117 orang mahasiswa di Universitas Andalas. Alat ukur yang digunakan ialah Psychological Capital Quessionaire yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007) yang terdiri dari 20 aitem (rix=0,887). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki psychological capital pada kategori tinggi yakni sebanyak 201orang (87,8 %) dan kategori sedang sebanyak 26 orang (11,4 %)  serta kategori rendah 2 orang (0,8 %).  
PERAN HARGA DIRI TERHADAP FEAR OF MISSING OUT PADA REMAJA PENGGUNA SITUS JEJARING SOSIAL Siddik, Satria; Mafaza, Mafaza; Sembiring, Lala Septiyani
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p127-138

Abstract

Adolescents with fear of missing out  are afraid that others might be having rewarding experience that they are not aware of it so that they fail to control themselves from staying connected with others primarily through social networking sites (SNS). One of the factors causing this is self-esteem.The aim of this study is to examine the role of self-esteem on fear of missing out (FoMO) among adolescents who are using SNS. A total of 349 adolescents were recruited for this study using non-probability sampling technique. Data were collected using Fear of Missing Out Scale and Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Simple linear regression was used analyzed the data. The study found that self-esteem can predict FoMO and contributes in affecting the changes in FoMO among participants of the study.Keywords: Fear of missing out, self-esteem, Social Networking sites Abstrak. Remaja yang mengalami Fear of Missing Out (FoMO) merasa takut akan tertinggal momen berharga yang dilakukan orang lain jika ia tidak terus mengikuti apa yang dilakukan mereka. Akibatnya remaja seperti ini tidak mampu menahan diri dari keinginan untuk terus terhubung dengan orang lain terutama melalui situs jejaring sosial atau Social Networking Sites (SNS). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai penyebab salah satunya harga diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran harga diri terhadap FoMO pada remaja yang menggunakan situs jejaring sosial. Data diperoleh dari sampel sebanyak 349 remaja yang direkrut menggunakan teknik nonprobability sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah skala Fear of Missing Out dan Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Data dianalisis menggunakan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa harga diri berperan signifikan terhadap kondisi FoMO pada subjek penelitian.
Peran Harga Diri terhadap Fear of Missing Out pada Remaja Pengguna Situs Jejaring Sosial Siddik, Satria; Mafaza, Mafaza; Sembiring, Lala Septiyani
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p127-138

Abstract

Adolescents with fear of missing out  are afraid that others might be having rewarding experience that they are not aware of it so that they fail to control themselves from staying connected with others primarily through social networking sites (SNS). One of the factors causing this is self-esteem.The aim of this study is to examine the role of self-esteem on fear of missing out (FoMO) among adolescents who are using SNS. A total of 349 adolescents were recruited for this study using non-probability sampling technique. Data were collected using Fear of Missing Out Scale and Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Simple linear regression was used analyzed the data. The study found that self-esteem can predict FoMO and contributes in affecting the changes in FoMO among participants of the study.Keywords: Fear of missing out, self-esteem, Social Networking sites Abstrak. Remaja yang mengalami Fear of Missing Out (FoMO) merasa takut akan tertinggal momen berharga yang dilakukan orang lain jika ia tidak terus mengikuti apa yang dilakukan mereka. Akibatnya remaja seperti ini tidak mampu menahan diri dari keinginan untuk terus terhubung dengan orang lain terutama melalui situs jejaring sosial atau Social Networking Sites (SNS). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai penyebab salah satunya harga diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran harga diri terhadap FoMO pada remaja yang menggunakan situs jejaring sosial. Data diperoleh dari sampel sebanyak 349 remaja yang direkrut menggunakan teknik nonprobability sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah skala Fear of Missing Out dan Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Data dianalisis menggunakan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa harga diri berperan signifikan terhadap kondisi FoMO pada subjek penelitian.
Hubungan Psychological Capital dan Orientasi Kewirausahaan pada Mahasiswa yang Berwirausaha Lala Septiyani Sembiring; Vivi Amalia
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.267 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v9i2.102210

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara psychological capital dengan orientasi kewirausahaan mahasiswa yang berwirausaha. Sampel penelitian sebanyak 229 orang. Alat ukur yang digunakan ialah Psychological Capital Quessionaire (PCQ) dikembangkan oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007) yang terdiri dari 20 aitem dan Individual Entrepreneurial Orientation quessionaire ( IEO scale) yang dikembangkan oleh Bolton dan Lane (2012) yang terdiri dari 10 aitem. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Psychological Capital berhubungan positif secara signifikan dengan orientasi kewirausahaan (r = 0.460, p = 0.000).
MENGEMBANGKAN KERJASAMA (SOFT SKILL) MELALUI PENERAPAN METODA COOPERATIF LEARNING DAN EXPERIENTIAL LEARNING DALAM MATA KULIAH PSIKOLOGI KEWIRAUSAHAAN lala septiyani sembiring
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 17, No 1 (2015): (June)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.75 KB) | DOI: 10.25077/jantro.v17.n1.p1-8.2015

Abstract

This research aimed to examine the effect of the value of student co-operation in enterpreneur courses through the implementation of co-operative learning and experiential teaching method. Research was conducted on 57 psychology students who take enterpreneur courses treated in method cooperative teaching and experiential learning. Data collected through the scale were analyzed using the t test to see differences in the ability of co-operation between the students before teaching method experiential learning and cooperative learning with teaching method after doing experiential learning and cooperative learning. T test results prove that there are significant differences between the data pre and post data. This study means that there is a significant difference in the value of co-operation caused by the treatment by student cooperative learning and experiential learning method.
GAMBARAN STRES PADA MAHASISWA ANGKATAN PERTAMA YANG SEDANG MENYELESAIKAN SKRIPSI DI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Riri Nirmala Sari; Yantri Maputra; Lala Septiyani Sembiring
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 2 No. 2 (2013): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Sebagai angkatan pertama, mahasiswa Psikologi 2009 mengahadapi berbagai kendala seperti keterbatasan fasilitas, informasi, dan pengalaman sehingga membuat mahasiswa mengalami ketegangan yang mengarah pada kondisi stres. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk untuk mengambarkan tahap stress mahasiswa angkatan pertama yang mengambil skripsi. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Stres menggunakan teori Sarafino&timothy yang terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis (aspek emosi, kognitif, dan perilaku sosial) yang terdiri dari 34 aitem (rix = 0.880). Teknik persampelan dalam penelitian ini mengunakan teknik sampel jenuh, dimana diambil seluruh dari populasi yang ada. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 37 mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah mengambil mata kuliah skripsi. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan secara umum stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi di Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kognitif merupakan reaksi yang paling banyak dirasakan dan aspek perilaku sosial merupakan reaksi yang tidak terlalu dirasakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
GAMBARAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL PADA MAHASISWA YANG BERWIRAUSAHA DI KOTA PADANG Lala Septiyani Sembiring
Psychopolytan : Jurnal Psikologi Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (457.273 KB)

Abstract

Kewirausahaan di Indonesia dewasa ini masih rendah, padahal pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja. Salah satu penyebab rendahnya aktivitas kewirausahaan adalah lulusan perguruan tinggi yang notabene mempunyai kemampuan dan keilmuan yang lebih tinggi, namun masih banyak yang berperan sebagai pencari kerja (job seeker) daripada sebagai pencipta lapangan kerja (job creator). Faktor psikologis merupakan faktor yang paling baik dalam memprediksi keinginan seseorang untuk berwirausaha, diantaranya adalah psychological capital. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan psychological capital mahasiswa yang berwirausaha dengan metode statistik deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berwirausaha di Kota Padang. Teknik sampling yang digunakan yaitu quota sampling dengan sampel penelitian sebanyak 229 orang yang terdiri dari 112 orang mahasiswa di Universitas Negeri Padang (UNP) dan 117 orang mahasiswa di Universitas Andalas. Alat ukur yang digunakan ialah Psychological Capital Quessionaire yang dikembangkan oleh Luthans, Youssef, dan Avolio (2007) yang terdiri dari 20 aitem (rix=0,887). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar subjek penelitian memiliki psychological capital pada kategori tinggi yakni sebanyak 201orang (87,8 %) dan kategori sedang sebanyak 26 orang (11,4 %) serta kategori rendah 2 orang (0,8 %).
GAMBARAN STRES PADA MAHASISWA ANGKATAN PERTAMA YANG SEDANG MENYELESAIKAN SKRIPSI DI PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Riri Nirmala Sari; Yantri Maputra; Lala Septiyani Sembiring
Madani Institute : Jurnal Politik, Hukum, Ekonomi, Pendidikan dan Sosial-Budaya Vol. 2 No. 2 (2013): Madani Institute | Jurnal Politik, Hukum, Pendidikan, sosial dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Studi kebijakan MADANI Instutute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.741 KB)

Abstract

Skripsi merupakan salah satu syarat mahasiswa untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Sebagai angkatan pertama, mahasiswa Psikologi 2009 mengahadapi berbagai kendala seperti keterbatasan fasilitas, informasi, dan pengalaman sehingga membuat mahasiswa mengalami ketegangan yang mengarah pada kondisi stres. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk untuk mengambarkan tahap stress mahasiswa angkatan pertama yang mengambil skripsi. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Stres menggunakan teori Sarafino&timothy yang terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis (aspek emosi, kognitif, dan perilaku sosial) yang terdiri dari 34 aitem (rix = 0.880). Teknik persampelan dalam penelitian ini mengunakan teknik sampel jenuh, dimana diambil seluruh dari populasi yang ada. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 37 mahasiswa Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang telah mengambil mata kuliah skripsi. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukan secara umum stres mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi di Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas berada dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek kognitif merupakan reaksi yang paling banyak dirasakan dan aspek perilaku sosial merupakan reaksi yang tidak terlalu dirasakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan skripsi di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Peran Harga Diri terhadap Fear of Missing Out pada Remaja Pengguna Situs Jejaring Sosial Satria Siddik; Mafaza Mafaza; Lala Septiyani Sembiring
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 10 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.882 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v10n2.p127-138

Abstract

Adolescents with fear of missing out  are afraid that others might be having rewarding experience that they are not aware of it so that they fail to control themselves from staying connected with others primarily through social networking sites (SNS). One of the factors causing this is self-esteem.The aim of this study is to examine the role of self-esteem on fear of missing out (FoMO) among adolescents who are using SNS. A total of 349 adolescents were recruited for this study using non-probability sampling technique. Data were collected using Fear of Missing Out Scale and Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Simple linear regression was used analyzed the data. The study found that self-esteem can predict FoMO and contributes in affecting the changes in FoMO among participants of the study.Keywords: Fear of missing out, self-esteem, Social Networking sites Abstrak. Remaja yang mengalami Fear of Missing Out (FoMO) merasa takut akan tertinggal momen berharga yang dilakukan orang lain jika ia tidak terus mengikuti apa yang dilakukan mereka. Akibatnya remaja seperti ini tidak mampu menahan diri dari keinginan untuk terus terhubung dengan orang lain terutama melalui situs jejaring sosial atau Social Networking Sites (SNS). Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai penyebab salah satunya harga diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran harga diri terhadap FoMO pada remaja yang menggunakan situs jejaring sosial. Data diperoleh dari sampel sebanyak 349 remaja yang direkrut menggunakan teknik nonprobability sampling. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah skala Fear of Missing Out dan Self-Liking/Self-Competence Scale-Revised. Data dianalisis menggunakan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian menemukan bahwa harga diri berperan signifikan terhadap kondisi FoMO pada subjek penelitian.
Kepercayaan Diri Generasi Z Indonesia Memasuki Dunia Kerja: Gambaran Self-Perceived Employability Amatul Firdausa Nasa; Meria Susanti; Lala Septiyani Sembiring; Rahmi Fahmy; Meifal Rusli; Tri Rahayuningsih; Siska Oktari; Yosea Kurnianto
Jurnal Ilmu Perilaku Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Perilaku
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jip.6.2.188-205.2022

Abstract

Technological advances bring transformation in employment, such as the shift of work towards digitalization. The covid-19 pandemic has also encouraged increasing technology use at work. The impact of this phenomenon is reducing the need for human resources, which increases competition in the world of work. Generation Z is a generation that currently and will face this change where they are required to have more skills so they able to compete to get and maintain their jobs.. Self-perceived employability measures individual perceptions of their ability to get and keep jobs later. This study aims to get an overview of the level of self-perceived employability in Generation Z in Indonesia by involving 1157 college students in their third and fourth years. The data was collected from 23 provinces spread across western, central, and eastern Indonesia using the online platform. The results showed that most Generation Z in Indonesia have high (67%) and moderate levels of self-perceived employability (32%). In addition, it was also found that some factors can impact increasing students' views of their employability skills. The factors are being active in organizations on campus and off campus (freelance, entrepreneurship), English proficiency (active and passive), and the Career Center in Higher Education. Keywords: World of Work, Generation Z, Indonesia, Perceived Employability